Rasa Yang Berbeda

<<<<

"Tuan Ray, aku pasti bisa mendapatkanmu," kata Erlin penuh semangat.

"Bagus sayang, itu baru putriku, dia harus kamu dapatkan," pak Wildan memberi dukungan pada Erlin

•••••••••

Sementara itu Ray bergegas menuju pulang ke rumahnya namun di tengah perjalanan Ray berhenti sejenak sebab ponselnya berdering.

Ray segera menjawabnya..

"Halo Sis,." sapaan Ray untuk adik tercinta.

"Halo Ray, sedang apa kau?!!" tanya Lesya

"Ray lagi di jalan Sis, tadi ada urusan pekerjaan," jawab Ray.

"Hah.. ini kan masih pagi buta Ray, emangnya kalau di sana pagi buta masih kerja ya?" tanya Lesya

"Di sini tuh malam hari Sis." ujar Ray

"Ooh begitu ya, aku baru tahu Ray," balas Lesya.

"Lalu kamu ngapain? tumben udah bangun, biasanya juga masih tidur, apa terjadi sesuatu atau apa kamu sedang mimpi buruk?!!" Tanya Ray dengan cemas.

"No, aku hanya lagi belajar, supaya nilai ujianku tinggi dan naik dengan peringkat tertinggi. Aku ingin sepertimu Ray selalu mendapatkan juara pertama di sekolah, Daddy janji kalau Nilaiku tinggi, aku boleh menjengukmu disana. Aku ingin bertemu denganmu Ray.." kata Lesya

"Kalau begitu semangat lah! Aku juga ingin bertemu denganmu, makanya sekarang kamu jangan menyerah ayo semangat sis!" ucap Ray memberi semangat untuk Lesya.

"Thanks Bro, oh iya Ray apa kamu sedang bertengkar dengan Kim?!!" Tanya Lesya

"Tidak-tidak, aku tidak sedang bertengkar dengan Kim" ujar Ray. "Memangnya kenapa?!"

"Kim Chat aku, Ray. dia bilang kamu nggak pedulikan dia lagi, apa itu benar?!!" sidik Lesya.

"My dear little sister, kakak sekarang benar-benar sibuk. Jangankan menghubungi Kimberly, aku juga jarang menghubungimu kan?" ujar Ray

"Syukurlah kamu tidak ada masalah dengan Kim, aku nggak mau kalau kamu ada masalah dengan Kim karena aku ingin kim menjadi kakak ku, Ray." kata Lesya. "Em, memangnya kamu benar-benar super sibuk ya Brother?" sambungnya.

"Iya Sis, aku beneran sibuk." kata Ray.

Lesya mendesah. "Kenapa kamu gak balik kesini lagi aja! kita kumpul bersama seperti dulu lagi. Dan kenapa kamu lebih memilih pergi nerusin perusahaan orang lain di banding punya Daddy?!!" cecarnya.

"Yang kamu maksud orang lain itu Mom kita, ini perusahaan Mom Candika" gumam Ray dalam hati seraya menghela nafasnya.

Lalu....

"Ray apa kau masih di sana?!!"

"Ah, iya Sis. Ya pokoknya kakak di sini ingin cari pengalaman baru saja. Udah ya! Kakak lagi di jalan ini dan lagi udah malam juga. Nanti kapan-kapan kakak hubungi kamu deh. Oh iya semangat belajarnya ya! Supaya nilaimu bisa ngalahin kakak." balas Ray.

"Oke Ray, kamu hati-hati ya! I Miss You bro.." ucap Lesya,

Lalu telpon pun di tutup.

"Sampai sekarang kamu masih belum tau kalau Mom kita itu Candika bukan Liora Sis.." lirih Ray.

Lalu ia pun menyalakan mobilnya kembali dan bergegas menuju pulang.

°°°°°°

*Sementara itu..

"Bagaimana? Apa yang Ray katakan? Apa dia benar-benar tidak memperdulikan Kim?!!" cecar Liora yang penasaran.

Lesya menggeleng. "No momy. Ray barusan bilang kalau dia hanya sibuk aja."

"Oh iya, Syukurlah kalau begitu. Pokoknya kamu harus desak Ray terus supaya ia mau sama Kimberly, karena Kim wanita yang sangat cocok untuknya bukan wanita lain." Liora mulai mempengaruhi Lesya.

"Oke Momy, lagian juga Lesya lebih ingin kalau Kimberly jadi kakak perempuan Lesya," balas Lesya.

"Anak Momy memang pintar! Momy makin sayang sama Lesya." ucap Liora memeluk Lesya

"Lesya juga sayang momy.." Lesya membalas pelukan Liora

"Yuk nanti kita pergi jalan-jalan! Ada yang mau Momy tunjukin, kamu pasti sangat suka." ajak Liora.

"Waaah apa itu Momy? Lesya penasaran." ucap Lesya.

"Iya nanti juga tau, yaudah kamu lanjut belajarnya atau tidur lagi juga nggak apa-apa," kata Liora.

"Aku mau lanjut belajar aja Momy..."

"Yaudah kalau gitu Momy keluar ya!"

Lesya mengangguk. "Iya."

Liora berjalan keluar dari kamar Lesya.

****

Rumah Ray

Ray akhirnya sampai di rumahnya, lalu ia memarkirkan mobilnya dan setelah itu ia pun langsung masuk ke rumah.

"Tuan Ray baru pulang?!!" tanya Davin.

"Iya kak Davin." jawab Ray sambil mengambil minuman.

"Gimana makan malamnya, apa Pak Wildan membicarakan proyek denganmu?!!" cecar Davin.

"Huh, boro-boro proyek. Ternyata itu undangan makan malam bersama keluarga dan dia hanya mengenalkan putrinya padaku. Kalau tau dari awal begini mending tadi nggak usah datang sekalian." gerutu Ray. "Tapi tadi untungnya Kak Davin nelpon, jadi aku bisa punya alasan untuk pergi dari situ," lanjutnya.

Davin tertawa mendengarnya.

"Hahaha, pantas saja hampir aku menyangka kalau Tuan itu tuli, aku ngomong apa tapi jawabnya apa," celetuk Davin, "Tapi cantik nggak putrinya pak Wildan?!!"

"Iya yang namanya wanita pasti cantik, tapi menurutku dia biasa aja. Kalau Kak Davin mau ambil aja!" cetus Ray.

"Boleh, tapi kalau dia mau sama aku, hahaha.." tawa Davin membuat Ray memutar bola matanya dengan malas.

Lalu....

"Oh iya, bagaimana keadaan Zuy?!" tanya Ray.

"Aku belum tahu, Tuan. Orang aku nggak ketemu sama Zuy, hanya bertemu dengan Tantenya aja. Kan sesuai dengan perintah Tuan Ray, kalau udah ngasih bingkisan langsung pulang," jelas Davin.

"Hmmm yaudah nggak apa-apa, kalau gitu aku mau bebersih dulu terus mau tidur," lontar Ray sambil berjalan menuju kamar.

"Iya Tuan, good night," ucap Davin. "Huft, sebenarnya tipe wanita yang cantik itu seperti apa sih di mata tuan Ray, Kimberly yang cantiknya bak bidadari aja di bilang biasa aja, dasar Tuan," gumam Davin.

•••••

Keesokan harinya...

Rumah Zuy

Tok Tok Tok

"Iya sebentar!" seru Zuy berjalan menuju pintu,

Lalu Zuy membuka pintunya....

Ceklek....

"Selamat pagi nak Zuy, bagaimana keadaanmu sekarang, Ibu dengar kamu sakit?!!" tanya Bu ima

"Eeh Bu ima, mari masuk Bu.." ajak Zuy

Bu Ima pun masuk. "Terimakasih Nak Zuy."

"Mari duduk Bu! Oh iy, Ibu mau minum apa?!!" tawar Zuy.

"Gak perlu repot-repot nak! kamu kan lagi sakit. Oh ya ini Bubur buat kamu, ibu sengaja bikin soalnya ibu dengar kamu lagi sakit." Bu Ima menyerahkan makanan ke Zuy. "Maaf ya Ibu baru sempet datang."

Zuy mengambil bubur dari tangan Bu Ima.

"Terimakasih banyak bu, maaf jadi ngerepotin, iya Bu mungkin gara-gara kehujanan, jadi langsung drop gini, tapi sekarang udah mendingan Bu. bi Nana juga nyuruh Zuy istirahat dulu." jelas Zuy.

"Iya bener apa kata bibimu Nak, kalau belum sembuh total ya jangan kerja istirahat dulu aja! Liat wajahmu juga masih pucat pasi gitu." tutur Bu ima.

Zuy mengangguk. "Iya Bu, mungkin sehari lagi Zuy istirahat."

"Kalau gitu ibu pamit ya nak, jangan lupa di makan terus minum obatnya..!" suruh Bu ima

"iya Bu, terimakasih banyak.." ucap Zuy.

Bu Ima pun melangkah keluar dari rumah Zuy.

Lalu Zuy langsung menelpon Airin.

Tuut....

"Halo Rin..."

"Iya Zuy ada apa?!!" tanya Airin.

"Hari ini aku nggak masuk dulu ya. Tolong bilang ke Bu Rere! Tadinya mau masuk, cuma kepala ku masih sakit." kata Zuy. "Maaf ngerepotin kamu lagi!"

"Oke nanti aku sampaikan ke Bu Rere, kebetulan aku udah di parkiran kantor nih," balas Airin.

"Terimakasih Rin." ucap Zuy.

"Oh iya, Zuy nanti pulang aku ke rumahmu ya."

"Serius Rin?"

"Iya tentu serius dong."

"Baiklah aku tunggu kedatangan mu! Udah dulu ya, aku mau nyarap dulu. Bye Rin!"

"Iya cepat sembuh ya Zuy!"

Zuy pun memutuskan telponnya.

"Lebih baik makan bubur dari Bu ima, lalu istirahat lagi."

Zuy lalu mengambil sendok di dapur, setelah itu ia pun memakan bubur dari Bu Ima.

*****

Perusahaan CV

Setelah selesai berbicara dengan Zuy, Airin langsung meletakkan kembali hpnya di saku celananya, nampak dari raut wajahnya yang sedih seraya menghela nafas panjangnya.

"Hari ini nggak ada Zuy sepi lagi deh Pantry." gumam Airin.

"Rin, ngapain kamu? Bukannya buru-buru masuk ke dalam, terus Zuy mana?!!" cecar Brian

"Aah, si Brian jelek lagi. Aku baru aja di telpon Zuy dan hari ini Zuy gak masuk karena masih sakit," ujar Airin.

"Zuy sakit apa?!!" tanya Brian.

"Kurang tau, katanya gara-gara kehujanan, kemaren itu kan wajahnya pucat. Udahlah aku mau masuk ngasih tau Bu Rere," Airin bergegas menuju ke dalam.

"Eeh Airin tungguin dong!" Brian pun mengejar Airin.

"Jangan dekat-dekat! Nanti pacarmu marah lagi, menjauh 5 meter dariku!" pekik Airin.

Sesampainya, Airin langsung melaksanakan tugasnya sebagai OG, lalu sesaat kemudian, Bu Rere pun datang.

"Bu Rere...!" seru Airin mendekati Rere

Rere menoleh. "Ada apa Rin?!!" tanyanya.

"Hari ini Zuy izin nggak masuk Bu karena masih sakit," kata Airin.

"Oh oke, nanti saya kasih tau ke Bu Friska, kamu boleh kembali!" suruh Rere.

"Terimakasih banyak Bu, saya permisi dulu." Airin pun pergi meninggalkan Rere.

"Zuy, ada apa dengannya akhir-akhir ini?" lirih Rere. "Ya udahlah aku mau bikin laporan dulu ke Bu Friska." sambungnya.

Tak lama kemudian, Ray dan Davin datang.

"Pagi semua, semangat kerja ya..!!" Ray menyapa dan memberikan semangat pada staf Karyawannya

"Pagi pak, pasti semangat pak.." sahut mereka

"Bagus..." ucap Ray,

Lalu ia pun bergegas menuju ke lift..

"Aah Pagi-Pagi liat bos ganteng rasanya bikin mata jadi cerah.." ujar Nina (Salah satu karyawan)

"Dasar cewe, kerja tuh yang bener bukan ngeliatin yang ganteng-ganteng!" pekik pegawai cowo

"Ciih, sirik bilang bos." celetuk Nina.

Ruangan Ceo

Setibanya di ruang miliknya, Ray langsung mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya, lalu ia mengambil berkas yang berada di atas mejanya seraya mengeceknya.

"Banyak sekali berkas yang harus di tanda tangani.." keluh Ray menghela nafasnya.

"Jangan mengeluh dong! Anda harus semangat Tuan." ucap Davin.

"Iya Ini juga semangat. Lho ini surat?" Ray mengambil surat tersebut dan membacanya. "Oh ternyata Zuy gak masuk lagi."

"Ya mungkin dia lagi pemulihan Tuan, jadi hari ini libur dan besok baru masuk.." balas Davin.

"Begitu ya," lirih Ray.

"Kenapa Tuan?!!"

"Nggak kenapa-napa, oh iya pulang kerja nanti kita ke Rumah Zuy ya!" ajak Ray.

Davin menganggukkan kepalanya.

"Baiklah Tuan..." patuh Davin. "Hmmm... Tuan kalau sama Zuy aja pasti beda, apa mungkin ada rasa yang spesial di hati tuan untuk Zuy?!" sambung kata hatinya.

Ray melirik ke Davin.

"Ada apa?!!"

"Tidak ada apa-apa Tuan..."

*****

Rumah Zuy

Kembali ke rumah Zuy.

Nampak mobil Bi Nana yang baru datang dan terparkir di halaman rumah Zuy. Sesaat setelahnya, Bi Nana dan Nara turun dari mobilnya dan bergegas ke rumah Zuy. Sesampainya....

"kakak Zuy, Nara datang lagi nih." seru Nara sambil melangkah masuk ke dalam.

"Nara, jangan Lari-lari!" tutur Bi Nana.

"Kakak mana mi?!!" Nara mencari Zuy.

Bi Nana mengedarkan pandangannya.

"Mami juga nggak tau, apa jangan-jangan Zuy masuk kerja ya? Ck, anak ini ya bukannya istirahat malah berangkat."

Lalu Zuy berjalan masuk menghampiri bi Nana.

"Ada apa Bi? Zuy gak kerja kok, Zuy lagi di samping."

"Kakak Zuy!" Nara berlari dan memeluk Zuy

"Nara, jangan Lari-lari nanti jatuh! Sini kakak gendong ya." Zuy menggendong Nara

"Iya kak, maaf.." ucap Nara.

Zuy tersenyum sembari mengelus rambut Nara.

"Zuy gimana udah mendingan?!!" tanya Bi Nana.

"Udah Bi, tinggal pusing sama flu aja." jawab Zuy

"Syukurlah kalau kamu udah mendingan."

Zuy memeluk bibinya. "Iya makasih Bi udah perhatian sama Zuy.."

"Apa sih! Itu udah kewajiban Bibi, Sebelum kamu menikah kamu masih tanggung jawab Bibi, Zuy." ujar Bi Nana

"Iya, Zuy justru senang karna ada Bi Nana yang di samping Zuy. Bi maaf kalau Zuy ngerepotin Bi Nana lagi, Zuy selalu bikin Bi Nana panik," ucap Zuy menundukkan kepala.

"Udah nggak apa-apa Zuy," Bi Nana memegang kepala Zuy.

"Kakak Zuy, Nara juga ingin melindungi kakak." sambung Nara

"Iya sayang, terimakasih juga buat Nara," Zuy memeluk Nara.

"Sesak, kakak ini pelukannya kencang," rintih Nara

"eeeh maaf sayang!" ucap Zuy melepas pelukannya.

Sehingga membuat bi Nana tertawa.

"Kalian ini! Oh ya Zuy jaga Nara bentar ya, Bi Nana mau masakin makanan buat kita makan siang ini. Pamanmu membawakan banyak bahan makanan dan dia nggak bisa datang jenguk kamu."

"Iya gak apa-apa Bi, yaudah Zuy main sama Nara ya."

"Oke, Tolong ya!!" pinta Bi Nana

Zuy mengajak Nara main sedangkan Bi Nana pergi ke dapur.

***

Perusahan CV

Sore itu setelah selesai dari kerjaannya, Airin siap-siap pergi mengunjungi Zuy, lalu...

"Rin, Pulang bareng yuk!" ajak Brian

"Sorry Bri, aku mau ke Rumah Zuy." kata Airin

"Kalau gitu ayo bareng sama aku! Aku juga mau jenguk Zuy."

Lalu Brian memegang tangan Airin membuat pipi Airin memerah.

"Iya, tapi lepasin dulu tanganku Bri! Nanti pacarmu si Salsa marah lagi, aku nggak mau ribut." pekik Airin.

Brian mengernyit. "Hah pacar? Salsa?!! maksudmu apa?!!"

"Bukan apa-apa, ayo buruan keburu malam," gerutu Airin

Lalu Mereka pun pergi.

•••••

Setelah beberapa saat, mereka pun sampai di Rumah Zuy.

Tok.. Tok.. Tok...

Lalu Nara yang membuka kan pintunya

"Eeh Anak ganteng, kakak Zuy ada?!!" tanya Airin

"Eeh kakak clewet datang, Kakak ada di dalam lagi sama mami," kata Nara, "Ayo masuk dulu..!"

"Ka-kakak crewet?!!" Airin terkejut mendengar ucapan Nara

"Pffft.." Brian terkekeh.

Airin langsung melirik tajam ke Brian, Brian pun memalingkan pandangannya, lalu Mereka pun masuk ke rumah Zuy.

"Siapa yang datang Nara?!!" tanya Bi Nana

"Om sama Kakak clewet mencari kakak.." jawab Nara

"Sore Bi Nana.." sapa Airin

"Eeh Airin, ayo sini duduk terus, ini siapa?!!" Tanya Bi Nana

"Saya Brian Tante.." Brian memperkenalkan diri

"Airin, Brian.." sapa Zuy

"Zuy... ya ampun, maaf kemaren gak bisa jenguk kamu, Pantry sepi kalau gak ada kamu Zuy," Airin memeluk Zuy.

"Duuh anak ini, eh ngomong-ngomong kalian barengan kesini, udah baikan ya?!!" tanya Zuy

"Siapa yang mau baikan, huuu.." celetuk Airin

"Udah kalian duduk dulu, biar Tante buatkan minum," suruh Bi Nana.

Airin dan Brian mengangguk bersama.

"Terimakasih Tante."

"Zuy, dari tadi Airin ngelamun terus, kerja pun nggak semangat." ungkap Brian

"Bukannya di hibur sama kamu Bri, biar dia nggak ngelamun terus, hihihi.." ledek Zuy.

"Zuy mulai deh.." gumam Airin.

Zuy terkekeh. "Sorry ya Rin."

Bi Nana keluar dari dapur dan memberikan minuman untuk Airin dan Brian.

"Silahkan di minum!"

"Terimakasih Tante" ucap Brian

Lalu tiba-tiba ada yang datang lagi.

"Biar Bi Nana aja yang sambut.." ujar Bi Nana,

Bi Nana berjalan ke arah pintu.

"Permisi apa Zuy ada?!!" tanya Davin

"Oh anda yang kemaren nganter bingkisan ya? Zuy ada, ayo silahkan masuk!!" ajak Bi Nana.

"Lama tidak bertemu Bi Nana..." kata Ray sambil mencium tangan Bi Nana.

Bi Nana terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang mengenalinya.

"Kamu Siapa, kenapa kenal saya?!!" tanya Bi Nana yang belum tau kalau itu Ray.

"Oh iya kenalin ini atasan Zuy, Tuan Ray." Davin memperkenalkan Ray pada bi Nana.

"Ray? Oh ya senang bertemu dengan anda, ayo masuk...!!" ajak Bi Nana,

Ray dan Davin mengangguk lalu berjalan masuk.

"Oy Zuy apa kabar?!!" sapa Davin

"Eeh pak Davin, terimakasih sudah datang," ucap Zuy.

"Sama aku? Apa kamu lupa Kak Zuy.." celetuk Ray.

Zuy menoleh ke arah Ray, "Tuan Muda juga datang."

"Eeh Tuan Bos, selamat sore.." ucap Brian dan Airin..

"Hmmm, kalian di sini juga?!!" tanya Ray

"Iya Tuan bos," balas Airin.

"Silahkan duduk Tuan-Tuan!" kata Bi Nana

"Terimakasih Bi Nana, Bibi nggak berubah sama sekali ya." ucap Ray.

Bi Nana tersenyum kemudian mendekat ke arah Zuy.

"Zuy, kenapa atasan kamu ini bisa kenal Bi Nana? Apa kamu sering cerita soal Bibi?!!" tanya Bi Nana kebingungan.

"Bi Nana, Ini Tuan ...,"

Zuy Belum selesai menjelaskan malah langsung di potong oleh Ray.

"Maaf Bi, saya belum ngenalin diri ya. Kalau begitu perkenalkan nama saya Rayyan G Michael." Ray memperkenalkan diri.

"Sepertinya nama ini nggak asing dari telinga, tapi dimana ya.." Bi Nana mencoba mengingatnya.

"Bi Nana, Ini Tuan Muda kita yang dulu. Tuan muda Ray anak Mr. Michael dan Mrs Candika." jelas Zuy

"Apa!!" Bi Nana tersentak sampai matanya membelalak sempurna.

Praaaang

Suara nampan yang di pegangnya pun jatuh kemudian Bi Nana mendekati Ray.

"Ka-kamu Tuan muda Ray, beneran ini Tuan muda Ray?!!" cecar Bi Nana sambil memegang Ray.

"Iya ini Ray, Bi. Anak kecil yang bibi asuh dulu," jawab Ray.

sontak Bi Nana memeluk Ray dan semuanya pada terkejut...

*Bersambung...

Terpopuler

Comments

Efri Sy

Efri Sy

baru ingat tadi ada kata bicor alus......

2021-10-01

1

Reichann~

Reichann~

aaaaa

2021-04-09

0

Lia Eka Pratama

Lia Eka Pratama

Bi Nana akhirnya bertemu dng tuan Muda

2021-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Zuy dan Ray
2 Perpisahan...
3 Bi Nana dan kehidupan Baru
4 Rahasia tersimpan
5 Bukan Siapa-Siapa
6 Kembali Untuk Bertemu
7 Tentang perasaan
8 Sesuatu Yang Tak Ternilai
9 Cuma Mimpi
10 Kembali Bertemu
11 Rasa Yang tumbuh di hati
12 Hujan Di Malam hari
13 Rasa Yang Berbeda
14 Yang ingin di Lindungi
15 Gagal kencan
16 Kebohongan Maria
17 Menginap...
18 Dendam Terdahulu
19 Tersinggung karena Ucapan....
20 Perasaan Sedih..
21 Permintaan Maaf
22 Hanya Dia seorang
23 Kedatangan tak terduga
24 Rasa Penasaran
25 Mengikutinya...
26 kamu adalah Wanita ku..
27 Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28 Kegundahan hati
29 First Kiss
30 Canggung...
31 Calon Menantu?
32 Sama Seperti Dulu...
33 Ungkapan Yang Tertunda
34 Menjenguk Ray
35 Keinginan orang tua Erlin
36 Perhatian Ray
37 Mencari Perhatian
38 Perasaan Aries Terhadapnya...
39 Rencana Anne
40 Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41 Pulang Ke Rumah
42 Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43 Ingin Melihat Wajahnya...
44 Persaingan...
45 Janji Zuy Pada Papahnya
46 Impian Yang Sebenarnya
47 Perasaan Antara Dua Sejoli
48 Double Date...
49 Rumah Hantu..
50 Janjiku Untuk Melindunginya...
51 Tetangga Julid
52 Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53 Salah Paham...
54 Pesan Papah
55 Gadis Kecilnya Bi Nana..
56 My Beloved Nanny
57 Amarah Yang Memuncak...
58 Seperti Orang Yang Jahat..
59 Jawaban Dari Pertanyaan..
60 Menggantung Perasaan...
61 Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62 Jangan Salah Paham..!!
63 Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64 Manis Sayang?!!
65 Yang Ketiganya Adalah....
66 Kekhawatiran Bi Nana...
67 Boutique Fashion
68 Sahabat Terbaik...
69 Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70 Tidak Mengharapkan...
71 Calon Istri...
72 Fitting Dress
73 Hari Ulang Tahun Erlinda.
74 Alergi Udang..
75 Ungkapan...
76 Membuatku Sangat Cemburu..
77 Keisengan Ray...
78 Mengawasinya...
79 Kerabat Dan Ikatan Darah..
80 Senior dan Awal Persahabatan..
81 Squshy...
82 Berkunjung..
83 Kesungguhan...
84 Saling Percaya....
85 Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86 Kejutan Untuknya..
87 Bikin Orang Baper Melihatnya...
88 Ulah Davin...
89 Ngidam Adonan Moci.
90 Pengumuman dari Davin dan Author..
91 Kalung Dan Cincin..
92 Dua Ular Betina...
93 Gara-gara Roti Sobek..
94 Hadiah Dari Yiou..
95 Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96 Si Pembuat Ulah...
97 Bekas Lipstik Menempel..!!
98 Maaf Sayangku...
99 Snack Yang Terjatuh...
100 Terlambat...
101 Minuman Pelancar...
102 Young Master Is Cruel..
103 Pantai..
104 Susu Asin...
105 Takut..
106 Sudah Menjadi Milikku..
107 Masih Merahasiakannya..
108 Selama Belum Terlambat..
109 Penyesalan Bunda..
110 Salah Menilai..
111 My Beloved Darling..
112 Membuatku Tegang..
113 Jalan-Jalan...
114 Mengganti Panggilan...
115 Anything For You...
116 Happy Birthday Z&R
117 Akan Mengakuinya..
118 Mata Empat Dan Wajah Licin...
119 Selalu Menggoda...
120 Syarat Dari Bi Nana...
121 Misteri Ranjang Bergoyang..
122 Bermain Ski...
123 Anak Ayam..?!!
124 Mengincar Zuy...
125 Rencana Yang Gagal...
126 Begadang...
127 Menghadiri Acara....
128 Aurora..!!
129 Si Pengganggu...
130 Trauma Davin...
131 Wanita Penyelamat...
132 Jangan Pergi Bi..!!
133 Rencana...
134 Pesan Penyemangat...
135 Tamparan Seorang Ibu...
136 Sangat Mirip....
137 Belanja Bersama....
138 Undangan Makan Bersama...
139 Kecemasan Ray...
140 Serigala Buas...
141 Barang-Barang Kenangan...
142 Amarahnya Si Tuan Dingin...
143 Mulai Membencinya...
144 Hasil Tes...
145 Ketakutan Zuy....
146 Dia Adalah Putrimu....
147 Rujak Mangga....
148 Dompet....
149 Sangat Menyesal....
150 Keduanya Adalah Putriku...
151 Sudah Sangat Keterlaluan...
152 Hak Asuh....
153 Melepaskannya....
154 Susu Hamil....
155 Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156 Keras Kepala....
157 Kunjungan Daddy Michael....
158 Jangan membenciku!
159 Macan Gembul....
160 Merindukanmu....
161 Makan Cuka...
162 Kamu Yang Istriku....
163 Urungkan Niatmu itu!
164 Belajar....
165 Obsesi Erlin....
166 Wanita Aneh....
167 Pengawal Terbaik....
168 Racun Ular Betina....
169 Kisah Piluh Henri....
170 Pepes Jamur Bakar....
171 Masih Bersembunyi....
172 Membuatku Menangis....
173 Turun Tangan....
174 Sangat Merindukan Ray....
175 Benar-benar Tersiksa....
176 Badut Di Dandanin....
177 Sudah Berubah....
178 Cerita Wawan....
179 Penerus....
180 Wanita Gila....
181 Cilok Dan Panda Gemuk....
182 Mirip Sama Papah....
183 Tikus yang tertangkap....
184 Lamaran Aries Pada Yiou....
185 Kenyataan yang Menyakitkan....
186 Permintaan Bunda....
187 Aku Harus Bagaimana?
188 Penyakit Bunda....
189 Perasaan Yang Hancur....
190 Maafkan Bibi!
191 Wajah Si Model Terkenal....
192 Vampir Tampan....
193 Jagung Bakar....
194 Perkataan Terakhir....
195 Tolong Temui Bunda!
196 Merasa Kasihan....
197 Bumbu Rahasia....
198 Sedihnya Tuan Dingin....
199 Berlaku Adil....
200 Bunda Sadar....
201 Kelakuan Kimberly....
202 Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203 Emosinya Sang Kakak....
204 Paket Misterius....
205 Marga Vallery....
206 Kepanikan....
207 Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208 Perkataan Mom Candika....
209 Kecurigaan Liora....
210 Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211 Sebenarnya....
212 (Curhat Author)
213 Kena Ompol....
214 Tentang....
215 Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216 Tidak Pernah Pilih Kasih....
217 Kejadian....
218 Cicilan Telinga....
219 Sandiwara....
220 Wanita Simpanan....
221 Pengkhianat....
222 Tragedi....
223 Perintah Bos....
224 Berbohong....
225 Noel Gallagher....
226 Mengigau....
227 Teh Chamomile....
228 Merahasiakannya Dari Zuy....
229 Ingin Tahu....
230 Firasat Calon Ayah....
231 Si Tua....
232 Seorang Teman?
233 Kelelahan....
234 Informasi Dua Orang....
235 Kerja Sama....
236 Jurig....
237 Bukan Mimpi....
238 Janji Paman....
239 Penculik Tanpa Nama....
240 Bicara....
241 Maafkan Kebodohan Ku!
242 Tidak Akan Memaksa....
243 Meminta Bantuan....
244 Singa Betina....
245 Cucu Daddy....
246 Sudah Bosan....
247 Penyakit Tua....
248 Anak Haram....
249 Melindungi Diri....
250 Sudah Membuat Khawatir....
251 Cerita Palsu....
252 Temani Aku Ya!
253 Adegan Menarik....
254 Wanita Asing....
255 Siapa Kalian Sebenarnya?
256 Sangat Sederhana....
257 Diskon 50 persen....
258 Terpukul....
259 Cemasnya Zuy....
260 Demi Dia....
261 Noda Merah....
262 Demi Keselamatan Kakak....
263 ABS Oppa....
264 Fraktur....
265 Body Gendut....
266 Pernah Bertemu....
267 Adik Dari Kenalan....
268 Cukup Dalam....
269 Para Serangga....
270 Cepat Peluk Mamah!
271 Terlahir Dari Rahimnya....
272 Bayi Cantik....
273 Mewarisi Sifat....
274 Tamu Maria....
275 Tertarik Untuk Melakukannya....
276 Keluarga Tuan....
277 Melunasi Cicilan....
278 Aib Untuk Keluarga....
279 Bau Bawang....
280 Pura-Pura....
281 Bi Nana Mengamuk....
282 Duka Keluarga Wirawan....
283 Aku Bahagia, Rin!
284 Pengumuman Comeback CUP....
285 Sudah Tidak Ada Artinya....
286 Bebas....
287 Wanita Masa Lalu....
288 Bukan Keluarga....
289 Merasa Puas....
290 Terbawa Suasana....
291 Ikatan Jomblo Abadi....
292 Pengakuan Ray....
293 Anak Maria....
294 Menceraikanmu....
295 Bagian Hidupku....
296 Jalan tiga bulan!!!
297 Nasib Anak-Anak....
Episodes

Updated 297 Episodes

1
Zuy dan Ray
2
Perpisahan...
3
Bi Nana dan kehidupan Baru
4
Rahasia tersimpan
5
Bukan Siapa-Siapa
6
Kembali Untuk Bertemu
7
Tentang perasaan
8
Sesuatu Yang Tak Ternilai
9
Cuma Mimpi
10
Kembali Bertemu
11
Rasa Yang tumbuh di hati
12
Hujan Di Malam hari
13
Rasa Yang Berbeda
14
Yang ingin di Lindungi
15
Gagal kencan
16
Kebohongan Maria
17
Menginap...
18
Dendam Terdahulu
19
Tersinggung karena Ucapan....
20
Perasaan Sedih..
21
Permintaan Maaf
22
Hanya Dia seorang
23
Kedatangan tak terduga
24
Rasa Penasaran
25
Mengikutinya...
26
kamu adalah Wanita ku..
27
Awal Pertemuan Ibu dan Anak
28
Kegundahan hati
29
First Kiss
30
Canggung...
31
Calon Menantu?
32
Sama Seperti Dulu...
33
Ungkapan Yang Tertunda
34
Menjenguk Ray
35
Keinginan orang tua Erlin
36
Perhatian Ray
37
Mencari Perhatian
38
Perasaan Aries Terhadapnya...
39
Rencana Anne
40
Seorang Yang Berharga Milik Tuan Ray
41
Pulang Ke Rumah
42
Hadiah Tanda Ucapan Terimakasih
43
Ingin Melihat Wajahnya...
44
Persaingan...
45
Janji Zuy Pada Papahnya
46
Impian Yang Sebenarnya
47
Perasaan Antara Dua Sejoli
48
Double Date...
49
Rumah Hantu..
50
Janjiku Untuk Melindunginya...
51
Tetangga Julid
52
Karena Dia Sangat Menyayangimu..
53
Salah Paham...
54
Pesan Papah
55
Gadis Kecilnya Bi Nana..
56
My Beloved Nanny
57
Amarah Yang Memuncak...
58
Seperti Orang Yang Jahat..
59
Jawaban Dari Pertanyaan..
60
Menggantung Perasaan...
61
Kasih Sayang Zuy terhadap Bibinya...
62
Jangan Salah Paham..!!
63
Selalu Menjadi Pahlawan Untukku...
64
Manis Sayang?!!
65
Yang Ketiganya Adalah....
66
Kekhawatiran Bi Nana...
67
Boutique Fashion
68
Sahabat Terbaik...
69
Mengakui Putrimu sebagai Anakku..
70
Tidak Mengharapkan...
71
Calon Istri...
72
Fitting Dress
73
Hari Ulang Tahun Erlinda.
74
Alergi Udang..
75
Ungkapan...
76
Membuatku Sangat Cemburu..
77
Keisengan Ray...
78
Mengawasinya...
79
Kerabat Dan Ikatan Darah..
80
Senior dan Awal Persahabatan..
81
Squshy...
82
Berkunjung..
83
Kesungguhan...
84
Saling Percaya....
85
Wanita Satu-satunya di hati Tuan Ray...
86
Kejutan Untuknya..
87
Bikin Orang Baper Melihatnya...
88
Ulah Davin...
89
Ngidam Adonan Moci.
90
Pengumuman dari Davin dan Author..
91
Kalung Dan Cincin..
92
Dua Ular Betina...
93
Gara-gara Roti Sobek..
94
Hadiah Dari Yiou..
95
Ulang Tahun Perusahaan CV ( Candika Vallery)
96
Si Pembuat Ulah...
97
Bekas Lipstik Menempel..!!
98
Maaf Sayangku...
99
Snack Yang Terjatuh...
100
Terlambat...
101
Minuman Pelancar...
102
Young Master Is Cruel..
103
Pantai..
104
Susu Asin...
105
Takut..
106
Sudah Menjadi Milikku..
107
Masih Merahasiakannya..
108
Selama Belum Terlambat..
109
Penyesalan Bunda..
110
Salah Menilai..
111
My Beloved Darling..
112
Membuatku Tegang..
113
Jalan-Jalan...
114
Mengganti Panggilan...
115
Anything For You...
116
Happy Birthday Z&R
117
Akan Mengakuinya..
118
Mata Empat Dan Wajah Licin...
119
Selalu Menggoda...
120
Syarat Dari Bi Nana...
121
Misteri Ranjang Bergoyang..
122
Bermain Ski...
123
Anak Ayam..?!!
124
Mengincar Zuy...
125
Rencana Yang Gagal...
126
Begadang...
127
Menghadiri Acara....
128
Aurora..!!
129
Si Pengganggu...
130
Trauma Davin...
131
Wanita Penyelamat...
132
Jangan Pergi Bi..!!
133
Rencana...
134
Pesan Penyemangat...
135
Tamparan Seorang Ibu...
136
Sangat Mirip....
137
Belanja Bersama....
138
Undangan Makan Bersama...
139
Kecemasan Ray...
140
Serigala Buas...
141
Barang-Barang Kenangan...
142
Amarahnya Si Tuan Dingin...
143
Mulai Membencinya...
144
Hasil Tes...
145
Ketakutan Zuy....
146
Dia Adalah Putrimu....
147
Rujak Mangga....
148
Dompet....
149
Sangat Menyesal....
150
Keduanya Adalah Putriku...
151
Sudah Sangat Keterlaluan...
152
Hak Asuh....
153
Melepaskannya....
154
Susu Hamil....
155
Akulah Ibu Yang Sebenarnya....
156
Keras Kepala....
157
Kunjungan Daddy Michael....
158
Jangan membenciku!
159
Macan Gembul....
160
Merindukanmu....
161
Makan Cuka...
162
Kamu Yang Istriku....
163
Urungkan Niatmu itu!
164
Belajar....
165
Obsesi Erlin....
166
Wanita Aneh....
167
Pengawal Terbaik....
168
Racun Ular Betina....
169
Kisah Piluh Henri....
170
Pepes Jamur Bakar....
171
Masih Bersembunyi....
172
Membuatku Menangis....
173
Turun Tangan....
174
Sangat Merindukan Ray....
175
Benar-benar Tersiksa....
176
Badut Di Dandanin....
177
Sudah Berubah....
178
Cerita Wawan....
179
Penerus....
180
Wanita Gila....
181
Cilok Dan Panda Gemuk....
182
Mirip Sama Papah....
183
Tikus yang tertangkap....
184
Lamaran Aries Pada Yiou....
185
Kenyataan yang Menyakitkan....
186
Permintaan Bunda....
187
Aku Harus Bagaimana?
188
Penyakit Bunda....
189
Perasaan Yang Hancur....
190
Maafkan Bibi!
191
Wajah Si Model Terkenal....
192
Vampir Tampan....
193
Jagung Bakar....
194
Perkataan Terakhir....
195
Tolong Temui Bunda!
196
Merasa Kasihan....
197
Bumbu Rahasia....
198
Sedihnya Tuan Dingin....
199
Berlaku Adil....
200
Bunda Sadar....
201
Kelakuan Kimberly....
202
Tidak Pernah Menyayangi Ku....
203
Emosinya Sang Kakak....
204
Paket Misterius....
205
Marga Vallery....
206
Kepanikan....
207
Baby Z&R (ZEANRA & RAYNER)
208
Perkataan Mom Candika....
209
Kecurigaan Liora....
210
Tidak Akan Pernah Menerimanya....
211
Sebenarnya....
212
(Curhat Author)
213
Kena Ompol....
214
Tentang....
215
Syukuran Kelahiran Si Kembar....
216
Tidak Pernah Pilih Kasih....
217
Kejadian....
218
Cicilan Telinga....
219
Sandiwara....
220
Wanita Simpanan....
221
Pengkhianat....
222
Tragedi....
223
Perintah Bos....
224
Berbohong....
225
Noel Gallagher....
226
Mengigau....
227
Teh Chamomile....
228
Merahasiakannya Dari Zuy....
229
Ingin Tahu....
230
Firasat Calon Ayah....
231
Si Tua....
232
Seorang Teman?
233
Kelelahan....
234
Informasi Dua Orang....
235
Kerja Sama....
236
Jurig....
237
Bukan Mimpi....
238
Janji Paman....
239
Penculik Tanpa Nama....
240
Bicara....
241
Maafkan Kebodohan Ku!
242
Tidak Akan Memaksa....
243
Meminta Bantuan....
244
Singa Betina....
245
Cucu Daddy....
246
Sudah Bosan....
247
Penyakit Tua....
248
Anak Haram....
249
Melindungi Diri....
250
Sudah Membuat Khawatir....
251
Cerita Palsu....
252
Temani Aku Ya!
253
Adegan Menarik....
254
Wanita Asing....
255
Siapa Kalian Sebenarnya?
256
Sangat Sederhana....
257
Diskon 50 persen....
258
Terpukul....
259
Cemasnya Zuy....
260
Demi Dia....
261
Noda Merah....
262
Demi Keselamatan Kakak....
263
ABS Oppa....
264
Fraktur....
265
Body Gendut....
266
Pernah Bertemu....
267
Adik Dari Kenalan....
268
Cukup Dalam....
269
Para Serangga....
270
Cepat Peluk Mamah!
271
Terlahir Dari Rahimnya....
272
Bayi Cantik....
273
Mewarisi Sifat....
274
Tamu Maria....
275
Tertarik Untuk Melakukannya....
276
Keluarga Tuan....
277
Melunasi Cicilan....
278
Aib Untuk Keluarga....
279
Bau Bawang....
280
Pura-Pura....
281
Bi Nana Mengamuk....
282
Duka Keluarga Wirawan....
283
Aku Bahagia, Rin!
284
Pengumuman Comeback CUP....
285
Sudah Tidak Ada Artinya....
286
Bebas....
287
Wanita Masa Lalu....
288
Bukan Keluarga....
289
Merasa Puas....
290
Terbawa Suasana....
291
Ikatan Jomblo Abadi....
292
Pengakuan Ray....
293
Anak Maria....
294
Menceraikanmu....
295
Bagian Hidupku....
296
Jalan tiga bulan!!!
297
Nasib Anak-Anak....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!