20. Keluarga Monaliza

Setelah bertanya pada beberapa tetangga, Firans dan Dirga akhirnya mengetuk pintu rumah berbahan dasar dari kayu yang ditunjuk oleh warga.

Belum ada tanda-tanda pintu akan dibuka, tapi didalam rumah itu sangat ramai terdengar suara tangisan anak-anak balita.

"Tunggu sebentar disini," ucap Firans sambil berlalu meninggalkan Dirga didepan rumah kayu itu seorang diri.

"Kau mau kemana Firans?" tanya Dirga menatap Firans yang berlalu meninggalkannya.

Firans tidak menjawab, ia hanya menunjuk ke satu warung kecil yang ada disebelah rumah Monaliza. Tidak lama Firans kembali sambil membawa sekantong plastik berisi beberapa kotak susu dan beberapa snack.

Firans kembali mengetuk pintu, dan menunggu beberapa saat lamanya diluar dengan sabar bersama Dirga. Tidak lama terdengar suara langkah kaki terburu-buru mendekati pintu.

Ceklek!

Seorang anak laki-laki berusia sebelas tahun muncul didepan pintu, ia mendongakan wajahnya keatas melihat pada Dirga dan Firans yang berdiri didepan pintu.

"Selamat sore dik," sapa Firans menatap anak laki-laki dihadapannya.

"Selamat sore om," sahut anak laki-laki itu.

"Ibumu ada?" tanya Firans lagi.

"Ada om, mari silahkan masuk, saya akan memanggil ibu," sahut anak laki-laki itu ramah. Firans melirik Dirga disampingnya, dengan isyarat matanya ia mengajak Dirga untuk masuk bersamanya. Keduanya duduk dikursi tamu plastik yang ada diruangan tamu yang cukup sempit itu, rumah itu memang terlihat agak kecil dan sedikit berantakan.

Tidak lama, seorang wanita yang berusia beberapa tahun lebih tua dari Dirga dan Firans datang dengan menggendong seorang anak laki-laki berusia tiga tahun yang masih menangis, dan dua orang anak perempuan berusia empat tahun dan lima tahun mengekornya sambil memegang erat rok lebar ibunya dari belakang, wajah mereka terlihat sembab, terlihat baru saja habis menangis. Sementara anak laki-laki berusia sebelas tahun itu juga turut berdiri didekat kedua adik perempuannya itu.

"Selamat sore bu, maafkan kami sudah datang mengganggu kesibukan ibu," ucap Firans membuka obrolan.

"Tidak apa-apa Pak, ada perlu apa ya Pak?" tanya wanita itu sambil mendiamkan balita yang digendongnya. Wajahnya nampak sangat lelah, terlihat kalau dirinya kurang beristirahat.

"Saya Firans, dan ini pak Dirga, kami dari perusahaan Surya Otomotif tempat Monaliza berkerja," sahut Firans memperkenalkan diri.

Wanita itu menatap sejenak kedua tamu dihadapannya, namun sebelum sempat berucap, ia kembali sibuk mendiamkan anak laki-lakinya yang terlihat rewel sejak sebelum kedua tamunya itu datang.

"Bu, ini untuk anak-anaknya," Firans menyodorkan satu kantung plastik yang telah ia siapkan sebelumnya.

Wanita itu melihat pada kantung plastik yang disodorkan Firans padanya, lalu menatap Firans ragu.

"Tidak apa-apa bu, saya sengaja membawanya untuk adik-adik kecil ini," ucap Firans lagi sambil tersenyum, tangannya masih terulur menyodorkan kantung plastik, kini ia mengarahkannya pada dua anak perempuan yang melihat kearahnya. Kedua anak perempuan itu langsung bersembunyi dibelakang punggung ibunya.

"Adik, kemari," panggil Firans pada anak laki-laki yang berusia sebelas tahun, setelah dilihatnya dua anak perempuan itu bersembunyi menghindarinya.

Anak laki-laki itu menoleh kearah ibunya yang masih tetap mendiamkan adik kecilnya. Setelah mendapat anggukan dari ibunya, ia lalu mendekati Firans yang memanggilnya.

"Siapa namamu?" tanya Firans.

"Rony om," sahut anak laki-laki itu.

"Ini buat Rony dan adik-adik, ambil dan bagikan pada adik-adikmu," ucap Firans sambil menyodorkan kantung plastik ditangannya pada Rony.

"Terima kasih om." Rony menerima kantung plastik yang diberikan Firans padanya. Ia lalu membagikan kotak-kotak susu kemasan dari dalam kantung plastik pada kedua adik perempuannya yang bersembunyi dibelakang punggung ibunya.

Sementara anak laki-laki yang sedang menangis digendongan ibunya langsung terdiam saat melihat Rony mengulurkan satu kotak susu kemasan padanya, tangan mungilnya tanpa ragu menerimanya lalu memeluknya dengan erat.

Dirga dan Firans saling berpandangan sesaat ketika melihat semuanya itu, lalu kembali fokus menatap wanita yang kini memperhatikan keduanya.

"Bagaimana keadaan Monaliza Pak?" tanya Wanita itu menatap Firans dan Dirga.

"Monaliza, dia sudah lebih baik bu, tinggal pemulihan saja," sahut Firans.

"Maafkan saya Pak, sudah merepotkan pihak perusahaan untuk mengurus putri saya Monaliza dirumah sakit. Saya benar-benar sulit pergi meninggalkan rumah, Bapak-Bapak bisa melihat sendiri keadaan keluarga kami," ucap Ibu Monaliza menjelaskan kondisinya.

"Sebenarnya, saya tidak tega membiarkan Monaliza berkerja membanting tulang seorang diri, berkerja siang dan malam, tapi apa boleh buat, adik-adiknya masih kecil-kecil semua, mereka belum bisa ditinggalkan sendiri," jelas ibu Monalisa.

"Semenjak ayahnya meninggal dunia tiga tahun silam, Monaliza-lah yang mengambil alih dalam menghidupi keluarga kami," ucap ibu Monaliza dengan wajah sedihnya.

"Saya sering khawatir pada Monaliza, karena pekerjaannya di night club sering membuatnya pulang larut malam, juga tidak enak dengan para tetangga." kata ibu Monaliza lagi.

"Saya sering memintanya untuk berhenti saja dari sana, tapi Monaliza masih saja tetap mau bertahan disana. Menurutnya, pekerjaan barunya sebagai resepsionis di perusahaan Surya Otomotif belum bisa sepenuhnya membiayai hidup kami dan membayar hutang peninggalan mendiang ayahnya dulu." jelas ibu Monaliza.

"Sudah berapa lama Monaliza berkerja di tempat hiburan malam ini bu?" tanya Firans.

"Sejak empat tahun yang lalu, saat ayahnya sering sakit-sakitan," jelas ibu Monaliza.

"Berarti usianya saat itu baru berusia enam belas tahun, itu kan masih dibawah umur untuk berkerja," ucap Firans yang merasa ganjil.

"Iya Pak itu benar. Karena saat itu keluarga kami sangat butuh pemasukan, jadi Monaliza meminta pekerjaan pada kakak Leon yang bernama Keny, pemilik night club tempat Monaliza berkerja sekarang sebagai cleaning service waktu itu,"

"Keny Gamsonrich?" Tanya Dirga yang ikut bicara, saat mendengar nama orang yang dikenalnya.

"Iya Pak," sahut ibu Monaliza membenarkan.

"Jadi Monaliza waktu itu hanya berangkat disore hari, setelah menyelesaikan pekerjaan beberapa jam sebelum hiburan malam itu dibuka, ia sudah kembali pulang pak Firans," imbuh ibu Monaliza lagi.

"Dan sekarang, apakah Monaliza masih berkerja sebagai cleaning service disana?" tanya Firans lagi.

"Sudah tidak Pak, Monaliza sekarang diperbantukan sebagai asisten bartender," sahut ibu Monaliza.

Firans hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja mendengar semua penuturan dari wanita itu.

"Pak Firans, bolehkah saya menitipkan beberapa potong pakaian buat Monaliza dirumah sakit?" tanya ibu Monaliza.

"Tentu saja boleh bu," sahut Firans menyanggupi.

"Rony, tolong ambil tas merah yang telah ibu siapkan dikamar kakakmu," ucap ibu Monaliza pada Rony yang duduk disebelahnya.

"Baik bu," Rony beranjak masuk kedalam, tidak lama ia kembali dan membawa tas merah yang dimaksud oleh ibunya.

"Ini bu," Ronny menyerahkan tas merah yang ia bawa pada ibunya.

"Berikan pada om Firans Rony," perintah ibu Monaliza. Rony segera mengangkat tas merah yang dibawanya dan meletakannya didekat Firans.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Sudah paham kamu 'kan Dirga? jadi jangan menuduh Monaliza lagi. Kasihan atuh!

2023-01-03

1

Inru

Inru

Aku mau juga dong

2022-11-20

1

nowitsrain

nowitsrain

Nah, Dirga, diam kan kau sekarang

2022-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!