12. Kekhawatiran Firans

"Firans, masuk keruanganku sekarang," panggil Dirga lewat sambungan telepon.

Sesudah berkata demikian, Dirga langsung menutup teleponnya begitu saja.

Firans menatap gagang telepon ditangannya, suara dingin Dirga seolah menyiratkan ada suatu masalah yang besar.

Ia segera meletakkan gagang telepon ditangannya pada tempatnya yang ada diatas meja. Firans bergegas, penasaran pada apa yang akan ia dengar dan hadapi nantinya, batin Firans.

Tok! Tok! Tok!

Firans mengetuk pintu ruang kerja Dirga dengan sangat hati-hati, ia berusaha menjaga sikap, karena gelagat dari Dirga ditelepon menunjukan bahwa dirinya akan terkena damprat dari sahabat baiknya sekaligus bos-nya itu.

"Masuk!" terdengar suara Dirga dari dalam.

Firans mendorong kenop pintu dengan perlahan, dari celah pintu yang terbuka sedikit, ia sudah dapat melihat sorot mata tajam Dirga sudah mengarah dan mengawasinya, membuat Firans kikuk untuk masuk.

Namun Firans berusaha bersikap setenang mungkin, karena ia belum tahu apa yang menyebabkan Dirga bersikap seperti itu sepagi ini.

"Duduklah," Dirga mempersilahkan Firans duduk pada kursi yang ada dihadapannya.

"Terima kasih," kata Firans menatap wajah Dirga yang terus menatapnya.

"Kemarin, kau bersama dengan wanita itu kan? Maksudku resepsionis yang kau bawa dan menjadikannya SPG-mu sehari," tanya Dirga.

"Itu benar, memangnya ada apa dengan itu?" Firans mengernyitkan keningnya, ia merasa Dirga mencurigainya, tapi tentang apa itu, fikirnya.

"Wanita itu sekarang sedang dirawat dirumah sakit," ucap Dirga, ia memperhatikan wajah Firans yang terkejut.

"Monaliza dirawat dirumah sakit?! Kenapa?" Tanya Firans dengan mata sedikit melebar seraya tak sadar bangkit dari duduknya, dengan posisi berdiri yang tidak sempurna, sedikit membungkuk, dengan kedua tangannya bertumpu pada depan meja kerja Dirga.

"Dia hampir diperkosa oleh tiga pria hidung belang," sahut Dirga datar. Sambil memperhatikan wajah Firans yang masih mencerna semua ucapannya barusan.

"Apakah kau tidak mengantar gadis itu pulang hingga kerumahnya, sehingga pada jam sebelas malam ia masih keluyuran tidak jelas." pungkas Dirga, ia terlihat kesal pada sahabatnya itu yang tidak bertanggung jawab mengembalikan anak gadis orang kembali kerumahnya.

"Tunggu-, tunggu Dirga!" Firans berusaha membuat klarifikasi dengan isyarat tangannya, posisinya masih berdiri didepan meja Dirga.

"Kau bilang Monaliza keluyuran malam-malam di jam sebelas malam?" tanya Firans menegaskan ucapan Dirga.

"Iya, saat aku pulang dari rumah papa dan mama Han, dijalan yang terbilang sepi, aku melihat seorang driver ojol sedang dihajar oleh dua orang pria." sahut Dirga, ia kembali menceritakan sepenggal kejadian semalam pada Firans.

"Saat aku berhasil menolong driver ojol itu dari dua pria jahat itu, ia memintaku untuk menolong seorang gadis yang dibawa oleh salah satu pria lagi, teman dari dua pria sebelumya, masuk kedalam semak-semak."

"Benar saja-"

"Benar saja apa?" Firans memotong perkataan Dirga.

"Tidak bisakah kau menjadi pendengar yang baik? Aku kan sedang mengatakan apa yang akan kau dengar juga," tegur Dirga, wajahnya terlihat kesal saat Firans memotong pembicaraannya.

"Sorry, sorry my boss, maklum, kejadian semalam yang kau ceritakan itu membuatku nervous," kata Firans, ia lalu duduk untuk mendengarkan kembali kelanjutan kisah dari Dirga.

"Saat tiba disemak-semak yang samar-samar penerangannya, pria itu sedang akan melakukan aksi bejatnya,"

"Untung saja aku belum terlambat. Setelah mendapat pukulanku, pria itu juga melarikan diri, menyusul kedua temannya."

"Disitulah aku mengetahui bahwa wanita itu adalah pegawai resepsionis yang kau bawa kemarin Firans," tatapan tajam Dirga membuat Firans merasa tertuduh.

"Tapi aku tidak terlibat Dirga, sumpah!" kata Firans dengan wajahnya yang sangat serius, sambil mengacungkan kedua jarinya keudara, dihadapan Dirga.

"Kita lihat saja nanti Firans, karena aku sudah membuat laporan polisi mengenai kasus ini," kata Dirga yang tidak bermaksud menakut-nakuti Firans. Ia tahu, sahabatnya itu tidak mungkin terlibat kasus pidana yang memalukan seperti itu.

"Polisi sudah mengambil keterangan dari driver ojol yang ditumpangi oleh resepsionis itu, sementara wanita itu, dia belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya yang masih drop, tapi pihak rumah sakit sudah mengambil hasil visumnya guna penyelidikan." jelas Dirga panjang lebar.

Firans masih tegang, walau Dirga sudah menyelesaikan kisahnya. Bagaimana tidak, kejadian itu hampir saja merenggut kesucian seorang gadis yang bersamanya seharian kemarin.

Jadi, ia-pun merasa bersalah, kenapa dirinya percaya begitu saja pada Leon yang baru saja ia temui semalam.

"Firans, kau belum menjawab pertanyaanku? Setelah dari showroom yang ada di mall itu, apakah kau memang benar-benar mengantarkannya hingga tiba dirumahnya." tanya Dirga memastikan.

"Tidak, ia pulang bersama Leon," sahut Firans sambil mengingat saat terakhir ia bersama Monalizha.

"Leon? Siapa dia?" tanya Dirga yang merasa asing mendengar nama yang disebutkan oleh Firans.

"Menurut Monaliza, Leon adalah temanya, itu saja yang aku ketahui?" kata Firans yang tidak berani memberi keterangan lebih.

"Mungkinkah pria itu ada hubungannya dengan kejadian semalam?" ucap Dirga menduga-duga.

"Entahlah Dirga, kita tidak boleh membuat narasi yang tidak jelas. Apalagi kau tadi mengatakan sudah membuat laporan polisi mengenai kasus ini, kita tunggu saja perkembangan kasusnya Dirga." ujar Firans mengingatkan.

"Kau benar Firans," ucap Dirga sambil menganggukan kepalanya.

"Oh, ya Dirga, apakah kau merasa kehilangan sesuatu?" tanya Firans menatap wajah Dirga yang juga sedang menatapnya.

"Sesuatu?" Firans berfikir sejenak.

"Ponselku Firans, aku tidak tahu tercecer dimana. Tadi malam aku baru menyadari bila ponselku tidak ada disakuku saat aku akan menghubungi pihak kepolisian," sahut Dirga dengan wajah cemas.

"Aku berusaha menghubungi ponselku itu, tapi tidak ada yang mengangkatnya. Sial! Banyak data pentingku didalamnya," kata Dirga dengan wajah frustrasi.

"Ini ponselmu," Firans segera mengeluarkan ponsel Dirga dari dalam saku celananya, kalau saja tidak dalam situasi seperti ini pasti Firans akan mengusili sahabatnya itu.

"Bagaimana bisa ada ditanganmu Firans?" Dirga langsung merampas ponsel miliknya dari tangan Firans, Wajahnya langsung berubah senang, sambil memperhatikan dan mengutak-atik ponselnya itu.

"Dari pemuda yang bernama Leon itu," sahut Firans.

"Leon? Bagaimana bisa ponselku ada ditangannya?" tanya Dirga heran sambil mengernyitkan keningnya menatap Firans dihadapannya.

"Menurut ceritanya, ia membantumu berdiri saat kau terduduk didalam lift kemarin hingga membawamu keluar. Namun ketika ia hendak mengembalikan ponselmu yang tertinggal didalam lift, kau sudah menghilang entah kemana."

"Leon menyangka poto mendiang Megan pada ponselmu itu adalah Monaliza, itu sebabnya ia memperlihatkan poto itu pada Monaliza dan menanyakan siapa pria yang ada disebelahnya," jelas Firans.

"Kalau kuperhatikan dari cara ia bertanya, sepertinya antara Leon dan Monaliza itu punya hubungan yang dekat." imbuh Firans menduga-duga.

Dirga termenung sejenak, semalam saat memasuki lift ia memang sempat mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya, itupun karena alasan yang sama dengan Leon, melihat ada kemiripan yang terlalu banyak antara Monalisa dan Megan, mendiang tunangannya. Mungkin setelah itulah ponselnya terjatuh, batinya.

"Apakah kau tidak rela bila Monaliza, pegawai resepsionismu itu dekat dengan pria lain?"tanya Firans. Ia menyangka, diamnya Dirga karena memikirkan ucapan terakhirnya.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

sepertinya Dirga cemburu deh..🤭

2022-12-07

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Jangan bilang kamu cemburu, 🙈

2022-11-26

1

nowitsrain

nowitsrain

maaf tapi aku tidak bisa berpikir positif soal Leon 😌

2022-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!