7. SPG Sehari

"Manager Davien, apa anda sudah melihat stock unit kita yang sudah melebihi kapasitas?" tanya Dirga datar.

"Sudah pak Dirga," sahut manager Davien berusaha tenang.

"Bukankah stock-stock unit itu atas pesanan anda semua manager Davien?" kata Dirga masih dalam mode datarnya.

"Benar pak?" sahut pak Davien mulai tidak tenang.

"Lalu kenapa anda tidak bisa menjualnya? Hingga stock unit-unit itu sampai meluber keluar dari gudang?" kata Dirga dengan nada mulai naik satu oktaf.

"Pesanan para konsumen itu berubah ketika unit-unit itu sudah distribusi oleh produsen ke perusahaan kita pak," sahut manager Davien dengan wajah tersudut.

"Dan anda mengikuti saja tanpa berusaha menjual kembali unit-unit yang telah dipesan itu manager Davien," cecar Dirga.

"Iya pak," ucap manager Davien gugup tanpa bisa membantah.

"Manager Davien, anda pasti bisa menghitung, berapa dana perusahaan yang tertahan pada belasan ribu stock unit yang belum mampu anda jual bukan?" Dirga menurunkan nada suaranya.

"Iya pak," sahut manager Davien dengan anggukan lemah.

"Baiklah, anda saya beri waktu 2 jam dari sekarang untuk meeting bersama team marketing anda," kata Dirga sambil melirik arloji ditanganya.

"Tapi pak,-" manager Davien nampak ragu, karena sebagian besar team marketing-nya sedang berada diluar kantor untuk melakukan tugas marketing mereka.

"Seberapa team marketing yang ada saja manager Davien, sisanya anda bisa membuat meeting ulang besok pagi." ucap Dirga memberi ide.

"Dan tepat pukul 5 sore setelah meeting selesai, beritahu saya strategi penjualan yang akan anda lakukan manager Davien," imbuh Dirga.

"Sekarang, anda boleh pergi." Ucap Dirga sambil menunjuk dengan wajahnya kearah pintu keluar ruang kerjanya.

"Baik pak Dirga, saya permisi dulu," pamit manager Davien, ia segera berdiri dari duduknya sambil membawa tablet miliknya ditangannya.

"Eum," sahut Dirga. Ia kembali fokus memeriksa berkas-berkas dihadapannya yang harus segera ia tanda-tangani.

*

"Dirga, kenapa pagi ini kau masih terlihat jelek?" ungkap Firans jujur, saat melihat Dirga belum mencukur rambut dan bulu-bulu yang mulai menebal diwajahnya. Keduanya baru saja keluar dari ruang meeting para team marketing, untuk mengetahui sejauh mana strategi penjualan dari manager marketing dan para team-nya.

"Apa kejelekan-ku mengganggumu?" tanya Dirga acuh. sambil melangkah memasuki lift.

"Tentu saja Dirga. Aku merindukan wajah tampanmu dan penampilan kerenmu dulu," sahut Firans menatap wajah Dirga yang tidak terurus.

"Firans, apakah kau baik- baik saja?" Dirga balas menatap Firans dengan rasa curiga.

"Cih! Kau fikir aku menyukaimu, aku pria sejati, masih banyak gadis cantik yang bisa kukagumi dari pada sesama jenis." ucap Firans yang tahu isi fikiran sahabatnya itu.

Ujung bibir Dirga sedikit tertarik, menampilkan sedikit senyuman diwajahnya. "Lalu kapan kau akan mengenalkan gadismu?" tantang Dirga.

"Oh, rupanya kau menyangsikan-ku ya?" Ucap Dirga tak terima.

"Tak perlu tersinggung, apa lagi marah. Bukankah selama ini kau tidak pernah mengenalkan satu-pun gadis padaku." ucap Dirga lagi, masih dengan gayanya yang seolah mengejek.

"Monaliza! Ayo kita berangkat sekarang," panggil Firans. Saat dirinya dan Dirga melewati meja resepsionis.

"Baik pak," sahut Monaliza. Dirinya yang sudah bersiap lalu mengambil tas kerjanya menyusul Dirga dan Firans dari belakang mereka.

'Firans, apa maksudmu?" Bisik Dirga, ia nampak terkejut, mengapa Firans mengajak resepsionis itu untuk ikut bersama mereka.

"Aku coba merekrut Monaliza untuk satu hari saja menjadi seorang SPG di showroom yang akan kita kunjungi hari ini," ujar Firans sambil masuk kebelakang kemudi mobil Dirga, sementara Dirga ikut masuk dan duduk dijok sebelah kemudi.

"Kenapa kau tidak bicara dulu denganku Firans?" tanya Dirga masih berbisik sambil memelototkan matanya karena tidak suka pada apa yang dilakukan asistennya itu.

"Kenapa? Apakah kau sudah alergi melihat wanita cantik?" kata Firans yang tak berniat menjawab pertanyaan Dirga sebelumnya.

"Kau sudah tahu, bila aku tidak menyukai ada wanita asing masuk kedalam mobilku Firans," ucap Dirga dingin.

"Maafkan aku Dirga, aku tidak bermaksud merusak aturanmu, ini semua-," Firans berusaha memberi penjelasan.

"Turun dari mobilku, aku bisa menyetirnya sendiri!" usir Dirga.

"Baiklah," sahut Firans sambil mengangkat kedua tangannya keatas. Lalu membuka sabuk pengaman yang sudah terpasang rapi ditubuhnya. Ia tahu Dirga memang tidak pernah mentolerir bila itu ada hubungannya dengan wanita.

"Kita bertemu dishowroom sesuai rencana," imbuh Firans sambil keluar dari mobil Dirga.

"Eum." sahut Dirga datar. Ia berpindah kebelakang kemudinya, menghidupkannya, dan langsung meninggalkan parkiran, menyisakan Monaliza yang nampak bingung melihat CEO-nya pergi begitu saja meninggalkan Firans asistennya.

"Pak Firans?" Panggil Monaliza.

"Maaf Mona, pak Dirga sedang buru-buru, kau ikut denganku saja dimobilku, ayo." kata Firans. Ia berlalu menuju mobilnya yang diparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Monaliza tidak banyak bertanya, ia hanya menganggukan kepalanya lalu mengekor dibelakang Firans.

"Duduklah didepan Mona." panggil Firans, saat dilihatnya Monaliza duduk dijok belakang mobilnya.

"Saya tidak berani pak Firans,"jawab Monaliza sopan.

"Kenapa?" tanya Firans sambil menatap Monaliza dari pantulan spion dalam mobilnya.

"Saya hanya pegawai rendahan pak Firans." sahut Monaliza dengan suara pelan.

"Saya juga seorang pegawai, sama sepertimu Mona, ayo pindahlah kedepan," suruh Firans lagi.

"B-baik pak Firans," Monaliza terpaksa turun dan pindah kedepan, duduk disamping Firans dengan sedikit gugup.

Sebagai pegawai biasa, ia hanya menurut saja, saat manager operasional menelponnya ketika ia baru saja tiba dikantor, memberi tugas untuk mengikuti Firans dan Dirga ke showroom mobil hari ini.

"Mona, apa manager operasional sudah memberitahu tugas apa yang akan kau lakukan di showroom nanti?" tanya Dirga, ketika keduanya saling diam didalam mobil.

"Sudah pak Firans, saya bahkan telah diberi ini untuk mempelajarinya." Monaliza menunjukan beberapa brosur yang ia keluarkan dari dalam tas kerjanya.

"Bagus!" ucap Firans melirik brosur yang telah ditunjukan Monaliza padanya, ia lalu kembali berfokus pada jalan didepannya.

*

Monaliza baru saja keluar dari ruang ganti, mengenakan seragam seorang SPG mobil yang terlihat seksi.

Pesona langkah gemulainya memasuki showroom Surya Otomotif yang berada di salah satu mall terkenal yang ramai dengan pengunjungnya, dan bergabung dengan para SPG mobil lainnya langsung menyita perhatian.

Seperti tersihir, para pengunjung mall yang berlalu lalang, langsung menyerbu showroom pameran pagi itu. Ada yang benar-benar berminat membeli mobil yang sedang dipamerkan, ada pula yang hanya sekedar untuk melihat mahluk cantik dan seksi itu.

Monaliza terlihat lebih menonjol dari para SPG lainnya, dan sangat piawai dalam memberikan penjelasan spesifikasi mobil yang diminati pengunjung demi pengunjung yang mendatanginya.

Firans, Dirga, dan kepala showroom, memperhatikan semua kegiatan para SPG itu dari ruang kerja kepala showroom yang berdinding kaca gelap. Sambil membicarakan pekerjaan.

Beberapa program dijabarkan oleh Firans pada sang kepala Showroom demi meningkatkan penjualan dibulan itu yang tinggal beberapa lagi.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

aku kirim 🌹 biar tambah semangat nulisnya .😘😘

2022-11-16

2

Rini Antika

Rini Antika

Semangat terus Kak..💪💪

2022-11-16

1

Rini Antika

Rini Antika

ada huruf A yg ikutan nyelip jd "terpakasa" nulisnya..✌️

2022-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!