3. Pergi Untuk Selamanya.

Dirga semakin lemas, saat calon ibu mertuanya itu bukan membawanya ke IGD ataupun ICCU, melainkan ke ruang jenazah.

"Tidak. Aku tidak bisa masuk, Ma." Dirga menghentikan langkahnya di depan pintu.

"Mama pasti salah membawaku kemari," ucap Dirga dengan lutut semakin lunglai.

"Tidak, Dirga. Mama tidak salah." Ibu Han ikut menghentikan langkahnya dan berbalik kearah Dirga yang masih berdiri di ambang pintu.

"Ayo kita lihat Megan, Dirga. Dia sudah ada di sini dan sudah dimandikan oleh para perawat," ucap Ibu Han dengan berurai air mata.

Dirga melangkah tertatih-tatih, kakinya serasa tidak berpijak pada lantai. Namun ia tetap berjalan dengan langkah beratnya menuju meja jenazah, di mana Megan dibaringkan.

Ia menatap pilu tubuh yang sudah terbujur kaku dihadapannya, dan sudah tertutup kain putih dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

Tangan kanannya terulur gemetar menyentuh kain putih yang menutupi wajah jenazah yang ada di hadapannya.

"Tidak mungkin, Ma. Ini pasti bukan Megan." Dirga menarik tangannya, ia tidak jadi menyingkapkan kain putih penutup jenazah di hadapannya. Ia tidak berani menghadapi kenyataan yang ada.

"Dirga." Ibu Han merasa terenyuh melihat sikap Dirga, calon menantunya.

"Ma, Megan sekarang sedang dalam perjalanan ke Jepang, ia masih ada di pesawat sekarang. Besok, bila ia sudah tiba, ia pasti akan menelepon kita untuk memberi kabar." Suara Dirga bergetar, ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa jenazah yang ada dihadapannya bukanlah Megan, tunangannya. Ia memberi harapan palsu pada dirinya sendiri.

"Lihatlah, Ma. Ini bukti pesan yang Megan kirim ke ponselku," kata Dirga sambil memperlihatkan pesan Megan yang dikirim siang tadi.

"Megan mengatakan kalau hari ini dirinya berangkat ke Jepang untuk menjadi seorang violinist, dan aku tidak boleh menghentikannya," kata Dirga lagi.

"Dirga." Ibu Han kembali terenyuh, ia tidak menyangka calon menantunya itu serapuh itu. Ia mendekati Dirga, lalu memeluk pria muda itu sambil menangis. Dirga sudah seperti putranya sendiri.

"Maafkan Mama dan Papa, Dirga. Kami tidak sanggup melarangnya untuk tetap pergi ke Jepang." Suara ibu Han terdengar bergetar dalam tangisnya. Dirga hanya berdiri terpaku dalam pelukan calon ibu mertuanya itu.

"Andai saja, andai saja kami tidak membiarkannya pergi tadi siang, musibah kecelakaan lalu lintas itu pasti tidak akan menimpanya." Ibu Han terus berbicara sambil sesenggukan.

"Mama sangat menyesal, Dirga." Ibu Han terus menangis pedih. Kesedihan hatinya begitu menyesakan dadanya yang sudah mulai menua.

Pak Han, yang sedari tadi berdiri disudut meja jenazah putrinya, mendekati Ibu Han. Ia lalu ikut memeluk istrinya itu bersama calon menantunya sambil ikut menangis pedih.

Firans yang melihat semuanya itu turut menitikkan air mata. Dirinya, Dirga, dan Megan sudah bersahabat sejak dibangku SMU, sudah sangat mengenal satu sama lain. Kepergian Megan yang disebabkan kecelakaan lalu lintas ini memang sangat mengejutkan semua pihak, termasuk dirinya Ia tidak percaya bila Megan, sahabatnya, telah pergi secepat itu.

Dirga tiba-tiba terbelorot ke lantai, ia sudah tidak sanggup menahan sendi-sendinya untuk tetap berdiri. Tenaganya serasa lenyap begitu saja, seolah kekurangan kalium dalam tubuhnya.

"Dirga, bangunlah, Nak!" panggil ibu Han sambil menarik lengan tunangan putrinya itu.

Dirga tidak menjawab, matanya nanar menatap ke lantai, ia merasa sudah tidak punya harapan lagi dalam hidupnya.

Semua mimpi dan harapan dalam hidupnya sudah dibawa pergi bersama Megan yang telah meninggalkannya untuk selamanya.

Dirga merasa dadanya begitu sesak, tapi ia tidak sanggup menangis, kekuatannya seakan sirna, ia hanya bisa terdiam seribu bahasa. Akal sehatnya benar - benar tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. Semuanya seperti mimpi buruk. Ia ingin bangun, tapi tidak tahu caranya.

"Firans! Tolong bawa Dirga pulang saja, ia perlu isrirahat. Ia sepertinya shock atas apa yang telah menimpa Megan," panggil ibu Han pada Firans yang sudah ia kenal baik pula, karena bersahabat dengan putri dan calon menantunya.

"Baik, Bu." Firans segera mendekati Dirga yang masih terkulai di lantai. Ia lalu memapah Dirga untuk berdiri dan menggandengnya berjalan menuju parkiran di mana mobil Dirga diparkir.

Setelah mendudukan Dirga dijok samping kemudi, Firans memasang sabuk pengaman pada tubuh Dirga. Tatapan Dirga nampak kosong menatap kedepan, tidak ada semangat kehidupan di sana.

Firans mengemudikan mobil Dirga, meninggalkan Rumah Sakit Nusa Asia, menuju kediaman kedua orang tua Dirga.

Tin! Tin!

Firans membunyikan klakson mobil begitu tiba didepan pagar kokoh rumah mewah milik orang tua Dirga.

Seorang security dengan sigap membuka pintu pagar dan mempersilahkan Firans masuk dengan sikap sopannya.

Bibi Mila, seorang asisten rumah tangga tergopoh-gopoh membuka pintu rumah, demi mendengar suara mobil Dirga sudah datang lebih awal dari biasanya.

"Den Dirganya kenapa, Mas Firans?" tanya Bibi Mila khawatir, saat melihat Dirga dipapah oleh asistennya keluar dari mobil. Ia tidak pernah melihat kondisi anak majikannya seperti itu.

"Pak Dirga sepertinya shock, Bi. Ibu Megan meninggal karena kecelakaan lalu lintas tadi siang," jelas Firans sambil memboyong Dirga masuk ke rumah.

"Inalillahi wainailaihi rojiun," ucap Bibi Mila sambil mengusap wajahnya, ia menutup pintu dengan rapat, lalu mengikuti langkah Firans dan Dirga dari belakang.

"Ibu Surya ada di rumah, Bi?" tanya Firans, ia terus melangkah menaiki anak-anak tangga sambil memapah tubuh Dirga.

"Ibu ada di kamarnya, Mas Firans. Tadi sepertinya bersiap-siap mau ke rumah sakit," sahut bibi Mila.

"Mas Firans mau minum apa?" tanya bibi Mila.

"Tidak, terima kasih. Saya sebentar saja, hanya mengantar Pak Dirga pulang. Buatkan minuman hangat untuk Pak Dirga saja, sepertinya ia sangat membutuhkannya," ucap Firans.

"Iya, Mas Firans." Setelah mendengar ucapan Firans, Bibi Mila berlalu menuju dapur untuk membuat minuman seperti yang dikatakan Firans padanya.

Firans membawa Dirga masuk ke kamarnya. Tak lama Ibu Surya datang menghampiri Firans dan Dirga yang masuk ke dalam kamar.

"Saya permisi dulu, Bu, mau kembali ke kantor lagi," ucap Firans, ia berdiri dan berpamitan pada Ibu Surya.

"Terima kasih sudah mengantarkan Dirga pulang, Firans," ucap Ibu Surya tersenyum tipis.

"Sama-sama, Bu." Firans lalu beranjak dari kamar, meninggalkan Dirga dan ibunya berdua di kamar.

"Dirga?" Ibu Surya mendekati putra tunggalnya itu. Ia turut sedih melihat kondisi Dirga yang sangat terpukul atas kepergian Megan, tunangannya.

"Ma, aku hanya ingin beristirahat saja dulu untuk saat ini," ucap Dirga masih dengan tatapan kosongnya.

"Baiklah, Sayang. Kau beristirahatlah. Mama mau kerumah sakit dulu menemani keluarga Bapak dan Ibu Han, kasihan mereka. Mereka pasti lebih sangat kehilangan," uap Ibu Surya sambil menatap wajah putranya.

Dirga hanya mengangguk lemah. Ia masih duduk terpaku di tepi tempat tidurnya. Ia masih tidak percaya, bila Megan kekasihnya telah pergi untuk selamanya meninggalkan dirinya. Ia berharap bila Megan benar berada di Jepang, di belahan dunia lain yang masih satu dunia dengannya bukan didunia yang berbeda.

*

Terpopuler

Comments

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

stresnya nyampe sini

2025-03-19

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

pilu sekali😭

2025-03-19

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

/Sob//Sob//Sob//Sob/

2025-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!