5. Asisten Brekele

"Pak Firans, hari ini sudah ada beberapa utang dagang yang jatuh tempo, baik itu unit mobil, unit sepeda motor, dan juga sparepartnya," lapor Lionlie, seorang manager keuangan.

"Lalu?"

"Pihak distributor meminta kita hari ini untuk segera melunasi tunggakan yang belum diselesaikan, kalau tidak-" Manager Lionlie menggantung ucapannya.

"Mereka tidak akan melakukan pengiriman unit lagi," Potong Firans, ia sudah hafal dengan ancaman distributor itu setiap kali perusahaan mereka terlambat melakukan pembayaran.

"Iya, pak Firans benar," sahut manager Lionlie.

"Baiklah, nanti akan saya sampaikan pada pak Dirga, kebetulan hari ini beliau sudah masuk." Ujar Firans kemudian.

"Terima kasih pak Firans, selamat siang." Firans meletakan gagang telepon pada tempatnya, lalu memijit keningnya yang terasa pening. Begitu banyak masalah yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.

"Apa yang menyebabkan distributor itu tidak mau mengirim unit-unit pesanan kita Firans?" Dirga tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Firans, rupanya sedari tadi ia sudah mendengarkan pembicaraan Firans ditelepon.

"Dirga, kau ada disini?" kata Firans yang agak terkejut dengan kehadiran Dirga yang tanpa ia sadari.

"Pak Lionlie, manajer keuangan kita, mengatakan bahwa dirinya belum bisa melunasi beberapa utang dagang yang sudah jatuh tempo beberapa hari ini," ungkap Firans.

"Kenapa?" tanya Dirga sambil melipat kedua tangannya didada.

"Kas minim, bahkan tidak mampu membayar satu tagihan yang paling kecil." Sahut Firans sambil membuka tablet miliknya.

"Lihat ini," Firans memperlihatkan layar tabletnya pada Dirga yang langsung merapat kemejanya.

'Sebanyak ini?!" Dirga terbelalak.

"Iya, ada 101 tagihan dengan nilai fantastis!" ucap Firans dengan wajah kusutnya.

"Itu baru tagihan lima hari ini. Belum besok, lusa dan seterusnya," imbuh Firans lagi.

"Kenapa hal itu bisa terjadi Firans? Sebelumnya semuanya baik-baik saja," tanya Dirga dengan tatapan tak mengerti.

Firans menatap wajah Dirga bingung, saat mendapat pertanyaan CEO-nya itu. Kemana otak encer yang selama ini ia miliki, yang membawa perusahaan Surya Otomotif yang dipercayakan pak Hardi Surya ayahnya lebih berkembang maju.

"Dirga, apakah kau baik- baik saja?" Firans balik bertanya.

"Apakah aku terlihat tidak baik-baik saja?" kembali Dirga bertanya dengan mengerutkan keningnya menatap Firans yang selama ini menjadi orang kepercayaannya.

Firans meraup wajahnya kasar dengan kedua tangannya, ia benar- benar merasa bingung akan apa yang harus ia katakan pada Dirga, yang berlagak pura- pura tidak mengerti.

"Begini saja, sudah waktunya istirahat, kita makan siang dulu, supaya aku memiliki kesabaran tinggi menghadapi bos sepertimu Dirga,".ucap Firans seraya berdiri, ia meraih ponsel dan tabletnya lalu mengambil kunci mobilnya, dan langsung melangkah pergi meninggalkan meja kerjanya.

Dirga terpana, ia ingin protes pada sikap Firans yang aneh menurutnya, tapi ia berusaha menahannya. Sahabatnya itu pasti punya alasan tertentu bersikap seperti itu padanya.

Walau terpaksa, Dirga akhirnya mengekor dari belakang, mengikuti Firans yang sudah lebih dulu mencapai lift.

"Kau yang menyetir mobilku!" Tanpa aba-aba, Firans melemparkan kunci mobilnya kearah Dirga seenaknya.

"Huff!" Dirga yang tidak siap langsung menggerakan tangan dan kakinya secara spontan, berusaha menangkap kunci mobil Firans yang melayang diudara menuju kearahnya supaya tidak terjatuh.

"Asisten brekele!!" umpat Dirga kesal setelah berhasil menangkap kunci mobil dalam genggamannya. Firans hanya terkekeh karena berhasil mengerjai bos-nya itu.

"Kita tidak akan menggunakan mobil jelekmu ini, tapi mobilku saja," kata Dirga memandangi mobil Firans yang kotor berdebu.

"Seperti dirimu Dirga, kotor, jelek, tidak terawat, bulu-bulu diwajahmu sudah berubah menjadi rambut-rambut brekele. Mungkin sebentar lagi orang-orang akan bingung membedakan mana wajah, dan mana belakang kepalamu." Ucap Firans seenaknya.

"Kau, berani mengata-ngatai bos-mu?!" Dirga mendadak kesal dengan membulatkan matanya.

"Bukan mengata-ngatai pak bos, tapi kenyataannya, mungkin saja pak bos lupa bercermin tadi pagi, anggap aku cermin yang hidup," sahut Firans tanpa beban.

"Ayo masuk!" Firans langsung masuk mobilnya, dan duduk disamping kemudi.

Dirga bertambah kesal, Firans bersikap layaknya seorang bos, dan dirinya dijadikan sopirnya.

"Tunggu Firans, apakah kau mau membalikkan status kita? Aku kau anggap sopirmu?" Dirga menatap tajam wajah Firans yang telah duduk santai didalam mobilnya.

"Sepertinya itu ide yang bagus, aku tidak akan menolak," Firans semakin menjadi- jadi.

"Ayo cepat masuk, aku sudah sangat lapar, ini semua karena pengaruh perutku belum diisi," kilah Firans tanpa bersalah.

Dengan wajah kesalnya, Dirga terpakasa mengikuti apa maunya Firans. Ia masuk kedalam mobil, dan membanting pintu-nya dengan suara keras, baru kali ini ia diperlakukan bagai seorang sopir oleh asistennya sendiri.

"Jangan telalu kencang membanting pintu mobilku, nanti bisa rontok semuanya. Kau tahu 'kan, bila aku belum bisa mengganti mobil bututku ini dengan yang baru," tegur Firans.

Dirga tidak menjawab, ia segera mengidupkan mesin mobil Firans, dan tanpa menunggu lama, ia langsung melarikan mobil itu dengan kecepatan tinggi menuju pos jaga security, lalu menginjak rem dengan tiba- tiba disana, membuat detak jantung Firans hampir saja berhenti.

"Dirga, aku tidak mau mati sia-sia denganmu," ucap Firans sambil mengatur napasnya yang tiba-tiba saja terasa sesak akibat perbuatan Dirga barusan.

Dirga masih tidak menjawab, ia hanya tersenyum jahat, dirinya cukup puas karena telah membuat asisten bawelnya itu merasa ketakutan.

"Stop disini saja." ucap Firans, saat mereka tidak terlalu jauh meninggalkan kantor.

"Disini?" Tanya Dirga bingung, ia melirik sekilas kearah Firans, namun tetap menepikan mobil yang dikemudikannya dikumpulan pedagang kaki lima.

"Iya, kita makan disini saja," sahut Firans.

"Sikapmu kelewatan hari ini Firans, sepertinya selama ini aku terlalu lunak padamu," ucap Dirga mulai jengah dan tidak terima.

"Sabar Dirga, aku jamin makanan disini tidak kalah enaknya dengan yang ada direstoran-restoran langgananmu," ucap Firans meredam kekesalan sahabatnya itu, sambil membuka sabuk pengaman pada tubuhnya.

"Selain itu, mulai sekarang kau harus belajar berhemat." Setelah berkata demikian, Firans lalu keluar dari mobil tanpa canggung memasuki salah satu warung kaki lima yang ada dipinggir taman kota. Dirga terpaksa keluar mengikuti Firans yang sudah mendahuluinya.

"Pecel ayam bakar satu ya mas!" pesan Firans sambil mendudukan dirinya disalah satu kursi plastik yang belum ada penghuninya.

"Siap mas, temennya pesan apa mas?" tanya pemilik warung kaki lima.

"Kau pesan apa?" Tanya Firans pada Dirga yang mengambil duduk tepat dihadapannya.

"Makanan apa saja yang ada?" tanya Dirga menatap Firans.

"Tuh baca!" Tunjuk Firans memonyongkan mulutnya kearah kain lebar bertuliskan menu-menu makanan yang tersedia diwarung kaki lima itu.

Dirga membaca daftar nama satu-persatu menu makanan yang ada.

"Aku ikut pesananmu saja Firans, aku tidak yakin dengan pilihanku sendiri," ungkap Dirga yang belum terbiasa berada ditempat seperti itu.

"Tambah satu lagi pecel ayam bakarnya mas!" Seru Firans pada pemilik warung yang sedang mengolah pesanannya.

"Ok mas, lalu minumnya apa?" Tanya sang pemilik warung lagi.

"Teh anget dua ya," sahut Firans.

"Ok mas! Ditunggu sebentar ya," Pemilik warung itu dengan sigap segera mengolah apa yang menjadi tambahan pesanan pelanggannya.

*

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

Banyak betul tagihannya, kak?

2023-06-09

1

Romero Oreo

Romero Oreo

lah, ini kek si fir bosnya😭

2023-03-24

1

Romero Oreo

Romero Oreo

pusing-pusing dah tu kepala si dirga

2023-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!