19. Naif

"Baguslah kalau kau sudah ada disini, urus wanita ini yang kau sebut kekasihmu," ucap Dirga ketus.

"Dan satu lagi, aku heran padamu, membiarkan gadis yang kau sebut kekasihmu itu, berkerja ditempat hiburan malam. Apakah kau rela melihat gadismu itu disentuh oleh pria lain? Atau mungkin saja kau memang sengaja memanfaatkan kemolekan gadismu untuk mencari pundi-pundi buat kalian berdua." ucap Dirga penuh dugaan.

"Alangkah baiknya bila anda tidak berbicara lagi pak Dirga, perkataan mulut anda terlalu pahit untuk didengar," kata Leon tajam.

"Lagi pula, sebagai bos, ternyata anda tidak tahu apa-apa mengenai pegawai bawahan anda pak Dirga. Anda tidak tahu kesulitan apa yang tengah dihadapi masing- masing pegawai anda sehingga itu mempengaruhi setiap keputusan kehidupan yang mereka ambil." ucap Leon.

"Itu bukan urusan saya, tidak mungkin saya mengurusi setiap masalah pribadi pegawai saya." kilah Dirga.

"Tentu saja itu bukan urusan anda pak Dirga, tapi setidaknya anda bisa melihat bahwa bukan hanya anda saja yang memiliki masalah, supaya anda tidak fokus hanya pada diri sendiri, sehingga lupa ada para pegawai anda yang membutuhkan perhatian anda sebagai bos diperusahaan yang anda pimpin." sindir Leon.

Dirga terhenyak, perkataan Leon mengenai hingga kejantungnya. Firans tidak ikut berkomentar ia hanya berdiri ditempatnya.

Dirga masih diam terpaku saat Leon berlalu, membawa Monaliza masuk kembali kedalam ruang rawat inapnya.

"Firans, ayo kita kembali kekantor," ucap Dirga datar, saat dilihatnya pintu ruang rawat inap Monaliza sudah tertutup rapat.

Leon membaringkan tubuh Monaliza diranjang pasien dengan hati-hati. Ia mulai memeriksa semua luka yang ada ditubuh gadis itu.

"Apa ini sakit?" tanya Leon menatap wajah Monaliza yang melihat kearahnya. Gadis itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Tunggu sebentar," ucap Leon, ia segera menuju kekotak obat dan memeriksa obat apa saja yang ada disana. Tak lama ia segera kembali sambil membawa beberapa obat ditangannya.

Leon membersihkan beberapa luka dengan cairan pembersih luka, setelah dirasa cukup ia mulai mengoles salep pada beberapa luka gores yang terdapat ditangan dan wajah Monaliza.

"Bagaimana kau bisa tahu aku ada disini Leon? tanya Monaliza disela-sela lukanya yang sedang diobati.

"Aku kerumahmu, karena mulai semalam ponselmu tidak bisa dihubungi, aku sangat khawatir," sahut Leon menatap wajah Monaliza sejenak lalu kembali mulai mengoles lukanya.

"Setelah tahu dari ibu kau ada disini, aku segera kemari Mona," imbuhnya lagi.

"Pria tadi, bukankah dia itu bos-mu yang ponselnya kutemukan kemarin? kenapa dia bisa ada disini?" tanya Leon, ia melirik sekilas wajah Monaliza.

"Dia yang menolongku semalam Leon dari para pria jahat itu, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku bila dirinya tidak datang menolongku," ungkap gadis itu lirih.

"Mona, maafkan aku. Aku tidak ada disisimu saat kau membutuhkanku." ucap Leon sambil menatap wajah Monaliza yang masih nampak sayu.

"Bila sesuatu buruk terjadi padamu, aku pasti akan sangat menyesalinya, kenapa itu bisa terjadi saat aku tidak bersamamu," ucap Leon sedih.

"Tidak apa Leon, itulah musibah. Bagaimana kabar mamamu? Bukankah kau semalam juga mengantarkan mamamu kerumah sakit?" tanya Monaliza.

"Mama masih ditangani oleh dokter dan sedang dirawat dirumah sakit ini juga," sahut Leon.

"Benarkah?"

"Eum," sahut Leon sambil mengangguk.

"Sudah selesai," Leon membereskan salep yang ia gunakan lalu mengembalikannya ke kotak obat.

"Beristirahatlah Mona, kau terlihat sangat lelah," Leon mengambil selimut dan membentangkannya diatas tubuh Monaliza.

"Bolehkah kau menemaniku disini sebentar, setidaknya sampai aku tertidur? Aku masih merasa takut, kejadian semalam kadang muncul begitu saja dalam ingatanku walau aku sudah berusaha tidak mengingatnya." ujar Monaliza sambil menatap kesetiap sudut ruangan dengan wajah khawatir.

"Tentu saja Mona, aku akan menemanimu. Sekarang tidurlah." Leon menggeser kursi dan duduk didekat bagian kepala ranjang pasien. Ia mulai mengusap rambut Monaliza dan sesekali merapikan anak-anak rambut yang menutupi wajah gadis itu.

...***...

"Untuk apa kita berhenti disini?" ucap Dirga saat Firans menepikan mobil miliknya didepan gang sempit yang ada didekat taman kota.

"Kita kerumah Monaliza, aku mendapatkan alamatnya di daerah sini dari bagian HRD," sahut Firans.

"Untuk apa Firans? Kita tidak kekurangan pekerjaan untuk belusukan ketempat seperti ini," ucap Dirga, ia sudah merasa jengah saat melihat gang yang hanya bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

Firans diam sejenak, ia tidak langsung menjawab perkataan Dirga.

"Aku tidak mengerti apa yang membuatmu memperlakukan Monaliza seperti tadi, padahal sebelumnya kau baik-baik saja. Bahkan memesan makanan untuknya, dan pakaian lewat suster," ucap Firans sambil membuka sabuk pengamannya.

"Tapi kenapa dalam sekejap kau mengatakan jijik disentuh olehnya. Apa yang terjadi?" tanya Firans menoleh pada Dirga disampingnya, yang bahkan tidak berniat melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.

"Ternyata perempuan itu, dia perempuan malam Firans," ucap Dirga menoleh pada asistennya itu.

"Dari mana kau tahu?" tanya Firans yang nampak terkejut.

"Dia sendiri yang mengatakannya padaku, makanya aku langsung jijik padanya," sahut Dirga dengan wajah kembali kesal.

"Memangnya dia bilang kalau dia wanita malam, begitu?" tanya Firans memastikan saat melihat Dirga menunjukan wajah kesalnya.

"Tidak, dia mengatakan kalau semalam, saat ia mengalami perlakuan buruk dari para pria itu, ia baru pulang berkerja dari night club milik saudara temannya," sahut Dirga.

"Dirga, Dirga. Kau terlalu naif. Kapan-kapan, aku akan membawamu mengunjungi night club supaya fikiranmu itu terbuka," ujar Firans yang berubah kesal pada.

"Bisa saja kan gadis itu hanya sebagai penyaji minuman atau bahkan jadi cleaning service disana," imbuh Dirga sambil beranjak keluar.

"Firans, kau mau kemana?" tanya Dirga, saat Firans keluar dari belakang kemudinya.

"Bertemu ibunya Monaliza. Ayo, cepat turun," ajak Firans dari luar mobil.

Dirga terpaksa melepaskan sabuk pengaman yang meliliti tubuhnya, lalu beranjak keluar dan menutup pintu mobilnya dengan rapat.

Begitu Dirga keluar, Firans langsung menekan tombol remote yang ada ditangannya untuk mengunci mobil Dirga.

"Kau yakin ini jalan menuju rumah perempuan itu?" tanya Dirga yang membuntuti Firans dari belakang.

"Seharusnya memang ini, aku meminta alamat ini dari bagian HRD perusahaan kita, jadi tidak mungkin salah," sahut Firans sambil berjalan didepan Dirga.

"Kenapa kau sepertinya sulit sekali menyebut nama Monaliza, selalu saja mengatakan 'perempuan itu', eum? Bukankah lebih mudah menyebut namanya saja," ucap Firans. Dirga tidak menyahut, dirinya-pun baru menyadari bahwa ia lebih sering tidak menyebut nama gadis itu.

"Apakah masih jauh Firans?" tanya Dirga yang merasa sesak saat melihat hanya lorong gang panjang saja yang dibatasi dinding beton kiri dan kanannya.

"Itu, didepan sudah terlihat pemukiman," tunjuk Firans.

Benar saja, setelah lorong yang mereka lalui hampir mencapai dua ratus meter, terlihat pemukiman yang sangat sederhana, bahkan terkesan kumuh.

Terpopuler

Comments

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

seruuuu...
👍👍 untuk author

2023-06-10

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

setuju aku sama kamu Firans.

2023-01-03

1

Zenun

Zenun

Satu mawar untukmu kakak author 🌹

2022-09-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Kecelakaan
3 3. Pergi Untuk Selamanya.
4 4. Kembali Berkerja
5 5. Asisten Brekele
6 6. Tersudut
7 7. SPG Sehari
8 8. Yang Lain Palsu
9 9. Mirip
10 10. Nasihat
11 11. Rumah Sakit
12 12. Kekhawatiran Firans
13 13. Pekerjaan Menumpuk
14 14.Trauma
15 15. Terima Kasih
16 16. Merasa Percaya
17 17. Terkilir
18 18. Kesalahfahaman Dirga
19 19. Naif
20 20. Keluarga Monaliza
21 21. Para Tetangga Monaliza
22 22. Salah Bicara
23 23. Kunjungan Sang Majikan
24 24. Peringatan Keras
25 25. Pulang Dari Rumah Sakit
26 26. Dirga Dan Leon
27 27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28 28. Pusing
29 29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30 30. Pergilah!
31 31. Mencari Tahu
32 32. Ingatan Semalam
33 33. Maafkan Aku
34 34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35 35. Cerita Dirga
36 36. Janji Bertemu
37 37. Dia Milikku
38 38. Perhatian Dirga
39 39. Mengantar Tamu
40 40. Jari Tidak Sopan
41 41. Mual dan Muntah
42 42. Masuk Angin
43 43. Nona Mengandung
44 44. Darah Dagingku
45 45. Semangkuk Sup
46 46. Sebutan Jelek
47 47. Perdebatan
48 48. Penthouse
49 49. Penjaga
50 50. Terungkap
51 51. Nasihat Firans
52 52. Minta Restu
53 53. Ucapan Yang Melukai
54 54. Lamaran Dirga
55 55. Membiasakan Diri
56 56. Membesuk Leon
57 57. Pembelaan
58 58. USG
59 59. Dokter Pasti Salah!
60 60. Bonus Liburan
61 61. Luapan Kesedihan
62 62. Keajaiban
63 63. Berharap Lupa Ingatan
64 64. Tawaran menjadi Model
65 65. Bertemu Keluarga Han
66 66. Makan Malam
67 67. Terungkap
68 68. Dicegat
69 69. Pertemuan Dua Keluarga
70 70. Persiapan Pernikahan
71 71. Hari Pernikahan
72 72. Satu Kamar
73 73. Kado Pernikahan
74 74. Pengganggu Malam Pengantin
75 75. Canggung
76 76. Kesiangan
77 77. Kotak Kado Lagi
78 78. Undangan Makan Keluarga
79 79. Hadiah dari Keluarga Han
80 80. Apartemen Leon
81 81. Memeriksa Lebih Detail
82 82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83 83. Kunjungan Leon
84 84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85 85. Melupakan Sejenak
86 86. Bertemu Keny
87 87. Bersikukuh
88 88. Kita Harus Bicara
89 89. BERLIAN-ku
90 90. Urusan Penting
91 91. Tertangkap Basah
92 92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93 93. Pertengkaran Dua Besan
94 94. Maafkan Mama
95 95. Balon Permohonan Maaf
96 96. Takut Kehilangan
97 97. Berikan Bayimu
98 98. Habis Manis Sepah Dibuang
99 99. Kesempatan Kedua
100 100. Melahirkan
101 101. Firasat
102 102. Bayi Siapa?
103 103. Arseano Kembali
104 104. Di Jemput Petugas
105 105..Obrolan Kenny dan Dirga
106 106. Tidak Mentolerir
107 107. Sulaman Bunga Teratai
108 108. The End
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Kecelakaan
3
3. Pergi Untuk Selamanya.
4
4. Kembali Berkerja
5
5. Asisten Brekele
6
6. Tersudut
7
7. SPG Sehari
8
8. Yang Lain Palsu
9
9. Mirip
10
10. Nasihat
11
11. Rumah Sakit
12
12. Kekhawatiran Firans
13
13. Pekerjaan Menumpuk
14
14.Trauma
15
15. Terima Kasih
16
16. Merasa Percaya
17
17. Terkilir
18
18. Kesalahfahaman Dirga
19
19. Naif
20
20. Keluarga Monaliza
21
21. Para Tetangga Monaliza
22
22. Salah Bicara
23
23. Kunjungan Sang Majikan
24
24. Peringatan Keras
25
25. Pulang Dari Rumah Sakit
26
26. Dirga Dan Leon
27
27. Ultah Pernikahan tuan dan nyonya Gamsonrich
28
28. Pusing
29
29. Jangan Pergi (Visual Dirga, Monaliza, Leon)
30
30. Pergilah!
31
31. Mencari Tahu
32
32. Ingatan Semalam
33
33. Maafkan Aku
34
34. Pening Dan Pusing Tujuh Keliling
35
35. Cerita Dirga
36
36. Janji Bertemu
37
37. Dia Milikku
38
38. Perhatian Dirga
39
39. Mengantar Tamu
40
40. Jari Tidak Sopan
41
41. Mual dan Muntah
42
42. Masuk Angin
43
43. Nona Mengandung
44
44. Darah Dagingku
45
45. Semangkuk Sup
46
46. Sebutan Jelek
47
47. Perdebatan
48
48. Penthouse
49
49. Penjaga
50
50. Terungkap
51
51. Nasihat Firans
52
52. Minta Restu
53
53. Ucapan Yang Melukai
54
54. Lamaran Dirga
55
55. Membiasakan Diri
56
56. Membesuk Leon
57
57. Pembelaan
58
58. USG
59
59. Dokter Pasti Salah!
60
60. Bonus Liburan
61
61. Luapan Kesedihan
62
62. Keajaiban
63
63. Berharap Lupa Ingatan
64
64. Tawaran menjadi Model
65
65. Bertemu Keluarga Han
66
66. Makan Malam
67
67. Terungkap
68
68. Dicegat
69
69. Pertemuan Dua Keluarga
70
70. Persiapan Pernikahan
71
71. Hari Pernikahan
72
72. Satu Kamar
73
73. Kado Pernikahan
74
74. Pengganggu Malam Pengantin
75
75. Canggung
76
76. Kesiangan
77
77. Kotak Kado Lagi
78
78. Undangan Makan Keluarga
79
79. Hadiah dari Keluarga Han
80
80. Apartemen Leon
81
81. Memeriksa Lebih Detail
82
82. Isi Kotak Hadiah Pernikahan
83
83. Kunjungan Leon
84
84. Rasa Cemburu Tidak Jelas
85
85. Melupakan Sejenak
86
86. Bertemu Keny
87
87. Bersikukuh
88
88. Kita Harus Bicara
89
89. BERLIAN-ku
90
90. Urusan Penting
91
91. Tertangkap Basah
92
92. Ketegasan Yang Tertunda Membuahkan Peyesalan
93
93. Pertengkaran Dua Besan
94
94. Maafkan Mama
95
95. Balon Permohonan Maaf
96
96. Takut Kehilangan
97
97. Berikan Bayimu
98
98. Habis Manis Sepah Dibuang
99
99. Kesempatan Kedua
100
100. Melahirkan
101
101. Firasat
102
102. Bayi Siapa?
103
103. Arseano Kembali
104
104. Di Jemput Petugas
105
105..Obrolan Kenny dan Dirga
106
106. Tidak Mentolerir
107
107. Sulaman Bunga Teratai
108
108. The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!