Keikhlasan Hati

Keikhlasan Hati

episode 1

Namaku syahanna rizqia putri Ahmad aku anak pertama dari empat bersaudara , adik pertamaku Adinda Khoirunisa Putri Ahmad, adik kedua ku Muhamad Hikam Putra Ahmad , dan adik terakhirku Alika putri Ahmad .

Waktu aku SMP bapak di tinggal kakek dan nenekku di situ bapak mengalami keterpurukan setelah satu tahun di tinggal meninggal orang tua bapakku, semasa hidup Kakek dan Nenekku selalu memberikan apapun yang bapak mau , usaha yang bapak kelola pun ikut bangkrut , hanya tinggal rumah yang kita tempati yang tersisa karena itu warisan dari kakek dan nenek ku dan sudah sepakat semua kakak dari bapak biar rumah itu di berikan kepada bapakku .

Bapakku mengalami depresi selalu marah - marah beruntung mempunyai istri yang sabar sperti Ibuku dan dukungan dari keluarga depresinya mulai membaik pada dasarnya bapak juga pemarah gampang emosi apalagi setelah kelahiran adikku paling bontot yang mempunyai kelainan di fisik nya bapak tidak menerima karena merasa malu mempunyai putri yang cacat.

Aku sebagai anak pertama ikut membantu perekonomian keluargaku dengan berjualan kesekolah apapun yang bisa mengahasilkan uang yang halal, kadang aku suka ikut bantu ibu ngambilin padi diladang kalau kata orang Sunda mah gacong ketika seusiaku harusnya jalan- jalan , bermain tapi aku harus menjaga adik- adikku tapi aku melakukannya dengan senang hati .

Aku ingin tetap terus bersekolah minimal sampai selesai SMA walaupun aku dari kampung jangan menjadi kampungan dan akupun mengambil jurusan komputer mungkin di era globalisasi ini komputer sangat penting jangan sampai gaptek.

Pagi itu hari cukup cerah , kicauan burung di pagi hari dan sejuknya udara di pedesaan .

Kebetulan hari ini masa tenang setelah ujian akhir Negara tinggal menunggu kelulusan seminggu lagi .

Hari ini jadwalnya Syahana nyuci pakean dan ketiga adiknya membersihkan rumah sesuai tugasnya masing - masing semua itu di lakukan setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah semua punya tanggung jawabnya masing-masing dengan bergotong royong semua pekerjaan akan ringan itulah yang selalu di lakukan oleh keluarga bapak Ahmad dan ibu Nina

Adik- adiknya telah pergi kesekolah setelah menyelesaikan pekerjaannya Syahana pun pergi untuk melakukan tugasnya mencuci pakaian di kulah( kolam air) gak jauh dari rumahNya terhalang satu rumah, kolam airnya di samping mesjid Jami tidak jauh dari rumahku di situ juga banyak ibu- ibu juga pada nyuci pakean nya .

" Eh teh Hana " ucap Bu Iceu tetangga ku semua ibu- ibu di kampungku memanggil aku teteh karena adik - adiku selalu memanggil teteh

" Iy Ceu , Euceu udah mau kelar ya kayanya? " Ucap Hana yang melihat tinggal ngebilas .

" Iya ni teh padahal tadimah ibu- ibu masih banyak , ni tinggal Euceu yang sendirian sepi deh " ucap Ceu Iceu begitulah keseruan ibu-ibu di kampung sambil nyuci pada bercanda , bergosip keakraban saling membantu, adanya Jum'at beberesih .

Syahana pun mengerjakan pekerjaannya sesekali ngobrol sama Ceu Iceu .

" Euceu duluan ya teh ? "

"Oh iya Ceu , hati- hati " ucap Syahanna .

Kurang lebih satu jam Syahanna pun menyelesaikan pekerjaan nya , setelah selesai mencuci Syahanapun meninggalkan tempat itu terus menjemur pakainnya di depan rumah

Ketika Syahanna masuk dalam rumah mendengar keributan di dalam rumah ibu bapaknya sedang bertengkar entah apa yang di ributkan dari luar hanya terdengar sayup-sayup pertengkaran ibu dan bapak ini , selama aku libur sekolah ibu dan bapak selalu ada aja pertengkaran ntah itu masalah spele yang aku dengar tadi bapak minta uang sama ibu .

" Assalamualaikum," Syahana pun masuk .

"Waalaikum salam " jawab ibu tapi bapak menatapku dengan tajam .

"Ada apa si pa,Bu kok ribut ? kan malu sama tetangga " Ucap syahanna pada ibu dan bapaknya

"Ini lagi pake nanya ? bapak tuh butuh duit!" ucap bapak dengan nada marah

"Astagfirullah pak , sama anak ngomongnya begitu, ga malu apa ? itu kan harus nya tanggung jawab bapak nafkahin keluarga?"ucap ibu

"Aah bapak tuh pusing, kamu lagi udah tamat sekolah cari kerja kek yang ngehasilin duit banyak liat tu si Elsa pulang dari kota beli motor , kalo perlu cari orang kaya jual diri kek " Ucap bapak seolah tidak memikirkan perasaan sang anak .

" Astagfirullah pak , istighfar pak! apa pantas seorang bapak berkata seperti itu kepada anak putrinya ? Harusnya bapak itu mendoakan anaknya biar sukses dunia akhirat , ibu benar-benar kecewa sama bapak!" Ucapa ibu yang marah mendengarkan ucapan sang suami yang selama ini ibu tidak pernah marah .

Sedangkan Syahanna hanya diam seribu bahasa dadanya terasa sesak dan nyeri bagaikan di tusuk - tusuk sebilah melati

mata serasa panas bibirpun kelu .

...****************...

Sering kita dengar anak durhaka sama ibu bapak nya, tapi tak sedikit orang tua durhaka sama anak nya dengan dia tidak mendidiknya dengan ilmu agama akhlak .

Disinilah ujian sang anak untuk tetap berbakti kepada kedua orang tuanya dikala orang tua berbuat kesalahan ,orang tua kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa

karena tetap surga ada di bawah telapak kaki ibu , yoook jaga anak - anak kita didiklah dengan cinta dan kasih sayang

bantu like nya ya dari seorang autur ecek - ecek ini hehe

minta saran dan kritiknya ya kalau ada typo kata-kata yang tidak sesuai

Terpopuler

Comments

semangat kak

2022-09-11

0

Dewi Payang

Dewi Payang

ih si bapak kok malah suruh anak gadisnya jual diri.
sadar pak, sadar....🤔

2022-09-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!