Namaku syahanna rizqia putri Ahmad aku anak pertama dari empat bersaudara , adik pertamaku Adinda Khoirunisa Putri Ahmad, adik kedua ku Muhamad Hikam Putra Ahmad , dan adik terakhirku Alika putri Ahmad .
Waktu aku SMP bapak di tinggal kakek dan nenekku di situ bapak mengalami keterpurukan setelah satu tahun di tinggal meninggal orang tua bapakku, semasa hidup Kakek dan Nenekku selalu memberikan apapun yang bapak mau , usaha yang bapak kelola pun ikut bangkrut , hanya tinggal rumah yang kita tempati yang tersisa karena itu warisan dari kakek dan nenek ku dan sudah sepakat semua kakak dari bapak biar rumah itu di berikan kepada bapakku .
Bapakku mengalami depresi selalu marah - marah beruntung mempunyai istri yang sabar sperti Ibuku dan dukungan dari keluarga depresinya mulai membaik pada dasarnya bapak juga pemarah gampang emosi apalagi setelah kelahiran adikku paling bontot yang mempunyai kelainan di fisik nya bapak tidak menerima karena merasa malu mempunyai putri yang cacat.
Aku sebagai anak pertama ikut membantu perekonomian keluargaku dengan berjualan kesekolah apapun yang bisa mengahasilkan uang yang halal, kadang aku suka ikut bantu ibu ngambilin padi diladang kalau kata orang Sunda mah gacong ketika seusiaku harusnya jalan- jalan , bermain tapi aku harus menjaga adik- adikku tapi aku melakukannya dengan senang hati .
Aku ingin tetap terus bersekolah minimal sampai selesai SMA walaupun aku dari kampung jangan menjadi kampungan dan akupun mengambil jurusan komputer mungkin di era globalisasi ini komputer sangat penting jangan sampai gaptek.
Pagi itu hari cukup cerah , kicauan burung di pagi hari dan sejuknya udara di pedesaan .
Kebetulan hari ini masa tenang setelah ujian akhir Negara tinggal menunggu kelulusan seminggu lagi .
Hari ini jadwalnya Syahana nyuci pakean dan ketiga adiknya membersihkan rumah sesuai tugasnya masing - masing semua itu di lakukan setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah semua punya tanggung jawabnya masing-masing dengan bergotong royong semua pekerjaan akan ringan itulah yang selalu di lakukan oleh keluarga bapak Ahmad dan ibu Nina
Adik- adiknya telah pergi kesekolah setelah menyelesaikan pekerjaannya Syahana pun pergi untuk melakukan tugasnya mencuci pakaian di kulah( kolam air) gak jauh dari rumahNya terhalang satu rumah, kolam airnya di samping mesjid Jami tidak jauh dari rumahku di situ juga banyak ibu- ibu juga pada nyuci pakean nya .
" Eh teh Hana " ucap Bu Iceu tetangga ku semua ibu- ibu di kampungku memanggil aku teteh karena adik - adiku selalu memanggil teteh
" Iy Ceu , Euceu udah mau kelar ya kayanya? " Ucap Hana yang melihat tinggal ngebilas .
" Iya ni teh padahal tadimah ibu- ibu masih banyak , ni tinggal Euceu yang sendirian sepi deh " ucap Ceu Iceu begitulah keseruan ibu-ibu di kampung sambil nyuci pada bercanda , bergosip keakraban saling membantu, adanya Jum'at beberesih .
Syahana pun mengerjakan pekerjaannya sesekali ngobrol sama Ceu Iceu .
" Euceu duluan ya teh ? "
"Oh iya Ceu , hati- hati " ucap Syahanna .
Kurang lebih satu jam Syahanna pun menyelesaikan pekerjaan nya , setelah selesai mencuci Syahanapun meninggalkan tempat itu terus menjemur pakainnya di depan rumah
Ketika Syahanna masuk dalam rumah mendengar keributan di dalam rumah ibu bapaknya sedang bertengkar entah apa yang di ributkan dari luar hanya terdengar sayup-sayup pertengkaran ibu dan bapak ini , selama aku libur sekolah ibu dan bapak selalu ada aja pertengkaran ntah itu masalah spele yang aku dengar tadi bapak minta uang sama ibu .
" Assalamualaikum," Syahana pun masuk .
"Waalaikum salam " jawab ibu tapi bapak menatapku dengan tajam .
"Ada apa si pa,Bu kok ribut ? kan malu sama tetangga " Ucap syahanna pada ibu dan bapaknya
"Ini lagi pake nanya ? bapak tuh butuh duit!" ucap bapak dengan nada marah
"Astagfirullah pak , sama anak ngomongnya begitu, ga malu apa ? itu kan harus nya tanggung jawab bapak nafkahin keluarga?"ucap ibu
"Aah bapak tuh pusing, kamu lagi udah tamat sekolah cari kerja kek yang ngehasilin duit banyak liat tu si Elsa pulang dari kota beli motor , kalo perlu cari orang kaya jual diri kek " Ucap bapak seolah tidak memikirkan perasaan sang anak .
" Astagfirullah pak , istighfar pak! apa pantas seorang bapak berkata seperti itu kepada anak putrinya ? Harusnya bapak itu mendoakan anaknya biar sukses dunia akhirat , ibu benar-benar kecewa sama bapak!" Ucapa ibu yang marah mendengarkan ucapan sang suami yang selama ini ibu tidak pernah marah .
Sedangkan Syahanna hanya diam seribu bahasa dadanya terasa sesak dan nyeri bagaikan di tusuk - tusuk sebilah melati
mata serasa panas bibirpun kelu .
...****************...
Sering kita dengar anak durhaka sama ibu bapak nya, tapi tak sedikit orang tua durhaka sama anak nya dengan dia tidak mendidiknya dengan ilmu agama akhlak .
Disinilah ujian sang anak untuk tetap berbakti kepada kedua orang tuanya dikala orang tua berbuat kesalahan ,orang tua kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari dosa
karena tetap surga ada di bawah telapak kaki ibu , yoook jaga anak - anak kita didiklah dengan cinta dan kasih sayang
bantu like nya ya dari seorang autur ecek - ecek ini hehe
minta saran dan kritiknya ya kalau ada typo kata-kata yang tidak sesuai
Bapak cinta pertamanya bagi anak perempuannya , tapi cinta pertama itu juga yang membuat patah hati dan hancur .
...****************...
Setelah kata itu terucap dari sang Bapak Syahana pun pergi ke kamarnya tanpa berkata sedikitpun sungguh sangat kecewa
" Ya Alloh dadaku sakit ,sebegitu rendahnya kah aku, sampai terucap kata seperti itu dari seseorang yang seharusnya yang akan menjadi penguat, dan pelindung untuk putrinya " gumam Syahanna dalam hatinya sambil mengeluarkan air mata yang terus membasahi pipi cantiknya dan dada yang teramat sesak .
"Ya Allah Pak ! kenapa bapak berucap seperti itu, selama ini anak kita sudah membantu, sampai dia harus meninggalkan masa muda nya dia habiskan hanya untuk membantu kita dan apa itu gak cukup,pak ?"ucap ibu sambil menangis .
"Aah pusing! braaak" pintu rumah pun ia banting ntah mau ke mana pergi begitu saja
" Tok tok Teh , teteh di buka pintunya ya ?" Ibu pun mengetuk pintu kamar putri sulungnya itu
"Teteh yang sabar ya ? bagai manapun juga dia bapakmu , ibu juga sangat kecewa mendengar perkataan nya " sambil mengusap
kepalanya yang terhalang kerudung penuh sayang sambil meneteskan air mata seorang ibu .
Syahana pun bangkit dari tengkurepnya , sambil menarik napas panjang .
"Hhhmmm Ibu jangan khawatir teteh baik- baik saja , Ibu jangan nangis nanti Teteh tambah sedih "
Hana pun menguatkan hatinya untuk tetap tegar dan ikhlas di hadapan sang Ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya, walau hatinya sangat hancur diapun mencoba untuk tersenyum dalam keadaan mata sembab
"Teteh jangan pernah melakukan hal yang di larang oleh agama , di manapun Teteh kelak berada , Ibu akan selalu mendoakan Teteh mudah-mudahan kelak mendapatkan imam yang Soleh , menyayangi Teteh dan menerima teteh apa adanya , yang pasti bertanggung jawab " Ibu berbicara kepada putri sulungnya itu .
" Aamiin, selalu doakan teteh ya Bu?" ucap Hana .
" Ibu akan selalu mendoakan anaknya tanpa harus di pinta , pami kitu teu nanaon Ibu" tinggal heula ( kalau gitu gapapa Ibu tinggal dulu ya mau ke pabrik " Ibu berkata dan meninggalkannya
" Teteh gak bantuin Ibu dulu, ya" ucap Hana , dia juga selain berjualan di sekolah bantuin di pabrik kalau Pulang sekolah ataupun libur , walaupun hasilnya hanya cukup untuk sekolah dan makan seadanya
"Ya , istirahat saja teteh mah "
setelah melihat sang putri sulungnya sedikit membaik , mungkin dia juga butuh untuk menenangkan hatinya yang sedang Terluka .
Wanita yang usianya sekitaran 35 th lebih itu pergi karena emang harus ke pabrik home industri seperti bungkusan makanan yang di jual 1000 di warung , kaya basreng, makaroni , Morling letaknya yang gak jauh dari rumah Hana sekitar 10 menitan untuk nyampai ke pabrik
Setelah sang Ibu pergi Hana pun membereskan barang yang di perlukan untuk pergi ke tempat ua ( Kaka dari Bapak ) .
" Aku harus pergi dulu dari rumah , biar tenang walaupun berat , kasian adikku si bontot , bukan berarti aku menghindari masalah ,ah mungkin kalau ke rumah ua bisa lebih tenang lg " gumam nya.
Hana pun pergi dari rumah kerumah sang ua yang cukup jauh, menyusuri jalannan yang di samping kirinya ada kali , samping kanan pesawahan yang hijau membutuhkan satu jam lebih untuk sampai ke kampung sang ua , harus melewati dua desa ..
Pesawahan hijau yang membentang luas gak jauh dari Sawa di bawahnya ada kali air nya bening Syahana pun turun ke kali tersebut kebetulan di kali lagi sepi biasanya kalau hari libur suka ada anak -anak yang berenang, hari biasa pun biasanya suka ada yang ngambil pasir dari kali tersebut kebetulan hari ini sepi.
Syahanapun berteriak sekencang - kencangnya untuk menghilangkan rasa sesak dan sakit di dalam dadanya , yang dari tadi sekuat tenaga ia tahan untuk tidak menangis di hadapan sang Ibu, dalam perjalanan pun dia berderaikan air mata yang tak bisa di bendung , karena selama ini hanya Ibulah yang selalu membuat dia tegar .
Ibu selalu berpesan jangan pernah membenci Bapakmu bagai mana pun juga dia adalah Bapak kandungmu , mungkin ini adalah ujian buat Ibu sebagai istri dan anak nya .
" Selama ini bapak selalu setia kepada ibu, walaupun emosinya kadang meleda- ledak tapi dia selalu menahan untuk tidak memukul , aku harus ikhlas dan memaafkannya aku akan buktikan aku bisa sukses dan bisa membanggakan kedua orang tuaku biar gak ada orang yang menghina atau merendahkannya , ok semangat Syahana 💪 , aku harus bisa menghadapi semua ini , selama ini aku bisa menyelesaikan sekolah, pasti aku bisa demi keluargaku , semangat Yo semangat Yo" gumam Syahana menyemangati dirinya untuk tetap bangkit.
" Ucapan bapak ku harus jadi motifasikku untuk bisa sukses dengan cara yang halal dan benar , bukan dengan cara yang pintas , mungkin sekarang harus hijrah dulu , rosulullohpun dulu harus berhijrah hingga islam bisa berkembang sampai sekarang " gumaman Hanna sambil berteriak dengan semangat , setelah berteriak dengan kencang dan terus memberi semangat untuk dirinya sendiri Syahana pun merasa tenang dan melanjutkan perjalanan ke rumah sang ua karena tinggal sedikit lagi nyampai .
" Aku adalah anak pertama harus tangguh bagaikan karang di lautan " dalam batin Syahanna selama perjalanan air mata sudah tidak mengalir lagi begitu lah dia mengahadapi masalah nya kembalikan pada sang maha kuasa .
" Akhirnya sampai juga di rumah ua" ucap Syahana dalam hatinya karena rumah yang di tuju sudah terlihat .
" Assalamualaikum wa Ika " Syahanna mengucapkan salam karena kebetulan pintu sedang terbuka .
"Waalaikum salam " jawab wa Ika dari dalam rumah
"Wa sehat ? " ucap Hana sambil mencium punggung tangan Wa Ika .
"Alhamdulillah wa sehat , tos laminya teu Ameng ka wa ( dah lama ya gak main ke wa ) ?" selama UAN Hana gak main karena untuk mempersiapkan ujian sekolahnya .
"Iya , ya wa kalau gak salah 3 bulan Hana gak main ke sini ? Hanna lagi persiapan ujian wa " ucap Hana pada wa Ika .
" Udah beres sekarang ujiannya ?" tanya wa Ika ke Hanna .
" Alhamdulillah dah beres wa tinggal seminggu lagi nunggu kelulusan, wa" jawab Hanna .
" Kamu sudah makan belum Han? itu kenapa lagi mata sampai sembab gitu ? " tany wa Ita sama keponakan nya itu
"He ah bisa wa , oh ya Hana belum makan dari pagi he, wa laki kemana ? " sambil nyengir kuda .
" Mmh pasti kamu habis di marahin Bapak kamu ya ?, wa laki lagi ke ladang , dia itu gak pernah berubah kalau dah ngomong gak pernah di saring bikin orang sakit hati, untung punya Istri sabar seperti Nina " sambil ngedumel ngumpatin adik laki-laki nya yang tidak berubah udah punya anak gadis juga .
Sudah dulu ya jangan lupa minta pendapat dan like nya salam cinta dari author ecek ecek ini
Setelah kejadian itu Syahana memilih tinggal bersama sang uwa, sambil menunggu kelulusan sang Ibu hanya nelepon kadang datang ke rumah uwa Ita ,memang sudah biasa ke rumah uwa Ita , kalau lagi senggang bersama adik-adiknya ,tapi sang adik Ahmad gak berani datang setelah ke jadian itu takut di omelin mungkin .
Hari Jumat ini hari kelulusan Syahana , Syahanapun pergi ke sekolah untuk membawa kelulusan setelah sampai di sekolah ketemu sahabatnya arti .
" Hai Han , kamari Abi ka bumi ,tapi saur Ibu di bumi uwa Ita ( kemarin saya ke rumah, tapi kata Ibu di rumah uwa)?" kata Arti sahabat Syahana dari kecil .
" Iya udah lima hari " ucap Hana sama sahabatnya .
Artipun gak banyak nanya kenapa sahabatnya di rumah uwa , karena dia tau biasanya kalau ada sesuatu sama Bapaknya pasti dia di rumah uwanya kaya waktu Bapak Hana depresi Hana hampir mau di bunuh kalau gak di cegah sama tetangganya , dari kejadian itu bapaknya Hana langsung di bawa berobat sama kakaknya, dan Hana pun tinggal di rumah uwanya waktu itu Hana masih SD .
Kelulusan pun di umumkan semua siswa dan siswipun mendengarkan harap - harap cemas karena takut ada yang tidak lulus ,semua muridpun berkumpul di aula sekolah mendengarkan sambutan dari Bapak kepala sekolah .
" Assalamualaikum murid - muridku semua kita semua bisa melewati ujian sekolah dan lancar mudah-mudahan ilmu kalian bisa bermanfaat semua " ucap sambutan Kepala sekolah .
Murid - murid pun membawa amplop yang di berikan dari pihak sekolah dengan harap-harap cemas memegang masing-masing amplop tersebut .
Pak kepala sekolahpun memberi instruksi kepada semua murid kita buka sama - sama
" Bapak hitung satu , dua ,tiga " ucap Bapak kepala sekolah .
Semua murid bersorak semua karena semuanya lulus
" Alhamdulillah kita lulus han " ucap Arti pada sahabatnya .
" Iya , kamu jadi ngambil jurusan kedokterannya ?" .
" Insya Alloh Han, aku mau ngambil di Jakarta kalau engga Bandung , gi mana nanti di mana di terimanya ,kamu Han gi mana? sayangkan nilai kamu paling tinggi " ucap Arti pada sahabatnya
" Ya , mau gi mana lagi , biaya nya gak ada saya besok mau ke Jakarta , mau cari kerja " ujar Hana .
"Apa Syahana, mau ke Jakarta besok ? bukannya seminggu lagi kita perpisahan Han? harusnya kamu tunggu perpisahan dulu, kan ijazah juga belum keluar " ucap Arti dengan nada sedikit kaget .
"Yah mau bagai mana lagi keadaan, lagian aku juga belum bisa bawa ijazah masih ada tunggakan ke sekolah , tadi juga Ibu Ida ( wali kelas ) nawarin aku biar bisa nerusin kuliah " ucap Hana sedikit tertunduk sebentar kemudian dia kembali ceria lagi .
" Bukannya kamu masih ada tabungan di aku, kan? sayang kuliah gratis lagi " ucap Arti ..
" Iya, gratis sehari - harinya belum kalau ada apa-apa , kalau ada biaya yang mendadak , uang tabungan aku mau ambil ya nanti buat bekal ke Jakarta sama buat biaya adikku masuk SMA cukup kan ya Art?" ucap Hana .
Selama ini Hana selalu menyisihkan hasil kerja di tempat sahabatnya tadinya niatnya buat Nebus ijazah sama biaya adiknya masuk SMA lumaya ada 2 Minggu lagi tapi gara - gara kejadian itu Hana memilih pergi dari rumah pasti urusannya akan panjang kalau tidak menghindar .
"Kamu tuh ya dari dulu selalu mementingkan orang lain dari pada dirimu , ya udah nanti kamu kerumah ya,sekalian perpisahan " ucap Arti .
" Iya aku juga mau pamit sama Ibu dan Bapak ,dan aku juga sebenarnya berat banget harus ninggalin adik- adikku apalagi sama bontot kamu tau sendiri " ucap Hana.
Kedua sahabat itupun pergi karena acar kelulusan udah selesai .
" Kenapa gak sehari lagi disini Kitakan bisa ngeliwet dulu ? eh kita ngerujak aja yu nanti habis jumatan ? ajak adik- adik kamu juga " ucap Arti pada sahabatnya itu .
"Lebih cepat lebih baik Art, ayok aku juga mau pulang dulu ke rumah " ucap Hana
Hanna pun sudah sampai kerumah sang Ibu walaupun sedikit was - was takut ketemu Bapak ah udah lah biarin aja mau ngomong apa .
"Assalamualaikum Bu, " ucap Syahanna
"Waalaikum salam, tau jalan pulang juga kamu ! " ucap Bapak dengan nada ketus tanpa expresi
" Teteh " sambut adik -adiknya serempak dan juga sang ibu .
Syahanna pun masuk setelah mencium tangan sang Bapak dan memeluk adik- adiknya .
" Bapak jalan dulu mau jumatan , assalamualaikum " ucap Bapak karena mau berangkat jumatan bareng adik laki- lakinya
" Waalaikum salam " semuanya serempak menjawab
"Ih teteh kangeeen " ucap sang adik bungsu .
" Lebay " ucap adik yang ke dua .
Adik keduaku yang bernama Ananda dia orng nya agak mirip ke Bapak sedikit egois , tapi kadang dia juga ada rasa sayangnya juga .
mereka sekeluarga bercengkrama sambil bercanda, kebetulan Ibu lagi bikin combro nyiapin buat yang pulang jumatan
"Ade - ade mau ikut Teteh kerumah Teh Arti , kita ngerujak ? " ucap Hana sama adik-adiknya itu
"Jadi Han besok ke Jakartanya ? " tanya Ibu
" Teteh mau ke Jakarta ,besok? " ucap Nada .
" Iya ,Bu doain Hana ya Bu? biar bisa dapet kerjaan yang baik, kamu juga Nada jaga adik-adik kamu , sekarang kamu yang paling besar di rumah ini , jangan males bantu Ibu " ucap Hana sambil ngasih nasihat sama adiknya itu .
" Iya,Teteh aku mau ngambil jambu dulu di depan buat ngerujak nanti " ucap Nada
" Kenapa gak nunggu ijazah keluar dulu Teh ? emang bisa ya nyari kerja kalau gak ada ijazah? " Ibu bertanya sama putri sulungnya itu .
" Kata teh Lia kadang suka ada yang nyari yang buat cleaning servis , kalo ngga di toko - toko gitu deh lagian Teteh juga belum ada uang buat Nebus ijazah nya , Bu " ucap Hana
"Mmmh maafkan ibu sama bapak ya Teh , harusnya ini tanggung jawab orang tua tapi mau gi mana lagi Ibu kerja di pabrik cukup makan sama adek kamu sekolah , Ibu ada uang tapi itu juga buat masuk sekolah adik kamu , itu juga baru punya sedikit " Ibu pun menundukkan kepalanya yang merasa bersalah kepada anak-anak nya ini yang tidak bisa membahagiakannya apalagi anak sulungnya ini dari masuk sekolah sampai lulus gak pernah meminta uang sedikitpun ,walau di kasih selalu di kembalikan biar adiknya aja yang memerlukan karena adik-adiknya masih kecil .
" Udah Bu, jangan merasa bersalah selama ini Ibu sama Bapak selalu memberikan yang terbaik, Alhamdulillah teteh masih bisa bantu teteh ikhlas ko doain aja biar teteh selalu sehat dan dapat pekerjaan yang halal " ucap Syahana menguatkan sang ibu
"Bu , maafin Alika ya belum bisa bantu Ibu sama Teteh , Alika bisa bantunya di rumah aja bantuin Ibu " ucap Alika , Alika itu anak nya sangat sensitif dan pendiam gak banyak bicara mungkin karena keadaan fisiknya jadi kurang PD .
" Kamu itu selalu bantuin Ibu, tugas kamu hanya belajar ,Ibu yang minta maaf selalu nyuruh kamu Dek " sambil mengusap kepalanya .
" Dek ,kamu itu adek paling istimewah buat Teteh , Ibu dan yang lainnya , oh iya Bu aku ada uang buat nambahin Nada masuk SMA mudah-mudahnan cukup " Alika yang mendengarkan ucapan sang kakak hanya tersenyum .
" Emang teteh ada uang buat ke kota ? Teteh punya uang?" tanya Ibu mengerutkan
keningnya
"Iya Bu, Alhamdulillah teteh suka nyisihin kalau dapat dari mungkus tadi juga Alhamdulillah di kasih tambahan sama mamah Arti ,buat pesangon. katanya hehe"Syahana nyimpen uangnya di mamah Arti kalau di rumah pasti suka berkurang uangnya ntah sama Nada atau sama Bapaknya .
"Mudah-mudahan Alloh ganti ya Teh " ucap Ibu .
setelah obrolan itu Hana dan adikny ngumpul di rumah Arti ngarujak ,bercanda gak terasa sudah sore merekapun bubar
jangan lupa like dan komennya ya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!