Bapak cinta pertamanya bagi anak perempuannya , tapi cinta pertama itu juga yang membuat patah hati dan hancur .
...****************...
Setelah kata itu terucap dari sang Bapak Syahana pun pergi ke kamarnya tanpa berkata sedikitpun sungguh sangat kecewa
" Ya Alloh dadaku sakit ,sebegitu rendahnya kah aku, sampai terucap kata seperti itu dari seseorang yang seharusnya yang akan menjadi penguat, dan pelindung untuk putrinya " gumam Syahanna dalam hatinya sambil mengeluarkan air mata yang terus membasahi pipi cantiknya dan dada yang teramat sesak .
"Ya Allah Pak ! kenapa bapak berucap seperti itu, selama ini anak kita sudah membantu, sampai dia harus meninggalkan masa muda nya dia habiskan hanya untuk membantu kita dan apa itu gak cukup,pak ?"ucap ibu sambil menangis .
"Aah pusing! braaak" pintu rumah pun ia banting ntah mau ke mana pergi begitu saja
" Tok tok Teh , teteh di buka pintunya ya ?" Ibu pun mengetuk pintu kamar putri sulungnya itu
"Teteh yang sabar ya ? bagai manapun juga dia bapakmu , ibu juga sangat kecewa mendengar perkataan nya " sambil mengusap
kepalanya yang terhalang kerudung penuh sayang sambil meneteskan air mata seorang ibu .
Syahana pun bangkit dari tengkurepnya , sambil menarik napas panjang .
"Hhhmmm Ibu jangan khawatir teteh baik- baik saja , Ibu jangan nangis nanti Teteh tambah sedih "
Hana pun menguatkan hatinya untuk tetap tegar dan ikhlas di hadapan sang Ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya, walau hatinya sangat hancur diapun mencoba untuk tersenyum dalam keadaan mata sembab
"Teteh jangan pernah melakukan hal yang di larang oleh agama , di manapun Teteh kelak berada , Ibu akan selalu mendoakan Teteh mudah-mudahan kelak mendapatkan imam yang Soleh , menyayangi Teteh dan menerima teteh apa adanya , yang pasti bertanggung jawab " Ibu berbicara kepada putri sulungnya itu .
" Aamiin, selalu doakan teteh ya Bu?" ucap Hana .
" Ibu akan selalu mendoakan anaknya tanpa harus di pinta , pami kitu teu nanaon Ibu" tinggal heula ( kalau gitu gapapa Ibu tinggal dulu ya mau ke pabrik " Ibu berkata dan meninggalkannya
" Teteh gak bantuin Ibu dulu, ya" ucap Hana , dia juga selain berjualan di sekolah bantuin di pabrik kalau Pulang sekolah ataupun libur , walaupun hasilnya hanya cukup untuk sekolah dan makan seadanya
"Ya , istirahat saja teteh mah "
setelah melihat sang putri sulungnya sedikit membaik , mungkin dia juga butuh untuk menenangkan hatinya yang sedang Terluka .
Wanita yang usianya sekitaran 35 th lebih itu pergi karena emang harus ke pabrik home industri seperti bungkusan makanan yang di jual 1000 di warung , kaya basreng, makaroni , Morling letaknya yang gak jauh dari rumah Hana sekitar 10 menitan untuk nyampai ke pabrik
Setelah sang Ibu pergi Hana pun membereskan barang yang di perlukan untuk pergi ke tempat ua ( Kaka dari Bapak ) .
" Aku harus pergi dulu dari rumah , biar tenang walaupun berat , kasian adikku si bontot , bukan berarti aku menghindari masalah ,ah mungkin kalau ke rumah ua bisa lebih tenang lg " gumam nya.
Hana pun pergi dari rumah kerumah sang ua yang cukup jauh, menyusuri jalannan yang di samping kirinya ada kali , samping kanan pesawahan yang hijau membutuhkan satu jam lebih untuk sampai ke kampung sang ua , harus melewati dua desa ..
Pesawahan hijau yang membentang luas gak jauh dari Sawa di bawahnya ada kali air nya bening Syahana pun turun ke kali tersebut kebetulan di kali lagi sepi biasanya kalau hari libur suka ada anak -anak yang berenang, hari biasa pun biasanya suka ada yang ngambil pasir dari kali tersebut kebetulan hari ini sepi.
Syahanapun berteriak sekencang - kencangnya untuk menghilangkan rasa sesak dan sakit di dalam dadanya , yang dari tadi sekuat tenaga ia tahan untuk tidak menangis di hadapan sang Ibu, dalam perjalanan pun dia berderaikan air mata yang tak bisa di bendung , karena selama ini hanya Ibulah yang selalu membuat dia tegar .
Ibu selalu berpesan jangan pernah membenci Bapakmu bagai mana pun juga dia adalah Bapak kandungmu , mungkin ini adalah ujian buat Ibu sebagai istri dan anak nya .
" Selama ini bapak selalu setia kepada ibu, walaupun emosinya kadang meleda- ledak tapi dia selalu menahan untuk tidak memukul , aku harus ikhlas dan memaafkannya aku akan buktikan aku bisa sukses dan bisa membanggakan kedua orang tuaku biar gak ada orang yang menghina atau merendahkannya , ok semangat Syahana 💪 , aku harus bisa menghadapi semua ini , selama ini aku bisa menyelesaikan sekolah, pasti aku bisa demi keluargaku , semangat Yo semangat Yo" gumam Syahana menyemangati dirinya untuk tetap bangkit.
" Ucapan bapak ku harus jadi motifasikku untuk bisa sukses dengan cara yang halal dan benar , bukan dengan cara yang pintas , mungkin sekarang harus hijrah dulu , rosulullohpun dulu harus berhijrah hingga islam bisa berkembang sampai sekarang " gumaman Hanna sambil berteriak dengan semangat , setelah berteriak dengan kencang dan terus memberi semangat untuk dirinya sendiri Syahana pun merasa tenang dan melanjutkan perjalanan ke rumah sang ua karena tinggal sedikit lagi nyampai .
" Aku adalah anak pertama harus tangguh bagaikan karang di lautan " dalam batin Syahanna selama perjalanan air mata sudah tidak mengalir lagi begitu lah dia mengahadapi masalah nya kembalikan pada sang maha kuasa .
" Akhirnya sampai juga di rumah ua" ucap Syahana dalam hatinya karena rumah yang di tuju sudah terlihat .
" Assalamualaikum wa Ika " Syahanna mengucapkan salam karena kebetulan pintu sedang terbuka .
"Waalaikum salam " jawab wa Ika dari dalam rumah
"Wa sehat ? " ucap Hana sambil mencium punggung tangan Wa Ika .
"Alhamdulillah wa sehat , tos laminya teu Ameng ka wa ( dah lama ya gak main ke wa ) ?" selama UAN Hana gak main karena untuk mempersiapkan ujian sekolahnya .
"Iya , ya wa kalau gak salah 3 bulan Hana gak main ke sini ? Hanna lagi persiapan ujian wa " ucap Hana pada wa Ika .
" Udah beres sekarang ujiannya ?" tanya wa Ika ke Hanna .
" Alhamdulillah dah beres wa tinggal seminggu lagi nunggu kelulusan, wa" jawab Hanna .
" Kamu sudah makan belum Han? itu kenapa lagi mata sampai sembab gitu ? " tany wa Ita sama keponakan nya itu
"He ah bisa wa , oh ya Hana belum makan dari pagi he, wa laki kemana ? " sambil nyengir kuda .
" Mmh pasti kamu habis di marahin Bapak kamu ya ?, wa laki lagi ke ladang , dia itu gak pernah berubah kalau dah ngomong gak pernah di saring bikin orang sakit hati, untung punya Istri sabar seperti Nina " sambil ngedumel ngumpatin adik laki-laki nya yang tidak berubah udah punya anak gadis juga .
Sudah dulu ya jangan lupa minta pendapat dan like nya salam cinta dari author ecek ecek ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments