Membaik tapi Membekas

Hari sudah mulai sore, mereka masih tertidur di ranjang. Shanti yang terbangun duluan memeluk Yodi dan tidur di dadanya. hal itu membuat Yodi terbangun, merasakan pelukan Shanti, dia langsung memegang tangannya dan mencium tangannya. Shanti pun tersenyum, merasakan kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan.

Pertengkaran tadi pagi mulai mereda, dan pertengkaran itu baru pertama kali terjadi semenjak 5 tahun mereka pacaran. seperti yang sudah berumahtangga segala kebutuhan harus terpenuhi.

"by.... ini yah yang kamu mau?? sampai-sampai kamu selingkuh dari aku" kata Shanti sambil memeluk

"iya sayang... aku rindu bermesraan sama kamu" kata Yodi

"maaf ya by... aku kemarin terlalu sibuk" kata Shanti

inilah Yodi sekarang, alih-alih dia yang harus meminta maaf karena selingkuh dari Shanti malah Shanti duluan yang meminta maaf. kalimat maaf dari Yodi itu masih terlalu mahal. Shanti sangat mengerti karakter dia. Shanti tak mau hubungannya berakhir sehingga dia tidak mau hal yang akan menjauhkan dia dari Yodi itu berlarut-larut. jadi dengan segala apapun cara yang penting hubungannya terus berlanjut

"em... sibuk apa sih?? sampai aku kesepian" kata Yodi

"aku pingin beres sidang tahun ini by" kata Yodi

"ya ampun sayang...!! segitunya sih, kenapa ga santai ajah gitu, pelan-pelan yang penting beres" kata Yodi

"aku berharap dengan selesainya kuliah ku tahun ini, mempercepat pernikahan kita" kata Shanti

"sayang... kalo mau cepat mah aku lamar kamu sekarang ajah" kata Yodi

"ih... hubby, nanggung kan aku beresin kuliah dulu. terus aku nikah fokus deh sama keluarga kecil aku " kata Shanti sambil senyum manja karena bahagia

"ya udah... kamu boleh sibuk tapi inget jangan lupa yang ada di sekitar kamu" kata Yodi

"iya deh aku janji... tapi kamu janji ya beres kuliah kamu ngelamar aku, terus kita nikah " kata Shanti

"iya sayang... aku janji, kamu jadi yang pertama dan terakhir buat aku" kata Yodi

"makasih ya by... I love you " kata Shanti

"love you to" kata Yodi

pelukan Shanti makin erat mendengar kalimat seperti itu dari Yodi, dia bahagia dengan kondisinya seperti ini. Shanti sangat bisa menerima karakter Yodi yang memang masih banyak kekurangannya. tapi perlahan Shanti selalu berbicara dengan rasa cintanya untuk selalu memperbaiki karakternya.

"by... mumpung masih sore, kita jalan-jalan yuk !!" ajakan Shanti

"boleh... kamu mau kemana??" kata Yodi

"em... terserah deh, makan atau nonton gitu" kata Shanti

"oh... ya udah, yuk kita siap-siap !! kamu mandi duluan" kata Yodi

"ih... tuh kan hubby kebiasaan, kamu dulu ah" kata Shanti

"kamu dulu donk... aku mau nge fly dulu, hehehe" kata Yodi

"ga mau, kamu duluan... nanti ketiduran keburu malem ga jadi deh" kata Shanti

"engga, kamu duluan ajah. cewek mah suka lama dan-dan nya" kata Yodi

"enak ajah... kamu tuh yang suka lama-lama, ya udah ah aku mandi dulu" kata Shanti sambil pergi ke kamar mandi

"yee... aku tidur lagi" kata Yodi

Di kamar mandi Shanti melamun, dia masih trauma dengan kejadian tadi pagi. dulu Shanti mengenal Yodi, adalah seorang cowok yang ga berani buat deketin cewek. apalagi sosok Putu, cewek yang jual mahal jika di deketin cowok. Shanti sangat mengenalnya sosok Putu. dia sangat perfeksionis jika mencari pacar. tapi kemarin Yodi bisa mendapatkannya. Shanti sangat cemas jika Yodi bertemu dengan seorang cewek, yah mungkin bisa di bilang lebih baik dari Shanti.

Shanti bercermin di kamar mandi, dia ingin selalu tampil cantik di hadapan Yodi. supaya Yodi tak berpaling kepada wanita lain. dia mandi dengan bersih, setelah mandi dia langsung dan-dan secantik mungkin. bukan hanya cantik dia tampil dengan memakai baju selalu terbuka. karena memang seneng banget Yodi liat Shanti memakai baju yang terbuka. setelah memakai baju dan bergaya, iya kembali terdiam dan duduk. badannya lemes ketika mengingat kembali kejadian tadi.

Saat Shanti duduk dan melamun, Yodi bangun. Saat Yodi bangun melihat Shanti yang sedang diam dan termenung, Yodi bertanya-tanya kenapa dia ngelamun. Yodi langsung bangun dari kasur, menghampiri Shanti dan memeluk Shanti dari belakang

"lagi apa sayang" kata Yodi

Shanti terkejut tiba-tiba ada yang memeluknya

"ih... hubby aku kaget" kata Shanti

"kamu lagi ngapain, ngelamun ya?? kata Shanti

"engga, aku lagi ngaca ajah" kata Shanti

"emh... ngelamun apa sih sayang??" kata Yodi

"ngelamun aku nikah sama kamu " kata Shanti sambil menarik hidung Yodi

"aduh... sakit sayang, mau banget ya nikah sama aku??" kata Yodi

"bukan mau lagi, kalo hari ini kita udah siap. aku mau sekarang juga kamu ngelamar aku hehehe" kata Shanti

"emh... gitu ya, aku sih siap. besok juga ayo" kata Yodi

"idih... curang, beres kuliah ya by, janji nungguin aku" kata Shanti

"iya... aku tunggu, aku juga udah ga tahan pingin nikah sama kamu" kata Yodi

"ih .. kan, aku jadi kebawa perasaan gini" kata Shanti

"ya udah aku mandi dulu ya" kata Yodi

"iya cepet by... keburu sore, sama aku laper hehehe" kata Shanti

"oke siap ibu negara, tunggu ya" kata Yodi sambil mencium bibir Shanti

Yodi pergi ke kamar mandi, seperti biasa Yodi jika mandi selalu sambil bernyanyi. ke asik kan bernyanyi di kamar mandi Yodi sampai lupa waktu. Shanti berteriak "hubby.... cepetan" terdengar di kamar mandi Yodi membalas dengan teriakan lagi "iya sayang".

sudah lama menunggu tiba-tiba Yodi berteriak lagi.

"sayang...." kata Yodi

"apa by..." kata Shanti

"handuk aku ketinggalan " kata Yodi

"ya ampun by, kamu pelupa banget. handuk nya di mana??" kata Shanti

"itu di tempat jemuran kalo ga salah" kata Yodi

"iya bentar " kata Shanti

handuknya sudah di ambil Shanti dan Shanti pergi ke kamar mandi dan menyerahkan handuknya.

"nih by... handuknya" kata Shanti

"oke... terimakasih " kata Yodi

Yodi pun beres mandinya

"haduh... seger banget yang" kata Yodi

"ya cepet by, sekarang pake baju. kita pergi keburu malem" kata Shanti

"iya tunggu " kata Yodi

Yodi memakai baju dan berisap-siap, Shanti yang sudah kesal menunggu. memburu-buru ke Yodi

"udah beres??" kata Shanti

"oke hayu... udah ganteng belum aku??" kata Yodi

"udah hayu ah..." kata Shanti

dan mereka pun siap-siap untuk pergi jalan-jalan.

Episodes
1 Sangat Melelahkan
2 Kesel Banget Ga Di Bales
3 Kaget
4 Gara-gara Sarapan
5 Minta Maaf
6 Sangat Cemas
7 Tetangga Masa Gitu
8 Perpisahan Dengan Musuh Ku
9 Takut Tapi Sayang
10 Sejarah Mereka
11 Membaik tapi Membekas
12 Kerasukan Peri Cinta
13 Cerita Serem
14 Lupa
15 Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16 Ketemu Juga
17 Janjian Ketemu
18 Ngopi Bareng
19 Salah ngomong
20 Warisan
21 Jemput Dulu
22 Pertemuan Di Cafe
23 Ngomongin Ke Pantai
24 Komunikasi Di Malam hari
25 Salah Sangka
26 Rebutan Ustadz
27 Ga Nyadar
28 Rasa Cinta Ku
29 Penjelasan
30 Tangisan
31 Ga Bilang Dulu
32 Otw
33 Pilih Yang Mana
34 Check in
35 Happy New Year
36 Tak Sengaja
37 Janji Di Tepi Pantai
38 Reuni Di Grup WhatsApp
39 Cerita Masa Lalu
40 Di Bohongin Lagi
41 Putus
42 Ketemu
43 Ingin Membunuhnya
44 Ketemu Di Sini
45 Curhat
46 Udah Gila
47 Ibu Kenapa??
48 Numpang Tidur
49 Tanpa Ibu Jadi Merantau
50 Menjadi Yang Baru
51 Ketemu Juga
52 Curhatan Yang Nyaman
53 Di terima kerja
54 Persiapan
55 Coba Lagi
56 Lamaran
57 Nasihat Baik Menjadi Buruk
58 Perencanaan
59 Beli rumah
60 Gara-gara Rumah
61 Numpang Istirahat
62 Perjanjian
63 Balikan Lagi
64 Bermain
65 Memulai Karir
66 Menentukan Hari Pernikahan
67 Pertanyaan?? Pernyataan !!
68 Tetap Santai
69 Datang Ke Sukuran
70 Nikmat Banget
71 Saat Akad Nikah
72 Ga Sengaja
73 Tak kuasa
74 Beda
75 Rencana Pengungkapan
76 Menjauhkan Dari Dosa
77 Bayar Hutang
78 Perpisahan
79 Hamil..??
80 Begini Salah Begitu Juga Salah
81 Bayi Salsa
82 Alhamdulillah... Terimakasih
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Sangat Melelahkan
2
Kesel Banget Ga Di Bales
3
Kaget
4
Gara-gara Sarapan
5
Minta Maaf
6
Sangat Cemas
7
Tetangga Masa Gitu
8
Perpisahan Dengan Musuh Ku
9
Takut Tapi Sayang
10
Sejarah Mereka
11
Membaik tapi Membekas
12
Kerasukan Peri Cinta
13
Cerita Serem
14
Lupa
15
Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16
Ketemu Juga
17
Janjian Ketemu
18
Ngopi Bareng
19
Salah ngomong
20
Warisan
21
Jemput Dulu
22
Pertemuan Di Cafe
23
Ngomongin Ke Pantai
24
Komunikasi Di Malam hari
25
Salah Sangka
26
Rebutan Ustadz
27
Ga Nyadar
28
Rasa Cinta Ku
29
Penjelasan
30
Tangisan
31
Ga Bilang Dulu
32
Otw
33
Pilih Yang Mana
34
Check in
35
Happy New Year
36
Tak Sengaja
37
Janji Di Tepi Pantai
38
Reuni Di Grup WhatsApp
39
Cerita Masa Lalu
40
Di Bohongin Lagi
41
Putus
42
Ketemu
43
Ingin Membunuhnya
44
Ketemu Di Sini
45
Curhat
46
Udah Gila
47
Ibu Kenapa??
48
Numpang Tidur
49
Tanpa Ibu Jadi Merantau
50
Menjadi Yang Baru
51
Ketemu Juga
52
Curhatan Yang Nyaman
53
Di terima kerja
54
Persiapan
55
Coba Lagi
56
Lamaran
57
Nasihat Baik Menjadi Buruk
58
Perencanaan
59
Beli rumah
60
Gara-gara Rumah
61
Numpang Istirahat
62
Perjanjian
63
Balikan Lagi
64
Bermain
65
Memulai Karir
66
Menentukan Hari Pernikahan
67
Pertanyaan?? Pernyataan !!
68
Tetap Santai
69
Datang Ke Sukuran
70
Nikmat Banget
71
Saat Akad Nikah
72
Ga Sengaja
73
Tak kuasa
74
Beda
75
Rencana Pengungkapan
76
Menjauhkan Dari Dosa
77
Bayar Hutang
78
Perpisahan
79
Hamil..??
80
Begini Salah Begitu Juga Salah
81
Bayi Salsa
82
Alhamdulillah... Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!