Gara-gara Sarapan

Ke esok kan harinya Yodi masih terbaring di tempat tidur, Shanti menyiapkan sarapan sekaligus menyuapinya.

kali ini Yodi makan tidak banyak satu piring pun tak habis karena memang tidak enak makan, rasanya semua makanan pahit.

Yodi memaksakan bangun untuk merokok, tapi tidak kuat. Shanti menyuruhnya kembali untuk istirahat. Yodi tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berbicara. memegang handphone pun terasa pusing.

Shanti meminta izin kepada Yodi untuk membeli obat-obatan di apotik depan sesuai resep yang di tulis Marcel tadi malam.

"hubby... aku mau beli obat buat kamu dulu yah, kamu baik-baik di sini" kata Shanti

Yodi hanya menjawab "iya"

Shanti pun berangkat ke apotek. dan Yodi kembali tidur.

ternyata di apotik Shanti bertemu Marcel.

"hey... Shanti" sapa Marcel

"eh... dokter Marcel" sapa kembali Shanti

"mau beli obat buat Yodi ya??" tanya Marcel

"iya dok... sesuai saran dokter ajah" kata Shanti

"oh... iya Shan, langsung ajah di bantu sama mbak ini" Marcel berkata sambil menunjuk pelayan apotik

"dokter kenapa ada di sini??" tanya Shanti

"oh... aku buka klinik di sebelah" kata Marcel

"oh... gitu, ternyata ini ya klinik dokter. berati apotik ini punya dokter juga??" tanya Shanti

"ya.... begitulah" jawab Marcel sambil tersenyum

"oh... iya shan, Yodi gimana sekarang??" tanya Marcel

"masih lemes dok... sekarang juga lagi tidur" jawab Shanti

"oh iya bagus deh... kalo bisa jangan banyak di ganggu, biarkan dia istirahat dulu" saran dari Marcel

"oh iya dok siap" kata Shanti

"selagi Yodi istirahat, mening kita ngopi dulu yuk di cafe sana" ajakan dari Marcel

"ah... engga dok, lagian aku buru-buru... jadi berapa mbak??" kata Shanti

"eh... udah ga usah, spesial promo buat kamu" kata Marcel

"loh ko gitu dok...?? jadi ngerepotin" tanya Shanti

"ga apa-apa, bener nih ga akan ikut?? kamu keliatan nya kaya yang cape gitu, di sana ada makanan enak bergizi juga mening ikut yuk biar nanti aku ke sana nengok yodi nya bareng " kata Marcel

"em... ya udah, maaf ya dok ngerepotin lagi" kata Shanti

"udah...!! sama saya santai ajah" kata Marcel

akhirnya mereka berdua pun pergi ke sebuah cafe untuk sarapan, di sana Shanti banyak cerita tentang hubungan Shanti dan Yodi.

pada awalnya mereka berbincang dengan baik-baik saja tapi ada beberapa hal yang menggelikan buat Shanti.

Shanti di situ fokus menyantap makanan yang di hidangkan cafe, hingga lupa bahwa di hadapannya ada Marcel, karena dalam pikirkan nya ingin cepat menghabiskan makanan langsung pulang.

di saat itu pula Marcel menyingkirkan rambut yang menutupi wajah nya Shanti.

"Shan... rambut mu kena makanan loh..!!" kata Marcel sambil menyingkirkan rambut Shanti

"oh iya makasih" kata Shanti sambil tersenyum

"kamu cantik juga ya Shan...* kata Marcel

"hehehe..." jawab Shanti sambil tersenyum cuek

tiba-tiba Marcel memegang tangan Shanti dan akan mengucapkan sebuah kata, tetapi Shanti langsung melepaskan tangan Marcel.

dan Shanti pun berdiri dan meninggalkan cafe tersebut.

di belakang Marcel mengejar Shanti sambil berteriak "Shan... tunggu, aku kan mau nengok Yodi juga"

"aku bilang sama cowok ku dulu, kalo dia mau aku kabarin lagi" teriakan Shanti sambil berlari menjauh dari Marcel.

sampai lah Shanti di depan kostan sambil ngos-ngosan kelelahan berlari. Shanti masuk ke dalam kostan menghampiri Yodi yang sedang berbaring sambil menonton TV.

"kamu dari mana ajah sih??" tanya Yodi

Shanti berlari ke arah Yodi dan memeluk Yodi sambil berkata "hubby...."

"berat ah..." kata Yodi

Shanti terus memeluk Yodi tanpa menghiraukan apa yang di ucapkan Yodi

"hey... kamu dari mana?? katanya sebentar tapi lama banget" tanya Yodi sambil agak sedikit kesal

tiba-tiba Marcel datang

"hay... maaf tadi pintu nya ke buka, jadi saya langsung masuk" kata Marcel

"oh... iya dok !!! silahkan duduk" kata Yodi

Shanti hanya diam melihat mereka berdua, dan Shanti pergi ke dapur sambil menguping pembicaraan mereka.

"oke terima kasih, gimana yod sudah baikan??" tanya Marcel

"yah lumayan dok... sekarang bisa bangun" kata Yodi

"syukurlah.... kalo gitu" kata Marcel

Yodi berteriak "sayang bikin minum buat dokter"

"oh ya mau minum apa dok??" tanya Yodi

Shanti hanya diam sajah di dapur

"oh... ga usah repot-repot, saya hanya sebentar kok...!!" kata Marcel

"ga apa-apa, nanti Shanti yang bikinin" kata Yodi

"engga usah... aku cuman balikin dompet ini, tadi ketinggalan di cafe depan klinik" kata Marcel

"hah... cafe??" kata Yodi

"iya tadi kita sempet sarapan bareng sebentar, terus Shanti pulang terburu-buru jadi mungkin lupa sama dompetnya " kata Marcel

"oh iya dok terimakasih ya" kata Yodi

Shanti yang mendengar kan percakapan itu kaget dan hanya terdiam

"oke...aku balik dulu, masih ada kerjaan di klinik... cepat sembuh ya Yod" kata Marcel

"iya dok sekali lagi terimakasih banyak, udah ngerepotin juga" kata Yodi

Marcel pun pergi kembali ke klinik

saat itu pula Yodi sangat marah, karena Shanti secara tidak langsung menduga kekasihnya itu berselingkuh dengan Marcel.

"ngapain kamu makan bareng sama dia??" kata Yodi

"tadi dia yang ngajak by...." kata Shanti

"jadi gitu, mentang-mentang aku lagi sakit kamu main sama dia" kata Yodi

"enggak hubby... aku tadi di ajak makan ajah ga lebih" kata Shanti sambil ngeluarin air matanya

"udah lah... udah jelas kok, aku ga mau liat kamu mening kamu pergi dari sini" kata Yodi

"hubby... dengerin dulu, kamu jangan salah sangka dulu" kaya Shanti sambil menangis

"mana ada maling ngaku, cuman alasan doang, mening kamu pergi sana" kata Yodi

"ga mau by..." kata Shanti

"pergi...!!!" Yodi berteriak

"enggak.... aku mau sama kamu by" kata Shanti

"ya udah aku ajah yang pergi " kata Yodi

Yodi memaksakan berdiri tapi baru dua langkah Yodi terjatuh karena badannya masih lemas

"argh....." teriakan Yodi

"hubby... kamu istirahat ajah" kata Shanti

"berisik kamu" kata Yodi

"iya aku yang pergi " kata Shanti

Shanti pun berjalan perlahan meninggalkan kostan tersebut, dia khawatir kalo Shanti tak ada di situ siapa yang mengurusinya. tapi kalo ga pergi dia akan memaksakan pergi. tak henti-hentinya Shanti mengeluarkan air mata.

Shanti pun terpaksa memberi tau adiknya Yodi yang bernama Windi. Shanti langsung menelepon Windi.

"halo ka...." kata Windi

"win... kaka kamu sakit di kosan" kata Shanti

"oh... sakit apa ka??" tanya Windi

"engga... dia cuman kecapean ajah, kaka mau keluar sebentar kamu bisa temenin dia engga??" kata Shanti

"em... bisa sih cuman ga sekarang paling 2 jam lagi, soalnya aku mau masuk kuliah dulu" kata Windi

"oh... iya ga apa-apa, kaka udah beli obat cuman belum sempat ngasih, tolong kasih dia obat ya biar cepat sembuh" kata Shanti

"iya ka siap... abis kuliah Windi kesana" kata Windi

"makasih ya Win... kaka jalan dulu " kata Shanti

"iya ka" kata Windi

Shanti pun kembali berjalan entah kemana

Episodes
1 Sangat Melelahkan
2 Kesel Banget Ga Di Bales
3 Kaget
4 Gara-gara Sarapan
5 Minta Maaf
6 Sangat Cemas
7 Tetangga Masa Gitu
8 Perpisahan Dengan Musuh Ku
9 Takut Tapi Sayang
10 Sejarah Mereka
11 Membaik tapi Membekas
12 Kerasukan Peri Cinta
13 Cerita Serem
14 Lupa
15 Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16 Ketemu Juga
17 Janjian Ketemu
18 Ngopi Bareng
19 Salah ngomong
20 Warisan
21 Jemput Dulu
22 Pertemuan Di Cafe
23 Ngomongin Ke Pantai
24 Komunikasi Di Malam hari
25 Salah Sangka
26 Rebutan Ustadz
27 Ga Nyadar
28 Rasa Cinta Ku
29 Penjelasan
30 Tangisan
31 Ga Bilang Dulu
32 Otw
33 Pilih Yang Mana
34 Check in
35 Happy New Year
36 Tak Sengaja
37 Janji Di Tepi Pantai
38 Reuni Di Grup WhatsApp
39 Cerita Masa Lalu
40 Di Bohongin Lagi
41 Putus
42 Ketemu
43 Ingin Membunuhnya
44 Ketemu Di Sini
45 Curhat
46 Udah Gila
47 Ibu Kenapa??
48 Numpang Tidur
49 Tanpa Ibu Jadi Merantau
50 Menjadi Yang Baru
51 Ketemu Juga
52 Curhatan Yang Nyaman
53 Di terima kerja
54 Persiapan
55 Coba Lagi
56 Lamaran
57 Nasihat Baik Menjadi Buruk
58 Perencanaan
59 Beli rumah
60 Gara-gara Rumah
61 Numpang Istirahat
62 Perjanjian
63 Balikan Lagi
64 Bermain
65 Memulai Karir
66 Menentukan Hari Pernikahan
67 Pertanyaan?? Pernyataan !!
68 Tetap Santai
69 Datang Ke Sukuran
70 Nikmat Banget
71 Saat Akad Nikah
72 Ga Sengaja
73 Tak kuasa
74 Beda
75 Rencana Pengungkapan
76 Menjauhkan Dari Dosa
77 Bayar Hutang
78 Perpisahan
79 Hamil..??
80 Begini Salah Begitu Juga Salah
81 Bayi Salsa
82 Alhamdulillah... Terimakasih
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Sangat Melelahkan
2
Kesel Banget Ga Di Bales
3
Kaget
4
Gara-gara Sarapan
5
Minta Maaf
6
Sangat Cemas
7
Tetangga Masa Gitu
8
Perpisahan Dengan Musuh Ku
9
Takut Tapi Sayang
10
Sejarah Mereka
11
Membaik tapi Membekas
12
Kerasukan Peri Cinta
13
Cerita Serem
14
Lupa
15
Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16
Ketemu Juga
17
Janjian Ketemu
18
Ngopi Bareng
19
Salah ngomong
20
Warisan
21
Jemput Dulu
22
Pertemuan Di Cafe
23
Ngomongin Ke Pantai
24
Komunikasi Di Malam hari
25
Salah Sangka
26
Rebutan Ustadz
27
Ga Nyadar
28
Rasa Cinta Ku
29
Penjelasan
30
Tangisan
31
Ga Bilang Dulu
32
Otw
33
Pilih Yang Mana
34
Check in
35
Happy New Year
36
Tak Sengaja
37
Janji Di Tepi Pantai
38
Reuni Di Grup WhatsApp
39
Cerita Masa Lalu
40
Di Bohongin Lagi
41
Putus
42
Ketemu
43
Ingin Membunuhnya
44
Ketemu Di Sini
45
Curhat
46
Udah Gila
47
Ibu Kenapa??
48
Numpang Tidur
49
Tanpa Ibu Jadi Merantau
50
Menjadi Yang Baru
51
Ketemu Juga
52
Curhatan Yang Nyaman
53
Di terima kerja
54
Persiapan
55
Coba Lagi
56
Lamaran
57
Nasihat Baik Menjadi Buruk
58
Perencanaan
59
Beli rumah
60
Gara-gara Rumah
61
Numpang Istirahat
62
Perjanjian
63
Balikan Lagi
64
Bermain
65
Memulai Karir
66
Menentukan Hari Pernikahan
67
Pertanyaan?? Pernyataan !!
68
Tetap Santai
69
Datang Ke Sukuran
70
Nikmat Banget
71
Saat Akad Nikah
72
Ga Sengaja
73
Tak kuasa
74
Beda
75
Rencana Pengungkapan
76
Menjauhkan Dari Dosa
77
Bayar Hutang
78
Perpisahan
79
Hamil..??
80
Begini Salah Begitu Juga Salah
81
Bayi Salsa
82
Alhamdulillah... Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!