Tetangga Masa Gitu

Pagi menjelang siang Shanti baru bangun, saat membuka mata Yodi sudah di sisinya lagi. Shanti merasa senang karena Yodi sudah sembuh.

Sambil menyiapkan sarapan Shanti mencari Yodi, ternyata dia tidak ada di rumah. tetapi handphone nya ada di meja makan. Shanti berprasangka mungkin Yodi sedang di luar lagi merokok.

Shanti melanjutkan menyiapkan sarapan, pada saat itu makanan hanya roti sajah. karena hari menjelang siang Shanti memasak sekalian untuk makan siang. tapi bahan makanannya belum siap.

Shanti menaruh roti di meja makan sengaja di sediakan untuk berdua, dan Shanti mengambil uang untuk belanja.

Sambil belanja sambil memanggil Yodi untuk sarapan.

Pada saat membuka pintu dia sangat kaget melihat Yodi keluar dari kostan nya Putu, terlihat Yodi sedang mencium bibirnya Putu.

Dengan serentak Shanti berteriak "hubby", Shanti mendobrak pintu langsung menampar Putu. Putu pun melawan dan mendorong Shanti sampai jatuh.

Yodi merasa kesal, Shanti pun di tarik Yodi ke kostan nya lalu menutup pintu.

dengan nada yang sangat marah, Yodi memarahi Shanti "kamu itu apa-apaan ??"

jawab Shanti sambil berteriak "kamu, ngapain di kamar dia, pake cium dia segala??"

di tanya begitu Yodi semakin marah, "bukan urusan kamu" jawab Yodi sambil nada yang tinggi

Shanti pun menangis dan sangat kesal kepada Yodi, "bukan urusan aku?? aku di anggap apa sama kamu??" kata Shanti

Yodi yang tidak cukup baik jika adu mulut, dia menyuruh diam sambil melempar sebuah boneka dan mengenai wajah Shanti.

"aku ga percaya, ini bukan hubby yang aku kenal" kata Shanti sambil terisak-isak

"terus" jawab Shanti dengan santai

Shanti yang sok karena sikap Yodi yang sangat jauh berbeda dari yang dia kenal sebelumnya, Shanti hanya menangis di meja makan. hatinya benar-benar sakit, ingin sekali dia meluapkan kemarahannya kepada kekasihnya itu yang telah berselingkuh dengan tetangganya. tapi Shanti sangat sayang kepada Yodi.

jika mengingat perjuangan buat mendapatkan cinta dari Yodi dan perjalanan cintanya selama ini buat Shanti ga bisa apa-apa. terlebih Shanti tidak mau kehilangan dia karena keperawanannya sudah di renggut oleh Yodi.

Sementara itu Yodi hanya duduk di depan Shanti yang sedang menangis sambil memakan roti yang di sediakan Shanti.

Ga ada kata maaf sedikitpun dari yodi, dia hanya diam dan terlihat kesal kepada Shanti. dia pun menyalakan sebatang rokok dan meminum kopi sambil ngomel ngomel.

"bangun tidur nampar orang, bukannya masak " kata Yodi

mendengar hal itu Shanti makin kesal dan semakin kencang tangisannya. ga tahan berada di dekatnya Shanti memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya.

tapi saat dia akan pergi baru sajah berapa langkah dari kostan nya Yodi kembali ke kostan Putu. melihat hal itu amarah Shanti semakin bergejolak.

"kamu" kata Shanti sambil marah, rasanya ingin menampar kekasihnya itu.

"apa??" kata Yodi sambil berteriak

tak lama Putu keluar, "kenapa sayang??" sambil memegang tangan Yodi

Shanti benar-benar ga bisa menahan lagi emosinya, dia berlari menuju Putu buat mendorong Putu tapi badannya yang lebih kecil Putu juga mendorong Shanti dan Shanti terjatuh.

Shanti pergi ke kamar dan dia benar-benar pasrah yang terjadi pagi ini. Shanti hanya bisa menangis sendiri. sementara Yodi berduaan di tempat Putu. entah harus gimana lagi, Shanti benar sakit hati, sangat sedih cinta yang selama ini dia pertahankan dia khianati begitu saja.

Tidak cukup dengan sakit hati, Putu yang kondisinya sedang emosi. dia lari ke kostan Shanti, dan dia melihat Shanti sedang menangis di atas kasur. Putu berlari ke arah Shanti dan menjambak rambut Shanti. setelah di jambak lalu Putu menampar pipi kanan dan kirinya Shanti. pipi kiri terkena dua kali tamparan dan pipi kanannya terkena satu kali tamparan.

Shanti cukup beruntung, Yodi keburu melerai pertikaian tersebut. Yodi langsung membawa Putu pulang ke kostan nya. Shanti sangat shock berat, dan takut. badannya begitu menggigil ketakutan, dia hanya bisa menangis dan diam sambil bersandar ke dinding. tidak ada tempat pelarian atau perlindungan buat Shanti.

pipi kiri bagian dalam Shanti robek karena tamparan dari Putu, sampai-sampai mengeluarkan darah dari mulutnya. dia berpikir mungkin hubungannya sampai sini ajah. karena sakitnya hal ini benar-benar tak tertahan lagi.

Kondisi Shanti serba salah, mau pulang ke rumahnya takut di marahin ibunya. selama kuliah dia tidak punya sahabat. hanya teman biasa dan itupun tidak terlalu dekat. Shanti hanya bisa diam pasrah, jikalau dia harus di siksa atau sampai nyawanya terancam dia sudah rela. karena dia tidak bisa berbuat apa-apa. melawan pun akan tetap kalah karena badan Shanti yang kecil.

Apalagi dia benar-benar ketakutan ketika Yodi marah, mendengar teriakan Yodi saat marah buat nyali Shanti drop. hatinya bertanya-tanya salah Shanti apa?? sehingga orang yang dia cintai berani membentak, dan meninggalkan Shanti saat Shanti perlu perlindungan. Shanti menangis terus dan menangis di atas kasur sambil duduk.

Seluruh badannya terasa sakit akibat dorongan tadi, terlebih pipinya terasa sakit banget. tapi yang lebih parahnya lagi hatinya yang sakit. Shanti benar-benar ga menyangka kekasihnya itu bisa berhubungan dengan tetangganya. padahal Putu sangat tau Yodi itu pacarnya Shanti. dan Shanti pun sangat berhubungan baik dengannya.

Terkadang mereka saling memberi makanan jika mereka memasak merasa kebanyakan. pikiran Shanti kok setega itu mengambil kekasihnya. Yang Shanti tau teman cowoknya sangat banyak, bahkan Putu sempat bercerita kalau dia banyak lelaki yang mendekati. tapi mengapa dia pilih Yodi yang jelas-jelas sudah punya pacar.

Sekarang Shanti hanya bersiap-siap apa yang akan terjadi kedepannya. tapi Shanti tak rela harus kehilangan Yodi. sebisa mungkin dia harus mempertahankannya. tapi Shanti kehabisan akal bagaimana cara baikan lagi sama Yodi. sekarang pun dia memilih diam di kostan Putu. lagi-lagi Shanti hanya bisa menangis dan menangis.

Episodes
1 Sangat Melelahkan
2 Kesel Banget Ga Di Bales
3 Kaget
4 Gara-gara Sarapan
5 Minta Maaf
6 Sangat Cemas
7 Tetangga Masa Gitu
8 Perpisahan Dengan Musuh Ku
9 Takut Tapi Sayang
10 Sejarah Mereka
11 Membaik tapi Membekas
12 Kerasukan Peri Cinta
13 Cerita Serem
14 Lupa
15 Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16 Ketemu Juga
17 Janjian Ketemu
18 Ngopi Bareng
19 Salah ngomong
20 Warisan
21 Jemput Dulu
22 Pertemuan Di Cafe
23 Ngomongin Ke Pantai
24 Komunikasi Di Malam hari
25 Salah Sangka
26 Rebutan Ustadz
27 Ga Nyadar
28 Rasa Cinta Ku
29 Penjelasan
30 Tangisan
31 Ga Bilang Dulu
32 Otw
33 Pilih Yang Mana
34 Check in
35 Happy New Year
36 Tak Sengaja
37 Janji Di Tepi Pantai
38 Reuni Di Grup WhatsApp
39 Cerita Masa Lalu
40 Di Bohongin Lagi
41 Putus
42 Ketemu
43 Ingin Membunuhnya
44 Ketemu Di Sini
45 Curhat
46 Udah Gila
47 Ibu Kenapa??
48 Numpang Tidur
49 Tanpa Ibu Jadi Merantau
50 Menjadi Yang Baru
51 Ketemu Juga
52 Curhatan Yang Nyaman
53 Di terima kerja
54 Persiapan
55 Coba Lagi
56 Lamaran
57 Nasihat Baik Menjadi Buruk
58 Perencanaan
59 Beli rumah
60 Gara-gara Rumah
61 Numpang Istirahat
62 Perjanjian
63 Balikan Lagi
64 Bermain
65 Memulai Karir
66 Menentukan Hari Pernikahan
67 Pertanyaan?? Pernyataan !!
68 Tetap Santai
69 Datang Ke Sukuran
70 Nikmat Banget
71 Saat Akad Nikah
72 Ga Sengaja
73 Tak kuasa
74 Beda
75 Rencana Pengungkapan
76 Menjauhkan Dari Dosa
77 Bayar Hutang
78 Perpisahan
79 Hamil..??
80 Begini Salah Begitu Juga Salah
81 Bayi Salsa
82 Alhamdulillah... Terimakasih
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Sangat Melelahkan
2
Kesel Banget Ga Di Bales
3
Kaget
4
Gara-gara Sarapan
5
Minta Maaf
6
Sangat Cemas
7
Tetangga Masa Gitu
8
Perpisahan Dengan Musuh Ku
9
Takut Tapi Sayang
10
Sejarah Mereka
11
Membaik tapi Membekas
12
Kerasukan Peri Cinta
13
Cerita Serem
14
Lupa
15
Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16
Ketemu Juga
17
Janjian Ketemu
18
Ngopi Bareng
19
Salah ngomong
20
Warisan
21
Jemput Dulu
22
Pertemuan Di Cafe
23
Ngomongin Ke Pantai
24
Komunikasi Di Malam hari
25
Salah Sangka
26
Rebutan Ustadz
27
Ga Nyadar
28
Rasa Cinta Ku
29
Penjelasan
30
Tangisan
31
Ga Bilang Dulu
32
Otw
33
Pilih Yang Mana
34
Check in
35
Happy New Year
36
Tak Sengaja
37
Janji Di Tepi Pantai
38
Reuni Di Grup WhatsApp
39
Cerita Masa Lalu
40
Di Bohongin Lagi
41
Putus
42
Ketemu
43
Ingin Membunuhnya
44
Ketemu Di Sini
45
Curhat
46
Udah Gila
47
Ibu Kenapa??
48
Numpang Tidur
49
Tanpa Ibu Jadi Merantau
50
Menjadi Yang Baru
51
Ketemu Juga
52
Curhatan Yang Nyaman
53
Di terima kerja
54
Persiapan
55
Coba Lagi
56
Lamaran
57
Nasihat Baik Menjadi Buruk
58
Perencanaan
59
Beli rumah
60
Gara-gara Rumah
61
Numpang Istirahat
62
Perjanjian
63
Balikan Lagi
64
Bermain
65
Memulai Karir
66
Menentukan Hari Pernikahan
67
Pertanyaan?? Pernyataan !!
68
Tetap Santai
69
Datang Ke Sukuran
70
Nikmat Banget
71
Saat Akad Nikah
72
Ga Sengaja
73
Tak kuasa
74
Beda
75
Rencana Pengungkapan
76
Menjauhkan Dari Dosa
77
Bayar Hutang
78
Perpisahan
79
Hamil..??
80
Begini Salah Begitu Juga Salah
81
Bayi Salsa
82
Alhamdulillah... Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!