Di waktu yang bersamaan di sebuah kampus Shanti sedang menunggu hujan yang tak kunjung reda juga. dia duduk di bangku koridor kampus sendirian.
Di saat itu pula ada teman Shanti yang bernama Rio keluar dari kamar kecil. Rio pun melihat Shanti sedang sendirian duduk di koridor kampus. dan Rio menghampiri Shanti
"Hay shan...!!" sapa Rio
"Hay...!!!" jawab Shanti
"lagi apa kamu di sini sendirian??" tanya Rio
"mau pulang tapi hujan, jadi nunggu hujan nya reda dulu" kata Shanti
"oh... kirain nunggu seseorang gitu" kata Rio
"hehehe..." Shanti hanya tersenyum
"oh iya shan... kamu balik sama sendirian??" tanya Rio
"engga sama mamang ojol" jawab Shanti
"ih... tega yah pacarnya sendiri di sebut tukang ojek" kata Rio
"ye... beneran ojol kali" kata Shanti
"oh... gitu, kirain di jemput cowoknya" kata Rio
lama-lama Shanti merasa risih dengan pembicaraan Rio
"kamu belum pulang Rio" tanya Shanti
"sama nunggu reda juga" jawab Rio
"ga bawa jas hujan apa??" tanya Shanti
"ada cuman kan tembus hujan gede gini mah" ungkap Rio
"masa sih... kan ga gede-gede amat" kata Shanti
"iya beneran" kata Rio
"em... kalo aku bawa motor tembus dikit sih ga apa-apa lagian mau pulang ini, di rumah juga langsung ganti baju" kata Shanti
Shanti terus mencoba menyuruh Rio pergi. walaupun caranya ga berhasil akhirnya Shanti menelepon Yodi.
tapi sayang telepon Shanti ga di angkat, bukan sajah kesal kepada Rio tapi kesal juga sama Yodi, karena teleponnya ga di angkat.
muka Shanti semakin cemberut sehabis menutup telepon nya yang tak kunjung di angkat. Rio sadar bahwa wanita di sampingnya itu lagi kesel. Rio coba menghibur dengan joke recehnya.
tapi memang seorang Shanti tidak mudah di rayu, apalagi dia sangat setia sama pacarnya Yodi. candaan Rio nya tidak di dengar sama sekali.
Untuk menghindari Rio dia berdiri dan pergi ke kantin kampus, ternyata masih ada warung yang masih buka yaitu warung mie bakso. sembari menunggu hujan reda Shanti membeli mie bakso terlebih dahulu.
"belum pulang neng??" tanya ibu tukang bakso
"belum bu... di luar hujan gede banget, jadi nunggu reda dulu" kata Shanti
"iya ibu juga sama nunggu hujan, makanya ini belum di tutup" kata ibu tukang bakso
"mie bakso nya ya bu satu" kata Shanti
"iya neng" kata ibu tukang bakso
setelah lima menit mie baksonya jadi, dan Shanti pun makan dulu bakso sambil menunggu hujan reda. sesekali dia telepon kembali Yodi. lagi-lagi teleponnya ga di angkat. akhirnya memutuskan buat nelepon ke hotel tempat Yodi bekerja.
"halo selamat sore bisa di bantu??" kata phone operator hotel
"mbak bisa di sambungkan sama Yodi" kata Shanti
"mohon maaf yodi mana ibu??" kata phone operator
"Yodi restoran" kata Shanti
"baik ibu di tunggu" kata phone operator
tersambung lah teleponnya ke kantor Yodi, kebetulan pa Jibril yang mengangkatnya
"halo selamat sore dengan restoran bisa di bantu??" kata pa Jibril
"halo pa... Yodi nya ada??" kata Shanti
"oh... Yodi sudah pulang bu, bisa di bantu ibu gimana??" kata pa Jibril
"engga... ini saya telepon ke nomor pribadi nya ga di angkat ya" kata Shanti
"maaf ibu boleh tau ada keperluan apa??" kata pa Jibril
"ini saya Shanti, tunangan nya Yodi" kata Shanti
"oh Shanti... tadi udah pulang, kayanya dia sakit jadi saya suruh pulang, ya sekitar jam 4an lah dia pulang dari sini" kata pa Jibril
"oh sakit apa ya pa??" kata Shanti
"ah... ga tau, pokok nya wajah nya itu keliatan pucat gitu " kata pa Jibril
"oh... iya pa makasih infonya " kata Shanti
"iya Shan... sama-sama " kata pa Jibril
"mari pak" kata Shanti
"iya... selamat sore" kata pa Jibril
mie bakso nya sudah habis, Shanti mendatangi ibu tukang bakso untuk membayar baksonya. dan dia pergi kembali ke arah gerbang kampus. Tapi Rio masih belum pulang juga, terpaksa iya bertemu kembali dengan Rio.
hujan pun mulai reda, Shanti bersiap untuk pulang. dengan cekatannya Rio menawarkan bantuan dan mengajak pulang bareng.
"Shan.... mau di anter ga??" kata Rio
"ga usah, aku bisa pulang sendiri kok..!!" jawab Shanti
"ya kali ajah, biar irit ongkos gitu" kata Rio
"ah... engga takut ngerepotin" kata Shanti
"nyantai ajah... yuk" kata Rio
"nanggung udah pesen ojek" kata Shanti
"oh... ya udah, aku balik duluan" kata Rio
"oke...!!" kata Shanti
Shanti melanjutkan pulang dengan memakai ojek, karena sehabis hujan di jalan agak sedikit banjir sehingga jalanan macet.
hari pun semakin gelap, di tambah cuaca yang dingin perut Shanti mulai keroncongan. tapi Shanti selalu ingat sama pacarnya di kostan, jadi memutuskan makannya nanti sajah setelah di kostan, sudah lama juga ga makan bareng.
sampailah Shanti di kostan nya, pintu kamar tidak terkunci berati Yodi ada di dalam. setelah masuk, benar sekali ada Yodi di dalam.
dia sedang tertidur di kasur, dengan tv menyala.
"hubby.... kamu belum makan??" tanya Shanti
Yodi yang sedang tertidur hanya meletet (membuka mata sedikit).
"galonnya masih belum di isi juga??" tanya Shanti kembali
lagi-lagi Yodi tidak menjawab pertanyaan, Shanti makin kesal dengan tingkah pacarnya itu. dia duduk di meja makan dengan wajah cemberut sambil melihat kekasihnya yang sedang terbaring di kasur.
dalam benak Shanti "ini orang hidupnya kok makin ke enakan, pulang kerja makan di siapin, cucian di cuci'in dan tidur pun di temenin, giliran aku yang butuh dia ga mau ngerjainnya".
hati Shanti semakin kesal, karena masih di diamkan. Shanti berniat membangunkan kekasihnya itu.
"by.... bangun" teriakan Shanti yang sedang kesal sambil menuju kasur.
saat hendak ke kasur, handphone Yodi berdering. ada panggilan dari anak buahnya. tapi Yodi hanya membuka matanya dan hanya menoleh menoleh ke arah handphone lalu dia kembali memejamkan matanya.
Shanti terdiam sejenak, tidak biasanya dia berkelakuan seperti itu.
Shanti kembali membangunkan kekasihnya itu, dengan teriakan "bangun" sambil menepuk dengan keras.
Yodi hanya melirik ke arah Shanti dan kembali memejamkan matanya. Shanti semakin kesal dan dia melakukan kembali bahkan semakin keras.
akhirnya Yodi membuka matanya dan dia berkata
"yang... kenapa??" tanya Yodi dengan suara lemas
melihat wajah kekasihnya sangat pucat, Shanti yang tadinya marah berubah menjadi lemas dan kaget
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments