Lupa

Mereka melanjutkan perjalanan, menuju ke sebuah mall untuk pergi ke bioskop. Saat diperjalanan Yodi selalu memikirkan gaya pacarannya itu. Dia merasa sangat berdosa dengan keadaannya sekarang. Tapi dia bingung harus memulai dari mana, di sisi lain dia memang mau berpacaran dengan Shanti, terlebih Shanti pun enggan untuk berpisah rumah. Keadaan yang sulit buat Yodi. Kondisi itu membuat tidak fokus dalam berkendara

"By... Belok by, itukan masuk parkirnya di sana" kata Shanti

"Oh iya maaf lupa" kata Yodi

"Kamu kenapa by?? Ngelamun ya" tanya Shanti

"Engga...!! lupa ajah kita udah lama ga jalan-jalan" jawab Yodi

"masa sih... sampai lupa segitunya, kan tiap hari juga jalan ini kelewat" kata Shanti

Shanti merasa aneh dengan pacarnya itu, ga biasanya dia lupa masuk jalan ke mall. Hal itu membuat pikirannya kembali lagi, apa benar Yodi punya selingkuhan. Dia merasa sangat janggal dengan kondisi pacarnya saat ini. Shanti takut kalo Yodi punya pacar lagi dia akan di tinggalkan begitu saja. Shanti cemberut ga jelas.

"Yang... Muka kamu gitu amat, ga enak di liat" tanya Yodi

"Kamu lagi mikirin apa sih??" Shanti malah balik bertanya

"Ga mikirin apa-apa, kenapa emang??" Kata Yodi

"Aneh... Kok, bisa ke lewat gitu...!!" Kata Shanti

Yodi hanya tersenyum malu, Yodi coba konsentrasi kepada kenyataan. Tibalah di parkiran, Yodi memarkirkan motornya sedangkan Shanti menunggu di pintu masuk mall basemen.

Tak lama memarkirkan motor, yodi langsung menghampiri Shanti. Saat mereka akan masuk mall tiba-tiba ada seorang pria dewasa memanggil Yodi.

Yodi merasa heran ada apa?? Pria itu menghampiri Yodi dengan lari kecil. Lalu pria itu berkata "a... Ini kuncinya ketinggalan"

"oh iya terimakasih" kata Yodi

"tuh kan... hubby, kenapa sih jadi pelupa gini" kata Shanti

"ga tau, kenapa ya?? mungkin karena aku abis sakit kemarin kali ya" kata Yodi

"ah... masa sih?? perasaan ga gitu deh" kata Shanti

"ya udah... semoga ga lupa lagi" kata Yodi

"by... jujur deh, ada yang di sembunyikan dari aku kan??" kata Shanti

"engga sayang" jawab tegas Yodi

"kok kamu marah" kata Shanti

"ya ampun yang... udah ah kita mau nonton kan, bukan buat ribut" kata Yodi

Shanti diam sambil cemberut, dan Yodi hanya melihat wajah Shanti yang lagi cemberut. saat ini Yodi lagi males nge jelasin apa yang sebenarnya terjadi pada dia. jadi Yodi hanya membiarkan Shanti dengan muka cemberut. memang keinginan hijrah Yodi cukup besar semenjak mimpi buruk tadi, sehingga konsentrasi Yodi pun terganggu.

Tapi di sisi lain Shanti berfikiran berbeda, dengan memasang muka cemberut dan manja sebenarnya ingin di mengerti yah minimal di tanya atau di hibur, tapi kali ini Shanti hanya di cuekin begitu saja.

Sesampainya di bioskop, Shanti bejalan cepat sambil kesal dan duduk di sebuah kursi tunggu.

"by... kamu yang beli tiket" kata Shanti

"kamu mau nonton apa??" tanya Yodi

"tuh film percintaan ajah, biar kamu peka" jawab Shanti dengan kesal

"apaan sih yang... emang aku ga peka sama kamu, kamu tuh yang selalu ga peka" kata Yodi

"kamu... ga pernah peka yang aku mau" kata Shanti

"ya udah jadinya kita mau nonton atau mau ribut?? kata Yodi

"terserah ah... aku cape" kata Shanti

"ya udah mau nonton apa??" kata Yodi

"terserah... percintaan yang lebay juga ga apa-apa" kata Shanti

"bener ga akan komedi??" tanya Yodi kembali

"iya, cepetan keburu abis tiketnya" kata Shanti

"oke, tunggu ya... aku nitip jaket" kata Yodi

"lagian bukan taro ajah di motor sih, aneh dasar...!!" kata Shanti

Yodi pergi membeli tiket, ngantrinya sangat lama. sesekali dia melihat ke arah Shanti. di sebelah Yodi ada keluarga yang akan nonton juga, seorang suami istri dan istrinya memakai hijab, anaknya sekitar usia 5 tahun. Yodi menginginkan ke depannya seperti itu. kalo di tanya Shanti mau ga kira-kira kalo di suruh memakai hijab?? tapi ah ga mungkin dia di suruh pacaran sehat juga ga mau. emang udah ke tagihan, dasar kamu.

Pada saat bersamaan tiba-tiba di dalam jaket Yodi bergetar dan terdengar ringtone hp Yodi.

Tak lama Shanti membukanya, ternyata ada telepon dari ibunya Yodi. Shanti langsung mengangkatnya

"assalamualaikum" kata Shanti

"walaikumsalam... ini sama Shanti??" kata ibunya Yodi

"iya bu... ibu gimana sehat??" tanya Shanti

"Alhamdulillah shan... Shanti lagi di mana?? lagi sama Yodi??" tanya ibu Yodi

"ini kita mau nonton bu... Yodi nya lagi beli tiket bu, mau ngomong sama Yodi??" kata Shanti

"oh... iya sih ada mau di obrolin, cuman tolong bilangin ajah sama Yodi. kalo bisa pulang dulu ibu ada perlu" kata ibu Yodi

"oh iya bu nanti aku bilangin ke Yodi" kata Shanti

"makasih ya sayang yah... sehat-sehat ya" kata ibunya Yodi

"iya bu... ibu juga semoga sehat selalu" kata Shanti

"amin... assalamualaikum" kata ibunya Yodi

"walaikumsalam" kata Shanti

obrolan dengan ibunya Yodi pun berakhir. Shanti kesal Yodi lama banget beli tiketnya. di kejauhan Shanti memperhatikan Yodi. dia terlihat melihat istri orang di sebelahnya. kesempatan banget sih dalam hati Shanti. ke kecurigaan Shanti makin kuat, emang dia sekarang menjadi playboy. Shanti menyandar di kursi, sambil air matanya keluar dari matanya. mukanya memerah.

Pada saat itu kebetulan ada Rio dengan temannya akan nonton juga, Rio melihat Shanti sedang sendiri. Rio langsung menghampiri Shanti, Rio merasa kasian kepada Shanti. liat matanya berkaca-kaca.

"Shanti" panggil dari Rio

"eh... Rio" kata Shanti sambil menghapus air matanya

"Shan... lagi apa disini" kata Rio

"engga... lagi nunggu cowok aku beli tiket" kata Shanti

"beneran?? kamu kaya nangis gitu kenapa??" kata Rio

"engga aku ngantuk ajah, kurang tidur. kemarin ngerjain skripsi" kata Shanti

"oh gitu... seriusan ga kenapa-kenapa??" kata Rio

"engga... tuh bentar lagi cowok aku udah beres* kata Shanti

"oh... ya udah, aku kesana dulu ya" kata Rio

"oh iya" kata Shanti

Shanti menghela nafas kenapa tiba-tiba ada Rio, Yodi memperhatikan Shanti. dia mengenali cowok itu. Yodi ingat Shanti pernah di antarkan sama cowok itu. Yodi tau kenapa Shanti ngajak nonton. pasti karena ada dia. terlebih Rio ikut mengantri tiket di antrian Yodi.

Episodes
1 Sangat Melelahkan
2 Kesel Banget Ga Di Bales
3 Kaget
4 Gara-gara Sarapan
5 Minta Maaf
6 Sangat Cemas
7 Tetangga Masa Gitu
8 Perpisahan Dengan Musuh Ku
9 Takut Tapi Sayang
10 Sejarah Mereka
11 Membaik tapi Membekas
12 Kerasukan Peri Cinta
13 Cerita Serem
14 Lupa
15 Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16 Ketemu Juga
17 Janjian Ketemu
18 Ngopi Bareng
19 Salah ngomong
20 Warisan
21 Jemput Dulu
22 Pertemuan Di Cafe
23 Ngomongin Ke Pantai
24 Komunikasi Di Malam hari
25 Salah Sangka
26 Rebutan Ustadz
27 Ga Nyadar
28 Rasa Cinta Ku
29 Penjelasan
30 Tangisan
31 Ga Bilang Dulu
32 Otw
33 Pilih Yang Mana
34 Check in
35 Happy New Year
36 Tak Sengaja
37 Janji Di Tepi Pantai
38 Reuni Di Grup WhatsApp
39 Cerita Masa Lalu
40 Di Bohongin Lagi
41 Putus
42 Ketemu
43 Ingin Membunuhnya
44 Ketemu Di Sini
45 Curhat
46 Udah Gila
47 Ibu Kenapa??
48 Numpang Tidur
49 Tanpa Ibu Jadi Merantau
50 Menjadi Yang Baru
51 Ketemu Juga
52 Curhatan Yang Nyaman
53 Di terima kerja
54 Persiapan
55 Coba Lagi
56 Lamaran
57 Nasihat Baik Menjadi Buruk
58 Perencanaan
59 Beli rumah
60 Gara-gara Rumah
61 Numpang Istirahat
62 Perjanjian
63 Balikan Lagi
64 Bermain
65 Memulai Karir
66 Menentukan Hari Pernikahan
67 Pertanyaan?? Pernyataan !!
68 Tetap Santai
69 Datang Ke Sukuran
70 Nikmat Banget
71 Saat Akad Nikah
72 Ga Sengaja
73 Tak kuasa
74 Beda
75 Rencana Pengungkapan
76 Menjauhkan Dari Dosa
77 Bayar Hutang
78 Perpisahan
79 Hamil..??
80 Begini Salah Begitu Juga Salah
81 Bayi Salsa
82 Alhamdulillah... Terimakasih
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Sangat Melelahkan
2
Kesel Banget Ga Di Bales
3
Kaget
4
Gara-gara Sarapan
5
Minta Maaf
6
Sangat Cemas
7
Tetangga Masa Gitu
8
Perpisahan Dengan Musuh Ku
9
Takut Tapi Sayang
10
Sejarah Mereka
11
Membaik tapi Membekas
12
Kerasukan Peri Cinta
13
Cerita Serem
14
Lupa
15
Iseng Mengenang Zaman Sekolah
16
Ketemu Juga
17
Janjian Ketemu
18
Ngopi Bareng
19
Salah ngomong
20
Warisan
21
Jemput Dulu
22
Pertemuan Di Cafe
23
Ngomongin Ke Pantai
24
Komunikasi Di Malam hari
25
Salah Sangka
26
Rebutan Ustadz
27
Ga Nyadar
28
Rasa Cinta Ku
29
Penjelasan
30
Tangisan
31
Ga Bilang Dulu
32
Otw
33
Pilih Yang Mana
34
Check in
35
Happy New Year
36
Tak Sengaja
37
Janji Di Tepi Pantai
38
Reuni Di Grup WhatsApp
39
Cerita Masa Lalu
40
Di Bohongin Lagi
41
Putus
42
Ketemu
43
Ingin Membunuhnya
44
Ketemu Di Sini
45
Curhat
46
Udah Gila
47
Ibu Kenapa??
48
Numpang Tidur
49
Tanpa Ibu Jadi Merantau
50
Menjadi Yang Baru
51
Ketemu Juga
52
Curhatan Yang Nyaman
53
Di terima kerja
54
Persiapan
55
Coba Lagi
56
Lamaran
57
Nasihat Baik Menjadi Buruk
58
Perencanaan
59
Beli rumah
60
Gara-gara Rumah
61
Numpang Istirahat
62
Perjanjian
63
Balikan Lagi
64
Bermain
65
Memulai Karir
66
Menentukan Hari Pernikahan
67
Pertanyaan?? Pernyataan !!
68
Tetap Santai
69
Datang Ke Sukuran
70
Nikmat Banget
71
Saat Akad Nikah
72
Ga Sengaja
73
Tak kuasa
74
Beda
75
Rencana Pengungkapan
76
Menjauhkan Dari Dosa
77
Bayar Hutang
78
Perpisahan
79
Hamil..??
80
Begini Salah Begitu Juga Salah
81
Bayi Salsa
82
Alhamdulillah... Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!