"Kamu mau kemana lagi Zi?" Ucap Biena yang melihat suaminya itu yang ingin pergi lagi setelah pulang sebentar.
"Bukan urusan mu" Jawab Ziano dingin.
"Hampir setiap malam kau begini, tak ada sedikit pun diri mu untuk berusaha untuk menerima ku" Ujar Biena yang merasa semua usaha nya sia-sia apapun yang iya lakukan tak pernah berkesan di hati Ziano.
Ziano lagi lagi tak menanggapi Biena, hal ini sudah sering Biena rasakan. padahal Biena tau kehidupan rumah tangga nya tidak lah indah, tapi cinta nya pada Ziano membuat Biena ingin terus berusaha.
"Ayah.. ibu.. Biena harus apa lagi sekarang?" Ucap Biena memandang bintang dari balkon apartemen nya. ingin sekali Biena mengadu pada kedua orang tua nya, tapi apalah daya Biena takut orang tua nya menyuruh cerai jika mengetahui masalah nya dengan Ziano.
________________
Siang hari nya Biena memutuskan untuk bertemu dengan sahabat nya di Kafe tempat ia bekerja.
"Sofia di mana Sairen?" Tanya Biena pada Sofia
"Apa kau tidak tau? dia sudah tiga bulan berhenti bekerja disini" Jawab Sofia.
"Terus dia bekerja di mana sekarang?, di rumah nya juga tidak ada"
"Hmm aku juga tidak tau, Tapi aku sering melihat nya di apartemen elit mungkin saja dia tinggal di apartemen itu bersama pacar nya" Ucap Sofia sembari mengingat ingat apartemen tersebut.
"Berikan alamat nya pada ku" Pinta Biena.
Setelah mendapat kan alamat nya Biena langsung pergi menuju apartemen tersebut, tapi belum sempat Biena turun dari Taxi nya, ia melihat Sairen menaiki taxi lain sehingga Biena mengikuti dari belakang.
"Rumah sakit, Sairen sakit apa kenapa kerumah sakit?" Ucap Biena dan langsung mengikuti Sairen ke dalam dan menguping pembicaraan nya dengan Dokter.
"Selamat ya buk, ibu sekarang tengah hamil dua minggu" Tutur dokter pada Sairen.
"Ha-hamil" Kajut Sairen tak percaya akan keadaan nya sekarang.
"Suami nya di mana buk?" Tanya Dokter.
"Hmm dia sedang bekerja" Jawab Sairen gugup.
Setelah selesai berbicara dengan dokter Sairen langsung pergi ke luar ruangan, sedangkan Biena yang melihat langsung menyusul, tapi dia menghentikan langkah nya ketika melihat suami nya datang memeluk sairen.
"Ada apa? ku dengar kau kerumah sakit, apa ada yang sakit hmm?" Ziano mengelus kepala Sairen sembari mengecup nya sayang.
"Zi aku hamil" Sendu Sairen.
"Hamil.?!! Kau benaran hamil!!?" Tanya Ziano dengan wajah senang "Aku senang sekali Ren terimakasih sudah memberikan ku keturunan" Ziano mengeratkan pelukan nya pada Sairen.
"Tapi bagaimana dengan Biena? Jika dia mengetahui kandungan ini adalah anak mu dia pasti akan marah besar" Takut Sairen.
"Tetap rahasiakan ini, Biena itu gila dia pasti akan melukai mu jika tau tentang ini. Tenang saja aku pastikan akan menikahi mu kerna kau lah yang berhasil membuat ku melupakan Lily, kelembutan dan kehangatan mu membuat ku nyaman, aku sangat mencintai mu Sairen."
Tampa mereka Sadari Biena melihat semuanya dan mengetahui apa yang mereka bicarakan, ingin sekali Biena mengamuk tapi mulut nya seakan sulit mengeluarkan suara serta kaki nya yang lemas sehingga dia terduduk di lantai.
Sakit teramat sakit, bagaimana bisa sahabatnya sendiri menghianati nya, berselingkuh dengan suami yang amat ia cintai, apa yang harus Biena lakukan sekarang?
"Penghianat" Ucap Biena dengan nada pelan sembari mengepalkan tangan nya menahan sakit "Kan ku buat kau menderita Sairen, sekarang kau bukan lah sahabat ku tapi musuh ku!!" Tekan Biena.
Biena bukan lah tipe orang yang akan diam dan menyerah begitu saja atau orang yang akan menangis begitu lama setelah di sakiti, dia tidak lah lemah, tekad nya lebih besar dari pada harus diam saja menghayati keterpurukan yang akan membuat nya tambah sakit.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments