Sairen dan Kenzo pergi ke rumah sakit kerna mendapat telpon dari rumah sakit mengenai keadaan ibu Sairen, Sedang kan Biena dan Hien naik mobil Ziano menuju rumah nya.
Sesampainya si rumah Ziano, Biena takjub dengan rumah bak istana milik keluarga Ziano.
"Sudah sampai, ayo masuk" Singkat Ziano.
Saat masuk pas sekali berpapasan dengan mama Ziano yang hendak ke luar.
"Ziano siapa yang kau bawa" Tanya mama Ziano, sedangkan Biena menundukkan kepala nya.
Kini anggota keluarga Ziano berkumpul di ruang tamu atas permintaan Ziano bersama Hien serta Biena.
"Jadi apa yang ingin anda bicarakan" Tanya papa Ziano pada Hien.
"Putra mu telah meniduri putri ku, aku minta pertanggung jawaban atas itu" Hien.
"Ayah dengarkan Biena dulu, Biena tidak-"
"Diamlah Biena biarkan ayah yang Berbicara" Potong Hien atas perkataan Biena membuat Biena terdiam.
"Tapi kami benar benar tidak melakukan nya" Sambung Ziano.
"Aku melihat dengan mata kepala ku sendiri!! jangan menghindar kau pria berengsek!!" Marah Hien pada Ziano.
"Tenanglah dulu pak kami pasti akan bertanggung jawab tapi apa anda memiliki bukti?"
Hien menunjukkan rekaman CCTV yang sempat dia ambilnya, di mana terlihat Biena dan Ziano memasuki kamar yang sama di sebuah Club malam.
"Ziano kau harus menikahi nya" Tegas Papa nya Ziano.
"Dengarkan Ziano dulu pah" Ucap Ziano.
"Tidak ada yang perlu di dengarkan Zi, rekaman ini sudah menunjukkan bukti nya" Sang ibu menambahkan lalu mendekati Biena dan mengelus kepala nya " Tak apa nak jangan sedih, Ziano akan menikahi mu".
"Menikah dengan Ziano? Ini beneran.?! kayak nya ini keberuntungan ku ahaha" Kekeh Biena dalam hati kesenangan lalu menganggukan kepala untuk merespon mama Ziano sedangkan Aerum hanya diam saja.
"Kami akan menikah kan mereka minggu depan, Bagaimana pak Hien apa anda setuju" Ujar Papa Ziano.
"Baiklah saya setuju Terima kasih sudah mau bertanggung jawab" Final Hien berucap ramah.
"Oh iya nak, siapa nama mu?" Tanya Mama.
"Jea Biena tante" Sopan Biena sembari tersenyum.
"Jangan Tante, mulai sekarang manggil nya mama ya dan suami mama panggil nya Papa ok"
"Iya mah"
Ziano hanya memasang ekpresi datar melihat Biena yang berbicara dengan mama nya.
"Kalau gitu kami pamit pulang ya pak" pamit Hien.
"Ziano antar kan calon mertua mu" Pinta Papa.
"Iya pah"
Akhirnya Ziano yang mengantar kan Hien dan Biena pulang, kepergian mereka membuat Papa mama Ziano berteriak kesenangan akhirnya putra nya akan menikah.
"Pah Ziano bakal nikah pah, mama senang sekali Papa lihat kan tadi calon manantu kita? Cantik banget kan pah" Senang mama memeluk Papa.
"Iya mah, sebenarnya bukti yang pak Hien kasih tadi tidak cukup untuk membuktikan kebenaran tapi itu cukup untuk memaksa Ziano menikah hahaha" Papa dan mama melompat lompat kesenangan.
"Papa dan mama seperti anak kecil, tapi calon adik ipar ku sangat cantik ya" Termenung mengingat wajah Biena yang bahkan tampa polesan Make up sedikit pun kerna baru bangun tidur tapi sangat cantik.
...***...
Sesampainya di rumah Biena, Ziano ikut masuk memperkenalkan diri dengan Ibu Biena yang kebingungan sehingga Ayah menjelaskan dari awal sampai akhir.
"Kanapa bisa terjadi seperti itu?" Tanya Ibu pada suami nya sedang kan Biena menunduk, Ziano Hanya diam kerna penjelasan apa pun yang di berikan tak akan di dengarkan sedikit pun, jadi percuma itu lah yang dia pikir.
"Ya sudah tidak apa apa, yang penting dia mau bertanggung jawab"
Selama Satu jam Kenzo di rumah Biena berbincang bincang ringan, dan akhirnya berpamitan untuk pulang.
"Hati hati di jalan ya nak" Ujar sang ibu.
"Iya bu, kalau gitu Ziano pulang dulu" Ziano pun pergi.
"Ziano Ganteng banget ya yah"
"iya mah, pekerjaan juga bagus. Umur 26 sudah memegang perusahaan sendiri"
"Benarkah?"
"iya tadi ayah berbincang bincang dengan keluarga nya".
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments