TIN~
Klakson mobil berbunyi dari depan rumah Biena, yang berarti sairen sudah menjemput nya. Biena bergegas mengambil tas nya kemudian pamit dengan ayah. "ibu ayah itu kayak nya sairen, kalau gitu Biena pergi dulu ya"
Saat keluar Biena dapat melihat Sairen sedang melambaikan tangan nya dari jendela mobil, Biena pun langsung menyusul masuk ke dalam mobil tersebut.
"Oh ini teman mu ya Yang?" Tanya pacar Sairen.
"Iya ini Biena sahabat ku"
"Halo aku Biena" Tegur Biena.
"Tak perlu terlalu kaku, aku Kenzo senang bertemu dengan mu" Ucap Kenzo yang sibuk menyetir.
Biena memandang pria satu lagi yang berada tepat di sebelah nya.
"Aku Reja, kau lebih cantik dari pada di foto mu" senyum Reja pada Biena yang hanya mendapat respon anggukan dari Biena.
"Pasti Sairen nih yang nunjukin foto ku, jelas saja aku cantik tapi aku tak tertarik pada mu" Batin Biena yang merasa kesal dengan tatapan pria itu, yang bukan tipe nya itu tapi sok friendly.
Sesampainya di tujuan, Biena dan Sairen sangat terkejut kerna tempat tersebut adalah Club malam, mereka berdua belum pernah ke sini sebelum nya.
"Club!!? Ngapain kita ke sini?!" Tanya Biena dengan menatap Sairen marah. Sairen yang mengerti menyenggol tangan Kenzo.
"Sa-sayang kita ngapain ke sini" Sairen mencari jawaban dengan bertanya pada pacar nya.
"Tentu saja bersenang senag sayang, ayo masuk" Menarik sairen.
"Aku gak ikut, aku mau pulang saja" Tolak Biena mulai kesal dengan pergaulan yang tidak cocok dengannya.
"Tenang saja tidak bakal terjadi apa apa, kita hanya minum lagian kalian udah cukup usia kan" Sambung Reja yang juga langsung menarik tangan Biena.
Suara dentuman musik terdengar sangat berisik serta pemandangan para wanita yang minim pakaian berserak seakan menjual diri mereka dengan harga murah.
"Ngapain melamun? ayo sini duduk, kau mau minum apa?" Ucap Reja yang seakan akan perduli dengan Biena.
"Tidak, aku hanya akan duduk saja" Biena duduk di sebelah Sairen lalu berbisik "Apa mereka pria baik baik Ren? aku takut, apa sebaik nya kita lari saja?"
"Aku juga takut Bie, tapi tenang saja kita hanya perlu tidak minum untuk menjaga kesadaran kita" Balas Sairen dengan berbisik juga.
"Sayang coba lah ini?" Kenzo menyodorkan segelas Wine beralkohol tinggi pada Sairen.
"Tapi aku tidak bisa" Sairen berusaha tersenyum untuk menolak tawaran itu.
"Cobalah, segelas saja tak akan membuat mu mabuk" Kenzo meyakinkan Sairen.
"Kalau aku mabuk gimana?"
"Akan ku antar pulang" Kali ini Sairen menganggukan kepala nya tanda setuju, sulit sekali baginya menolak.
Biena menatap Sairen sembari menggeleng berharap gadis itu menolak.
"Tidak apa Biena, kalau sedikit saja ku rasa tak akan membuat mabuk" Sairen mulai meminum Wine tersebut sampai habis, Biena hanya menatap kecewa sahabatnya, semudah itu kah Sairen percaya akan perkataan yang belum jelas kepastian nya itu.
"Biena kau mau juga?" Tawar Reja.
"Tidak! Jangan paksa aku, apa pun yang kalian katakan aku tak akan meminum nya! kalian juga tak punya hak untuk memaksa ku" Ketus Biena seakan tau apa perkataan selanjutnya pria itu.
Sudah Jam sepuluh malam Biena mulai panik takut ayah marah, Biena melihat Sairen yang sudah mabuk kerna dia keterusan meminum minuman beralkohol tersebut bahkan dua orang pria yang membawa nya ke club ini pun sudah mabuk berat, sepertinya mereka tak akan sanggup menyetir mobil, itulah yang di pikirkan Biena.
"Ren ayo kita pulang" Ajak Biena sedang kan Sairen berucap tidak jelas dengan tubuh yang letoy "Ck Baiklah kau tunggu di sini aku akan cari orang yang bisa membantu untuk mengantar kita pulang"
Biena pergi menyelusuri club mewah ini seorang diri berharap ada orang baik yang mau membantu nya.
BRUK!!!
Biena bertabrakan dengan seorang pria dan terjatuh sendiri "Aww!!" Biena melihat seorang yang di tabrak nya dan ternyata dia adalah Ziano.
"Ziano itu kau?" Senang Biena mengejar Ziano yang memasuki sebuah ruangan yang sepertinya itu adalah kamar.
"Ziano sedang apa kau di sini" Biena ikut masuk sebelum Ziano mengunci pintu "Hei jawab pertanyaan ku" Bukan nya menjawab Ziano malah menggendong Biena lalu melemparkan nya ke ranjang kerna merasa ada yang mengganggu jalan.
"What!? Apa yang kau lakukan?" Ziano ikut berbaring dan memeluk Biena erat seakan Biena adalah bantal guling, membuat Biena sulit bergerak.
"Bau alkohol" Menutup hidung serta memberontak keluar dari pelukan Ziano yang sudah terlelap.
Sudah 15 menit Biena berusaha tapi tidak membuahkan hasil, semakin Biena memberontak semakin erat pelukan Ziano. Akhirnya Biena tertidur kerna kelelahan, melupakan tujuan awal nya tadi.
______________
Pukul Setengah dua belas malam, Kenzo mulai menyadarkan diri nya sendiri lalu melihat sekitar hanya ada Sairen dan Reja. "Di mana Biena? Ja lu liat Biena?"
"hah apa?" Jawab Reja sempoyongan.
"Biena loh ja"
"Mungkin sudah pulang, kan dari tadi dia sibuk minta pulang" Balas Reja.
"Benar juga ayok kita pulang, Sairen dah tidur nih" Kenzo mengangkat Sairen untuk di bawa pulang ke rumah nya sairen, meninggalkan Biena yang mereka pikir sudah pulang ke rumah nya.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments