Di sebuah rumah yang besar bak istana, gerbang terbuka lebar atas kedatangan Tuan Muda Ziano Xelac yang merupakan putra kedua dari keluarga Xelac.
"Baru ingat pulang?" tanya seorang pria berusia 56 tahun itu dengan tegas yang merupakan Papa Ziano. Putra nya yang satu ini sangat sulit diatur yang terkadang membuatnya jengah.
"Sudah Pah, Ziano baru pulang biarkan dia istirahat dulu." Sang Mama menenangkan papa yang sepertinya akan marah
Ziano langsung masuk ke kamar tampa memperdulikan perkataan Papa nya, memang seperti itulah biasanya.
"Ziano sudah pulang pah?" Tanya kaka perempuan Ziano yang bernama Aerum Xelac.
Aerum Xelac berusia 28 tahun dia merupakan seorang janda, kerna suami nya meninggal dua tahun yang lalu akibat kanker otak.
"Sudah, dia berada di kamar nya"
Aerum hanya mengangguk setelah itu baru lah ia pergi ke dapur, sejak awal tujuan nya memang dapur.
Pukul 19.00
Di saat makan malam keluarga Xelac tengah makan bersama, tak ada obrolan sama sekali selain bunyi dentingan sendok, Hingga akhirnya sang kepala keluarga membuka pembicaraan.
"Belum ada keinginan mu untuk menikah.?" Tanya si papa kepada anak nya Ziano.
Pertanyaan itu membuat Ziano bosan, rasanya dis terlalu sering mendapatkan tuntutan seperti ini padahal usianya baru 26 tahun. "Aku akan pikirkan" Jawab nya malas.
"Sudah papa duga jawaban mu pasti itu"
"Dulu aku mau menikah tapi kalian tidak menyetujui nya, tapi sekarang? kenapa malah menuntut ku terus?"
"Maksud mu dengan wanita yang hamil anak orang gitu? ck tak sudi"
Ziano berusaha menahan amarah nya, mau bagaimana pun ia masih menyimpan rasa pada wanita yang hampir menikah dengan nya dulu.
...***...
Sebulan sudah semenjak Biena meminta untuk di ajarkan urusan rumah tangga pada ibu dan ayah nya, dalam waktu singkat itu Biena sudah mempelajari dengan sangat baik, otak nya cepat menangkap kalau ia serius.
Drrrt.. Drrt.. Drrt
HP biena berdering di kala dia sedang duduk santai di toko milik orang tua nya, Biena pun menjawab panggilan tersebut yang terdapat nama Sairen sebagai si pemanggil.
"Ada apa ren?"
"Bie entar malem temani aku kencan yuk dengan pacar ku"
"Pacar? kamu sudah punya pacar ren?" kejut Biena.
"iya baru jadian seminggu yang lalu"
"Kamu gak takut kalau pacar mu kepincut dengan ku? aku kan lebih cantik dari mu"
"ih gak bakalan, lagian dia juga bawa teman mana tau kamu tertarik kan aahah" Kekeh sairen
"Gak bakalan kecuali orang itu adalah Ziano"
"Yaudah nanti malam aku jemput pake mobil dengan pacar ku ke rumah mu"
"Wow mobil! kayaknya kaya nih?"
"Ya begitulah hihihi"
"Ahaha bagus lah kalau gitu, Ok Bye bye aku tutup dulu ya" Menutup telpon Sairen sepihak.
"Ada apa Bie?" Tanya ibu Biena yang penasaran setelah mendengar sedikit obrolan putrinya
"ini bu si sairen ngajak jalan nanti malam"
"Jalan kemana?" Sambung Ayah memastikan
"Gak tau dia bilang sama pacar nya jemput nanti malam"
"Ibu gak setuju, bagaimana kalau kau di apa apain nanti?"
"Bu Biena kan pergi nya sama Sairen, lagian Biena bisa jaga diri"
"Yasudah terserah kau saja asalkan jangan pulang larut malam" Tutur ayah memberikan sedikit kebebasan pada putri nya yang memang sudah dewasa.
"Tapi yah, bagaimana kalau terjadi sesuatu?" Khwatir ibu takut putrinya kenapa napa.
"Biena sudah besar bu, dia bukan anak kecil lagi dia tau apa yang akan dia lakukan" Bela ayah.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments