Bab 04. Cinta pandangan pertama

Pukul delapan pagi Biena masih bergulung di dalam selimut, gadis manja ini memang tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, orang tuanya terlalu memanjakan Biena sang anak semata wayang tersebut.

"Bu, sarapan Biena sudah ibu taruh di kamarnya, ya?" tanya ayah Biena takut putrinya tidak sarapan lagi kerna malas ke dapur.

"Sudah, Ayah. Setelah bangun pasti dia langsung makan," tutur Sang ibu sembari meletakan aneka kue di toko kue yang berada di pasar jauh dari kediaman mereka.

"Oh Baguslah."

"Tapi, Yah, apa kita tidak terlalu memanjakan Biena? Dia tidak bisa apa-apa, bagaimana dia menikah nanti?" khawatir ibu, menghentikan tangan yang tadi sibuk.

"Berdoa saja, Bu, untuk putri kita."

Sementara itu di rumah Sairen, Gadis itu sedang memasak untuk pria yang baru saja bangun, dia jadi kikuk takut dengan pria itu. Sairen dapat merasakan tatapan tajam yang menusuknya dari belakang.

"Kau yang membawaku ke sini?" tanya pria asing itu.

Terdiam sesaat, kemudian Sairen menjawab, "Iya, bersama tetanggaku yang sekarang mungkin masih berada di alam mimpi."

"Terima kasih aku akan segera pergi tak perlu repot-repot," tuturnya kembali masuk kamar bersiap-siap untuk pergi.

Sairen jadi gelabakan, kalau pemuda itu pergi terus apa yang harus di katakan dengan Biena? pasti gadis itu akan mencari pemuda yang ia bawa pulang setelah bangun nanti.

"Tunggulah dulu sahabat ku ke sini, dia akan memarahiku jika nanti kau pergi duluan tampa pamit dengannya ... dia yang mengobati lukamu tadi malam," lembut Sairen tersenyum ramah, namun sebenarnya sangat tegang.

"Baiklah," jawab singkat pemuda itu setelah berpikir sejenak, tak masalah berkenalan dengan orang yang telah berbaik hati padanya bukan?

Tik tik tik~ Bunyi suara jarum jam yang bergerak semakin jelas kerna mereka hanya diam-diaman. Sudah satu jam lamanya mereka menunggu Biena, namun gadis itu tak kunjung datang.

Tiba tiba...

"Ren, buka pintunya!"

Mendengar suara Biena di luar Sairen bergegas membuka pintu, dia benar-benar canggung hanya berdua dengan pria yang tak di kenal.

"Ck kenapa baru datang kebo!" kesal Sairen.

"Ehehe maaf Keenakan tidur. Jadi gimana? Apa dia sudah bangun?"

"Tak perlu kau tanya! Bahkan dia sudah menghabiskan satu piring nasi goreng. Ayok cepat masuk!"

Biena masuk ke kamar tempat di mana pria itu berada dan lagi ia terpesona. "Oh astaga matanya sangat tajam seperti elang, benar benar *tipeku*!"  teriak Biena dalam hati.

"Ha-halo apa kau sudah baikan?" tanya Biena dan pria itu hanya menganggukkan kepala.

"Kita belum berkenalan, siapa namamu? Aku Jea Biena."

"Ziano Xelac."

"Waw nama yang bagus, Sairen apa kalian sudah berkenalan?" Biena menatap temannya.

"Ah belum maafkan aku, Aku Sairen." Sairen begitu canggung, ia memang tipe pemalu.

"Ok sudah, kan? Kalau gitu aku pamit pergi." Ziano melangkah kan kakinya melewati dua gadis itu.

Baru saja bertemu pujaan hati tapi sang empu malah ingin pergi. Mana bisa Biena hanya diam saja. "Eh tunggu! Kau mau kemana?" Biena menghentikan pria itu.

Ziano memandang Biena dengan mata yang membuat Biena jatuh cinta itu, sambil berkata, "Pulang." Hanya itu yang dia katakan.

Tatapan Ziano benar-benar membuat Biena jatuh hati, anggap saja Biena yang baperan.

"Jangan pergi dulu, masih banyak pertanyaanku yang perlu kau jawab," tutur Biena yang mencoba menahan Ziano lebih lama.

Ziano tidak memperdulikan Biena dan terus saja melangkah keluar meski Biena terus bertanya, Ziano benar benar tidak tertarik dengan Biena, dia terlampau arogan bahkan dengan orang yang telah menyelamatkannya.

Biena mengikuti Ziano dari belakang sambil terus bertanya. "Kenapa semalam kau bisa terluka? Di mana rumahmu? siapa yang melukaimu? Dengarkan aku hei! Aku yang menyelamatkanmu, begitu 'kah caramu berterima kasih?!" teriak Biena.

"Biena hentikan, biarkan dia pergi." Sairen menahan tangan Biena yang ingin menyusul pria yang sudah jauh melangkah.

"Tidak Ren, aku menyukai pria itu aku harus mengejarnya."

Biena bersikap aneh tentu saja Sairen heran, tak biasanya dia mengejar laki-laki tapi sekarang? Lihatlah, bahkan dia seperti orang yang memaksa perasaan.

"Dari pakaiannya saja dia bukan orang yang kaya Bie, tampan saja tidak membuatmu kenyang!" ujar Sairen yang dari dulu berangan-angan akan kehidupan yang mewah.

"Ren kau benar ... bukan kah dari kecil kita bermimpi belanja di mall besar bersama dengan membawa banyak belanjaan? Kita tidak bisa apa-apa jadi kita harus mencari suami kaya, kan?"

"Kau benar itu kan mimpi kita bersama sejak dulu." Angguk Sairen antusias.

"Ya itu dulu, tapi sekarang aku menginginkan Ziano meski dia gelandangan sekali pun!" Tekan Biena si gadis cantik keras kepala itu.

Sairen memijat pangkal hidungnya, menurut Sairen, Biena gila sebab dia jatuh cinta pada pria asing yang tidak jelas asal-usulnya, terlebih bari ketemu.

"Bie! kau benar benar jatuh cinta padanya?" heran Sairen, bersama dengusan napas yang keluar.

"Iya" Biena mengangguk mantap.

"Ya sudah tidak apa-apa. Kau tenang saja aku akan mencari suami kaya, jadi aku bisa mengajakmu belanja bersama nanti." Sairen memeluk sahabatnya.

"Ok setuju, kalau gitu doa 'kan aku berjodoh dengannya," balas Biena.

"Apa pun itu untukmu, Bie."

Bersambung....

Episodes
1 Prolog
2 Bab 01. Cinta Biena yang tragis
3 Bab 02. Orang! Bukan hantu
4 Bab 03. Membawa pria asing pulang
5 Bab 04. Cinta pandangan pertama
6 Bab 5. Keperluan masa depan?
7 Bab 06. Nemenin Sairen kencan
8 Bab 07. Club malam
9 Bab 08. Salah paham
10 Bab 09. Tanggung jawab
11 Bab 10. Menikah
12 Bab 11. Tinggal berdua
13 Bab 12. Di tinggakan di tepi jalan
14 Bab 13. Korban amnesia
15 Bab 14. Ibu Sairen meninggal
16 Bab 15. Mantan Ziano
17 Bab 16. Sikap dingin suami
18 Bab 17. Perubahan Sairen
19 Bab 18. Selingkuh
20 Bab 19. Buku
21 Bab 20. Menikahi selingkuhan
22 Bab 21. Pisah rumah
23 Bab 22. Apa kau bahagia?
24 Bab 23. Tak percaya
25 Bab 24. Kedatangan Ziano
26 Bab 25. Kita tak akan bercerai
27 Bab 26
28 Bab 27. Kembali
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37. Reuni
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Bab 01. Cinta Biena yang tragis
3
Bab 02. Orang! Bukan hantu
4
Bab 03. Membawa pria asing pulang
5
Bab 04. Cinta pandangan pertama
6
Bab 5. Keperluan masa depan?
7
Bab 06. Nemenin Sairen kencan
8
Bab 07. Club malam
9
Bab 08. Salah paham
10
Bab 09. Tanggung jawab
11
Bab 10. Menikah
12
Bab 11. Tinggal berdua
13
Bab 12. Di tinggakan di tepi jalan
14
Bab 13. Korban amnesia
15
Bab 14. Ibu Sairen meninggal
16
Bab 15. Mantan Ziano
17
Bab 16. Sikap dingin suami
18
Bab 17. Perubahan Sairen
19
Bab 18. Selingkuh
20
Bab 19. Buku
21
Bab 20. Menikahi selingkuhan
22
Bab 21. Pisah rumah
23
Bab 22. Apa kau bahagia?
24
Bab 23. Tak percaya
25
Bab 24. Kedatangan Ziano
26
Bab 25. Kita tak akan bercerai
27
Bab 26
28
Bab 27. Kembali
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37. Reuni
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!