"Iya Tante Atika. Ini minuman jahe khas angkringan Yogya. Buat perut hangat. Bisa begini saja atau mau di campur susu putih biar jadi susu jahe," ucap Kinan pelan.
Atika senang mlihat Kinan yang terlihat peka dantahu banyak hal.
"Kapan - kapan main ke rumah Tante. Kita masak bareng. Kalau Tante lebih suka bikin kue kering, buat hari raya gitu," ucap Atika pelan ikut mmebanggakan diirinya yang terbukti pintar membuat kue.
"Oh ya? Kinan malah gak bisa Tan. Sering gagal. Ibu yng pinter buat begitu, Kinan biasanya hnaya merapikan d toples tapi gak penuh - penuh karena masuk ke perut Kinan," ucap Kinan pelan.
Atika pun tertawa. "Tante malah senang jika ada yang membantu menghaiskan. Dika itu sudah bosan menikmati ceilan kue kering begitu. Katanya sih lama - lama eneg. Mungkin Dika sejak kecil sering bantu Tante buat kue, karena dulu Tante terima orderan untuk di jual. Mungkin sekarang Dika bosan dengan kue buatan Tante. Tapi, kalau Tante rasa, dia akan tetap makan kue kering walaupun bosan asal yang membuat itu kamu, Kinan," ucap Atika pelan. Atika sengaja sesekali membanggakan Dika dan menyodorkan Dika dengan segala kelebihan dan kesempurnaannya.
"Lain waktu ya Tante. Kinan main kesana," ucap Kinan pelan. Kinan tidak mau berjanji paling tidak Kinan hanya ingin Tante Atika tahu, bahwa Kina juga punya niata baik untuk main ke rumah Dika.
"Kalian itu terlihat cocok lho," ucap Atika memberikan penilaian.
Kinan hanya diam dan tetap fokus menyaring air jahe yang sudah matang dan di masukkan ke dalam teko agar ampas jahenya tidak ikut masuk ke dalam.
"Uhmmm ... Wangi banget ya?" ucap Atika yang mencium aroma wangi jahe dari jarak yang tidak begitu jauh dari tempat Kinan berdiri.
"Selamat pagi semuanya," sapa Dika yang kaget melihat Kinan sudah berada di dapur.
"Pagi Dika," jawab Kinan lembut tanpa menoleh ke arah Dika. Kinan masih fokus pada tekonya.
"Kamu sudah sembuh? Kenapa sudah keluyuran di dapur? Pake buat buat minuman segala?" tanya Dika yang berjalan menghampiri Kinan.
"Kinan udah gak apa -apa, Dika. Jangan perlakukan Kinana seperti oarng sakit saja yang harus rebahanterus. Kinan juga perlu gerak dan perlu beraktivitas biar tubuh gak kaku dan bisa berkeringat. Bukankah dengan berkeringat tandanya tubuh kita sehat?" tanya Kinan menatap Dika yang juga menatap kedua mata Kinan yang masih sayu.
Kinan membawa teko berisi air jahe untuk di letakkan di atas meja.
"Tapi kamu masih lemas, Kinan," ucap Dika pelan sambil berjalan membuntuti Kinan yang sudah berada di ruang makan untuk merapikan tata minuman yang tadi di buatnya.
Setelah meletakkan teko air jahe itu, Kinan berdiri tepat di depan Dika. tangan Dika di ambil dan di letakkan di kening Kinan.
"Cek? Udah gak panas kan? Kinan butuh gerak Dika biar gak lemas ototnya juga," ucap Kinan sedikit merengek.
"Tapi Kinan ...." ucapan Dika pun belum selesai, Kinan sudah kembali lagi menuju dapur mengambil susu kental manis yang tadi di lihatnya di lemari pendingin.
"Tidak ada tapi - tapian, oke. Kinan sudah lebih baik. Sekarang kita makan, yuk? Pak Surya mana? Sekalian kita ajak makan bersama. Kinan yang masak tadi," ucap Kinan sambil melebarkan senyumannya kepada Dika.
"Benarkah?" tanya Dika takjub tak percaya. Secara kalau melihat Kinan itu seperti melihat melihat gadis manja. Tpi, Dika salah besar. Kinan memang terlihat manja, tapi ia adalah gadis mandiri luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 407 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
loh kok kinan????
2024-02-23
0
Caca Cha
mana arsy dan pk tedy
2024-02-18
0
Rapa Rasha
Lo kak kok ini jadi Kinan dan Dika siapa ini
2024-01-22
0