KTS 19. Barbel

Peluh merembes di kaos yang di pakai Saga. Dia sudah berpindah dari alat satu ke alat yang lain. Tidak berbeda dengan Sekretaris Han dia memakai alat yang sama setelah Saga selesai memakainya.

Sekretaris Han mengusap keringat di lengan dan lehernya dengan handuk. Berjalan mengambil handuk lain untuk dia berikan pada Tuan Saga. Sebotol minuman berwarna kuning pucat dia sodorkan pada Saga.

Sambil meneguk minuman Saga bertanya.

"Pak Mun berhasil mencegah Niah pergi?"

"Tidak Tuan Muda, nona bersemangat sekali mau menyiapkan perlengkapan bayi. Siang nanti dia juga janji makan siang dengan adiknya Raksa."

Bocah itu lagi.

Saking semangatnya Daniah langsung berangkat setelah kepergian Tuan Saga.

Minum lagi menghabiskan air yang ada dibotolnya.

"Suruh pacarmu mengawasi Niah dengan benar."

Ada yang berdesir bangga di hati Han ketika Aran secara tidak langsung disebut oleh Saga.

"Baik Tuan Muda. Dokter Harun sudah menunggu, apa Anda mau bertemu di sini atau di ruang kerja." Han menerima botol minum dan menyerahkan handuk ke tangan kiri Saga.

"Suruh dia masuk."

"Baik."

Dia mau apa lagi memang, bukannya dia bilang semua baik. Saga sudah berjalan ke arah tumpukan barbel. Mengambilnya satu, mulai mengangkatnya naik dan turun. Menghitung jumlah gerakan dengan bibir bergumam.

Di pintu masuk.

Sial! Kenapa pas sekali dia memegang barbel. Kenapa bukan pas lari atau apa gitu.

Han menoleh melihat Dokter Harun yang terlihat gelisah. Dia merentangkan tangan menahan langkah Harun dan dokter yang ada di sampingnya. Tubuh Harun menabrak tangan laki-laki di depannya.

"Apa sih!"

"Ada apa? Anda mau menyampaikan apa pada tuan muda." Menebak dengan curiga.

Cih, kenapa dia bisa menebak aku sedang gelisah begini. Aku mau bilang, kalau anak Saga perempuan. Apa kamu!

Harun mendorong tangan Han supaya turun, tapi tangan itu tidak bergeming.

"Jawab Dokter!"

Dasar monster kau kuat sekali si.

"Aku membawa hasil USG kakak ipar, aku mau melaporkan semuanya pada Saga." Menepuk laporan yang masih di dekap dokter di sebelahnya.

"Semua baik-baik saja?" Harun mangut-mangut. "Kenapa Anda khawatir?" tanya Han masih dengan kecurigaan penuh.

Ah sialan! Kau selalu tahu yang aku pikirkan ya.

"Karena anak Saga perempuan." Berbisik di telinga Han.

"Kenapa bisa?"

Ya mana aku tahu bodoh, itukan Tuhan yang menentukan. Belum bicara pada Saga saja emosi Harun sudah naik level. Harun mendorong tangan Han yang memang sudah menyingkir, sepertinya Han sedang berkubang dalam keterkejutan.

Anak Tuan Saga perempuan, penerus Antarna Group perempuan.

Dia baru mau bertanya apa itu sudah pasti, Harun dan temannya sudah berdiri di depan Saga yang sedang mengangkat barbel. Dia pun mendekat dan berdiri diam melihat.

"Kenapa kau datang?" Masih melanjutkan angkat barbel, pindah ke tangan kiri.

Dokter teman Harun yang memberanikan diri menjawab. Sebelum Harun membuka mulut.

"Maaf Tuan Saga sudah menggangu waktu olahraga Anda, kami membawa laporan USG Nona Daniah." Berjalan menyerahkannya pada Han. "Dokter kepala RS yang akan menjelaskan semuanya, saya akan menunggu di luar karena takut menggangu kenyamann Anda." Dia menunduk dalam sekali, lalu setelah Saga mengibaskan tangannya dia langsung melesat cepat menuju pintu keluar. Seperti lari, tahu-tahu pintu sudah terbuka dan tertutup lagi.

Dokter Harun mengumpat, padahal dia membawanya sebagai perisai. Kalau ada dia Saga kan tidak akan semena-mena padanya.

"Saga."

"Hemm."

"Lenganmu kuat sekali, kau semakin tampan apalagi kalau olahraga begini."

"Berhenti membual, lanjutkan laporan USG tadi."

"Ah, ia, ia, tapi bisa kau turunkan dulu barbel itu. Kita duduk sebentar." Mau meraih barbel di tangan Saga tapi tangannya di tepis.

"Aku masih lima puluh hitungan lagi. Berhenti mengoceh dan bicara yang benar."

Ah, bagaimana ini. Harun mundur tiga langkah, mencari jarak aman. Dia melihat Han yang sudah membuka map yang dibawa temannya tadi. Entah bisa membaca atau tidak wajahnya terlihat berkerut.

"Saga semua perkembangan janin normal. Berat badan dan pertumbuhannya juga." Bicara secara global dulu tentang perkembangan janin. Masih aman batin Harun.

"Kau kan sudah mengatakannya, anak laki-lakiku sehat."

Siapa yang bilang kalau anakmu laki-laki!

"Ia dia sehat. Tapi,..."

"Tapi apa!" Saga berhenti menggerakkan tangannya. Barbel menggantung di tangannya.

Turunkan itu tuan muda! Mata Harun menatap barbel lekat.

"Tidak bukan apa-apa." Buru-buru mengoreksi kalimatnya. "Semua baik dan normal, hanya hasil USG menunjukkan kalau anakmu perempuan." Akhirnya mulutnya melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Keluar juga kata perempuan dari mulut Harun.

Barbel di tangan Saga terlepas begitu saja. Membuat Harun menjerit dengan keras. Benda yang memiliki berat seperti karung beras itu menggelinding, menyentuh kakinya. Dia ambruk, merangkak menyentuh sepatu Saga.

"Kau gila ya! Kenapa kau menjatuhkan barbel seberat itu sembarangan, kalau kena kakimu bagaimana!" Han sudah berdiri di sampingnya, ikut memastikan.

Dokter Harun kaget setengah mati karena berfikir barbel itu membentur kaki Saga. "Kalau kau terluka karena aku, ibu ku pasti menghajarku. Dan dia juga." Melihat Han yang menggambil barbel yang menggelinding tadi. "Kau mau apa gila?"

Berfikir Han akan menghajarnya dengan barbel itu.

"Membuangnya, benda ini tidak layak ada disini, dia hampir melukai tuan muda." Membawa barbel itu ke tempat sampah dan menistakanya dengan melemparkannya dengan tangan kiri. Bunyi debum terdengar. Han menepuk tangannya beberapa kali, seperti habis menyentuh benda hina. Dan tidak mau kehinaan itu menempel padanya.

Beraninya kau hampir melukai kaki tuan muda yang berharga. Han dengan bangga menepuk dadanya sambil melihat tempat sampah.

Dasar gila! Harun bergumam melihat kelakuan Han. Sebenarnya kau juga gak waras Dok jadi nggak usah mengatakan orang lain gila.

Orang yang lebih takut kaki Saga terluka ketimbang dia sendiri di lepar barbel, apa orang waras namanya.

Saga sudah duduk di sofa berbentuk persegi yang berjajar di samping kaca. Membasuh peluh dengan handuk yang diberikan Harun. Dia masih terlihat tidak percaya dengan info apa yang dia dengar.

Kalau dia perempuan seimut Niah, apa aku tega menyuruhnya bekerja. Tidak, tangan rapuh dan mungil seperti tangan Niah.

"Saga..."

"Kenapa? Kau bilang anakku laki-laki."

Kapan aku bilang begitu!

"Hasil USG belum pasti 100 persen, tapi kadang tidak jauh dari itu. Kami sudah melakukan pemeriksaan beberapa kali dan hasilnya sama."

"Kau bilang anakku laki-laki?"

Siapa yang bilang begitu sialan! Kau kan yang inginnya anak laki-laki supaya bisa jadi penerusmu.

Saga terlihat masih diam berfikir, melihat ke arah Han. Harun berjongkok di dekat kaki Saga.

"Apa yang kau lakukan?"

"Memeriksa kakimu!" Menjerit, dia sedang mengalihkan perhatian Saga. "Barbel tadi tidak mengenai kakimu kan." Saga menendang tangan Harun, menjawab pertanyaan kalau kakinya baik-baik saja. "Coba buka dulu." Masih memaksa, akhirnya Saga membiarkan Harun bertingkah, sampai dia puas.

"Han."

Sekretaris Han mendekat saat Saga menggerakkan tangannya.

"Penerus perempuan, apa kau sanggup mendidiknya kalau dia mirip Niah?"

Pertanyaan apa itu! Harun bangun saat sudah puas memastikan kaki Saga baik-baik saja. Sepatu juga sudah terpakai lagi.

"Saga, kalau anakmu nanti mirip kakak ipar tapi sifatnya sepertimu bukankah itu lebih menakutkan." Mundur menjauh, supaya aman dari tendangan kaki. "Lagipula kau kan bisa punya anak kedua kan, anak laki-laki."

Harun tersenyum bangga dengan kata-katanya. Selama seharian ini Saga memikirkan kata-kata Harun.

Pertemuan penting pun di adakan karena kegalauan Tuan Saga.

Epilog.

Petugas kebersihan menemukan barbel di tempat sampah saat sedang bersih-bersih pusat olahraga.

"Buang semua benda yang ada di tempat sampah." Perintah penanggung jawab ruang olahraga tadi.

Karena merasa sayang, akhirnya dia membawa pulang. Apalagi dia ingat, hanya Tuan Saga dan Sekretaris Han yang memakai ruang olahraga. Akan dia berikan pada anak laki-lakinya barbel berharga dari ruang olahraga Antarna Group.

Dia mengatakan pada anaknya yang bertanya-tanya kenapa ayahnya membawa barbel pulang.

"Benda ini benda berharga Nak, Tuan Saga, bos ayah pernah menyentuhnya."

Bocah kecil itu sumringah. Sudah banyak cerita kebaikan bosnya ayah itu pada ayah. Sudah seperti pengantar tidur yang diceritakan ayah padanya. Dan dia mendapatkan hadiah berharga dari Tuan Saga.

Hari itu, bocah kecil anak petugas kebersihan di pusat olahraga, memulai mimpi yang ingin ia wujudkan nanti. Barbel itu dibawanya dalam pelukan sampai ke tempat tidur.

Bersambung

Catatan author 🍓

Hai... hai, kegalauan Tuan Saga dan Rapat penting menjawab kegalauan tuan Saga tentang kemiripan anaknya nanti dengan Niah, ada di novel Lihat Aku Seorang ya 🥰

Yang pada nebak anak Saga perempuan pasti? Kalau sudah baca LAS pasti sudah tahu anak Saga dan Niah jenis kelaminnya apa 🤭

💖Tebarkan cinta dan kebaikan sekecil apa pun itu 💖

Salam sayang untuk semua pembaca KTS 😘

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

nggak saga nggak Han sama² oleng😂 kalau anak Niah cewek dokter Harun bisa apa . kenapa han nggak tanya sama tuan nya , kenapa bikin anaknya bisa cewek🤣🤣🤣
becanda hann 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🙈

2024-03-28

6

komalia komalia

komalia komalia

aku baru baca jadi belum tau kisah han sama anak nya saga

2024-03-23

2

Alanfa

Alanfa

aaaaaa ngakak poooolllll
dr harun gak pernah gagal jdi pelawak

2024-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!