KTS 15. Membawa Mobil

Sore hari pun datang. Belum waktunya jam kantor berakhir. Para karyawan di gedung pusat Antarna Group masih berjibaku dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Tidak keluar dari rencana yang sudah dibuat. Sore ini adalah agenda kencan Tuan Saga dan Nona Daniah. Han sudah mempersiapkan bioskop dan film apa yang akan mereka tonton nanti.

Dan saatnya tiba.

Sekretaris Han dan Tuan Saga keluar dari ruang kerja presdir. Para staf sekretaris berdiri di depan pintu berbaris dengan rapi. Terlihat keterkejutan di mata mereka saat Tuan Saga dan Sekretaris Han keluar ruangan. Pakaian yang dipakai kedua laki-laki itu bukan jas kantor yang tadi pagi mereka pakai.

Ternyata, baju yang dipilih dengan serius oleh Han berguna juga.

Para staf sekretaris menundukkan kepala sampai Tuan Saga dan Sekretaris Han menghilang masuk ke dalam lift. Lansung tercipta keramaian setelah mereka mendongak, saling pandang dengan mulut menganga di tutupi tangan.

"Mereka mau kemana ya? Sepertinya ini pertama kalinya aku melihat Tuan Saga memakai pakaian selain jas kantor." Salah satu bicara mewakili isi kepala semua orang.

"Benar, tetapi kenapa aura mereka tetap sama ya, tetap keren." Mau pakai jas kantor, mau cuma pakai kemeja semi formal sama-sama tampan dan berkelas. Sepertinya kalau mereka cuma pakai kaos oblong tetap saja keren. Hemm, atau bahkan tanpa baju pun tetap saja mempesona. Plak, pipi staf itu seperti ditampar tangan tak kasak mata saat memikirkan Tuan Saga tanpa memakai apa-apa.

Nggak pakai atasan doank, sumpah! Aku cuma mikir sampai ke situ. Sumpah deh, beneran. Salah satu staf sedang perang dengan batinnyan sendiri.

"Beda sekali dengan suamiku. Haha." Sepertinya dia sedang bicara jujur, yang lain mengamini dan ikut tertawa. Karena suami mereka sepertinya tidak jauh berbeda.

"Wajah memang benar-benar menjadi penyempurna penampilan." Yang paling senior bijak menengahi, tapi malah kena pukul dari semua orang. Mereka sedang menertawakan diri sendiri.

Setelah rampung membicarakan penampilan Tuan Saga dan Sekretaris Han yang berbeda, tangan mereka kembali bergerak meneruskan pekerjaan. Sebentar lagi mereka pulang, pekerjaan hari ini harus sudah selesai dan ada di meja Sekretaris Han.

"Tapi, ngomong-ngomong Sekretaris Han ada yang aneh nggak si hari ini, dia itu kayak beda gitu. Waktu aku bicara ke ruangannya tadi." Salah satu staff bicara sambil menumpuk berkas yang baru saja dia print, tapi semakin dia pikirkan dia tidak menemukan keanehan apa yang dia maksud. Ah, matanya berpijar bersamaan selesainya mesin print bekerja. "Aku melihatnya tersenyum!" Dia memegang pipinya dengan mulut mengangga seperti orang terkejut. Lebih dramatis ketimbang melihat kemunculan dua laki-laki yang memakai pakaian berbeda dari biasanya keluar dari ruangan Presdir tadi.

Mendengar perkataan itu, semua tangan staf bergerak lebih cepat.

"Ayo selesaikan semuanya sebelum pulang. Kau ingat waktu itu dia pernah tersenyum saat bicara dengan kita, besoknya dia marah besar cuma karena kita salah menulis kata dan di laporan."

Mereka berhenti bercanda saat mengingat kenangan itu, padahal pristiwa itu sudah lama sekali. Tapi, karena saking jarangnya melihat Han tersenyum, kejadian beberapa tahun lalu masih seperti kemarin. Tidak ada yang bicara lagi, mereka fokus dengan pekerjaan masing-masing. Merinding ngeri membayangkan wajah dingin itu tersenyum.

Aku telan kata-kataku yang bilang dia tampan, cuma Tuan Saga saja yang bercahaya tadi. Gumam mereka semua di dalam hati masing-masing.

...***...

Saat mobil yang ditumpangi Saga dan Han menepi dan berbelok ke halaman ruko. Dua wanita muncul dari pintu kaca. Mereka sudah menunggu dari tadi sebenarnya. Keduanya antusias dengan cara masing-masing.

Daniah melambaikan tangan pada karyawannya yang menempel di kaca karena mereka bilang ingin melihat suami Daniah. Si raja rujak bebek, suami paling perhatian yang dinobatkan oleh majalah ibu-ibu, sebuah majalah sosialita yang beredar di ibu kota.

Cuma karena dia Tuan Saga, padahal ribuan bapak-bapak juga antri rujak bebek tapi tidak ada yang memuji mereka, cuma istri-istri mereka saja yang memuji. Itulah kekuatan nama Tuan Saga.

Sekali lagi Daniah melambaikan tangan saat sudah masuk ke dalam mobil, sebelum menutup pintu kaca. Aran duduk manis di kursi depan di samping Han. Terpancar rona bahagia di pipinya. Dia menyentuh baju Han ujungnya sambil menggoyangkan kepala.

Kencan gumamnya, Aran sudah mencuci rambutnya dua kali. Hari ini pakaiannya juga sedikit berbeda. Nona Daniah yang sudah mendadaninya. Dia memakai blouse dengan warna senada dengan tasnya. Malu-malu melirik Han dari tempat duduknya.

Mobil pun memecah keramaian jalan raya.

Dari kursi belakang, seperti biasa, Nona Daniah yang tidak pernah kehabisan cerita. Suaranya mulai terdengar.

"Sayang." Daniah meraih tangan Saga dan menempelkannya di atas perutnya, supaya merasai gerakan aktif bayinya. Sepertinya si bayi senang di ajak jalan-jalan ayahnya. Sebenarnya si ibu yang jauh lebih senang.

"Hemm." Mengusap-usap perut. Meneikmati tendangan bayi yang seperti terasa menyentuh telapak tangannya.

"Kau bisa menyetir mobil? Selama kita menikah, aku belum pernah melihatmu membawa mobil." Tiba-tiba kepikiran saja saat Daniah masuk ke dalam mobil barusan. Selama ini orang yang selalu berada di belakang kemudi adalah Han. Memang si, kalau ada Han, tidak mungkin Saga akan ada di posisi itu. Dia hanya iseng bertanya karena penasaran.

"Kenapa kau penasaran?" Tidak ada angin apa-apa tiba-tiba bertanya tentang kemampuannya menyetir. Membuatnya curiga. "Apa kau pernah kencan dan pacarmu yang membawa mobil? Kau mau reka ulang adegan itu?" Langsung memberondong setelah menyimpulkan sendiri.

Apa sih! Daniah gemas mencubit pipi kanan suaminya. Apa-apa bahas mantan, mentang-mentang kamu nggak punya mantan selain Helena ya. Daniah sedikit menggerutu, karena dia punya banyak kelemahan masa lalu, sedangkan Saga tidak.

"Tidak! Aku dulu pacaran jalan kaki, kami kan miskin." Menjawab cepat agak ketus supaya suaminya berhenti curiga, kenapa tiba-tiba berfikirnya ke mantan lagi si, pikir Daniah.

Hah! Dia keliatan senang saat aku bilang kami jalan kami karena miskin.

Dari kursi depan Aran juga sedang menahan tawa. Bisa-bisanya nona bilang, dia miskin, lha aku apa. Aran menggaruk kaca mobil pedih.

"Aku cuma penasaran, sayang kau bisa bawa mobil tidak?" Daniah bicara dengan meyakinkan.

Saga menjawab dengan kecupan di pipi Daniah. Meraih bahu isrtinya supaya duduk lebih mendekat.

"Apa bayi kita mau melihat aku membawa mobil?" Sekarang malah Saga yang menghubungkan segala sesuatu yang diinginkan Daniah dengan ngidamnya si bayi.

Wah, apa boleh, dia mau menyopir. Aaaa, aku kan ingin lihat.

Daniah mengangguk antusias. Kapan lagi kan bisa melihat Tuan Saga mengendarai mobil. Pergi kencan dengan suami, sambil menyopir dia mau Tuan Saga meraih tangannya. Lalu mencium punggung tangannya sambil bilang aku mencintaimu.

Hihi, aku nonton itu di drama apa ya.

"Han, hentikan mobil, kau dengar kan apa yang Niah mau."

Sekretaris Han mencengkeram kemudi dengan kuat. Sepertinya dia tidak mau berhenti, tapi karena ini perintah, dia tidak punya pilihan lain. Han mengurangi kecepatan, dan menepikan kendaraan di pinggir jalan.

"Kau dan dia keluar, aku yang akan membawa mobil. Kita bertemu di lokasi."

Suara helaan nafas kuat langsung terdengar dari kursi depan. Aran terlihat kecewa tapi dia tidak berani bicara sepatah katapun. Dia bahkan sudah membuka pintu dan turun dari mobil.

Kencan batal, gumam Aran.

"Sayang, kenapa mereka diusir?" Daniah kebingungan saat melihat Aran sudah turun dari mobil.

"Kau bilang mau aku yang membawa mobil." Saga menjawab.

"Ia, aku tahu, tapi kenapa mereka harus keluar." Menunjuk Aran, sementara Han masih duduk di belakang kemudi.

"Niah, jadi maumu apa?"

Apa sih, aku mau kau yang bawa mobil. Lalu Han dan Aran. Ia juga ya, bagaimana Han dan Aran, mereka tidak mungkin duduk di kursi belakang kan. Aaaaa, bagaimana ini, Aran kelihatan kecewa sekali. Masak menurunkan mereka di tengah jalan.

"Sekretaris Han!" Daniah mencari pertolongan, karena tidak tahu keisengannya akan berakhir seperti ini.

"Tuan Muda, maaf saya menyela, apa lain kali saja Anda membawa mobilnya, kalau Nona mau melihat Anda menyetir bagaimana kalau dilakukan di halaman rumah utama saja."

Mendengar itu Daniah dan Aran menahan senyum yang langsung menggelitik. Artinya kemampuan menyetir Tuan Saga di bawah rata-rata. Bahkan mungkin di bawah Daniah. Tidak, mungkin bisa jadi dia masih pemula.

"Han! Kau mau mati ya!" Marah. Karena istrinya menahan tawa sambil memukul bahunya.

Ternyata ada yang tidak bisa dilakukan suamiku.

"Haha, sayang. Sudahlah jangan marah. Aku nggak jadi mau melihatmu menyetir, aku percaya, sumpah, kalau kau bisa membawa mobil."

Bisa-bisa keburu malam menjemput mereka masih berdebat di pinggir jalan ini. Apalagi Saga merasa harga dirinya terhina dan ingin melakukan pembuktian.

"Ah, sayang aku haus mau minum, ah, tapi aku ingin ke kamar mandi dulu." Daniah mengetuk kaca menyuruh Aran masuk. "Kita jalan dulu ya." Memeluk pinggang Saga yang harga dirinya masih ternodai karena kemampuan membawa mobilnya diragukan.

"Aku bisa menyetir."

"Ia, ia aku percaya." Muah, muah, menciumi pipi Saga supaya lumer kesalnya.

"Aku bisa menyetir Niah."

"Ia sayang, aku percaya. Haha. Sini peluk sayang."

Dalam perjalanan beberapa kali lagi Saga mengatakannya.

"Aku bisa menyetir Niah."

"Ia sayang, ia."

Aaaaaaaa, kenapa aku pakai iseng bertanya si tadi.

Bersambung

Tuan Saga : Aku bisa menyetir mobil

Pembaca : Cieeee 🤣🤣

Terpopuler

Comments

cerah libertina

cerah libertina

saga mah nggak ada tandingannya

2024-03-29

2

komalia komalia

komalia komalia

aku engga bisa nyetir tuan saga jadi kita sama

2024-03-23

2

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

iyaaa tuan sagaaa kita juga percaya koq kalau kamu bisa nyetir 🤣🤣🤣🏃🏼‍♀️

2024-03-19

7

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!