KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga

Halaman parkir RS. Masih suasana pagi. Tempat parkir khusus karyawan tentu sudah penuh. Lalu lalang orang di kejauhan melakukan aktivitas juga terlihat.

Dokter Harun sudah ada di dalam mobil, sedang menunggu seorang dokter yang akan ikut bertemu dengan Saga pagi ini. Belum terlihat batang hidungnya, membuatnya mengetuk-ngetuk kemudi sambil merenung.

Nasibnya sebagai pria ramah yang dicap playboy oleh beberapa orang.

Ah sial! Kenapa aku membuat jadwal bertemu hari ini si, ini kan jadwalnya Saga olahraga. Kalau dia marah dan melemparku dengan barbel bagaimana!

Ibu! Ah ia ibu, aku tidak pergi ke perjodohan yang dia atur kemarin, dia tidak akan menghajarku kan?

Banyak juga ternyata sumber kekhawatiran pria yang terlihat santai itu.

Disaat kegalauan menerpa hp di kantung kemeja bergetar. Saat melihat layar hp dia merinding, kenapa tepat sekali, baru saja dipikirkan. Apa semua ibu punya telepati begini, Harun mengguncang hpnya. Setelah bergetar beberapa kali akhirnya dia angkat.

"Hallo Bu." Menjauhkan hp dari telinga. Demi kesehatan pendengaran. "Maaf Bu, aku sibuk sekali akhir pekan kemarin." Nggak bohong juga si, karena jadwalnya memang padat kemarin, walaupun alasan utamanya dia memang sudah menutup hati pada gadis yang disodorkan ibu. Daripada datang hanya memberi harapan palsu pada salah satu pihak, dia memilih tidak muncul sekalian.

"Kamu itu maunya perempuan yang bagaimana? Nona Daniah saja sebentar lagi melahirkan buah hati, Saga sudah mau jadi ayah. Ibu malu sendiri tahu, kalau yang lain sudah ngomongin cucu, kamu sendiri belum kepikiran mau menikah."

Aku kepikiran tahu Bu, aku mau menikah, tapi carikan yang sesuai tipeku donk.

"Ia Ibu, kan belum jodoh." Harun ngeles mencari alasan. "Bu, kalau aku menikah dengan gadis biasa tidak masalah kan?" Selama ini yang dipilihkan ibu rata-rata anak konglomerat, anak sahabat pergaulan kelas atas ibunya.

"Kenapa tiba-tiba, kau sudah punya calon? Kalau begitu bawa dia kerumah!" Ibu langsung menyambar cepat.

"Bukan begitu Bu!" Frustasi Harun jadinya, kalau urusan pacar ibu maunya sat, set. "Misal Bu, misal!" Gadis pekerja keras dari keluarga sederhana, gadis mempesona dan ceria, isi kepala Harun sudah tertuju pada satu nama.

"Ibu nggak masalah asalkan kamu bahagia." Ibu memang sifatnya begitu.

"Yang benar Bu?"

"Ia! Jadi kapan mau kamu bawa kerumah?" Ibu masih menduga kalau anaknya sudah ada calon, namun terhalang asal usul keluarga.

"Belum ada Bu, sumpah! Aku cuma mau bilang, aku suka gadis ceria dan manis, yang bekerja keras mengejar impiannya. Tidak malu bekerja. Kalau ibu ada calon seperti itu, aku pasti datang. Sudah ya Bu." Melihat dokter yang dia tunggu, berjalan mendekat. "Aku mau bertemu Saga."

Mendengar itu ibu langsung menutup panggilan, walaupun disertai wejangan berderet dulu.

"Maaf Dokter, sudah membuat Anda menunggu." Dokter itu masuk, duduk mendekap map di tangannya. Laporan berharga yang akan ia sampaikan pada Tuan Saga. "Dokter, apa saya perlu ikut, Anda kan biasanya datang sendiri." Sebenarnya dia tidak mau ikut.

Harun tertawa sambil menghidupkan mobil. Tersenyum sambil melirik.

"Memang aku mau mati sendirian, hahaha." Semakin tertawa karena wajah dokter di sampingnya menjadi pias.

Bukan cuma kau yang takut, aku juga takut tahu!

Mobil melaju keluar dari area parkir RS membelah keramaian laju kendaraan di jalan raya.

...***...

Di salah satu lantai yang ada di gedung Antarna Group.

Pusat olahraga.

Semua karyawan bisa memasuki tempat ini, pembagian waktu dibuat berdasar pangkat dan jabatan para karyawan. Namun, ada hari di jam tertentu, daerah ini steril dari semua orang. Tidak ada yang diizinkan masuk ke lantai ini, bahkan petugas kebersihan sudah harus menyelesaikan tugasnya setelah matahari terbit. Pengawal akan berjaga bahkan dari pintu lift.

Waktu di mana Tuan Saga memakai pusat olahraga. Seminggu paling banyak tiga atau empat kali dia ada di sana. Kalau jadwal tidak memungkinkan, dia dan sekretarisnya hanya terlihat seminggu sekali di lantai ini.

Seperti pagi ini.

Biasanya sebelum olahraga Saga akan melakukan perawatan diri. Dia sudah duduk di depan kaca. Mengusap dagu dan menyentuh rambutnya. Seorang penata rambut menundukkan kepala hormat sebelum menyentuh rambut dan memainkan gunting di tangannya.

Dia adalah Yulius, pemilik salon ternama di kota ini. Dia adalah generasi kedua yang mendapatkan kehormatan dan kepercayaan untuk melayani Tuan Saga. Ayahnya dulu yang melakukan pekerjaan ini. Yulius menggantikan ayahnya yang telah pensiun sejak dua tahun lalu. Namun, Yulius sudah melihat ayahnya melakukan pekerjaan memotong rambut Tuan Saga, selama bertahun-tahun. Dulu, dia hanya berdiri diam melihat ayahnya bekerja, sambil mengamati gerakan tangan ayah, ekspresi Tuan Saga ketika rambutnya dirapikan atau saat dia melihat Tuan Saga menyentuh rambutnya sambil bilang "Kerja bagus." Hatinya selalu berdebar menantikan momen itu.

Selama memotong rambut, Tuan Saga tidak banyak bicara. Yulius pun mengunci rapat mulutnya, bekerja dengan hati-hati agar gunting ditangannya tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Setiap helai rambut Tuan Saga sangat berharga baginya. (Maaf aku mau ketawa dulu 🤭, bucinnya Saga ada dimana-mana 🤣)

Proses pemotongan rambut selesai. Saga menyentuh rambutnya. Saat yang paling mendebarkan untuk Yulius datang.

"Kerja bagus."

Aaaaaaaa! Airmata Yulius banjir, dalam hati ya.

"Terimakasih Tuan, sebuah kehormatan saya bisa melayani Anda."

"Hemm. Apa ayahmu sehat?" Saga masih menyentuh rambutnya, menepuk atas kepalanya.

Bola mata Yulius langsung berbinar ketika ayahnya di sebut. Dia yang setiap selesai melakukan tugasnya selalu ditanyai ayahnya, bagaimana pekerjaanmu, apa Tuan Saga puas dengan hasil kerjamu, dan bla..bla... Bla, sampai petuahnya untuk jangan menghela nafas saat bekerja.

"Ayah sehat Tuan, berkat Anda ayah dan keluarga kami sehat." Saga memberikan fasilitas gratis di RS miliknya untuk keluarga Yulius yang sudah bertahun-tahun bertanggungjawab pada rambut Tuan Saga. "Ayah selalu berterimakasih atas semua kebaikan Anda."

"Hemm, siapa namamu? Kau sudah menikah?"

Akhirnya setelah 2 tahun, Anda bertanya nama saya. Banjir Airmata lagi Yulius, masih dalam hati ya.

"Nama saya Yulius Tuan, ehm, akhir bulan depan saya dan tunangan saya akan menikah." Tersipu. Menarik kursi yang di duduki Saga. Laki-laki itu akan berpindah ke kursi lain. Untuk melakukan perawatan wajah selanjutnya.

Saga duduk sambil berbaring, di kursi seperti kursi untuk keramas di salon. Dan tiga orang pegawai laki-laki yang sedari tadi menunggu di kejauhan mulai melakukan tugasnya. Mereka semua memakai sarung tangan. Berhati-hati agar tidak menyentuh tubuh Tuan Saga dengan tangan mereka.

"Kirim undangan pernikahanmu, aku akan mengirim hadiah untukmu dan ayahmu." Saga mengibaskan tangannya.

"Baik Tuan, terimakasih, terimakasih banyak atas kebaikan Anda pada keluarga kami." Yulius mundur setelah mendapat isyarat itu, karena pekerjaannya juga belum selesai.

Sementara para pegawainya mencuci rambut Tuan Saga, membersihkan bulu lembut di dagunya, memberi pijatan di wajah. Bahkan ada yang sambil membersihkan kuku tangan dan kaki. Perawatan tubuh semuanya pokoknya. Dari kepala sampai kuku.

Yulius harus memotong rambut satu orang lagi. Sekretaris Han sudah duduk di tempat yang tadi di duduki Tuan Saga.

"Selamat pagi Tuan, saya akan mulai." Han sama sekali tidak menjawab atau bergeming. Wajah datarnya melihat pantulan dirinya dalam kaca. Dari awal sampai selesai tangan Yulius gemetar. Tapi laki-laki itu bersyukur, dia belum pernah melakukan kesalahan.

Cih, sudah dua tahun kau memotong rambutku, tapi masih saja tanganmu gemetaran begitu. Padahal aku melakukan apa pun padamu saja tidak. Bicara saja tidak aku padamu, kenapa kau ketakutan begitu.

Han mendorong rambutnya dengan tangan, puas dengan hasil pekerjaan Yulius. Baru saja dia mendongak dan mau sedikit berterimakasih, laki-laki yang baru memotong rambutnya sudah menghilang. Dia sudah berdiri di samping kursi Tuan Saga.

Han tergelak sambil menyisir rambutnya sendiri.

Setelah selesai perawatan tubuh, olahraga pagi pun di mulai.

Hp Han bergetar, sebuah pesan masuk dari Dokter Harun, menginfokan kalau dia sudah sudah sampai di area parkir.

Bersambung

Saga juga ke salon kok, dia kan manusia biasa, yang rambut, kuku dan jengotnya tumbuh 🤭

Tapi salonnya Saga beda, pegawai dan peralatannya yang di boyong ke gedung Antarna Group 😅

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

kirain nggak perlu potong rambut atau perawatan lainnya 🤣

2024-03-28

5

Nunik Handayani

Nunik Handayani

percaya saya mah apa kata bang Han mau bagus apa ga yg penting kabuuuuuurrrrrrrr duluuu 🤣🤣🤣

2024-03-03

2

Nunik Handayani

Nunik Handayani

Haaannn aku padamu 🫶☺️ 👻

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!