KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau

Dokter Harun masuk ke dalam ruangan dokter kandungan. Daniah dan Aran baru saja meninggalkan RS setelah melakukan pemeriksaan rutin. Dia mengantar sampai ke area parkir tadi, tersenyum penuh arti pada Aran, masih menebar harapan dengan tidak tahu malu, walaupun gadis itu melengos dengan cepat. Acuh tak perduli. Hati Harun yang kering langsung patah tertiup angin dengan reaksi Aran.

Gadis aneh yang bahkan tergila-gila dengan Han, tapi keanehan dan keunikan gadis itulah yang membuat Harun menatapnya jauh lebih lama ketimbang wanita yang tertarik dengannya sekalipun.

Hah! Dia benar-benar gadis yang sangat berbeda dengan wanita yang aku kenal selama ini. Apa karena itu Han jatuh hati padanya. Bukannya deg-degkan atau wajahnya bersemu malu setelah tahu ada laki-laki yang tertarik pada pesonanya, eh dia malah langsung mematahkan semangatku tanpa memberi sedikit pun harapan.

Bukankah seharusnya kalau ada orang yang bilang suka wajahnya langsung merah malu, dan mulai tersipu-sipu. Begitulah sewajarnya reaksi yang ditunjukkan kalau ada laki-laki yang menyatakan perasaan, namun berbeda dengan Aran.

Ya, Harun semakin merasa kalau Aran akan menjadi tipe idealnya melihat wanita sekarang (Novel LAS untuk melihat obrolan Dokter Harun dan Aran selama Daniah konsultasi dengan dokter wanita)

Saat sudah masuk dan melihat tim dokter, sejenak dia melupakan Aran dalam pikirannya. Kembali ke masalah utama yang harus dihadapi Harun. Wajah Dokter Harun terlihat tegang, dia melihat semua tim dokter dan perawat berharap ada secercah lampu hijau yang menyala kalau ada perubahan pada hasil USG.

Ah, aku bahkan sudah tahu hanya dengan melihat wajah mereka.

"Tidak ada yang berubah ya, berarti sudah pasti?"

Tangannya bergetar saat menerima laporan USG dan semua hasil cek up kesehatan Daniah.

Untuk kondisi ibu hamil semuanya memuaskan. Pertambahan berat badan yang menunjukkan grafik kenaikan stabil. Asupan makannya dan gizi baik untuk ibu maupun bayi di perutnya terjaga dengan baik.

"Apa yang kalian bicarakan tadi?" tanya Harun pada salah satu dokter wanita.

Dokter wanita yang ditanya melihat ke semua dokter yang ada di ruangan. Apa dia harus mengatakannya di depan semua orang pikirnya.

"Aku harus melaporkan semuanya pada Saga, memang apa yang ditanyakan Daniah tadi sampai dia mengusir kami semua. Bahkan Aran juga."

Hal sekecil apa pun tentang pemeriksaan kesehatan memang masuk laporan pada Saga. Bahkan suasana hati Daniah saat datang ke ruang pemeriksaan tertulis jelas dalam laporan kesehatan Daniah.

"Ehm, Nona Daniah bertanya, frekuensi berhubungan suami istri yang aman selama kehamilan." Semua orang di dalam ruangan itu sebenarnya ingin tersenyum. Namun takut dosa, jadi mereka hanya menunduk atau membuang muka menahan senyum, tertawa dalam hati dengan diri mereka sendiri.

Haha, dasar, kalau tadi aku yang ditanya dan iseng bilang untuk jangan melakukannya selama kehamilan Saga pasti menggantungku di tiang bendera di depan gedung RS ini.

Dokter wanita menjelaskan lagi isi pembicaraan secara singkat, mengenai apa yang dia sampaikan pada Daniah supaya ibu hamil itu tenang hatinya. Frekuensi berhubungan suami istri selama masa kehamilan juga masih terhitung normal. Asalkan Tuan Saga melakukannya dengan hati-hati bukan menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan. Begitu dia menyelesaikan kalimatnya.

Itu bukan masalahnya, karena masalah utamanya adalah ini.

Harun mengguncang laporan USG anak Saga dalam genggamnya.

Dia jadi teringat lagi obrolannya dengan Saga saat itu. Saga sangat percaya diri dan yakin tentang jenis kelamin anaknya.

"Anak laki-laki, dia kan harus menggantikan aku mengurus Antarna Group," ujar Saga, laki-laki itu sudah memikirkan semuanya jauh ke depan. Anak pertamanya laki-laki, dan kalau nanti ada anak kedua bolehlah perempuan. Tapi itu nanti. Sekarang yang utama dia harus laki-laki.

"Kita kan tidak tahu Tuhan mau memberimu anak laki-laki atau perempuan, jadi sebagai orangtua, kalian harus mempersiapkan hati dengan lapang." Aku harus bicara dengan pelan dan hati-hati pikir Harun. "Daniah juga bilang, baik itu perempuan atau laki-laki yang penting dia sehat. Dia bersyukur sebagai ibu bisa melahirkan seorang anak yang sehat." Bawa-bawa nama Daniah supaya laki-laki di depannya tidak murka.

"Kenapa?"

Kenapa apanya sialan! Jangan marah padaku memang aku yang menentukan jenis kelamin anakmu.

"Kau kan tahu, tanggung jawab yang akan ada di pundaknya, jadi dia harus laki-laki."

Ia si, memang itu benar. Tapi! Jangan melimpahkan tanggung jawab jenis kelamin anakmu padaku!

"Kalau dia perempuan dan mirip Niah, apa anak menggemaskan begitu akan kau suruh bekerja." Saga menegaskan kekhawatirannya.

Ah benar juga, kalau dia seperti kakak ipar yang mungil, manis, baik hati begitu. Hah, tapi tetap saja, bukan aku yang menentukan jenis kelamin anakmu!

"Jadi dia laki-laki."

Bodo amat bapak gila!

Kalau memikirkan pembicaraan itu mental dokter Harun rasanya terguncang saat melihat hasil USG terakhir yang ada ditangannya sekarang.

Pemeriksaan demi pemeriksaan selama beberapa bulan sudah dilakukan, Harun berharap ada perubahan, yang akan membawa kabar gembira bukan hanya untuk Saga tapi juga semua tim dokter yang menangani Daniah. Hingga dia sendiri belum memberi laporan mengenai jenis kelamin anaknya pada ayahnya.

Masalahnya kenapa kau seyakin itu Tuan Saga! Berdenyut-denyut kepala Harun. Memikirkan untuk menyampaikan ini pada Saga.

Aaaaa, kenapa aku yang jadi pusing begini si, memang kalau kau punya penerus perempuan kenapa. Kalau dia sifatnya sepertimu walaupun dia perempuan bukannya itu bakal tambah menakutkan. Akhirnya pikiran positif muncul dan membuat Harus sedikit tenang.

Perempuan bertubuh mungil seperti ibunya, dengan rambut berombak dan senyum menggetarkan hati. Tapi galaknya sama persis seperti ayahnya. Rasanya Han juga bakal bergetar berdiri di depannya. Haha, memikirkannya saja sudah mengibur kegalauan hati Dokter Harun pergi.

Baiklah, semua pasti berjalan dengan baik.

"Baiklah, kalian semua sudah bekerja keras, aku akan melaporkannya pada Saga." Menyudahi rapat singkat dengan semua tim penanggung jawab. Setelahnya dia keluar dengan membawa semua berkas-berkas laporan.

Menyusuri koridor RS menuju ruangannya, pikiran Dokter Harun sudah teralihkan lagi pada gadis aneh itu. Harun berbapasan dengan beberapa perawat yang menyapanya dengan ramah. Saat sudah sampai di depan ruangannya dia berpapasan lagi dengan perawat wanita. Kedua perawat itu berbisik-bisik yang sanyup masih didengar Dokter Harun. Dia yang sudah mau menarik handle pintu jadi diam mendengarkan.

"Hiaaa, dia keren sekali si. Senyumnya juga ramah."

"Dulu aku bahkan ingin menyatakan cinta padanya."

"Tapi dia kan kepala RS dan katanya anak konglomerat, ah apalah kita."

"Tapi orang sempurna sepertinya kenapa belum menikah ya? ah, apa karena dia playboi, katanya kan begitu."

"Apa sih, dia bukan Playboy, kalau aku lihat, dokter hanya laki-laki ramah pada semua orang. Jadi dia gampang bikin baper. Hehe."

"Tapi, kalau aku si mau sama Dokter. Hihi."

Mereka berdua menghilang di belokan. Sementara Harun tersenyum sekilas sambil masuk ke dalam ruang kerjanya. Akhirnya ada yang bisa menilaiku dengan bijak. Aku itu bukan Playboy teriaknya sambil membanting laporan yang dipegangnya.

"Aku itu ramah, ramah, aku bukan Playboy, playboy mana yang jomblo begini!" menjatuhkan tubuh ke kursi.

Aku memang sudah kelamaan jomblo batin Harun. Bahkan dia mulai tertarik memikirkan perempuan setelah Han punya pacar ujarnya bergumam sendiri di meja kerjanya. Menatap awan yang bergerak di luar jendela kacanya. Ruangannya ada di lantai tertinggi RS.

Kenapa Han saja punya pacar tapi aku tidak! Aaaaaaaa! Han yang menakutkan begitu dikejar-kejar perempuan, memang dia gadis aneh.

Harun menjatuhkan kepala ke atas meja, tapi keanehannya itu malah membuat hatiku tertarik padanya. Gumam-gumam sambil mencoret kertas. Tertulis nama Aran disana.

Matanya melirik map laporan yang ada disebelah coretan tangannya mengukir nama gadis aneh itu. Matanya membelalak sadar. Mulutnya mendesah.

Masalahnya bagaimana aku melaporkan ini pada Saga! Aaaaaaa!

Sebuah pesan masuk ke hp Harun, bergetar di kantong jas putihnya. Ibunya mengirim pesan.

"Awas kalau kau sampai tidak datang kali ini!!!!!" Ada stiker pisau dan bom yang dikirim ibu. Beserta foto seorang gadis.

Hah! Dia kan anak CEO itu, Harun melemparkan hpnya. Mengenali wajah gadis yang mau dijodohkan ibu dengannya.

Ibu, aku ingin menikah dengan gadis keren. Yang bekerja keras, yang cerdas dan ceria. Pintar bicara dan menyenangkan. Yang seperti Aran. Eh.

Hah terserahlah, itu nanti saja, yang penting bagaimana caranya aku menyampaikan pada Saga hasil pemeriksaan ini. Mengguncang map laporan. Siang itu Dokter Harun mengalami kegalauan yang luar biasa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

tabok aja tuan saga dok , maksa banget pengin anak laki² . emang yang nentuin kelamin bayi di perut itu dokter ya 🤣🤣🤣
suruh tuan saga protes sama othor nya dong 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️

2024-03-16

8

Alanfa

Alanfa

dr haruuuunnnn
emang boleh se lucu itu

2024-02-06

2

Naa

Naa

seruuuu/Grin/

2024-01-05

2

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!