Waktu berjalan.
Mentari siang berganti gulita malam, malam yang tenang pun tenggelam di jemput pagi yang penuh semangat. Kemeriahan burung dan kupu-kupu yang menari diantara bunga, menghiasi taman rumah utama. Hari berganti begitu pula kesibukan para penghuni rumah yang juga berbeda.
Akhir-akhir ini permintaan Daniah semakin aneh-aneh. Semakin dituruti semakin ada saja maunya. Sampai bingung sendiri orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya beneran ngidam atau hanya ingin mengerjai suaminya. Namun karena yang dikerjain berlapang dada, membuat Pak Mun juga merasa lega dan tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Tuan muda sedikit demi sedikit hatinya menjadi lembut berkat nona. Begitulah yang dipikirkan Pak Mun. Dan laki-laki tua itu malah menjadi senang dan terenyuh hatinya. Dengan ikut pusing memikirkan ngidamnya Daniah walaupun tidak diminta. Dalam setiap konsultasi dengan ahli gizi pun dia aktif memberi masukan menu makanan yang mungkin saja jauh lebih disukai Daniah. Bukan hanya di lihat dari nilai gizi, namun juga rasa dan tampilannya.
Karena Daniah telah merubah hati orang yang berharga baginya, maka Pak Mun menyayangi nonanya dengan hati yang tulus. Seperti dia memperlakukan menantunya saat hamil cucu-cucunya. Daniah dicintai dengan berbagai macam cara oleh orang-orang disekelilingnya.
Seperti itulah waktu bergulir di kediaman rumah utama.
Apa Saga tidak marah menghadapi semua kelakuan Daniah? Di depan Daniah tentu saja tidak. Efek cinta telah menyebar dengan sempurna seperti racun di udara. Memenuhi seluruh rongga kehidupannya. Dia hanya menjawab hemm seperti biasanya, mengangguk untuk semua permintaan dan tersenyum kalau dia akan mengabulkan semuanya. Mendapat ciuman dan ucapan cinta dari Daniah saja selalu bisa meluluhkan hatinya. Tapi, jangan tanya kalau dia sedang tidak ada di rumah. Tempatnya melampiaskan semua rasa kesalnya adalah tentu saja sekretaris setia yang tiada duanya, Sekretaris Han yang akan membuat segala sesuatunya berjalan dengan baik untuk Tuan Saga.
Hari ini, untuk kesekian kalinya terjadi.
Selepas makan siang Saga kembali ke rumah utama, dia mendapat telepon dari Daniah yang memintanya pulang. Di depan pintu Saga mendapat laporan kalau Daniah sudah makan siang dengan baik dari Pak Mun. Setelah mendengar apa yang di sampaikan Pak Mun, Saga dan Han naik bergegas menuju kamar.
Di dalam kamar Daniah menunggu sendirian, tiduran di sofa sambil melihat TV. Tadi sepanjang hari sampai makan siang Aran setia menemani.
Pintu terbuka.
“Sayang, kau datang.” Daniah bangun dari sofa lalu memeluk Saga, mendongak dan seutas senyum cerah muncul. Saga mendaratkan kecupan manis di kening dan bibir istrinya. “Aku merindukanmu sayang, terimakasih sudah datang.”
“Apalagi sekarang Niah sayang?” Yang ditanyai tertawa karena intonasi penanya suaranya sudah rendah, seperti menahan geram.
Apalagi sekarang! Apalagi sekarang! Mau apalagi sekarang! Untung saja kamu Niah istriku, ibu dari anakku, kalau orang lain sudah. Hiih. Mencium pipi Daniah lagi saking gemasnya dan karena tidak bisa marah.
Mereka sudah duduk di sofa.
“Aku mau makan rujak bebek sayang.” Tiba-tiba menyebutkan nama makanan yang seumur hidup baru didengar Saga. Karena camilan Saga hanya berkisar pada buah-buah segar yang dipotong-potong saja. Kalau rujak dia sepertinya tahu, pernah melihat Jen dan Sofia memakannya. Buah yang dimakan dengan bumbu.
“Apalagi itu? Rujak bebek, kau mau makan daging bebek dibumbui bumbu rujak?” Setelah dicerna, itu hal paling masuk akal pikir Saga. Daging bebek yang dimakan dengan bumbu rujak. “Apa tidak aneh rasanya.
Daniah tergelak dengan pengetahuan minim suaminya tentang makanan.
“Bukan. Itu lho sayang, rujak bebek, yang dari buah-buahan.” Mendengar kata buah sepertinya terpancar kelegaan, berarti kali ini makanan yang diminta Daniah bukan makanan aneh lagi pikir Saga. “Buahnya diberi bumbu lalu dibejeg-bejeg.” Memberi penjelasan lagi. Daniah memperagakan seseorang sedang menumbuk sesuatu dengan tangannya. “Begini lho sayang, dibejeg-bejeg.” Gerakan mengulek udara berpindah ke pipi Saga, dibumbui dengan tawa renyahnya. “Begini lho sayang, diuleg-uleg cabenya, dibejeg-bejeg bumbunya. Sampai halus tercincang.” Masih dengan kurang ajarnya menumbuk di pipi Saga.
Han sampai memalingkan wajah, kalau tidak dia pasti akan tergelak melihat wajah Saga yang diuleg-uleg tangan Daniah.
Apalagi si ini, dibejeg-bejeg dan kenapa kau memperagakannya di wajahku lagi.
Saga memegang kedua tangan Daniah. Membekap dengan kedua tangannya supaya Daniah berhenti berulah. Aksi uleg-uleg di pipi pun berhenti.
“Han.”
Saga beralih pada Han yang berdiri di dekat pintu. Han sudah mencari tahu dengan hpnya apa yang sebenarnya diminta Daniah. Dia mendekat dan menunjukan foto-foto di mesin pencarian. Potongan buah aneka bentuk dilengkapi bumbu aneka macam bermunculan di mesin pencarian.
“Yang ini Tuan Muda.” Han menunjuk sebuah gambar. Buah yang berbentuk tidak karuan seperti sambal tapi dalam bentuk yang lebih besar seperti hasil cincangan kasar, ada sedikit kuah becek berwarna agak kemerahan.
Jadi dia tadi memperagakan menumbuk buah di pipiku.
Menoleh gemas pada istrinya dan menghujani Daniah dengan ciuman. Kalau dia sekarang sedang main uleg-ulegnya pakai bibir bukan pakai tangan. Sampai membuat gadis itu meronta-ronta kaget.
Dia ini kenapa sih, Daniah yang kelelahan sendiri akhirnya pasrah, membiarkan Saga melakukan yang ia suka.
“Niah, kau kan bisa minta Pak Mun menyiapkannya.” Semua jenis buah-buahan ada di dapur rumah utama pikir Saga. Saga sudah menghentikan serangan bibirnya. Sekarang memainkan pipi Daniah dengan jarinya.
Daniah menggeleng mendengar jawaban Saga.
“Kalau tidak ada koki yang bisa membuatnya aku akan memecat mereka.”
Aaaaa, apa sih, malah mengancam memecat koki segala lagi.
“Bukan begitu sayang. Aku mau makan rujak bebek yang ada di jalan XX. Itu rujak bebek paling enak yang pernah aku makan. Namanya rujak bebek Mak Nyess.” Rasanya pedas manis dan segar.
Han berkutat dengan hpnya lagi.
“Semua sama saja kan, kamu tinggal bilang mau buah apa. Nanti dibuatkan sama Pak Mun.” Masih sabar menghadapi permintaan aneh istrinya.
“Pokoknya aku nggak mau kalau bukan rujak bebek Mak Nyess.” Mempertahankan keinginan, dia mau makannya rujak bebek Mak Nyess dengan cabe rawit empat biji. Tidak kurang dan tidak lebih. Daniah erat tidak menggoyang permintaannya.
“Kenapa harus rujak bebek itu?” Saga mulai curiga dengan jawaban keras kepala istrinya. Pikiran negatif mulai muncul.
“Dulu aku suka makan itu.waktu masih sekolah, tiba-tiba sekarang aku kepikiran dan ingin makan lagi.” Rengekan keluar dari mulut Daniah.
Kenapa tiba-tiba Daniah kepikiran rujak Bebek Mak Nyess. Tadi sewaktu mengobrol dengan Aran, gadis itu bercerita tentang kenangannya di SMU membuatnya juga teringat masa itu. Kalau Aran sepulang sekolah biasanya dia sering mampir di sebuah kedai pinggir jalan yang menjual aneka minuman berbagai macam rasa. Dari buah-buahan, kopi sampai rasa permen karet pun ada. Nah kalau Daniah, dulu dia sering mampir membeli rujak bebek itu kalau sepulang sekolah. Begitulah alasan kenapa tiba-tiba dia merindukan rujak bebek. Sebenarnya, jujur dia tidak ingat bagaimana itu rasanya. Lidah dan memorinya sudah lupa. Dia hanya ingin saja makan itu sekarang.
“Kenapa tiba-tiba ingat masa SMU?” kecurigaan Saga menjadi lebih jelas, dipikirannya dia sudah menduga-duga. Kenapa jadi kangen rujak bebek masa SMU, itu terdengar aneh baginya. “Kau makan disana sama siapa? Mantan pacarmu!” mengeluarkan isi kepala sudah dengan mimik tidak suka. “Rujak bebek itu cuma alasan kan, kau sedang bernostalgia. Siapa dia, laki-laki yang kau ajak makan rujak bebek.” Memberondong tidak memberi Daniah jeda membuat alasan. Kalau marah dia ternyata bisa membuat kalimat sepanjang itu.
Ini kenapa si, aku dulu makan bersama Ve. Laki-laki siapa lagi, lagian mana ada pacaran makan rujak bebek! Mana ada orang pacaran makan rujak bebek di pinggir jalan begitu.
“Siapa dia?” Mencari jawaban dari Han karena Daniah masih diam. “Han, anak gila yang kau patahkan tangannya waktu bulan madu itu, ia?” Melihat Daniah lagi. “Dia yang kau ajak makan rujak bebek. Iya?”
Hah! Apa sih? Tunggu yang tangannya dipatahkan Han. Daniah merinding melihat ke arah.Sekretaris Han, yang mimik wajahnya tidak menunjukan reaksi apa pun.
“Sayang tunggu dulu.” Berhenti berfikir yang aneh-aneh! Kenapa pikiranmu menjalar jauh sekali. Aku hanya ingin makan rujak bebek dan mengerjai kamu mengantri rujak bebek untuk istrimu. Itu saja, Daniah mulai terserang panik juga, bingung memulai penjelasan dari mana.
“Atau siapa itu yang bertemu denganmu di pernikahan Noah. Dia yang kau ajak makan rujak bebek?”
Dasar gila! Bagaimana kau bisa ingat kejadian itu sekarang. Rujak bebek! kenapa jadi begini si. Kenapa aku selalu kalah kalau mau mengerjaimu begini.
“Aku tidak makan bersama mereka sayang. Aku nggak pernah pacaran sambil makan rujak bebek.” Frustasi. “Tanya saja padanya?” menunjuk Han. “Dia pasti tahu aku tidak pernah pergi dengan mantan pacarku makan rujak bebek.”
Nona, kenapa Anda bawa-bawa saya.
Daniah sedang mencari tumbal untuk menyelamatkan diri.
“Lalu dengan siapa?” Akhirnya suara Saga melunak Ketika melihat Han menganggukkan sedikit kepalanya.
“Aku makan dengan Ve sayang Dia teman baikku di SMU dulu. ” Demi menyudahi masalah mantan, akhirnya dia membahas Ve. Teman yang sudah lama sekali tidak ia ketahui kabarnya. “Percayalah, aku hanya tiba-tiba kangen rasa rujak bebek itu. Tadi.aku dan Aran mengobrol tentang masa SMU kami.”
Saga melihat Han. Sekali lagi, anggukan Han menyelamatkan keadaan.
Drama rujak bebek pun berakhir dengan Saga keluar kamar untuk membeli sendiri secara langsung, rujak bebek Mak Nyess, tempat Daniah dulu bersama Ve menghabiskan waktu sepulang sekolah. Sebelum dia kembali ke rumahnya yang menyesakkan.
Masa SMU yang terkadang ada yang tidak ingin di ingat Daniah jika berhubungan dengan rumah.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Eny Hidayati
Rujak bebek bikin ruyam ... Saga yang posesif ... jadi cemburu pada bebek ... Han, adu strategi dengan Daniah jadinya ...
2024-12-29
1
Astrid Nandistya Hayoto
Abis kau rujak bebek
Nona kenapa kau bawa2 aku (Han) 😂
2024-12-05
1
Kartini Davi
gara2 rujak bebek jadi panjang ceritanya.....
2025-01-12
1