KTS 8. Menggosok Punggung

Malam menjemput menggantikan posisi siang, masih di hari yang sama dengan kedatangan Raksa ke rumah utama.

Saga masuk ke dalam rumah, diiringi dengan Langkah Pak Mun. Kepala pelayan menyampaikan apa yang terjadi selama sehari ini di rumah utama.

“Anda sudah bekerja keras Tuan Muda, hari ini Nona Daniah bertemu dengan adik laki-lakinya. Dan bla, bla, bla, bla.” Setelah melepas sepatu mereka naik menyusuri tangga. Udara masih dipenuhi dengan laporan Pak Mun. “Dan begini yang terjadi Tuan Muda, nona terus begitu, dan bla, bla, bla.” Panjang seperti satu episode naskah drama.

Pak Mun sudah seperti alat perekam tercanggih di dunia.

“Istirahatlah Pak, kau sudah bekerja keras.” Saga mengibaskan tangan saat mereka sudah berjalan sampai di depan kamar. Pak Mun menundukkan kepala. Baru beranjak turun.setelah Saga menghilang masuk ke dalam kamar.

Tuan muda terlihat tenang, syukurlah. Tidak mungkin kan dia cemburu dengan adik iparnya sendiri. Pak Mun mengelus dadanya dengan penuh kelegaan. Hatinya senang dan puas, sudah menjalankan tugasnya hari ini dengan baik. Dia masuk ke ruang kerjanya untuk membuat laporan harian, serta memeriksa nama-nama para pelayan yang besok mendapatkan jatah libur mingguan.

Sementara yang di dalam kamar utama.

Perang dingin babak pertama dimulai. Saga sudah merubah mimik muka setelah selangkah kakinya memasuki kamar. Mendapati istrinya yang sedang bersantai di tempat tidur. Saga menatap Daniah istrinya.

Cemburu, bagi Saga, satu kata itu seperti sisi mata uang. Dia dan cemburu sudah tidak terpisahkan. Dia cemburu istrinya peluk-pelukan dengan Raksa. Lebih-lebih suap-suapan dengan sendok yang sama. Dan yang lebih membuatnya terbakar cemburu. Kenapa istrinya merasa nyaman-nyaman saja dipeluk-peluk Raksa selama seharian ini, sedangkan dia sendiri sekarang sering didorong-dorong karena Daniah tidak mau di peluk. Alasannya gerah dan pengap.

Siapa yang tidak akan kesal!

“Apa? Sayang, kau kenapa si?” Daniah terbata bertanya. Kenapa si, bikin kaget saja. Datang-datang langsung diam membatu begitu. Penuh tanda tanya di mata Daniah tertuju untuk Saga.

Tadi, Saga melihat Daniah yang langsung melemparkan hp ke dalam laci, saat suara pintu tertutup terdengar. Gadis itu.bingung, karena dia cuma terdiam, duduk di atas tempat tidur setelah masuk tadi. Tidak bicara sepatah kata pun, hanya menghela nafas sambil melihat istrinya. Dengan mata memicing yang pasti diartikan Daniah kalau suaminya sedang merasa kesal.

Kenapa si! Kalau kau diam kan aku jadi takut! Daniah meremas tangan di depan dadanya.

“Sayang, kau sudah makan malam.” Daniah bertanya basa-basi yang tidak memancing suasana hati. Walaupun dia tahu, pasti Saga sudah makan malam, ini sudah jam berapa pikir Daniah. Jendela kaca sudah menunjukkan kegelapan malam di luar sana. Walaupunnbelum tengah malam. “Mau kubantu melepas dasi sayang?” tanyanya lagi.

Saga masih diam, hanya menatap tajam. Lalu, tangannya bergerak seperti membuat sayatan di dadanya.

Apa sih, pakai mengiris dada segala! Aaaaaa! Rasanya Daniah ingin menjerit.

“Sayang.”

Saga membuat gerakan menyayat lagi. Menunjukkan betapa terlukanya hatinya saat ini. Protesnya dalam diam kali ini adalah puncak kecemburuan imbas dari laporan Pak Mun. Dia memang mengizinkan kedatangan Raksa, karena anak itu pasti bisa membuat Daniah tersenyum. Tapi kenapa, kenapa protesnya lagi.

Kenapa kau pilih kasih sekali memperlakukanku dan adikmu!

“Sakit, hatiku sakit Niah.”

Apa sih, minta ditabok juga ini orang sepertinya.

Daniah beringsut dari tempatnya duduk. Merangkak pelan di tempat tidur, lalu bersimpuh di depan Saga yang masih menyentuh dadanya dan terlihat seperti orang yang sedang menderita. Gemas mau memukul pipi suaminya sebenarnya, tapi mana dia punya keberanian untuk itu.

“Apa yang sakit sayang?” Akhirnya Daniah meladeni drama yang sedang di buat Saga. Kalau tidak, bisa jadi sampai tengah malam laki-laki itu masih akan duduk tanpa melepas dasi dan kemeja kerjanya.

“Hatiku sakit.” Sambil memasang mimik wajah yang ingin dielus kepalanya.

“Kenapa?” daniah meletakan telapak tangannya, lalu menempelkan telinga di dada Saga. Detak jantungnya terdengar. Tidak menggebu, seperti detakan manusia biasanya. “Hatimu kenapa?”

Apa sih, ngomong donk, aku kan bukan Sekretaris Han. Mana tahu aku kau mau apa.

“Kau bersenang-senang dengan adikmu?” membuang muka ketus sambil menyodorkan dasi yang masih melingkar di lehernya. Ucapan Saga langsung membuat Daniah paham. Bayi besarnya sedang ngambek karena Raksa. “Karena dia sudah membuatmu bahagia sepertinya aku harus memberinya uang jajan lebih bulan ini.” Daniah perlahan melepaskan dasi suaminya. Menggulungnya di tangan setelah terlepas. Menjadi kepalan yang bisa dipakai meninju orang.

Pak Mun! kau sudah mengadu apa!

“Apa ngidammu itu cuma berlaku padaku. Huh” lagi-lagi merasa dikhianati, caranya mendesah membuat Daniah merasa sedikit bersalah. “Kau cuma tidak mau aku memelukmu, tapi kau menempel sambil peluk-peluk adikmu seharian ini. Hatiku sungguh terluka Niah.”

Mulai deh drama, kenapa kalau sedang begini kau pandai sekali bicara Tuan Saga! Tapi kalau sedang diajak bicara cuma hemm, hemm saja yang kau katakan. Lagian, kami tidak berpelukan selama seharian ya. Sembarangan. Begitu arti tatapan mata Daniah.

“Sayang.”

“Aku marah!”

Saga menepis tangan Daniah dan bangun dari tempat tidur. Masuk ke ruang ganti dengan langkah dramatis, yang sebelumnya berbalik, menatap dengan sorot mata dipenuhi kemarahan lalu membanting pintu. Sampai membuat Daniah ternganga.

Ada ya orang seperti dia.

Walaupun dengan menggerutu Daniah bangun juga menyusul. Kalau ngambek, dan tidak dibujuk akan panjang urusannya. Daniah hanya perlu mengalah sedikit saja, biasanya Tuan Saga juga luluh. Apalagi semenjak kehamilannya ini, toleransinya sangat besar kalau berhubungan dengan keisengannya.

Lho, dimana dia?

“Sayang!” kepala Daniah menyembul lagi, setelah memeriksa kamar mandi. Laki-laki yang sedang ngambek tadi tidak terlihat batang hidungnya. “Sayang, kamu dimana?” Daniah berdiri mematung setelah membalik badan, tergelak saat melihat Saga berdiri di dekat pintu dengan tangan tertangkup di dadanya.  Sambil bersandar di tembok dengan satu kaki terangkat. “Haha, sayang, aku tidak merasakan keberadaanmu.”

“Kenapa menyusul, kau merasa bersalah?” Ketus.

Perang dingin babak kedua berlanjut.

“Sayang, kalau ibu hamil ngidam memang cuma sama ayah bayi yang ada di dalam perutnya saja aneh-anehnya. Nggak berpengaruh sama orang lain sayang.” Sedang menjelaskan fakta. Memang itu kenyataannya.

“Ngarang!” Membuang muka tapi berjalan mendekat. “Lepas bajuku.”

Dih, ngambek tapi masih minta lepasin baju juga.

“Uh lucunya.” Daniah usel-usel pipi dengan jempol tangan. “Kenapa cuma berpengaruh sama ayahnya, tentu saja karena ayahnya spesial. Karena ayahnya satu-satunya yang spesial sayang.” Daniah menjinjit. “Aku ngidam  minta aneh-aneh cuma sama kamu sayang, karena cuma kamu yang spesial.”

Nah kan benar, dia sudah berbunga hatinya. Sudah bisa tersenyum lagi. Hihi. Hati Daniah dipenuhi kelegaan. Kalau ngambeknya hanya hitungan menit, berarti marahnya nggak beneran kan. Dia cuma iseng saja batin Daniah. Bagaimana pun Tuan Saga pasti tahu, bagaimana aku memperlakukan Raksa selama ini.

Eh, tapi, tapi!

“Tunggu sayang, tunggu, kau mau apa?” Saga menarik tangan Daniah masuk ke dalam kamar mandi. Dalam sekejap saja pintu sudah tertutup. Mengurung mereka. Aroma pewangi ruangan langsung menyeruak. “Sayang, kau mau apa? Kenapa aku masuk juga. Aku kan sudah mandi.”

“Temani aku mandi.”

“Sayang, aku sudah mandi.”

“Cih.” Mendengus. Melemparkan baju sembarangan.

Dih, dasar!

Tiba-tiba Daniah menyeringai, sepertinya sebuah ide jahil keluar dari kepalanya. Dia mengambil kemeja yang di lemparkan Saga sembarangan tadi. Meletakkannya di keranjang baju. Saga masih melepas sisa pakaian atasan yang menempelkan di tubuhnya, melemparkan sembarangan dengan kesal.

“Sayang.”

Saga tidak menyahut.

“Sayang, gosok punggungku, nanti aku temani mandi.”

Haha, lucunya ekspresi kagetnya. Daniah kegirangan sendiri.

Mumpung sudah seperti ini, sepertinya Daniah akan melakukan satu hal yang ada dalam list buku rahasianya. Digosok punggungnya saat mandi oleh Tuan Saga. Wajah Daniah memerah, saat teringat kejadian pertama kali dia datang ke rumah ini dulu.

“Kalau nggak mau aku keluar ya.”

“Lepas!” Secepat kilat Saga menyambar. Kau sudah menjalankan misi di buku rahasiamu. Lucunya, aku semakin gemas padamu. Isi hati Saga terlihat jelas dari bibirnya yang tersungging senang. “Masuk ke dalam bak mandi sekarang,” saat ditantang begitu nyali Daniah langsung menciut. Apalagi saat harus menanggalkan satu persatu baju yang dia pakai. Mau menyuruh suaminya berbalik atau memejamkan mata juga kan tidak mungkin. “Sekarang, sebelum aku berubah pikiran.” Saga sudah menunduk.membuka kran air hangat. Suara gemericik air memenuhi bak mandi. Dia taruh sabun setelah beberapa menit memilih aroma dengan serius.

Aaaaa, kenapa aku yang deg-degkan, padahal aku mau mengerjainya kan.

Satu persatu pakaian yang menempel di tubuh Daniah berpindah teronggok di lantai. Dia berjalan pelan dengan wajah merah padam memasukkan kaki ke dalam bak mandi. Hangat, gumamnya. Rasanya nyaman. Aroma bunga yang menguar lewat gelembung dan kepulan asap rasanya menstimuli otak untuk tenang. Daniah menutup wajahnya.

Aku membuat Tuan Saga menggosok punggungku persis seperti saat aku menikah dulu. Hihi.

“Maju.”

Eh. Aaaaa!

Saat Daniah mendongak ke belakang, Saga berdiri tepat di belakangnya. Bukan itu masalahnya, tapi dia berdiri tanpa sehelai pakaian pun.

Kenapa kau ikut telanjang!

“Sayang, kenapa kau melepas semua bajumu. Katanya mau menggosok punggungku.”

Dulu aku kan duduk sambil menggosok punggungmu dengan masih memakai baju.

“Kenapa? Aku kan mau menggosok punggungmu. Kau kan tidak tanya aku mau duduk di mana. Maju, aku juga mau masuk ke dalam bak.”

Dasar Daniah bodoh, mau balas dendam kepalamu!

Saga menikmati.adegan gosok menggosok punggung itu. Menyebar ke seluruh tubuh Daniah. Bahkan menyuruh Daniah berbalik arah dengan alasan menggosok bagian depan tubuh, dan seperti biasanya, sudah bisa dibayangkan apa yang dia lakukan di area kesukaannya.

“Ternyata seru juga, kau mau sering-sering aku gosok punggungmu saat mandi.”

“Tidak! Tidak sayang sudah cukup kok. Kayanya bayi kita nggak ngidam lagi mau digosok punggungnya.” Daniah terkena serangan panik.

“Kenapa? Ini menyenangkan kok. Apa perlu setiap mandi pagi dan sore kita melakukannya.”

Tidak! Aku tidak mau. Aaaaaaaa! Tidak! Daniah semakin panik.

Kau menggemaskan sekali Niah. Aku menantikan semuanya, list rencana rahasiamu di buku terlarang itu.  Saga semakin senang.

“Sayang!” Jeritan Daniah terdengar.

Dan semua itu tidak hanya berhenti di bak mandi kan, tanpa perlu berganti baju, mereka berpindah ke tempat tidur. Malam panjang masih berlangsung di kamar utama.

Bersambung

Terpopuler

Comments

.

.

wkwkwk ternyata semua daftar ngidamnya di buku sudah dibaca Saga🤣🤣🤣

2024-03-24

2

.

.

wkwkwk

2024-03-24

2

.

.

padahal Raksa itu adeknya Daniah masih juga dicemburui, Saga ini dari dulu tidak berubah😁

2024-03-24

2

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!