KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah

Rapat menjelang siang disalah satu ruangan yang ada di gedung pusat Antarna Group. Ruang rapat yang tidak disukai sebagian banyak orang. Apalagi kalau mereka membuat sedikit saja kesalahan dan harus mempertanggung jawabkan semuanya di depan Presdir Antarna Group maupun Sekretaris Han.

Saat ini yang sedang ada di ruangan itu adalah, CEO mall dan juga para manager mall, Tuan Saga dan tentunya Sekretaris Han. Ada gelas kopi diatas meja belum tersentuh. Bahkan tidak ada yang merasakan keberadaan gelas itu.

Laporan di CEO dimulai dengan kata maaf. Sudah menciptakan gurat tidak suka di wajah Sekretaris Han. Laporan bulanan rutin mengenai laba bersih perusahaan. Kondisi internal kepegawaian, nama pegawai teladan sekaligus pegawai yang mendapat peringatan, tersampaikan semua secara terperinci. Agenda besar pesta rakyat yang sudah ada di depan mata, progres persiapannya sudah hampir 80 persen. Semua lancar dan normal, sampai pada laporan selanjutnya.

Lagi-lagi dimulai dengan kata maaf.

"Maafkan saya Tuan Saga, ini murni karena kesalahan saya sebagai pimpinan." CEO bicara dengan nada tegas namun rendah intonasinya. Duduk tegak, kepala tertunduk dan tangan di atas pangkuannya di bawah meja. Lebih baik mengakui semua kesalahan itu pilihan bijak yang dia ambil. Sejak dari rumah tadi, dia sudah bersiap dengan segala kemungkinan yang ada. Keterlambatan pasokan buah dan hasil bumi dari daerah yang terkendala banjir. Bahkan ada beberapa bahan makanan yang terhenti pengirimannya membuat beberapa stok barang acak-acakkan di gudang penyimpanan. Ada juga masalah para pelanggan VVIP yang selalu merasa harus dispesialkan, sedikit saja mereka merasa tidak dihormatia rentetan pengaduan masuk ke bagian managemen. Di beberapa stand penjualan barang-barang mewah terjadi beberapa keributan kecil dalam seminggu ini. Semua itu melibatkan para karyawan magang. Laporan ini sudah masuk ke meja sekretaris Han beberapa hari lalu.

"Sebelum pesta rakyat kami pasti sudah menyelesaikan semuanya Tuan. Dan kami berjanji acara akan berlangsung dengan meriah sesuai dengan rencana."

Panjang lebar namun jelas dia memaparkan kesalahan dan sebab masalah, tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah diterima Han.

Lho kenapa tenang sekali. Pikirnya. Dengan tingkat kecemasan yang masih tinggi, dia mengangkat sedikit kepalanya mengintip suasana. Orang-orang di sebelahnya masih sama tegangnya. Sekretaris Han tidak bergeming di tempatnya. Tetap menakutkan dengan tatapan menghina kinerja mereka. Sementara sosok utama, sedang terlihat menyelami dunianya sendiri.

Biasanya kan dia sudah pasti dimaki, atau paling tidak tatapan dingin penuh hinaan itu pasti yang muncul dari sosok Tuan Saga. Begitulah yang CEO pikirkan, dan semua orang pikirkan.

Tapi sekarang, Tuan Saga terlihat masih diam dan tenggelam dengan pikirannya sendiri, walaupun mendengar informasi yang dia sampaikan. Saat CEO melihat senyum tipis muncul di bibir Tuan Saga, tanpa alasan tangannya gemetar memegang laporan kerja.

Dia tersenyum! apa saking kesalnya dia sampai tersenyum dan mau langsung memecat tanpa peringatan. Saya mohon Tuan saya kan tidak bisa memprediksi bencana. CEO itu mulai pias. Saya sudah melakukan semuanya sesuai SOP perusahaan. Namun saat melihat Tuan Saga tersenyum tipis lagi, dia mulai kehilangan nyali untuk mencari alasan. Bahkan dia mulai menyusun kata-kata perpisahan dengan para bawahan di kepalanya.

Saga tergelak kecil sambil menyentuh kepalanya. Membuat semua orang semakin masuk dalam labirin yang mencekam hati. Tuan Saga tertawa di tengah rapat tanpa ada sebab. Bukan hanya CEO, para manager lain sudah berfikir untuk mengepak barang dari meja mereka. Kalau sewaktu-waktu mereka akan turun pangkat, atau dimutasi ke bagian lain.

"Bencana dan banjir kan bukan salah kalian. " Semua orang langsung terbangun dari pikiran yang sedang menyusun kalimat perpisahan ketika Saga bicara. "Aku tahu itu kehendak Tuhan yang tidak bisa diprediksi. Cari alternatif pasokan dari beberapa tempat jangan hanya dari satu daerah."

Eh, Tuan Saga memberi kita nasehat. Hati mereka bergetar, bukan karena takut, namun berdebar senang.

"Masalah pegawai, kalian kan tinggal memberi training pada karyawan lebih baik lagi, layani VVIP itu dengan benar. Tempatkan karyawan berpengalaman untuk melayani VVIP."

Tuan Saga bahkan memberi masukan pada kami. Saat mereka melihat Sekretaris Han, laki-laki itu terlihat sama terkejutnya dengan mereka.

"Aku tahu kalian sudah bekerja keras," ujar Saga lagi yang langsung meledakkan kegembiraan orang-orang. Itukan sama saja mereka mendapat pujian dari Tuan Saga.

"Terimakasih Tuan, terimakasih atas semua kebaikan Anda. Kami akan bekerja lebih keras lagi dan mensukseskan pesta rakyat!" CEO bangun dari duduk dan bicara meluap-luap semangatnya. Setelah sedikit saja merasakan pujian dari pimpinan yang ia kagumi.

"Kenapa kau teriak-teriak." Saga mengibaskan tangannya artinya dia disuruh duduk.

"Maaf, maafkan saya Tuan saya terlalu bahagia karena Anda tahu kami selalu bekerja keras untuk Antarna Group." CEO duduk lagi dengan wajah tersipu.

Han masih saja berwajah dingin tidak bergeming.

"Minum kopi kalian." Saga bangun mendorong kursinya dengan kaki, semua orang meraih gelas kopi di depan mereka lalu berdiri dari duduk. Menunduk berterimakasih. "Oh ya, istriku akan pergi belanja keperluan anak kami, tidak perlu menyambutnya atau mengosongkan mall, tapi aku tidak mau ada laki-laki berkeliaran di sekitarnya saat dia berbelanja."

Menunggu jawaban.

"Baik Tuan, kami akan mempersiapkannya."

Dia tidak mau kami mengosongkan mall tapi dia tidak mau istrinya dilihat laki-laki, jadi bagaimana caranya. Baru saja mendapat luapan kebahagiaan karena mendapat pujian,sudah diuji lagi dengan tantangan yang jauh lebih berat karena melibatkan wanita kesayangan Tuan Saga.

Namun semuanya bernafas lega saat Presdir dan sekretarisnya meninggalkan ruangan rapat.

Saat orang-orang yang ada di ruangan rapat hilang ketegangan karena kopi yang mereka teguk Saga masuk ruangannya, menjatuhkan tubuh di sofa, tertawa dengan agak keras membuat Han bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang terjadi pada tuannya. Kenapa sikapnya dari tadi rasanya aneh sekali.

"Han." Menunjuk sofa, lalu Han duduk di depannya. Bersiap mendengarkan alasan kegembiraan tuannya.

"Ia Tuan Muda."

"Niah lucu sekali, haha " Saga tidak mau menikmati kelucuan itu sendiri. Jadi dia ingin sedikit berbagi dengan Han.

Jadi ini karena nona muda, suasana hati Anda jadi riang begini, walaupun setelah mendengar kerja tidak becus mereka di ruang rapat suasana hati Anda masih sangat baik.

Toleransi Han pada kesalahan bahkan jauh lebih tipis dari apa yang bisa diberikan Saga.

"Sepertinya Anda senang sekali, apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Haha." Saga masih berbaur dengan ingatannya sendiri. Tertawa lagi, menggeleng kepala senang. Membuat yang melihatnya semakin penasaran. Sebenarnya ada apa. "Kau ingat saat Niah mimpi mengigau waktu kita pulang jalan-jalan?"

Han tidak akan pernah lupa kejadian sepulangnya mereka dari Danau Hijau saat itu. Nona Daniah yang tidur dipangkuan Tuan Saga bermimpi sampai mengigau, menyuruh Tuan Saga bergoyang-goyang beberapa kali. Dia sampai gemetar menahan tawa mendengar nona yang mengigau dengan suara keras. Penyakit mengigau nona memang kadang parah sekali pikir Han.

"Kau ingat Kan, kami mereka ulang kejadian dimimpi Daniah semalam. Pokoknya Niah lucu sekali." Saga terlihat senang sekali, sampai senyumnya tidak mereda dari tadi.

Walaupun gagal, gumam Saga, yang ini dia tidak mau cerita.

"Apa?"

Han sedang menduga-duga. Cerita keseluruhan dari mimpi Nona Daniah saat itu. Mereka ulang, maksudnya. Ups. Sensor.

"Apa yang kau pikirkan Han?" Saga bertanya saat melihat Han yang sedang berfikir serius. "Kau belum cukup umur, menikah dulu sana. Haha."

Saga bangun ke meja kerjanya, masih senyum-senyum sendiri. Hanya mengibaskan tangan saat Han meminta izin keluar dengan muka agak sedih-sedih muram bagaimana begitu. Wajah-wajah kalah telak yang tidak punya pengalaman apa-apa tapi sebenarnya tahu apa maksudnya.

"Han..."

Han menghentikan langkah dan berbalik. Bersiap untuk mendengar ejekan sekalipun.

"Ternyata banyak hal yang tidak kau tahu ya. Haha, pergi sana."

Kau jadi ingin segera menikah kan? Saga memprovokasi.

"Han."

"Ada lagi Tuan Muda."

"Haha."

"Saya permisi keluar Tuan Muda."

"Han siapkan double date besok sore, Niah ingin nonton dan makan popcorn." Hampir saja terlupa karena menggoda Han ternyata seru juga. "Niah mau mengajak pacarmu."

Kenapa tiba-tiba double date. Tapi dia langsung menjawab baik.

"Biar kau segera menikah. Haha, sudah sana pergi!"

Kenapa aku merasa kalah telak begini, Han bergumam kesal keluar dari ruang kerja Saga menuju ruangannya.

Sementara Saga di dalam ruangan masih tertawa geli. Semua ekspresi Daniah dari yang paling kecil masih teringat dengan sangat jelas dipikirannya, sambil menyandarkan kepala dia tertawa lagi. Belum membaca laporan di mejanya.

Kejadian semalam.

Saga yang berwajah muram karena Daniah tidak mau mereka ulang mimpinya melengos.

Ah, bodo amatlah, kau mau reka ulang kan. Baiklah akan kuladeni. Begitu yang dipikirkan Daniah. Lalu tiba-tiba gadis itu mendorong Saga kuat, sampai Saga terjerembab jatuh terlentang.

"Hei Saga, kau mau reka ulang kan?" Suara Daniah bergetar menahan tertawa geli saat memanggil Saga dengan nama, tangannya meraih dagu Saga mencengkeramnya. "Kalau begitu ayo lakukan," ujarnya sambil mengibaskan rambut. "Goyangkan tubuhmu Saga!"

Saga tergelak.

"Jangan tertawa, Saga dalam mimpiku tidak tertawa!" Padahal Daniah sendiri tidak bisa menahan rasa geli yang menggelitik saat melihat Saga jatuh terjerembab pasrah tadi.

"Maaf Nona." Saga menutup mulutnya tersipu. "Ampuni saya, jangan buang saya."

Apa! Dia bilang apa! Kenapa mimik wajahmu saat berakting mirip sekali dengan yang ada dalam mimpiku.

"Ah, Nona jangan Nona, jangan makan saya, ampun Nona. Ampun." Jahilnya Tuan Saga, akting pasrah sambil melepas bajunya sendiri. Sekarang dia sudah bertelanjang dada. Sementara Daniah masih melongo dengan semua kelakuan Saga. "Jangan Nona Daniah, jangan makan saya, saya mohon Nona, jangan, jangan ragu-ragu Nona. Hahaha." Sambil menutupi kedua dadanya dengan telapak tangan. Dengan bibir maju-maju minta dicium.

Tubuh Daniah terguncang dengan gelak tawa. Saat melihat kelakuan suaminya.

"Sayang, aku tidak sanggup lagi." Gemetar, gemetar. Dan akhirnya tawa Daniah pecah memenuhi ruangan. "Memang ada orang bilang jangan-jangan tapi melepas bajunya sendiri." Bicara bercampur tawa sambil memukuli perut suaminya.

Daniah sudah kehabisan energi karena tertawa, dia jatuh dalam pelukan Saga dengan tubuh masih gemetar. Apalagi saat lagi-lagi Saga bilang jangan, jangan tapi melucuti pakaiannya sendiri. Setelah dia melepas bajunya, serampangan dia menarik baju tidur Daniah.

"Jangan Nona Daniah."

"Sayang! Hentikan!" Daniah merinding dengan bisikan kata jangan yang berulang-ulang diucapkan Saga.

Dan akhirnya mereka melakukannya dengan posisi yang biasanya.

"Aku ampuni kau malam ini, aku akan menagih reka ulang mimpimu nanti kapan-kapan."

Tidak! Tidak mau, kau masih akan membahas ini lagi. Tidak mau. Aaaaaaa!

Dasar mimpi, kenapa waktu mimpi aku bisa berperan seperti itu si, kalau di kenyataan kenapa jadinya memalukan. Keluar ******* yang lebih keras dari biasanya dari mulut Daniah karena pikirannya sedang lari kemana-mana.

Malam itu masih Tuan Saga yang menang dalam segala hal rasanya.

"Jangan Nona."

Plak! Pukulan itu malah membuat Saga tertawa

Bersambung

note : Mimpi Daniah yang mengigau setelah jalan-jalan dari Danau Hijau cuma ada di Spesial episode TMTM Musim kedua versi cetak ya 🥰🥰

Sampai jumpa di update selanjutnya 💖Kencan💖

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 ⁱʸᵃʰ 🅷︎🅸︎🅰︎🆃︎

astaghfirullah Niah , saga malam² ngajak bengek 🤣🤣🤣

2024-03-19

7

Aam Amalia

Aam Amalia

🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-17

3

Nero

Nero

Asli ngakak parah ini…parah ini parah 🤣🤣🤣🤣

2024-02-12

4

lihat semua
Episodes
1 Salam dari LaSheira
2 KTS 1. Prolog
3 KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4 KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5 KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6 KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7 KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8 KTS 7. Raksa Berkunjung
9 KTS 8. Menggosok Punggung
10 KTS 9. Daniah Menyerah
11 KTS 10. Tidur Di Sofa
12 KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13 KTS 12. Mimpi Daniah
14 KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15 KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16 KTS 15. Membawa Mobil
17 KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18 KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19 KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20 KTS 19. Barbel
21 KTS 20. Mengaku Ngidam
22 KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23 KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24 KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25 KTS 24. Kontraksi
26 KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27 KTS 26. Galau
28 KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29 KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30 KTS 29. Ruang Bersalin
31 KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32 KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33 KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34 KTS 33. Tuan Saga Belajar
35 KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36 KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37 KTS 36. Si Bungsu Curhat
38 KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39 KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40 KTS 39. Gara-Gara Hemm
41 KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42 KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43 Info Yang Harus Kalian Baca
44 KTS 42. Kisah Berlanjut
45 KTS 43. Penerus Antarna Group
46 KTS 44. Kencan Makan siang
47 KTS 45. Teriakan Revan
48 KTS 46 Restu Dari Saga
49 KTS 47. Masalah Beres
50 KTS 48. Anak Kedua
51 KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52 KTS 50. Tipe Ideal
53 KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54 KTS 52. Restu Ibu
55 KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56 KTS 54. Bermain Bersama Erina
57 KTS 55. Daniah Terjatuh
58 KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59 KTS 57. Punya Dede Bayi
60 KTS 58. Pelukan Saga
61 KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62 KTS 60. Kontraksi Palsu
63 KTS 61. Airmata
64 KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65 KTS 63. Kemunculan Erina
66 KTS 64. Cemburunya Erina
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Salam dari LaSheira
2
KTS 1. Prolog
3
KTS 2. Bersabarlah Tuan Muda
4
KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk
5
KTS 4. Rujak Bebek (Part 1)
6
KTS 5. Rujak Bebek (Part 2)
7
KTS 6. Terimakasih Tuan Saga
8
KTS 7. Raksa Berkunjung
9
KTS 8. Menggosok Punggung
10
KTS 9. Daniah Menyerah
11
KTS 10. Tidur Di Sofa
12
KTS 11. Anaknya Saga Tapi Dokter Harun yang Galau
13
KTS 12. Mimpi Daniah
14
KTS 13. Gara-Gara Mimpi Daniah
15
KTS 14. Sekretaris Han Dalam Dilema
16
KTS 15. Membawa Mobil
17
KTS 16. Nonton Bioskop Ala Tuan Saga
18
KTS 17. Curhat Dengan Ibu
19
KTS 18. Kegiatan Pagi Tuan Saga
20
KTS 19. Barbel
21
KTS 20. Mengaku Ngidam
22
KTS 21. Pesta Yang Menyenangkan
23
KTS 22. Si Jenius Antarna Group
24
KTS 23. Sofia dan Senior Macho
25
KTS 24. Kontraksi
26
KTS 25. Han Salah Mengambil Keputusan
27
KTS 26. Galau
28
KTS 27. Hadiah Untuk Alek
29
KTS 28. Libur Panjang Tuan Saga
30
KTS 29. Ruang Bersalin
31
KTS 30. Hadiah Untuk Keponakan
32
KTS 31. Bangun Di Tengah Malam
33
KTS 32. Karyawan Toko Online Datang
34
KTS 33. Tuan Saga Belajar
35
KTS 34. Kencan Buta Sang Dokter
36
KTS 35. Kencan Malam Di Danau Hijau
37
KTS 36. Si Bungsu Curhat
38
KTS 37. Kejadian Di Kamar Erina
39
KTS 38. Gara-Gara Memajukan Hari Pernikahan
40
KTS 39. Gara-Gara Hemm
41
KTS 40. Gadis Kecil Di RS
42
KTS 41. Final Episode TMTM Musim Spesial
43
Info Yang Harus Kalian Baca
44
KTS 42. Kisah Berlanjut
45
KTS 43. Penerus Antarna Group
46
KTS 44. Kencan Makan siang
47
KTS 45. Teriakan Revan
48
KTS 46 Restu Dari Saga
49
KTS 47. Masalah Beres
50
KTS 48. Anak Kedua
51
KTS 49 Restu Orangtua Revan.
52
KTS 50. Tipe Ideal
53
KTS 51. Bo.. Bo.. Bu.. Bu
54
KTS 52. Restu Ibu
55
KTS 53. Restu Dari Semua Pihak
56
KTS 54. Bermain Bersama Erina
57
KTS 55. Daniah Terjatuh
58
KTS 56. Ayah Datang Erin Senang
59
KTS 57. Punya Dede Bayi
60
KTS 58. Pelukan Saga
61
KTS 59 Hadiah Untuk Dokter Harun
62
KTS 60. Kontraksi Palsu
63
KTS 61. Airmata
64
KTS 62. Kelahiran Anak Kedua
65
KTS 63. Kemunculan Erina
66
KTS 64. Cemburunya Erina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!