Sebelum lanjut, kalian pasti bertanya-tanya, kenapa NPC di game ini mengungkapkan bahasa Indonesia?
Sebenarnya mereka mengumumkan bahasa yang tidak aku ketahui sama sekali. Trus kenapa bisa berbahasa Indonesia? Masih ingat saat aku bercerita kalo aku sedang mencari penginapan tapi tidak punya uang.
Saat itu aku baru pertama kali mendengar bahasa yang aneh, trus karena sistem game ini ada translate, saat itu juga aku mengaktifkan sistem translate ke bahasa Indonesia.
"Salam kenal nama aku adalah Crox Geron" kata Crox sih pemilik toko perlengkapan.
"ah salam kenal, nama ku Riko. Aku punya barang-barang ini, katanya aku bisa menjualnya di sini" kata ku sambil mengeluarkan barang-barang dari inventori ku.
"Wow, kamu bisa mengunakan sihir penyimpanan dimensi? Sangat mengejutkan, baru pertama kali ini aku melihatnya secara langsung" kata Crox.
tunggu, memangnya ini sangat luar biasa? Sudahlah pokoknya sekarang.
"Ah... Ini aku pelajari dari buku yang aku temu di jalan, dan buku itu sekarang sudah terbakar. Aku sangat ceroboh, aku membacanya di depan api unggun dan aku mengantuk. Buku itu pun jatuh di api unggun" aku berbohong.
Mantap cerita yang lumayan masuk akal. cerita ku itu juga akan menghindari beberapa pertanyaan yang makin susah aku jawab. Seperti, bisa aku lihat bukunya? Dan diman buku itu sekarang?.
"Sayangnya sekali, kalo masih ada buku itu, akan aku beli dengan harga sangat mahal" kata Crox sambil melebarkan kedua tangannya.
Aku hanya diam, karena buku itu hanya karangan cerita ku.
"Jadi, akan kamu beli berapa barang yang aku bawah ini?" aku menyerahkan gigi dan mata monster serigala.
"Wow. Ini dari mosnter Erowof, kamu memburunya tadi malam ya?" Kata Crox yang agak terkejut.
Kalo tidak salah sih penjaga toko obat tadi bilangannya juga monster serigala ini adalah monster Erowof. Mulai sekarang aku juga akan menyemburnya Erowof.
"Ya, aku memburunya tadi malam. Ini masih segar loh" aku berbicara seperti itu, karena berharap hanya akan naik, meskipun cuma sedikit.
"Hahaha, kamu berharap harganya akan naik ya?"
Eh, kok tau? Bisa baca pikiran ya? "Ya... Kalo bisa" aku berbicara tidak bisa menatap matanya Crox.
"Maaf-maaf, kalo barang-barang seperti ini meskipun baru saja, harganya akan tetap sama. Bedah lagi kalo sayuran atau daging"
Benar juga ya... Karena kelaparan dan Krisi uang di game ini. Membuat pikiran ku menjadi mata duitan.
"Aku punya pertanyaan. Memangnya mata dan gigi Erowof bisa digunakan untuk apa?" Pertanyaan ku.
"Hem... Untuk mata akan ku gunung untuk campuran pembuatan kacamata, karena mata Erowof bisa menambah pasif penglihatan tajam. Sedangkan gigi-giginya ini mungkin, akan aku buat kalung atau gelang. Karena, gigi-giginya hanya menambah damage meskipun cuma sedikit"
"Jadi akan kamu beli berapa mata dan gigi Erowof ini?" aku bertanya ini lagi.
"Hem... Aku akan membeli tiap gigi Erowof ini dengan seharga lima koin perunggu, dan untuk mata Erowof, akan aku beli satu koin emas tiap mata. Gimana?" Tawaran Crox.
Tunggu, koin perunggu? Koin Emas? Sial, aku belum punya informasi tentang satuan uang di game ini. Oke, aku akan berpura-pura berfikir dan terus setuju saja.
"Hem... Gimana ya ... Kayaknya ... oke lah" siap, akting yang bagus.
"Oke, sudah sepakat. Tunggu, akan aku ambilkan uangnya" Crox langsung berdiri dan pergi keluar ruangan.
Setelah aku di kasih uang, aku langsung mengucapkan pamit dengan sopan dan berterimakasih. Aku terus pergi, keluar dari tokoh dan mengajak Alvina untuk makan.
Aku di kasih 45 koin emas, delapan koin perak, dan lima koin perunggu. Aku masuk ke kedai makan yang tidak jauh dari toko perlengkapan tadi. Aku langsung duduk dan seketika ada pelayanan yang memberi ku buku daftar menu.
Afa ini, tulisan macam afa ini! Emang ada orang yang bisa baca tulisan cacing menggeliat. Tulisan ini sama seperti Aksara Jawa. Tidak, jauh lebih mending Aksara Jawa dari pada tulisan ini.
"Maaf mbak, aku mau memesan" aku memanggil salah satu pelayan.
Pelayan itu datang dan bertanya "ya, mau pesan apa" sambil tersenyum.
"Aku memesan makanan yang paling murah dan minumannya juga, masing-masing 2 porsi"
Tak lama makanan nya di atar kepada ku. Makanan yang di sajikan di meja ku adalah, 1 roti lonjong dengan sebuah serbuk putih di pinggir piring dan air putih.
Ya wajar lah aku hanya mendapatkan ini. aku tidak kaget, karena di dunia nyata aku juga orang miskin.
Sial, kalo dipikir-pikir seperti ini, di game dan di dunia nyata, aku sudah di takdir kan menjadi orang miskin. Takdir itu ... Mengerikan juga ternyata.
Kalo di persentase, aku di game ini hanya berbekal lima persen dan lima persen itu hanya kekuatan gak berguna yang diberikan. Sedangkan 95 persen, adalah informasi yang belum aku ketahui tentang game ini. Contohnya mata uang dan tulisan, kayaknya masih banyak lagi.
"Riko, kamu tidak memakannya?" Pertanyaan Alvina.
Aku baru sadar dari ngelamun "ah iya, aku akan memakannya" kata ku.
Mendadak Alvina terlihat agak kecewa "oh, begitu ya"
Roti Alvina ternyata sudah habis "Apakah kamu masih lapar?" Pertanyaan ku.
"Ah tidak kok, aku sudah sangat kenyang, hahaha"
Aku mengambil roti ku dan ku belah setengah, setengahnya itu aku berikan kepada Alvina.
"Eh, tidak usah, aku sudah kenyang kok, sungguh"
"Bohong ... Makan lah, aku menjadi tidak begitu lapar. Lagi pula, ini adalah tanggung jawab ku"
"Kamu juga berbohong, sudah lah ini jatah kamu dan ini bukan tanggung jawab mu"
"Apakah kamu lupa teriakan ku tadi malam? Aku akan bekerja mencari uang untuk kita"
Alvina menahan senyumnya dan pipinya agak berwarna merah. Dia memakan roti yang aku berikan dan aku juga memakan roti ku.
Yap, rasanya tawar. Ini serbuk apa ya? Roti ku, ku kasih serbuk putih dan aku langsung memakan roti ku.
Manis, jadi serbuk ini adalah gula. Seberapa detail game ini, meskipun ampas karena kita bermain bisa merasakan dan sangat detail, bisa mengimbangi ampasnya game. Kalo bisa aku beri bintang, mungkin tiga dari lima.
Aku dan Alvina selesai makan, aku pergi ke kasir untuk membayar. Sekalian, mencari informasi tentang satuan mata uang di game ini.
"Jadi berapa mbak totalnya?" Pertanyaan ku ke kasir.
"Dua porsi ya? Jadi totalnya, dua puluh koin besi atau dua koin perunggu" kata sih kasir.
Ada koin besi juga toh dan sepuluh koin besi sama dengan satu koin perunggu. Kemungkinan juga sama sepuluh koin perunggu sama dengan satu koin perak dan koin perak ke koin emas pasti juga sama.
Aku membayarnya mengunakan satu koin perak. untuk mengecek, apakah tebakan ku tadi benar atau tidak.
Ternyata...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
☠zephir atrophos☠
novel ini mengingatkanku ke suatu anime
2022-08-29
0