11. kembali ke kota

"aduh... Inventori ku penuh dengan goool, cuma tersisa tiga slot. Eh, kertas quest nya hilang!" Kata Alvina.

"Oh... Jadi benar ya, akan hilang dan kembali dengan sendirinya. Jadi bagus dong, quest kita sudah selesai" kata ku.

Aku melihat ke Rui "Rui, aku masih penasaran dengan diri mu, bisa aku tanya beberapa pertanyaan lagi?"

"Hem, boleh kok, mau tanya apa?" Kata Rui.

"Oke, pertama pertama"

Pertanyaan pertama ku adalah umur Rui. Sangat mengejutkan sih, tapi dari tampang Rui, dia tidak lagi berbohong.

Rui berusia 73 tahun, padahal dia terlihat seperti bocah sepuluh tahun tahun. Seperti kata wibu jaman sekarang, umur hanya lah angka.

Rui adalah suku Naga, tempat tinggal suku Naga itu sendiri sangat lah jauh dari goa ini. Kenapa Rui bisa sampai sini? Kabur dari rumah atau di usir dari desanya?

Kedua anggapan itu salah, Rui sedang melakukan perjalanan mengelilingi dunia. Ini adalah tradisi suku Naga.

Setelah sudah berkeliling dunia, itu berarti sudah dianggap sebagai dewasa dan sudah layak untuk nikah.

Karena Rui ngomong tentang nikah, aku berfikir untuk bertanya cara suku Naga untuk berkembang biak.

Jawaban Rui sangat menarik dan juga aneh. Suku Naga berkembangbiak dengan cara, bercocok tanam seperti manusia pada umumnya.

Tapi setelah bercocok tanam, satu Minggu kemudian suku naga langsung melahirkan telurnya, ya dengan wujud telur. Mereka hanya bisa bertelur satu kali dalam seumur hidup.

Telur itu juga butuh kehangatan untuk bisa menetas, seperti telur ayam, elang dan semua jenis burung. Untuk itu, sih ibu harus menjaga telurnya sampai menetes.

Sedangkan sang ayah bertugas untuk mencari makanan dan memberinya ke istrinya yang lagi menjaga telur.

Telur suku Naga menetas selama dua tahun. Ya, sangat-sangat lama. Saat menetas, anaknya sudah berwujud naga.

Mereka langsung bisa berjalan tapi tidak dengan mengunakan bakatnya, setiap naga memiliki bakatnya masing-masing atau memiliki keistimewaan lain.

Ada yang memiliki fisik yang kuat ada juga yang sangat ahli dalam sihir. Salah satu contoh keahlian khusus pada Rui.

Keahlian khusus Rui adalah, copy paste food. Maksudnya, dia bisa berubah ke wujud apapun yang telah dia makan. Sekarang sudah jelas, mengapa dia bisa berubah menjadi kelabang.

"Alvina, kamu tidur lah duluan, kamu pasti sangat capek hari ini kan? Ini juga kayaknya sudah tengah malam" kata ku.

"Kalo Riko? Kamu bekerja lebih keras dari pada aku, pasti sangat jauh lebih lelah dari pada aku" kata Alvina.

"Aku akan berjaga malam, aku tidak begitu kelelahan, Jangan khawatir" perkataan ku.

Alvina langsung mengambil kain untuk jadi telantar tidur, sebenarnya aku sudah membeli tenda. Tapi, tendanya ketinggalan di pinggiran sungai, karena aku lari gara-gara ada monster air yang sangat kuat.

"Rui, ka-"

"Kamu saja yang tidur, biar aku saja yang berjaga, lagi pula di sini akulah yang paling tua" kata Rui.

"Hem, aku juga tidak akan tidur. aku belum mempercayai kamu sepenuhnya"

"Kamu kira aku akan memakan kalian berdua saat tidur? Maaf saja ya, aku tidak ingin memakan orang payah"

"Ya-ya, aku payah dan tidak berguna"

Beberapa jam kemudian, aku hanya melihat langit sambil tiduran. aku ngantuk, saat aku memikirkan akan suatu bahaya dari Rui, mata ku kembali terbuka lebar.

"Hei, Riko" panggilan Rui

Aku menoleh ke arah Rui.

"Apa hubungan mu dengan Alvina?" Tanya Rui.

"Meskipun kamu bertanya seperti itu, aku tidak memiliki hubungan yang khusus dengan Alvina" -aku melihat ke langit- "hanya saja, disini hanya dia yang aku punya"

"Dia adik mu?"

"Kan sudah aku bilang, aku tidak memiliki hubungan Khusus dengan Alvina"

"Ya aku dengar soal itu, tapi perkataan kamu tadi...., Ah, lupakan saja"

Keesokan harinya, aku benar-benar tidak tidur sama sekali. Alvina baru bangun tidur dan Rui sedang pergi berburu.

Aku dan Alvina sedang memakan roti bekal ku sebelum berpergian kembali. Tak lama, Rui sudah kembali dari berburu.

"Kamu mau ikut kami, ke kota manusia?" Tanya Alvina.

"Hem... Bisa saja sih, tapi ... Bukan kah penampilan ku ini akan terlihat sangat mencolok"

Mungkin ini telat, aku juga baru melihatnya secara jelas. Rui memakai rok pendek, sedikit keatas dari dengkul.

Rambutnya berwarna merah di kuncir dua. Bajunya terbuka di bagian lengan. Ya, banyak juga aksesoris yang dia pakek di bajunya.

"Tenang saja, penampilan mu tidak terlalu mencolok" perkataan ku.

setelah makan, aku dan Alvina berjalan ingin kembali ke kota Efar.

"Mau berjalan kaki?" pertanyaan Rui.

"Ya jalan kaki lah, bisa di lihat sendiri, kita tidak membawa kendaraan" kata ku sambil berjalan.

Rui langsung berubah menjadi naga "ayo, naik lah ke leher ku ... Akan jauh lebih cepat kalo lewat udara bukan?"

Aku dan Alvina langsung menaiki Rui, kami terbang menembus awan. Ini sangat seru dan juga sangat menegangkan, aku hanya berpegang dengan sisik Rui.

"Gimana? Apakah kalian menikmatinya?" Tanya Rui.

"Ya, ini sangat asik!" Terikan Alvina.

"Kalo gitu pegangan yang erat, aku akan menambah kecepatan ku" Alvin menambah kecepatannya.

Hanya dengan waktu setengah jam kami sampai di hutan yang dekat dengan kota Efar, kami bertiga berjalan menuju kota. Saat baru masuk kedalam kota.

"Wah... Apakah ini kota manusia? Bangunannya tinggi-tinggi dan tertata rapi" Rui kagum.

"Apakah di tempat mu tidak seperti ini?" Tanya Alvina.

"Tidak, kami membangun rumah di atas rawa-rawa ada juga yang membangun rumah di dalam goa, sangat beda jauh dengan ini" Kata Rui dan dia langsung berlari.

"Eh, Rui jangan berlari!" Teriakan Alvina sambil mengejar Rui.

Aku tersenyum "katanya sudah berumur 73 tahun, tapi sifatnya masih sama saja seperti anak sepuluh tahun. kalian berdua, tunggu!"

Tunggu? hati ku tiba-tiba menerima guncangan. guncangan itu membuat aku sadar, kalo sedang bermain game. Sejak kapan aku menganggap ini dunia nyata.

"Ah, aduh-duh-duh" kepala ku mendadak pusing dan aku ingin terjatuh. Aku bersandar di dinding tembok.

Woi-woi, ada apa ini? Padahal aku sedang tidak berfikir terlalu berat, tapi kenapa kapal ku sangat pusing seperti ini? Kalo sudah begini, aku harus cepat-cepat untuk kembali ke dunia nyata.

Aku menguatkan diri berlari mengejar Alvina dan Rui. Aku memegang tangan Alvina dah Rui dan menarik tangan mereka.

"Eh, Riko! Ada apa?" Tanya Alvina.

"Kalian ingin berlari kan?, Jadi... Kita berlari bertiga" perkataan ku sambil berdiri.

Maaf Alvina, tapi kita harus segera kembali ke dunianya. Ini, benar-benar sudah sangat aneh.

Aku berlari menuju ku guild, nafas ku ngos-ngosan, tapi aku langsung masuk kedalam guild.

Aku menyerahkan goool, sesuai dengan quest yang diberikan. aku mendapatkan bayaran 1 keping diamond.

Setelah itu, aku pergi ke toko obat-obatan, untuk menjual sisa goool di inventori ku dan Inventori Alvina. namun, toko obat-obatan Hanya mempu membeli 16 goool. karena goool ternyata sangat mahal.

Sial, tau gini aku bawa saja sesuai quest, apa yang akan aku lakukan dengan sisa goool ini?.

Aku menyewa dua kamar, satu untuk Alvina dan Rui dan yang satu hanya untuk aku sendiri.

"Loh, Apa ini?" Ada hitungan mundur di penglihatan Ku.

Aku langsung menuju ke kamar Alvina "Alvina, ada hitungan mundur di penglihatan ku, kamu tau ini maksudnya apa?"

"tenang saja Riko, itu adalah sisa waktu kita bermain game atau sebentar lagi kita akan keluar dari game" kata Alvina.

"Eh, apa? Aku tidak tau apa yang kalian bicarakan?" tanya Rui.

Hitungan mundur tersisa sepuluh detik lagi, aku menatap ke Rui Dan Alvina berjalan menuju ke pojok kanan ruangan.

"Rui, tunggu kami, kami akan kembali lagi kok" Kata Alvina.

tubuh kami memudar dan berubah menjadi butiran cahaya kecil. aku membuka mata ku, yang aku lihat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!