Game & Takdir

Game & Takdir

1. Kehidupan ku.

Di suatu dunia terdapat 4 ras. Yaitu manusia, iblis, elf, dan manusia setengah hewan. Tiap ras tinggal di benua berbeda-beda.

Manusia. tinggal di benua timur yang memiliki 4 musim. Yaitu, musim dingin, musim panas, musim semi, dan musim gugur. Dengan kata lain di benua itu sangat subur dan ideal untuk hidup.

Iblis. tinggal di benua selatan yang hanya memiliki 1 musim. Yaitu, musim panas. Mereka tinggal di belantara gersang sulit ada air di sana. Namun, tetap ada hujan.

Elf. tinggal di benua barat yang memiliki musim tropis. Tentu saja, hampir semu jenis tumbuhan bisa tumbuh di sana.

Manusia setengah hewan. yap, mereka tinggal di benua utara yang memiliki musim berlawanan dengan musim ras iblis. Yaitu, musim dingin. Tapi, mereka dapat beradaptasi. Karena, mereka memiliki bulu yang cukup tebal. Untuk menghangatkan mereka.

Dan dunia itu ... "Hanya khayalan ku belaka!" aku berteriak sambil bangun dari kasur.

"Kakak berisik!" Teriakan adik aku yang berbeda di kasur di bawah ku.

"Ah...., Maaf" aku kembali tiduran lagi.

Aku Riko Hendra. Dan adik ku bernama, Fadil Rendra. Kami 1 kamar. Karena, rumah kami kecil dan tidak memiliki banyak kamar.

Dengan kata lain, aku orang miskin. Aku benci hidup di bumi dan dunia ini. karena itu lah, aku sering berkhayal tentang dunia lain.

Aku sempat mencoba beberapa hal yang pernah aku lihat di novel dan anime. Tapi, usaha yang aku lakukan untuk pergi ke dunia lain. Hanya membuat ku dapat masalah.

Usaha pertama ku adalah, aku ingin di tabrak oleh truk. Tapi, saat aku ingin melakukannya, tapi, sih supir bisa menginjak rem dengan tepat. Dan hasilnya, aku mendapatkan ceramah dari sih supir dan orang-orang sekitar yang melihatnya.

Usaha kedua ku, aku menyelinap keluar dari rumah malam-malam sekitar jam 11 malam. Aku pergi ke minimarket dan membeli sesuatu. Saat keluar dari minimarket aku mengusap-usap mata ku dan berharap pindah ke dunia lain.

Pertama kalinya gagal. Tapi, aku tidak menyerah hanya 1 percobaan. Hari demi hari aku melakukan hal tersebut. Sampai-sampai suatu ketika, aku ketahuan oleh ibu. Sudah pasti, aku mendapatkan ceramah darinya.

Usaha ketiga, aku bermain beberapa game. yang, mengarah seperti dunia fantasi. Seperti MMORPG, moba, dan story RPG.

Namun tetap saja, aku tidak bisa pindah ke dunia lain. Malahan, uang tabungan ku ludes untuk membeli game.

Sial aku harus tidur cepat. Kalo tidak, besok aku akan bangun kesiangan. Karena besok, aku sudah mulai masuk sekolah.

Di tahun ini umurku sudah 17 tahun, Kelas 3 SMK Negeri. Sedangkan adik ku, dia sekarang kelas 1 SMA Negeri. Yap, kami sekolah mendapatkan biaya siswa.

Keesokan harinya, aku berangkat sekolah menggunakan motor supra bapak. Kenapa supra bapak? Karena motor ini peninggalan dari bapak. Dia belum meninggal, cuma punya istri mudah dan jarang pulang kerumah.

Aku punya motor Vario, tapi motor itu digunakan oleh adik ku. Dengan kata lain, kakak sulit Adik elit.

Di sekolahan aku tidak mencolok sama sekali. Tentunya aku memiliki teman di sekolah. Mereka adalah, Ivan dan Agong.

Ivan, dia cukup populer di kalangan cewek. Gimana tidak, mukanya sangat ganteng berkaca mata di tambah dia juga pintar. Akan tetapi, otak dia sangat jorok atau mesum.

Agong. tubuhnya sangat kekar dan tinggi. Tingginya 182 cm. Dengan tubuhnya yang sangat tinggi dan kuat, dia sangat hebat dalam bola basket. Akan tetapi dia sangat bodoh dalam pelajaran. Aku tidak masalah berteman dengannya. Karena adanya, tidak ada yang berani membully aku dan Ivan.

Sedangkan aku ... Aku ini apa ya? Oh ya baru ingat, aku tidak punya ketertarikan tertentu ya? Pokoknya aku wibu dan biasa.

Aku berjalan menuju kelas yang sudah diberitahu digrup WhatsApp tadi malam. Aku menaiki tangga, menuju lantai tiga.

Aku sampai di depan pintu kelas. Aku membuka pintu dan... Tidak ada satu pun yang memperhatikan ku, melirik aja gak gitu loh, dah lah. tapi aku agak terkejut, karena aku sekelas dengan Billa.

Billa, dia pendek, imut, dan tingkah lakunya seperti anak SD. Billa juga sangat baik kesemua orang tidak peduli seperti apa orang itu. Sifat itulah yang membuat aku jatuh cinta padanya.

Tapi, kalian pasti paham lah. Cewek seperti itu pasti di cintai oleh banyak cowok, yang kebanyakan pasti lebih baik dariku. Sadar diri bro!

Kelas dimulai tapi masih belum pelajaran. Pak guru hanya memperkenalkan dirinya sebagai wakil kelas dan menyuruh murid-muridnya untuk memperkenalkan diri.

Istirahat pertama di mulai. Ivan dan Agong datang ke kelas ku.

"Yo-yo, Riko" panggilan ivan

"Hem, sayang kita di kelas yang berbeda" kata Agong sambil memukul punggung ku.

"Sangat di sayangkan. Ngomong-ngomong kalian di kelas apa? "

"Kami berdua di kelas 3A" kata Ivan.

"Ohhh, hanya di pisah kelas 3B ... Kelas 3B hancurkan saja yuk"

"Medei-medei gawat kelas 3B, kelas kalian mau di hancurkan! " Kata Agung.

"Hahaha" kami tertawa bersama

"Aduh... Sangat menghawatirkan ya" kata Ivan.

"Memangnya kenapa?" Aku bertanya karena tidak tau maksudnya.

"Ya... Kami khawatir 'Riko bisa dapat teman gak ya? ' begitu lah yang kami bicarakan saat di kelas" kata Ivan.

"Gak dapat teman sih gak papa, kami akan sering-sering kunjung kesini. Jadi, jangan khawatir" kata Agung.

Jam istirahat kedua telah tiba. Aku datang ke kelas Ivan dan Agung untuk mengajak mereka ke kantin.

Selesai makan siang kami langsung kembali ke kelas masing-masing. Sesampainya di kelas, aku langsung menuju ke tempat duduk ku.

"Eh?" Ada sepucuk surat di dalam laci ku.

Aku melihat kanan dan kiri untuk mengecek keadaan sekitar. Aku membuka surat tersebut dan isinya.

"Apakah kamu nanti mau ke belakang gedung sekolah sepulang sekolah nanti? " Isi dari surat, tanpa nama pengirim.

Tunggu, hanya ada Billa dan Alvina. apakah surat ini dari..., Ah mana mungkin lah. Ini pasti surat dari seseorang yang ingin mengerjai ku.

Sepulang sekolah, aku pun beneran datang di belakang gedung sekolah. Aku penasaran siapa yang mengirim surat tersebut, meskipun itu dari seorang yang hanya ingin mengerjai ku, itu tidak masalah.

Sesampainya di sana, ada Alvina yang sedang menunggu ku. Dia menoleh ke arah ku, dia tersenyum dan terlihat sangat gembira.

"Ada perlu apa ya, sampai menyuruh ku kesini?" Pertanyaan ku.

"Kamu suka game MMORPG kan?" Pertanyaan Alvina.

"Ya, sangat suka malahan" jawaban ku.

"Aku punya game seperti itu, tapi jauh lebih menyenangkan. Tidak hanya itu" -Alvina berjalan dan membiasakan sesuatu ditelinga ku- "aku suka sama kamu"

Aku sontak langsung mundur agak jauh "Apa yang kamu kata tadi!?"

"Ah... Malunya..." Kata Alvina sambil menutupi wajahnya.

"Nah tuh kan malu! Kenapa ta- eh?"

"Nah... Kamu mendengarnya kan! Jangan pura-pura tidak mendengar deh" ucapan Alvina dengan gaya sombongnya.

Malahan sekarang aku yang jadi sangat malu. Tunggu, jangan langsung memakan jebakannya. Bisa jadi, dia hanya ingin memanfaatkan ku dan uang ku. Kalo gitu.

"Bukti ... aku butuh bukti kalo kamu beneran suka sama aku" aku bicara seperti itu sambil menahan rasa malu.

Alvina sedang mengeluarkan sesuatu dalam sakunya. Yang dia keluarkan adalah, sebuah saputangan.

"Ini adalah barang pemberian mu pertama kali" kata Alvina sambil menunjuk sapu tangan itu.

"Eh, kapan aku memberikannya?"

Alvina menjawab "ini pemberian mu saat kelas 1 dulu. Saat itu aku sangat berkeringat, Karena habis praktek. Dan kamu lewat di depan ku sambil menjatuhkan saputangan ini. Aku ambil dan aku kira kamu tidak sengaja menjatuhkannya.

"Akan tetapi, kamu terus berjalan. Dengan pura-pura tidak sadar telah menjatuhkan saputangan mu, pasti itu suatu isyarat 'pakek saja saputangan ku' kamu saat itu sangat keren dan dari situlah aku mulai suka sama Kamu" cerita Alvina.

Tunggu, kamu salah paham. Kalo tidak salah Saat itu, aku memang tidak sengaja menjatuhkan saputangan. Aku kira saat itu aku lupa naro dan hilang di ambil seseorang. Tapi ternyata. oke, akan aku luruskan kesalah pahaman ini.

"Alvina, gini ya, itu ... Saat itu beneran ti-" perkataan ku di potong lagi.

"Jadi itu memang beneran? Ah... Makin jelas gini, jadi makin cinta ah" kata Alvina sambil memegangi pipinya.

Aku terdiam dan hanya melihat tingkah laku Alvina. Aku sadar, sekarang aku tidak bisa berbuat sesuatu untuk meluruskan ini.

Alvina. Dia cewek sangat pintar di sekolah ku, setiap ada lomba kecerdasan dia selalu ikut dan memperoleh juara satu. tidak pernah sama sekali juara dua.

Kerena kepintarannya itu, Alvina memiliki julukan. yaitu, Princess pintar seratus tahun sekali. Aku tidak tau siapa yang pertama kali memberi julukan ini. Jujur saja julukan itu terlalu dilebih-lebihkan.

Kulit putih, cantik, dan imut. Setiap tingkah lakunya bisa membuat hati para lelaki cenat-cenut. pasti dari keluarga yang sangat kaya.

Terlepas dari semua itu, kami berdua berpisah. Aku menuju ke parkiran untuk mengambil motor ku. Aku tidak pulang, aku ingin menuju kerumahnya Alvina, karena penasaran game apa yang Alvina maksud.

Aku menuju ke gerbang utama, namun Alvina, seperti sedang menunggu seseorang. Ya pastinya supir pribadinya.

Aku mendekati Alvina, saat aku sudah di dekatnya, tiba-tiba dia langsung duduk di belakang ku. Atau menggonceng.

"Apa yang kamu lakukan?" Pertanyaan ku.

"Ya... Menggonceng" jawab Alvina.

"Bukannya Kamu nanti di jemput supir pribadi mu?"

"Supir? Hahaha, aku tidak punya supir"

"Hem, bohongnya sangat mudah dipercaya"

"Terserah kamu ah, mau percaya atau tidak, yuk kerumah ku"

Aku lagi-lagi pasrah dengan keadaan. Aku menuju kerumah Alvina, yang ditunjukkan oleh Alvina jalannya.

Aku memasuki kedalam hutan yang lumayan jauh dari perkotaan. Selama setengah jam perjalanan, tiba-tiba Alvina.

"Udah berhenti, kita Sudah sampai di rumah ku"

"Hah, sampai? Dimana rumah mu?"

Alvina menunjukkan rumahnya dan itu membuat aku langsung berubah sudut pandang ku terhadap Alvina.

Rumah seperti gubuk, atap dari jerami, lantai langsung dari tanah. Rumahnya hanya seluas 24 m².

Aku berjalan masuk kedalam rumahnya. Didalam rumah, aku langsung disambut meja makan, dapur, dan ada satu tempat tidur. Benar, dia tidak memiliki ruangan untuk memisahkan itu semua.

"Ini lah rumah ku, sangat jelek kan?" Pertanyaan Alvina.

"Tidak ... Tidak sama sekali"

Setelah Kani makan malam, kami langsung pergi kedalam hutan yang sudah gelap. Karena sekarang sudah jam 8 malam.

Sangat mengejutkan, ditengah-tengah hutan, ada bangunan yang sangat modern. Alvina langsung berlari dan masuk kedalam rumah tersebut.

Tampa aku sadari, dari sinilah, hidup ku akan berubah drastis.

Terpopuler

Comments

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

ha?!?!!?😮

2022-08-29

0

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

typo😑

2022-08-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!