"Boss! Boss dengerin dulu kenapa sih. Kita cuma salah paham, astaga. Masa gara gara janda kita berantem sih!"
Rama terus saja mengejar Aryan, mereka berdua dan para pekerja lainnya memang memilih berjalan kaki. Selain kendaraan jarang di gunakan selain membawa mereka pergi dari Kashmir, para penduduk daerah itu juga tidak menginginkan asap dan polusi mencemari udara.
"Lo nuduh gue Ram! sumpah ya gue gak terima!" balas Aryan.
Sepertinya Sang Prince merajuk pada asistennya. Mereka bertengkar hanya karena seorang janda cantik, yang belum tentu mau pada keduanya.
"Boss, sudah dong. Kita cuma salah paham, Sa- dia nya juga belum tentu mau sama kita," Rama terus saja merayu.
Bahkan tanpa sungkan pria berkacamata itu menarik ujung kemeja Aryan, persis seperti anak kecil.
Tingkah keduanya tidak lepas dari mata para pekerja. Ada yang menggelengkan kepala, mengulum senyum, tertawa kecil bahkan menatap heran pada kedua pria dewasa itu.
Termasuk Nadara dan Salima yang berada tidak jauh di belakang keduanya. Kedua wanita itu mengernyitkan dahi, saling menatap satu sama lain kala melihat interaksi kedua pria yang menjadi pengawas perkebunan tempat mereka bekerja.
" Pak Rama dan Pak Aryan kenapa? kelakuan mereka tidak seperti wajahnya, terlihat kekanakan."
Nadara dan Salima menoleh mendengar seorang wanita berbicara. Kedua wanita itu tidak menyahuti, malah terkesan tidak peduli pada ucapan rekan kerjanya.
"Pak Aryan dan Pak Rama juga manusia biasa, mereka juga butuh hiburan. Mungkin dengan cara seperti itu mereka menghibur diri," entah kenapa Nadara tiba tiba saja berucap demikian. Walaupun dirinya tidak mendengar apa yang sedang di bicarakan oleh kedua pria itu, tapi Nadara yakin kalau Aryan dan Rama tengah bercanda.
Padahal sedari tadi wanita itu berdiam diri, tidak ingin peduli apa lagi ikut campur. Menurutnya interaksi antara Aryan dan Rama terlihat biasa saja, sepasang sahabat melakukan hal hal konyol di luar waktu bekerja, itu hal biasa.
"Kau baru mengenalnya hari ini, kenapa bisa kau menyimpulkan kalau itu adalah hiburan untuk mereka. Menurutku, Pak Aryan tidak terlalu tegas seperti Pak Rama. Dia bahkan lebih banyak berbicara, terlebih dengan para pekerja- membuat kami sedikit terganggu." cetus wanita itu lagi.
Nadara dan Salima terdiam, keduanya saling bertukar pandangan. Entah kenapa wanita yang bersama mereka saat ini terlihat tidak menyukai Aryan.
"Kau juga baru mengenalnya Bibi, sama seperti kami. Jadi spekulasi yang kau berikan itu bisa saja salah!" Nadara kembali menyahut, kemudian mempercepat langkahnya. Nadara yakin kalau wanita itu pasti akan kembali bersuara, dia bukannya takut berdebat- Nadara hanya tidak ingin beradu mulut dengan orang yang lebih tua darinya karena hal sepele.
"Teman mu sok tahu Salima. Pantas saja dia di buang oleh keluarganya. Kalau aku jadi kau, aku tidak akan sudi membawa apa lagi menampungnya di rumahku. Karena menurut rumor yang aku dengar, janda dari kepercayaan mereka hanya membawa petaka!"
Salima yang hendak menyusul Nadara mengurungkan niatnya, wanita berhijab itu menoleh- menatap datar pada wanita paruh baya yang ada di belakangnya.
"Tapi sayangnya aku bukan kau Bibi, dan terimakasih nasehatnya!"
Salima menyunggingkan senyuman tipis, dia kembali melanjutkan langkahnya. Salima sedikit tidak terima saat ada orang lain yang memandang buruk pada Nadara. Baginya Nadara sudah seperti adik kandungnya sendiri, dulu saat suaminya tiada- Nadara lah yang selalu ada untuknya. Bahkan saat dirinya kekurangan uang dan bahan makanan, hanya Nadara yang peduli dengannya saat dia dan Raviq masih berada di Delhi.
Salima masih tidak menyangka, wanita sebaik Nadara di sia siakan oleh keluarganya sendiri, hanya karena suatu hal yang tidak pernah diinginkan oleh Nadara.
Kematian itu adalah rahasia Tuhan, tapi teganya mereka menjudge Nadara sebagai pembawa malapetaka.
Dari mana spekulasi gila itu mereka dapatkan?
"Aku berdoa, semoga kau segera menemukan kebahagian mu, Nadara. Mungkin saja kalau kau mau meninggalkan tradisi itu, akan ada pria yang membahagiakan mu nanti." gumam Salima, kedua matanya menatap sendu ke arah Nadara yang tidak jauh darinya.
**LUKA AKAN SEMBUH PADA WAKTUNYA
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYY MUUUAAACCHH😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝘫𝘥 𝘪𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘙𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘳𝘺𝘢𝘯 𝘺𝘨 𝘥𝘪 𝘤𝘢𝘱 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘸𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭
2023-04-27
0
Endah Effendie
yee.. ngambeekk😅😅
2022-11-17
0
flowers city
🤣😃🤣🤣🤣
2022-10-31
0