Cipratan air yang di buat Raviq membuat Nadara memekik kecil. Kedua manusia beda usia itu begitu menikmati dinginnya air sungai, tanpa menyadari seseorang yang sedari tadi memperhatikan dari balik pohon.
Orang itu menahan diri agar tidak semakin mendekat, tawa merdu yang keluar dari mulut Nadara membuatnya tidak karuan. Rambut panjang Nadara yang berkibar ditiup angin, menambah rasa penasaran di hatinya. Terlebih lagi wanita itu membelakanginya, hanya punggung kecil yang tertutup kain putih yang dapat dilihatnya.
"Pak Aryan? anda sedang apa?"
Rama yang tiba tiba saja sudah berada dibelakang Aryan yang tengah sembunyi, sontak membuat pria berdarah Dewangga itu gelagapan. Senyum samar di bibirnya surut, Aryan berdehem pelan sembari mengusap dahinya yang berpeluh.
"Aku berteduh, astaga panas sekali mataharinya,"
Aryan mengibaskan telapak tangannya, bahkan pria tampan itu membuka jaket yang di pakainya agar sang asisten semakin percaya kalau dirinya tengah kepanasan. Aryan membuang wajahnya ke arah lain, menghindari tatapan menyelidik Rama.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu, Ram?" Aryan yang mulai salah tingkah tidak dapat lagi menahannya. Dia bahkan harus berpura pura kesal pada Rama, agar asisten kampretnya itu berhenti menatapnya penuh selidik.
"Cuacanya sedang mendung, anda yakin kepanasan Pak? tapi kalau memang tidak nyaman kita bisa-,"
"Ekhem- sudah lumayan segar. Ternyata di sini ada sungai, apa kita bisa kesana Ram? cuci muka aja biar segar,"
Aryan bangkit, pria itu menyampirkan jaketnya di bahu, membiarkan tubuh kekar berototnya hanya terbalut kaos hitam ketat pas body.
Aryan berjalan mendahului Rama, sudah terlanjur basah lebih baik berenang sekalian. Aryan menelan saliva susah payah, kedua kaki kokohnya seakan tidak sanggup berjalan lebih jauh saat wanita yang sedari tadi dia awasi sudah tidak jauh lagi dari nya.
Bahkan Aryan dapat mendengar suaranya dengan jelas. Sang Prince menepuk dadanya berkali kali, degupan jantungnya yang menggila membuatnya sedikit meringis.
Ini tidak boleh terjadi, dirinya tidak sedang jatuh cinta pada istri orang kan? Aryan mengusap wajahnya kasar, berusaha menahan kedua kakinya agar tidak semakin mendekat- namun nyatanya semua usaha Aryan tidak berhasil.
Sang Prince sudah berada di bibir sungai, perlahan Aryan membuka sepatunya- namun kedua matanya terus saja menatap wanita yang tidak jauh darinya, dan sepertinya sang wanita belum menyadari kehadirannya.
Aryan melangkah tanpa sadar, netra tajam dan indahnya tidak dapat dia alihkan lagi. Tetap fokus menatap si pemilik rambut indah tanpa berkedip sedikit pun.
Bruuk! Byuur!
Karena kedua matanya tidak di pergunakan dengan baik, Aryan terpeleset dan jatuh- tubuh besarnya masuk kedalam air sungai yang jernih dan dangkal. Bahkan sang wanita dan bocah laki laki yang tidak jauh darinya, langsung menoleh.
Rama yang sedari tadi hanya memperhatikan dari jauh, segera berlari mendekat- kala melihat bossnya terpeleset dan berakhir mandi di sungai.
Napas Aryan tersengal, pria itu mengusap wajahnya kasar, seluruh pakaiannya basah kuyup mencetak sempurna tubuh kekarnya. Aryan berdecak kecil saat melihat keadaannya saat ini.
Astaga memalukan sekali!
"Anda baik baik saja, Tuan?"
Aryan mematung, persendiannya tidak dapat dia gerakan sedikit pun, saat mendengar suara lembut dari belakang tubuhnya.
Lidahnya kelu, kakinya tiba tiba saja melemas- kala dirinya mendengar langkah seseorang yang mulai mendekat padanya. Posisi Aryan yang membelakangi, membuat dia tidak melihat orang yang ada di belakangnya- namun Aryan yakin kalau itu adalah langkah wanita yang bertanya padanya.
Walaupun wanita itu menggunakan bahasa Hindi, tapi Aryan masih dapat memahaminya dan mungkin akan membalasnya.
Perlahan senyuman Aryan terbit, kedua tangannya mengepal- dia tidak sabar untuk bertatapan langsung dengan wanita yang berhasil membuatnya seperti penguntit.
"A-aku tidak apa apa. Kau jangan khawatir No-,"
"Anda tidak apa apa, Tuan Aryan?"
Kedua bahu Aryan melemas, ucapannya terhenti begitu saja, senyuman di bibirnya surut, angan angannya hilang tertiup angin, ekspresi wajahnya yang berbinar berubah datar, kala dia melihat Rama yang ada di belakang tubuhnya.
Baru kali ini Aryan menyesal karena sudah membalikan tubuhnya. Tatapan Aryan mengarah ke tempat lain, kedua matanya membulat- saat dia melihat wanita itu ternyata sudah pergi menjauh darinya.
'Rama sialan! astaga kenapa susah banget sih buat lihat mukanya! Ya Tuhan, apa karena dia istri orang makanya Kau tidak mengizinkan hamba untuk melihatnya?' gumam Aryan putus asa.
AKU KASIH BONUS MUEEHEHEE, BAYANGIN AJA PRINCE ARYAN JATOH DI KALI😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
bibuk duo nan
hihihi emaknya dlu mabok duda, skrg anaknya mabok janda, haha
2024-01-31
1
Alexandra Juliana
Udh g gerah lg kan Prince...😁😁😁
2023-08-21
0
Alexandra Juliana
Sakitnya g seberapa tp malunya itu bakal ingat seumur hidup 😆😆😆
2023-08-21
0