“Mmama… “
ayu dan Vania memandang asal suara berasal dan mereka berdua kaget Diva sudah yang berdiri di pintu entah dari kapan Disana.
Diva berjalan mendekati ayu mamanya dan Vania dengan raut muka yang marah dan penuh tanda tanya.
“Maaf biar saya keluar ajha.” Sahut Vania dan hendak keluar tapi di pegang oleh Diva. Vania memandang tangan Diva yang memegang tangannya dengan bingung.
“Apa benar Diva punya Kakak?” tanya Diva Kasar
Vania yang mendengar suara Diva yang kasar lalu dia melepaskan tangan dan langsung mengelus Pundak. Ayu hanya mengangguk dan melihat air mata Diva yang keluar lalu menghapusnya dan menghapus air matanya.
“Nanti mama jelaskan di rumah, Kita keluar dulu pasti yang lain sudah menunggu.” Ucap ayu
“ Udah minta tolong pelayan siapkan makanan” tanya ayu pada Diva dan diva hanya mengangguk.
Ayu berdiri mengambil tisu di meja kerjanya lalu memberikan pada Vania dan Diva
“Hapus air mata kalian dan tersenyumlah jangan membuat yang lain khawatir” ucap ayu dan Vania serta Diva mengikuti apa yang di ucapkan ayu.
“yuk kita makan” ucap ayu yang melihat Diva dan Vania selesai menghapus bekas airmata mereka. Mereka keluar menuju meja yang ayu siapkan.
Drttt… drttt…
notifikasi pesan masuk dari handphone Vania ternyata Davin yang kirim pesan Vania berhenti sebentar untuk membaca.
‘Dimana saya udah di dalam restoran’ bunyi pesan dari Davin yang membuat Vania jadi serba salah karena belum makan dan Davin jemput terlalu cepat. apalagi ada Indra mantan kekasihnya.
“kenapa sayang” tanya Ayu
Vania hanya tersenyum dan mereka berjalan lagi. Ketika menuju meja yang ada Letta, Rissa dan Indra Vania mencari keberadaan Davin dan Dia melihat Davin duduk di meja yang lain sendiri. Diva udah duluan gabung sama Letta , Rissa dan Indra.
“Ma duluan dulu aku ke sana sebentar ketemu kak Davin” ucap Vania pada ayu memandang Davin
Ayu hanya mengangguk.
“Memang itu kakak kamu” ucap ayu menggoda Vania dan yang di goda Cuma tersenyum.
“Ya udah kesana gih… tapi kalau di ajak pulang jangan dulu makan dulu Yach …. Kasian mama capek lho masak tapi ada yang ga mau makan” ucap ayu memelas
“iya ma nanti Vania kesana” Jawab Vania yang sebenarnya tak tega ayu yang udah siapkan makanan tapi dia tidak makan.
“Udah selesai kita pulang, aku banyak kerjaan “ ucap Davin dingin yang membuat Vania dan ayu kaget karena tak menyangka Davin menghampiri mereka berdua.
“Bisa ga jangan bikin orang kaget”ucap Vania ketus. Ayu hanya tersenyum melihat Vania.
“Maaf nak Davin boleh Vania makan dulu sama teman-temannya yang lain.” Pinta ayu.
Vania hanya menatap Davin dan karena dia baru sampe dan akhirnya Davin mengangguk.
“yuk kesana “ ucap ayu. Ayu melihat Vania yang tak berjalan akhirnya berjalan duluan. Meninggalkan mereka.
“Makasih kak udah ijin “ucap Vania pelan
“aku lakukan karena mama ayu bukan karena kamu” ucap Davin dingin
“kenapa kak Davin sampe cepat”
Tanya Vania pelan takut di dengar mereka.
“Mamaku udah buat janjian untuk fetting baju lagian Mama Uda telpon aku terus menerus makanya aku langsung jemput Kamu” ucap Davin.
“Alasan aja”ucap Vania jengah Karena dia tau Davin hanya pura -pura.
“aku tidak alasan buat apa jemput kamu yang tak ada gunanya”ucap Davin dingin dan Vania jadi ragu antara percaya sama Davin atau tidak.
“Van…. “ panggil ayu
Dan Vania serta Davin memandang ayu dan langsung menuju ayu.
Ketika sampai di meja Vania melihat kursi kosong hanya dekat Indra. Vania tak mungkin duduk di samping Indra dan dia meminta Letta duduk di samping Indra.
“Lett boleh pindah di sana biar Diva di sini ajha“ ucap Vania memandang Letta dengan memohon. Letta memandang Vania dengan heran. Walaupun heran tapi Letta pindah tempat duduk. Diva pun duduk di tempat Letta tadi duduk Vania di tempat Diva dan Davin di samping Vania.
“Ayo makan nanti makan tambah dingin dan ada yang udah lapar lagi” ucap Ayu.
Mereka pun semua makan dan tak lama handphone Davin berbunyi dan Davin melihat mamanya telpon.
“maaf boleh angkat telp” ucap Davin pada Ayu. Dan ayu mengangguk kepala.
“Assalamualaikum Ma”
“Waailakumsalam, kamu dimana Davin? Udah jemput Vania?” tanya mama citra
“udah ma dan nich lagi makan di restorant xxx.”jawab Davin.
“jangan bohong kamu “ucap mama citra emosi
“Davin ga bohong ma kalau ga percaya ma bicara sama Vania “ ucap Davin dengan penuh penekanan kata bohong. Vania yang mendengar suara Davin langsung kaget dan memandang Davin.
“mana mama mau bicara” ucap mama citra
“bentar ma… nich mama mau bicara” ucap Davin dan memberikan handponenya pada Vania. Vania mengambilnya lalu berbicara.
“Hhallo Ma, ada apa Ma” sahut Vania
“oh ga apa – apa, mama kira kamu belum sama Davin, anak bandel itu”ucap citra dan Vania tersenyum lalu memandang Davin
“Vania lagi makan sama Davin ya, nanti sama Davin ke butik xxx untuk fetting baju pernikahan kalian. Ma udah buat janji sama yang punya butik ” Ucap citra.
“Iya Ma nanti aku sama kak Davin ke sana setelah makan “ ucap Vania memandang Davin setelah itu Vania memandang Ayu yang kini sedang menatapnya. Vania tau Letta, Rissa dan Indra sedang menatapnya heran.
“Ya udah .. nanti pulang bawa mama sama papa makanan kesukaan yach.. “ ucap Mama
“Tapi Ma … “Vania tak bisa melanjutkan ucapannya dan memandang Davin. Davin yang memandang itu memandang Vania heran dan bertanya
“ Ada Apa ?” tanya Davin
“Mama nitip makanan Kesukaannya”Ucap Vania Berbisik pada Davin. Davin yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk kepala.
“Baiklah Ma nanti Vania Bawa pulang” Ucap Vania
“ Ya udah.. Hati-hati dan langsung pulang kesini Yach, ayah sama papa lagi keluar kota besok baru pulang” pinta citra
“iya ma”jawab Vania. Setelah itu menutup telpon dan memberikan pada Davin.
“udah percaya sekarang saya ga alasankan”tanya Davin dan Vania mengangguk kepala saja tanpa protes.
“Biar pesanan Mama biar saya yang pesan “ Ucap Davin. Vania dan Davin melanjutkan makannya.
Sementara makan Vania melihat Letta yang sedang memandangnya dengan bingung. Vania memandang Indra dan Indra sama memandang Vania tapi dengan cepat Vania alihkan pandangannya dari mata Indra.
Ayu yang melihat Davin hendak berdiri langsung bertanya
“Mau kemana Nak Davin?” Tanya Ayu
“ Mau kekasir Ma,”ucap Davin
“Ga usah NAk Davin” ucap Ayu
“Saya tau ma, tapi Maaf saya mau pesan makanan buat papa dan mama karena tadi kami berdua katakan sama mama kalau kami di restoran xxx karena jujur mama dan papa suka makan di sini .. apalagi makanan kesukaan mama dan papa katanya mengingatkan pada sahabat lamanya “ ucap Davin dan Ayu hanya bisa diam dan tersentuh karena masakannya selalu sahabatnya menyukai makanannya
“memang makanan kesukaan orang tua nak Davin apa? “ Tanya Ayu
“Sayur chapcay sama ayam asam manis “ucap Davin
Ayu yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan hatinya terasa nyeri ternyata banyak yang menyukainya masakan itu.
“ya udah biar masakan itu gratis ajha buat orang tua nak Davin… “ ucap Ayu
“ga apa- apa iar saya yang bayar pesanannya” ucap davin
“ ga usah Nak davin” ucap Ayu
“Makasih Maa “ ucap Davin.
Ayu meminta Diva memanggil pelayanan untuk menyiapkannya.
“Maaf ma saya sama Vania pamit ada urusan yang lain dan saya harus balik kerja” pamit Davin. Vania memandang Davin dan dia mengangguk kepala.
“kita udah di tunggu “ucap Davin. Vania hanya pasrah mengikuti Davin pamit.
“ya udah hati – hati di jalan”ucap Ayu.
“lett, Ssa, dra gw duluan yach” pamit Vania
“ trus gw sama siapa pulang” ucap Rissa sengaja supaya Vania memandang dia. Dengan tatapan dari Letta dan juga giliran Rissa Vania mengerti arti tatapan itu dengan tatapan itu Vania ngerti tapi dia tidak bisa jelaskan sekarang. Dia hanya bias menggeleng kepala.
“Nanti mama yang antar kamu, sekalian mama sama Diva mau pulang” ucap Ayu
“Ma Diva ga mau pulang, Diva mau ikut kak Vania “ Ucap Diva ketus yang membuat Vania kaget dan bingung.
“Diva mungkin marah sama mama ayu tapi alasan apa supaya Diva ga ikut, gw belum siap untuk kasih tau kalau dari sini mau fitting baju,”Batin Vania dan memandang Davin meminta bantuan tapi Davin tak mengerti .
“Mama ga izin sayang kita harus bicara” pinta Ayu memandang Diva dengan tatapan memohon.
“Bukannya saya ga mau tapi memang benar mama ayu sama Diva harus bicara”ucap Vania ke Diva dan Diva hanya mengangguk pasrah.
“Saya pamit ma,” pamit Vania berdiri menyalami tangan Ayu begitu juga Davin mengikuti Vania menyalami tangan Ayu.
Ketika Davin dan Vania hendak pergi Diva menarik tangan Vania dan Diva menyalami tangan Vania.
“kaka hati hati ya di jalan” ucap Diva Vania hanya bisa mengangguk kepala dan tersenyum. Ketika mau berjalan Vania memandang Indra yang sedang memandangnya dengan tatapan bingung dan memohon. Vania hanya menggeleng kepala kepada Indra.Vania yang melihat Davin berjalan duluan akhirnya mengikutinya menuju parkiran mobil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments