Setelah sore mendengar fakta tentang papa dan kakaknya, Ayu tidak mau memaksa Diva lagi untuk membuka pintu, Ayu memberi waktu untuk Diva. Begitupun Diva tidak mau keluar dari kamar sampai malam itupun sudah merasa lapar. Diva keluar dari kamar dan melihat Ayu yang ada di ruang keluarga tapi Diva tak peduli sama Mamanya yang ada duduk nonton. Dia langsung menuju ke dapur dan mengambil makanan yang mamanya sudah siapkan di meja dan setelah makan dia mencuci piring bekas makan tadi.
Setelah selesai Diva mengambil segelas air putih untuk di bawa ke nya, ketika Diva berjalan melewati ruang keluarga Ayu melihat itupun memanggilnya.
“Ade .. boleh duduk sebentar bisa mama mau bicara” pinta Ayu
Diva yang mendengar Pun hanya langsung duduk di samping Ayu.
“Maafkan mama sayang.. mama memisahkan kamu sama papa dan kakak kamu “ ucap Ayu sendu dengan menahan tangisnya. Sedangkan Diva mendengar Ayu berkata begitu hanya diam. Ayu mengambil kotak peti yang dia Taru di atas meja dan kasih kepada Diva.
“Buka dan lihatlah isi dalam kotak itu” pinta ayu. Diva hanya menerima kotak matanya memandang mamanya dan ayu hanya mengangguk kepala. Diva langsung membuka kotak itu dan ia bingung dengan isinya. Foto. Ya Foto pernikahan dan foto bayi juga foto anak kecil bersama seorang laki-laki.
Ayu mengambil foto pernikahan.
“ini foto mama sama papa waktu menikah.. ini papa kamu” ucap ayu. Diva mendengar itu air matanya yang dia tahan akhirnya menetes. Diva juga memgang foto anak kecil yang bersama seorang laki-laki
“Itu kakak kamu namanya Donna dan papa”kata Ayu dengan suara parau Yang sudah menangis.
“Mengapa mama meninggalkan papa sama kakak “ tanya Diva sambil menghapus air matanya.
“Mama melihat papa selingkuh dirumah nenek kamu” ucap Ayu.
“mama ga nanya semua tentang semuanya? dan papa sama kakak dimana” tanya Diva. Ayu dengan berat menceritakan kepada Diva.
Flashback on
Drttt .. drttt
Ayu yang sedang duduk menonton televisi melihat pesan masuk dari suaminya
‘aku lagi di rumah mama sama Donna nanti nyusul sekarang yach’
Isi pesan. Setelah selesai membaca pesan Ayu langsung bergegas siap-siap pergi. Setelah selesai Ayu pergi dan naik taksi ke rumah mertuanya tanpa memberi pesan baik lagi. Ketika sampai depan rumah, Ayu membayar ongkos taksi dan turun masuk dalam rumah. Karena pintu depan terbuka Ia langsung masuk dalam rumah tetapi sampai di ruang tamu pandangan Ayu langsung tertuju pada dua orang yang sedang berciuman. Ayu menutup mulutnya untuk tidak bersuara tapi dadanya terasa sakit karena betapa sakitnya Ia melihat suaminya sedang berciuman bersama perempuan dan ia tau itu mantan suaminya. Perempuan itu melihat ke arah Ayu.
Ayu berbalik ingin meninggalkan rumah tersebut tapi pas beranjak mama mertuanya ada.
“sudah ku katakan anakku Masi mencintai Wanda jadi tinggalkan saja anakku biar Donna mereka yang merawatnya” kata mama mertuanya ketus. Ayu tau dari dulu mama mertuanya tidak senang dan tidak setuju untuk mereka menikah tapi karena anaknya Ia mengalah. Ayu tidak berkata apa-apa dan ia pergi meninggalkan rumah itu dengan perasaan sakit.
Ketika keluar dari rumah mama mertuanya Ayu pulang ke rumah dan membereskan pakaian dan pergi dari kota S dan menetap di kota B.
Ketika sampai di kota B, ia mencari pekerjaan tapi belum dapat kpekerjaan akhirnya dengan nekad dan uang tabungan sisa yang dia bawa Ayu membuka restoran dan memperkerjakan empat orang . Dua koki dan 2 pelayan tapi kadang jua Ayu membantu untuk masak dan menjadi pelayan. Setelah dua bulan berlalu Ayu tinggal dengan usahanya hari ini dia merasa pusing dan mual tak lama Ia pingsan. Untunglah Masi pagi dan masih sepi dan belum membuka restoran masih menyiapkan buka restoran. Karena mereka tau Majikannya pingsan mereka membawa Ayu ke rumah sakit terdekat. Di ruang UGD Ayu sadar.
“Selamat ya, ibu hamil lebih jelasnya periksa di dokter kandungan Yach.” Kata dokter Ayu yang mendengar itu hanya diam dan tak lama mengangguk.
Setelah selesai periksa dokter keluar dari ruangan dan Ayu memegang perut yang masi rata.
“Maafkan mama sayang.. kamu lahir nanti tanpa papa.. kita akan bersama -sama ..Mama akan merawat kamu sayang “ ucap Ayu sambil mengusap perutnya dan menangis.
Ceklek..
Pintu di buka lagi dan 2 orang yang membawa Ayu masuk sedangkan yang dua lagi pulang.
“ibu tidak apa-apa” tanya salah satu dari mereka
“Ibu tak apa-apa .. maaf udah merepotkan.” Ucap Ayu.
Ayu dan dua orang pelayan itu pulang langsung ke restoran. Sembilan bulan kemudian lahirlah bayi perempuan yang Ayu beri nama Diva.
Flashback off.
Diva yang mendengar cerita tentang papa dan kakaknya dari Ayu hanya bisa menangis dan langsung memeluk Ayu.
“Papa sama Kakak Donna dimana ma? “ tanya Diva
Ayu hanya bisa menangis
“Mama ga tau sayang mama tinggalkan udah 16 taun mama udah ga pernah mencari tau sayang” Ucap Ayu sendu. Ayu melepas pelukan dari Diva dan memandang Diva
“Maafkan mama sayang mama udah pisahkan kamu sama papa serta kakak kamu” pinta Ayu
Diva hanya mengangguk kepala dan menghapus air mata mamanya begitupun ayu menghapus air mata Diva.
“Ma misalkan papa sama kakak balik sama kita mama masih mau terima” tanya Diva penuh hati-hati sambil memegang tangan Ayu. Sedangkan Ayu hanya bisa diam dan beralih pandangan ke tempat lain. Diva yang melihat itu hanya bisa pasrah dengan keresahan mamanya.
“ga usah pikirkan mama kita jalani aja yang penting Ade Uda liat papa sama kakak Donna walau kakak foto masih anak kecil” ucap Diva. Ayu hanya mengangguk kepala dan mengusap kepala Diva.
“ya udah kita tidur yuk besok Ade sekolah” kata ayu
Diva hanya mengangguk kepala.
“Boleh Diva tidur sama mama” pinta Diva dan dianggukin oleh ayu.
Sedangkan di ruang keluarga Syaputra Vania duduk nonton bersama citra. Sedangkan Davin di kamar sedang melihat laporan yang di kirim oleh Rafa asisten pribadinya.
Setelah selesai kerja Davin keluar ketika melihat Vania bersama mamanya yang duduk dengan Vania. Davin menuju dapur balik dengan segelas air putih menuju ke ruang keluarga yang ada mama dan Vania.
“kamu belum tidur kirain udah tidur“tanya Citra pada Davin
“Belum ma kalau Davin tidur sapa yang antarin Vania pulang?” ucap Davin
“skali-skali Vania tidur malam ini di sini kan papa sama ayah Vania lagi keluar kota” ucap citra.
Ketika sampai di rumah Citra minta Vania nginap di sini tapi karena Vania tak membawa baju maka Citra memakai pakaian kakaknya Davin Melati.
“Ma dia besok sekolah “ ucap Davin
“Apa salahnya dari sini kan bisa pakai seragam tadi” ucap Citra
“Trus buku-buku jadwalnya besok bukan jadwal hari ini”ucap Davin dan Vania membenarkan ucapan Davin dengan mengangguk kepala
“Ma inikan masih jam tujuh boleh ga aku ke rumah ambil buku-buku dan baju seragam yang bersih sekalian bawa pulang buku yang tadi biar di antar sama pa Damar” pinta Vania pada Citra
“Boleh tapi tidak dengan pa Damar tapi sama Davin” ucap citra
“kok Davin ma” tanya Davin heran
“belajar bertanggung jawab dong sama istri kamu nanti” ucap Citra dan Davin pasrah.
Akhirnya Davin mengalah dan Vania juga terpaksa menerima dari pada berdebat sama mamanya.
Didalam perjalanan mereka hanya diam dan sesampainya Vania turun dari mobil dan masuk rumah menuju kamarnya. Setelah selesai membereskan baju seragam sekolah dan buku pelajaran yang besok harus di bawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments