Bel pulang pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar. Vania, Letta dan Risa pun keluar dari ruangan menuju ke parkiran sekolah. Vania melihat ayahnya menjemputnya. Letta dan Risa pun sama di jemput sama sopirnya. Vania mendekati ayahnya dan mencium punggung tangan ayahnya.
“ Siang, Om” Ucap Letta dan Risa
“Siang, Udah ada jemputan” Tanya Ayah Dony
“udah Om” jawab mereka lagi
“Ya Udah Om sama Vania duluan yach “ Ucap Ayah Dony
Letta dan Risa Pun mengangguk dan menyalami Ayah Dony Ayah Vania. Dan mereka pun pulang berpisah.
Setelah sampai di rumah Vania masuk ke kamar begitupun Ayah Dony. Setelah berganti baju seragam dengan pakaian rumah Vania merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Malamnya setelah selesai mandi vania turun makan malam dan mendapatkan ayah Dony di meja makan yang disiapkan Bi Asih pembantu rumah.
“Ayo Duduklah kita makan”Ucap ayah Dony
Vania hanya mengangguk kepala. Dan mereka pun makan dengan tenang tanpa banyak bicara hanya suara sendok saja yang berbunyi.
Setelah selesai makan ayah Dony dan Vania duduk di ruangan keluarga sambil makan cimilan yang diberikan bi asih.
“Vania” panggil ayah Dony yang melihat Vania yang serius nonton. Vania pun melihat ayahnya
“ Ya Ayah “ jawab Vania
“ Ayah boleh bicara ” Ucap Ayah Dony
“Boleh Ayah “
“Maafkan ayah, Ayah telah menjodohkan kamu dengan anak teman ayah dan ayah minta kamu mau menerima perjodohan ini?” ucap ayah Dony yang membuat Vania kaget sedangkan vania sudah mempunyai kekasih tapi ayah Dony tidak tau karena Vania takut ketika Ayahnya tau Vania pacaran Ayahnya pasti marah.
“ Apa Ayah? Perjodohan?” Sahut Vania kaget dan ayah Dony mengangguk
“ga mau Ayah, ini bukan lagi jamannya dijodohkan ayah” protes vania
“Ayah ga mau dengar alasannya, besok malam kita akan malam bersama dengan keluarga calon suami kamu” Ucap ayah Dony dan Vania yang tak bisa membantah perkataan ayahnya hanya berdiri dan masuk kamar karena marah kepada ayahnya yang telah menjodohkannya dengan anak teman ayahnya.
“Huft kenapa ayah tega sekali samaku “ Ucap Vania. Dia pun menangis sampai Ia tertidur.
Diperusahaan Syaputra, Setelah selesai meting dan rapat dengan klien Davin pun pulang ke rumah orang tuanya karena selama ini ia tinggal di apertemen. Ketika masuk rumah ia mendapatkan Papa dan mamanya lagi duduk di ruang keluarga.
“ Malam Pa, Ma” Ucap Davin dan menyalami orang tuanya
“Malam, Udah Makan sayang" Jawab Mamanya
Davin hanya mengangguk kepala.
“ Duduk dulu, Mama dan Papa mau bicara” ucap Mama Citra
“ Ada apa Ma kelihatan serius amat” Ucap Davin.
“Mama dan Papa udah menjodohkan kamu dengan anak teman papa dan Mama dan kamu harus mau dan mama ga mau dengar penolakan” Ucap Mama citra yang membuat davin kaget.
“Ma Davin ga mau, Davin bisa cari jodoh Davin sendiri kenapa mama dan papa jodohkan davin dengan orang yang davin ga kenal” Ucap Davin
“Papa ga mau dengar itu kamu harus mau Davin, besok malam kita akan makan malam bersama keluarga calon istri kamu dan papa udah janji sama teman papa” Ucap Papa Leo marah.
“terserah Papa dan Mama, davin pulang” Ucap Davin dan hendak berdiri untuk pulang. Davin melihat kakaknya turun menuju ke arahnya.
“sampai kapan kamu begini de, kaka mau liat kamu tersenyum lagi kaya dulu dan kaka setuju kamu menikah supaya kelak istri kamu mungkin bisa membuat kamu tersenyum lagi” Ucap Melati kakak davin yang tidak tega melihat adiknya seperti sekarang dia tau betul masalah yang dihadapi davin ketika kekasihnya memlih pergi dengan temannya sendiri. Davin hanya memandang kakaknya sendu dan pergi meninggalkan semua yang ada di ruang keluarga menuju kamarnya memilih nginap di rumah orangtuanya.
Esok paginya Vania bangun dengan mata yang sembab. setelah menjalankan kewajibannya dia enggan untuk turun dan vania hanya berdiam diri memikirkan tentang perjodohannya. Vania pun bersiap –siap untuk ke sekolah, setelah persiapannya semua selesai Vania keluar kamar dan ketika menuruni tangga ia melihat ayahnya lagi sarapan. Vania langsung berangkat tanpa suara ke ayahnya.
“Vania ga sarapan “ Ucap Dony
Vania berjalan dan tidak mau menjawab ayahnya sebab vania masih marah pada ayahnya. Ketika Dony tau putrinya masih marah Dony pun dengan cepat mengikuti Vania dari belakang.
“Pa Damar ayo “ sahut Vania pada sopir yang biasa mengantarnya ke sekolah
“biar saya saja Damar, nanti pulang sekolah baru di jemput saja”
“baik pa” jawab Damar
Vania pun terpaksa mengikuti ayahnya karena tak mau terlambat ke sekolah.
Ketika sampai sekolah Vania melihat Letta dan Rissa berjalan menuju pintu sekolah. Ketika Mereka melihat vania keluar dari mobil mereka pun berhenti untuk menunggu vania untuk masuk sama – sama menuju kelas.
“pagi Om” sapa Risa dan Letta bersamaan dan menyalami Dony.
Vania pun berjalan tanpa menghiraukan Rissa dan Letta menyalami ayahnya. Rissa dan Letta pun bingung dengan sikap Vania.
“kami masuk dulu om”sahut Letta
“iya “ Jawab Dony.
Letta dan Rissa berjalan cepat mengikuti Vania
“lu kenapa Van, ga biasanya, ga pamit sama bokap lu juga?” Tanya Risa penasaran vania hanya memandang Rissa dan menggeleng kepala.
Ketika mereka berjalan, mereka melihat Diva yang berjalan masuk lagi.
“Pagi Kak” Ucap Diva
“pagi “ jawab mereka bersamaan.
“ayo bentar lagi bel sekolah” ucap Vania dan mengandeng Diva dan mereka pun terpisah masuk ke kelas mereka masing.
Dirumah, davin sedang bersiap – siap ke kantor, kakaknya mengetok pintu kamar Davin dan ketika Davin membuka pintu
“boleh kakak masuk”
Dan davin pun mengangguk dan melati kakanya masuk
“ada apa kak” Tanya Davin
“gimana Dav maukan menerima perjodohan dari papa dan mama, kakak ga mau kamu kaya gini terus” ucap Melati
Davin diam dan memandang kakanya yang terpaut beda usia 3 taon darinya.
“mau sampai kapan kamu kaya gini dav, lupakan dia. Kakak mau kamu kaya dulu yang ceria”ucap melati sendu
“baiklah kak “ akhirnya davin pasrah dengan perjodohannya.
“kalau gitu kaka liat kak Mario dulu “ sahut melati dan Davin mengangguk.
Melati pun keluar dari kamar dan ketika melati membuka pintu davin pun memanggil kakanya
“Kak …”Melati memandang davin
“Ya ada apa” Ucap Melati
“Apa davin uda jadi Om” Tanya Davin
Melati memandang Davin tersenyum dan melati pun mengangguk. Davin memandang tak percaya pada ucapan kakanya
“Benar de” jawab melati yang tau arah pandangan adiknya itu
Davin tersenyum dan keluar mencari mencari mamanya yang udah sarapan bersama papanya
“Pagi pa, pagi ma.” Ucap Davin semangat dan tersenyum
“pagi sayang, tumben ada apa nich” tanya ma citra melihat melati dan Davin secara bergantian.
Melati mengikuti Davin dari belakang sambil tersenyum. Melati hanya mengangkat bahunya, Davin melihat itu tersenyum kembali. Mama citra melihat itu sangatlah bahagia senyuman yang dulu hilang sudah kembali tanpa tau maksud Davin tersenyum.
“Ma senang lihat kamu gini dav, ada apa” ucap mama citra
“ponakan Davin nanti panggil Davin dengan uncle” ucap Davin bangga
“Oo udah tau ternyata bentar lagi udah jadi om nich. “ ucap mama citra
“Ayo sarapan, panggil Mario untuk sarapan” ucap mama citra.
Melati yang mau memanggil Mario pun mengurungkan niatnya untuk memanggil karena udah melihat suaminya turun dan Mereka semua sarapan tanpa membahas perjodohan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments