Empat

Pagi harinya Vania berangkat ke sekolah seperti biasanya. Ketika pulang Vania dan dua temannya Rissa dan Letta mendapati Diva yang lagi keluar bersama temannya dan mereka berpisah di depan sekolah. Rissa udah di jemput sama supirnya dan Letta udah pulang dengan motor kesayangannya. Sedangkan Vania udah di dalam mobil dan ketika keluar gerbang sekolah dia melihat Diva duduk di halte.

“Pa Damar berhenti sebentar pa” ucap Vania

“Ia non”

Pa damar berhenti di halte dan Vania pun turun menghampiri Diva yang sedang duduk.

“hai Di lagi nunggu jemputan?”tanya Vania

“eh kak Vania … ia nich mama kasih kabar kalau mama lagi ada urusan dan lagi memakai mobil katanya sebentar lagi mama nanti kasih kabar kalau sopir udah kesini mau jemput tapi mama belum kasih kabar nich dari tadi.” Jawab Diva

“Gimana kalau pulang sama – sama ajha kan searah” tanya Vania . Diva pun bingung antara ikut atau tidak dan Vania melihat itu pun mengerti.

“udah sama-sama aja dari pada nunggu lama dan pasti di jalan mama kamu telpon tinggal di jawab ajha atau telpon aja bicara sama mama ga usah dijemput biar kamu pulang sama aku ajha.”ucap Vania.

Diva akhirnya ikut saran Vania untuk telpon mamanya tapi tidak di angkat.

“Ayo” ajak Vania lagi. Dan Diva pun akhirnya ikut Vania pulang bersama–sama.

Dan di dalam mobil Diva masih memandang handponenya yang dari belum berbunyi dan setelah lama akhirnya handpone pun berbunyi.

“Hallo Ma” Ucap Diva

“….”

“Ga usah Ma, Diva udah bersama ka Vania Ma dalam perjalanan pulang menuju restoran ma”Jawab Diva “….”

“Oke Ma”

Diva pun mengakhiri telp dari mamanya dan Vania memandang Diva

“Gimana “ Tanya Vania

“Mama mau jemput tapi aku udah katakan ga usah di jemput lagi” Jawab Diva

Vania hanya mengangguk mendengar jawaban dari Diva. Dalam perjalanan mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing. Sesampainya di Depan restoran mobil berhenti dan Diva melihat mamanya ada di depan dengan dua orang perempuan Diva tau adalah teman dekat mamanya. Mama Diva melihat Diva turun dari mobil.

“Mampir dulu Kak, itu mama Diva sama teman – temannya” Ucap Diva dan Vania hanya menatap lekat.

“Diva ajak Kak Vania mampir dulu “ Ucap Mama yang sudah mendekat Diva dan mengetahui anaknya di antar kakak kelasnya. Vania hanya memandang mamanya Diva dalam mobil dan begitu juga mama Diva yang memandangnya.

“Mengapa jantung detak cepat sekali melihat anak ini” ucap Ayu mama Diva dalam hati.

“Kenapa dengan jantungku berdebar kuat” Ucap Vania dalam Hati.

“Kak ..” Panggil Diva dan membuat Vania kaget.

“ Pak Darman tunggu sebentar yach”ucap Vania dan keluar dari mobil.

“Ga usah Pa… maaf apa boleh Vania mampir nanti biar saya atau sopir saya yang antar Vania pulang” Ucap Mama Diva kepada pak Darman. Pa Darman Hanya memandang Vania dari dalam mobil dan Vania hanya mengangguk.

“Pa Darman pulang ajha nanti sampaikan sama Ayah kalau saya di sini dan nanti saya hubungi pa damar atau ayah yang ajemput” ucap Vania

“ Baik Non, Saya Pamit Non” Pamit pa Damar.

Di lain tempat Davin keluar ruangan ke ruangan sekertaris dan Davin melihat Rava sudah ada di ruangan sekertaris Davin.

“Mala jika ada yang mencari saya katakan saya lagi keluar dan ada apa – apa tolong hubungi saya atau Rava” ucap Davin

“ Baik Pak” Jawab Mala

Davin dan Rava pun keluar menuju loby perusahaan.

“Kita kemana Pak” Tanya Rava

“ke kampus, emang lu ga mau selesai tu kuliah” Ucap Davin dan mereka pun masuk ke dalam mobil menuju kampus dan menuju dosen pembimbing masing – masing untuk konsultasi skripsinya.

Setelah selesai konsultasi di dosen pembimbing mereka menuju kantin dan di sana sudah ada teman mereka Denis dan Arya.

“Hay Bro” Sapa Rava dan langsung duduk dan Davin pun ikut duduk lagi.

“ Makin sukses aja” Ucap Arya. Rava maupun Davin hanya senyum dan mereka pesan makanan. Ketika sedang makan handpone Davin berbunyi, Davin melihat nama mamanya yang menelponnya.

“Hallo Ma”

“ Hallo Davin, kamu Dimana “ Tanya Citra Mama Davin

“Di kampus MA “ Jawab Davin

“Mama minta sama kamu tolong jemput calon istri kamu Vania disekolah ke rumah mama sekarang, karena ayah Dony sudah ada di sini sama mama dan papa “ucap Citra

“ tapi Ma…”

“ Ga ada alasan, kamu jemput sekarang mungkin Vania udah pulang sekolah, coba kamu telpon Vania sekarang tanya di mana”

“ Iya Ma Davin jemput sekarang dan Davin ga ada nomornya Ma ”Ucap Davin pasrah

“ Nanti mama kirim, mama tutup telpon dulu” Jawab Citra

“Ea Ma” ucap Davin membuang napas dengan kasar.

“ Kenapa Vin” Tanya Rava

“Lu bisa pulang sendirikan naik taksi, gue ada urusan” Ucap Davin sambil mengluarkan uang pecahan seratus sebanyak 5 lembar

Tidak lama kemudian bunyi notifikasi pesan masuk dari mamanya mengirim nomor telpon Vania.

“Nich bayar makanan, sisanya untuk ongkos taksi untuk lu pulang” Ucap Davin

Rava pun mengambil uang tanpa bertanya karena melihat muka Davin yang tidak biasanya.

Davin pun melangkah keluar kantin.

Ketika Pa damar Sopir Vania pergi, Ayu Mamanya Diva meminta Vania masuk ke dalam restoran dan Ayu mama Diva masuk ke dalam ruangannya.

“ Duduk sebentar dulu ya kak, aku ganti baju dulu “Ucap Diva

Vania mengangguk dan duduk. Diva pun masuk ke dalam ruangannya untuk ganti baju dan sesudah ganti baju Diva keluar menuju dapur restoran untuk membuat minuman dingin untuk Vania. Setelah selesai Diva membawa ke meja yang sedang Vania duduk.

“ Silahkan Kak Minumannya, maaf kak ga Tanya lagi langsung Diva membuat minuman, kakak mau makan apa biar di pesan sekalian”Tanya Diva

“kok gitu Di, harus di tanya dulu aku pesan apa ini malahan langsung dibuat” Protes Vania

“Maaf kak, Kaka disini Makan dan Minum ga usah dibayar, Mama yang minta” uca Diva

Handpone Vania berbunyi dan Vania melihat nomor baru, Vania abaikan hingga handponya berhenti berbunyi Dan tak lama kemudian notifikasi pesan masuk di handpone Vania. Vania pun mengambil handponenya dan melihat pesan masuk dari nomor baru masuk.

“Dimana sekarang” begitu isi pesannya

dan membuat Vania bingung di tambah lagi isi pesan yang masuk.

“Ada apa kak”Tanya Diva yang melihat muka Vania dalam kebingungan dengan handponenya

“ga ada apa-apa ada nomor baru masuk “ jawab Vania lalu mengabaikan pesan tersebut dan Ayu mama Diva keluar dari ruangannya menuju mereka.

“Loh Diva ga buat makanan buat kak Vania” Tanya Ayu,Vania yang mendengar suara Ayu langsung memandangnya.

“Ga apa- apa tante, nanti aja” jawab Vania duluan sebelum Diva menjawab.

“hmmm ga usah panggil tante dong Panggil Mama ajha kaya Diva“ pinta mama Ayu, Vania pun mengangguk.

“Ya udah Mama siapkan makan siang ya untuk Kita makan, kita makan siang di sini ajha ga usah di ruang mama lagi“ Kata Ayu Mama Diva dan Handpone Vania berbunyi tanda panggilan masuk dari nomor yang tadi diacuhkan. Vania melihat itu pun terpaksa mengangkatnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!