Dokter Cinta

Sejak keluar dari ruang rawat Mommy, Darren melangkah dengan cepat diikuti oleh asisten pribadinya.

Fostur tubuh tinggi membuat langkah kakinya panjang dan lebar.

Fokus melihat ke HP hingga Darren tidak sengaja bertabrakan dengan Pria yang tingginya hampir menyamai Darren.

Tanpa peduli Darren seakan tak bersalah tetap meneruskan langkahnya.

Lukman sang asisten yang dengan sungkan memohon maaf mewakili sang boss pada pria yang ditabrak Darren.

"Maaf, boss Saya sedang buru-buru. Maafkan Tuan. Mari, permisi." Lukman membungkukkan badannya beberapa kali mewakili sang boss yang tak punya etika.

Pria itu hanya mengangguk membiarkan Lukman kembali mengikuti sang boss yang jauh didepannya.

"Arogan sekali!"

"Dok, apakah ada yang terlupa?" tanya staf rumah sakit pada Direktur RS.

"Sudah. Saya berangkat dulu. Jika memang ada sesuatu yang mendesak segera hubungi Saya." Arjuna segera menuju mobil yang akan mengantarnya ke bandara.

"Kenapa tak dibalas? Seandainya dibalas pun hanya yang sifatnya mengenai RS. Aku semakin penasaran." Arjuna menatap layar chat whatsapp nya beberapa pesan yang ia kirim ke nomor Mikhayla.

"Ada apa Dok?" supir Arjuna mendengar sang majikan bergumam mengatakan sesuatu.

"Tidak ada Pak. Fokus menyetir saja." Arjuna mengalihkan.

Sementara di Nurse Counter tampak para perawat berbisik-bisik saat melihat Devano sedang wara-wiri di area RS.

Mereka mengenali Devano karena sebagai Pebalap profesional dengan wajah tampan dan tubuh yang atletis tak jarang ia diminta untuk menjadi model iklan atau Brand Ambasador produk.

Nah siapa lagi kalau bukan para kaum hawa pengagumnya.

Pria yang sedang mereka gunjingkan semakin mendekat membuat beberapa perawat disana semakin salah tingkah.

"Hai, Mau tanya donk, kalau Dokter Kanara praktek diruang mana?" Devano dengan sikap humble dan senyuman yang mampu membuat rahim kaum hawa menghangat.

"Dokter Kanara praktek di lantai 2. Di Poli Penyakit Dalam. Mas ini, Mas Devano ya? Pembalap yang jadi bintang iklan Mobil?" tanya salah satu perawat dengan wajah merona saking senang bisa bertemu langsung dengan Devano.

Devano menganggukan kepala sambil tersenyum.

"Kalo gitu makasi ya. Permisi." Devano segera meninggalkan para perawat yang menatapnya dengan tatapan memuja.

"Ya ampun ganteng banget dia! Ah, kenapa tadi ga minta foto. Dasar di otak kalo lihat yang bening-bening suka ngehank!" gumam para perawat saat menatap punggung Devano sesaat sebelum memasuki lift.

"Dok, Dokter Arjuna sudah berangkat. Dokter juga akan ikut seminar?" perawat yang mendampingi Dokter Kanara bertanya.

"Saya tidak ikut. Di waktu selanjutnya baru giliran Saya. Berapa pasien lagi sus?" Wanita tinggi, ramping, dengan wajah yang serupa dengan sang kembarannya, namun sikap dan perilakunya berbeda 360 derajat ditambah kacamata yang menghiasi wajahnya membuat Kanara lebih sedikit terlihat serius dobandingkan Kanaya yang terkesan penggoda.

"2 lagi Dok. Setelah itu dokter ada jadwal visit pasien rawat inap di lantai 3." Perawat memberitahukan jadwal Kanara.

"Ok. Dilanjut saja Sus, kasihan pasien menunggu." Kanara kembali fokus ke pekerjaannya memeriksa satu persatu pasien.

Sementara Devano sudah berani dilantai 2 sedang mencari ruangan yang bertuliskan nama Dokter Kanara.

Terlihat satu ruangan bertuliskan dr. Kanara Satria Nugraha,Sp.PD.

Devano melihat ruangan tersebut tertutup.

Ragu ia mau masuk, alasan apa juga yang akan ia katakan.

Perawat membuka pintu hendak memangil pasien selanjutnya terjeda oleh pertanyaan Devano.

"Sus, ini ruang praktek dokter Kanara?"

"Betul. Mas pasiennya ya, nanti kami panggil." perawat menduga Devano adalah salah satu pasien.

"Bukan, saya ada perlu dengan dokter Kanara."

"Kalau begitu Masnya tunggu dulu. Dokter Kanara masih ada pasien."

Perawat memanggil pasien selanjutnya.

Devano memilih duduk dikursi tunggu pasien.

"Dok, ada pria yang mau bertemu dokter." Perawat menyampaikan pada Kanara.

"Bukannya tadi pasien terakhir?" Kanara mengingat hanya tinggal 2 pasien.

"Eh, bukan Dok. Mas nya nunggu diluar ruangan. Mau ditemui?" perawat bertanya.

"Ok. Suruh masuk. Nanti kamu tetap disini."

"Baik Dok."

Perawat itu keluar dan memanggil Devano memintanya mssuk keruang praktek Kanara.

"Siang Dok." Devano memasuki ruang praktek Kanara.

Mata Devano langsung tertuju dengan wajah cantik Kanara yang duduk dikursinya sambil menyenderkan punggung.

"Maaf Anda pasien atau?" Kanara dengan sikap biasa menanyakan keperluan pria yang kini duduk dihadapannya dengan kalimat menggantung.

Sikap Kanara akan berubah jika dibandingkan saat menangani pasien ia begitu ramah, sementara tidak saat berhadapan dengan Devano yang ia sendiri tidak tahu maksud dan tujuan pria asing ini menemuinya.

"Memang harus menjadi pasien jika ingin tahu nomor telpmu?" Devano sang playboy mulai melancarkan aksinya.

Melihat gelagat Devano yang SKSD dengan dirinya Kanara memilih pasang wajah jutek.

"Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan. Silahkan Anda keluar. Saya masih banyak pasien." Kanara dengan wajah tanpa senyuman brrbeda saat tadi Devano melihat ia tersenyum kesetiap pasiennya.

"Kalau begitu aku sekarang menjadi pasienmu. Kamu dokter spesialis penyakit dalam kan?" Devano kini mendekatkan duduknya hingga ia semakin dekat memandang wanita berkacamata yang sejak pagi mencuri hatinya.

"Kalau tidak ada keluhan dan sehat untuk apa kamu menemuiku. Maaf aku tak punya waktu bermain-main." Kanara hendak berdiri.

"Wait! Ok! Kamu Dokter Mommyku kan. Maksudku Ibu Syahla pasienmu kan? Tadi kita sempat bertemu diruang rawat Mommyku. Ingat?" Devano dengan PD seakan semua wanita pengagumnya.

Kanara memutar memorinya dan ia ingat melihat Devano di ruangan pasiennya yang bernama Syahla yang pagi tadi iya visit.

"Lantas?" Kanara bertanya.

"Aku mau tahu apakah Mommy sungguh sudah boleh pulang?" Devano kembali duduk mengikuti Kanara yang kembali duduk dikursinya.

"Jika sudah tidak ada keluhan dan sudah baik kondisinya, maka sudah diperbolehkan pulang ibu Anda." Kanara menjawab.

"Ok Cantik terima kasih. Apakah boleh aku meminta nomormu?" Devano kini memajukan tubuhnya.

"Maaf aku tidak membagikan nomor pribadi kepada orang asing." Kanara dengan wajah kesalnya.

"Kalau begitu mari kita saling mengenal. Kenalkan Aku Devano Harold." Devano mengulurkan tangannya mengajak Kanara bersalaman.

Kanara tak mengindahkan ajakan Devano memilih berdiri hendak menuju keluar.

Devano yang melihat dengan sigap menghalangi Kanara.

Perawat tertawa menyaksikan adegan keduanya seakan sedang menonton drama korea.

Dengan gerakan cepat Devano memasukan kartu namanya ke saku sneli disamping kanan Kanara.

"Itu nomorku. Aku akan cari tahu sendiri nomormu. Jangan jutek, kamu semakin terlihat cantik!" Devano membisikan kalimat ditelinga Kanara.

"Ok Dokter Kanara. Aku permisi dulu. Suster tolong jaga Dokter Cintaku ya jangan sampai lecet! See soon Dokter Cintaku.

Devano keluar ruangan Kanara dengan gerakan kiss bye sebelum ia menutup pintu.

"Pria itu sepertinya menyukai Dokter Kanara. Tampan Dok. Lagipula saya baru ingat dia Pebalap yang sering menjadi bintang iklan." Perawat memberi tahu Kanara.

Kanara tak menggubris perkataan perawat memilih melanjutkan pekerjaannya memvisit pasien.

"Lantai berapa sus pasien yang kita visit?" Kanara dengan wajah datar.

"Lantai 3 Dok. Mari." perawat mempersilahkan Kanara lewat duluan sedangkan ia berjalan mendampingi Kanara.

...****************...

Terpopuler

Comments

Andariya 💖

Andariya 💖

dokter kamar.. good job....dia jual mahal dgn devano 😅

2022-09-24

2

lihat semua
Episodes
1 Ultimatum Mommy
2 dr. Mikhayla Zalindra Permana, Sp.B(K)
3 Harold Family Time
4 KKN
5 Tempat Praktek
6 Adek Kakak
7 Gibahan Para Ibu
8 Genk Sepuh
9 dr. Arjuna Satria Nugraha,Sp.B(K)Onk
10 Campur Tangan Mommy Syahla
11 Ulang Tahun Kanaya
12 Gladis Putri Bhaskara Putri Indonesia 2022
13 Si Cupid Gwen
14 Deal!
15 Unpredictable
16 Syok
17 Sarapan Cinta
18 Dokter Cinta
19 Es Balok
20 Curhat Mikhayla
21 Cewek Galak!
22 Arjuna VS Darren
23 Si Galak VS Es Balok
24 Ikat Rambut "M"
25 Operasi Daddy Daniel
26 Sweet Moment Daddy Daniel & Mommy Syahla
27 Rasa yang pernah ada
28 Deep Talk
29 Vaksin Cinta
30 Takut Jarum Suntik
31 Benih Cinta
32 Obrolan Para Ayah
33 Patah Hati
34 Tom & Jerry
35 Ketemu Dia
36 Gara-Gara HP
37 Dia
38 Darren VS Arjuna
39 Stalker
40 Jawaban Yang Sama
41 Taruhan
42 Teror
43 Kedatangan Andrew
44 Rencana untuk Divya
45 Divya Resign
46 Divya ditemukan
47 Es Balok Mulai Mencair
48 Bola Tenis
49 Pesona Devano Harold
50 Cantik
51 Cemburu
52 Kecelakaan
53 Darren Siuman
54 Kau Menyukai Andrew?
55 Jahilnya Mommy Tasya
56 Kepo
57 Chaterine Grey
58 Mr. Kim Jong Un
59 Kejutan
60 Aku Ingin Menikah
61 Menerka - Menerka
62 Nasehat Orang Tua
63 Sejujurnya
64 Karena Ulet Keket
65 Kawan Lama
66 Silahturahmi
67 Mendadak Lamaran
68 Nasehat Kakak untuk Adek
69 Panggilan Sayang
70 Kamu Dimana Sayang
71 Sweet Moment
72 Makan Malam di Kediaman Daniel
73 Gagal Total
74 Duo Mommy
75 Foro Prewedding
76 Akad
77 Upacara Panggih
78 Resepsi
79 Izinkan Aku Memilikimu Seutuhnya
80 Hari Pertama Suami Istri
81 Di Rumah Mertua
82 Honeymoon
83 Auckland Sky Tower
84 Rumah Kita -END-
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ultimatum Mommy
2
dr. Mikhayla Zalindra Permana, Sp.B(K)
3
Harold Family Time
4
KKN
5
Tempat Praktek
6
Adek Kakak
7
Gibahan Para Ibu
8
Genk Sepuh
9
dr. Arjuna Satria Nugraha,Sp.B(K)Onk
10
Campur Tangan Mommy Syahla
11
Ulang Tahun Kanaya
12
Gladis Putri Bhaskara Putri Indonesia 2022
13
Si Cupid Gwen
14
Deal!
15
Unpredictable
16
Syok
17
Sarapan Cinta
18
Dokter Cinta
19
Es Balok
20
Curhat Mikhayla
21
Cewek Galak!
22
Arjuna VS Darren
23
Si Galak VS Es Balok
24
Ikat Rambut "M"
25
Operasi Daddy Daniel
26
Sweet Moment Daddy Daniel & Mommy Syahla
27
Rasa yang pernah ada
28
Deep Talk
29
Vaksin Cinta
30
Takut Jarum Suntik
31
Benih Cinta
32
Obrolan Para Ayah
33
Patah Hati
34
Tom & Jerry
35
Ketemu Dia
36
Gara-Gara HP
37
Dia
38
Darren VS Arjuna
39
Stalker
40
Jawaban Yang Sama
41
Taruhan
42
Teror
43
Kedatangan Andrew
44
Rencana untuk Divya
45
Divya Resign
46
Divya ditemukan
47
Es Balok Mulai Mencair
48
Bola Tenis
49
Pesona Devano Harold
50
Cantik
51
Cemburu
52
Kecelakaan
53
Darren Siuman
54
Kau Menyukai Andrew?
55
Jahilnya Mommy Tasya
56
Kepo
57
Chaterine Grey
58
Mr. Kim Jong Un
59
Kejutan
60
Aku Ingin Menikah
61
Menerka - Menerka
62
Nasehat Orang Tua
63
Sejujurnya
64
Karena Ulet Keket
65
Kawan Lama
66
Silahturahmi
67
Mendadak Lamaran
68
Nasehat Kakak untuk Adek
69
Panggilan Sayang
70
Kamu Dimana Sayang
71
Sweet Moment
72
Makan Malam di Kediaman Daniel
73
Gagal Total
74
Duo Mommy
75
Foro Prewedding
76
Akad
77
Upacara Panggih
78
Resepsi
79
Izinkan Aku Memilikimu Seutuhnya
80
Hari Pertama Suami Istri
81
Di Rumah Mertua
82
Honeymoon
83
Auckland Sky Tower
84
Rumah Kita -END-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!