Sarapan Cinta

Mom Syahla sudah membuka matanya.

Ia melihat sekeliling langit-langit dan dinding sekitarnya berwarna putih.

"Honey, kamu sudab sadar? Alhamdulillah." Daniel tak pernah lepas menggenggam tangan istrinya saat Syahla masih belum sadarkan diri.

Divya segera memeriksa kondisi sang Mommy.

"Mom bagaimana apa yang Mom rasakan?" Divya menanyakan pada Mommynya perasaannya campur aduk.

Syahla ingin bangkit dan duduk.

Darren dan Devano yang berada didekatnya bergegas membantu Mommy mereka.

"Mom tak apa." wajah sendu itu sedikit pucat.

Daniel mendekat duduk ditepi ranjang menatap dengan mata sendu tak tega melihat istrinya seperti ini.

"Sayang, maafkan aku. Aku tak bermaksud membuatmu terkejut hingga pingsan. I'm so sorry." Daniel memeluk Syahla menangisi yang terjadi.

Syahla yang kembali teringat saat sebelum pingsan.

Hatinya hancur, pilu, sedih, sesak pria yang ia cintai dan sayangi kini menderita penyakit berat.

Syahla mengurai pelukannya.

"Sayang, Daddy, aku tak apa-apa. Aku hanya terkejut. Aku justru mengkhawatirkan kondisimu. Aku yakin kamu akan sembuh, Aku akan selalu mendampingimu menjalani setiap pengobatanmu, Aku akan selalu berada disampingmu seperti janjiku dulu saat kita menikah. Jadi jangan lagi rahasiakan apapun dariku, karena kamu belahan jiwaku." dengan sekuat tenaga Syahla mencoba kuat dan tetap memberikan segala cinta, kasih sayangnya dan semangat kepada suami yang telah mendampinginya melewati pernikahan Emas.

"Ya, aku yakin aku akan sembuh. Aku pasti sembuh. Aku akan melihat Darren, Divya dan Devano menikah. Hingga kita memiliki cucu." Daniel tertawa meski airmatanya mengalir membasahi pipinya.

"Tentu. Kita akan memiliki banyak waktu, menua bersama, bermain bersama cucu-cucu kita Dad." senyuman Syahla selaku menyejukkan hati Daniel meski airmata itu membasahi wajah cantik sang istri.

Darren, Divya dan Devano yang menyaksikan kedua orang tuanya saat ini tak kuasa menahan rasa harunya.

"Mom, Dad, aku berjanji akan berusaha memberikan pengobatan dan perawatan terbaik bagi kesembuhan Dad." Divya memeluk kedua orang tuanya.

"Iya. Daddy yakin putri manja Daddy adalah dokter yang hebat. Tentu Daddy akan sehat dan pulih kembali. Duh Bu Dokter Manjanya Daddy jangan menangis." Daniel memeluk putrinya yang menangis terisak dalam dekapannya.

Pagi yang cerah di ruang rawat inap RS dimana Mommy Syahla dirawat.

"Selamat pagi, Saya dokter Kanara, saya akan memeriksa Nyonya Syahla Harold." Kanara rekan Divya ditugasnya memeriksa kondisi Syahla.

"Pagi dokter. Silahkan." Syahla yang sedang disuapi sarapan oleh sang suami yang setia mendampinginya sejak semalam.

Dokter Kanara memeriksa Syahla dengan lembut dan senyum terus menghiasi wajahnya.

Syahla memperhatikan wajah dokter muda dihadapannya seakan familiar namun dimana ia melihat wajah itu.

"Nyonya Syahla, kondisi tekanan darah Nyonya sudah stabil, detak jantung juga normal. Hanya saja asam lambung Nyonya yang memang memiliki Maag tentu sedikit naik. Istirahat yang cukup, makan sayur dan buah dan jangan terlalu stress, rilex dan happy agar asam lambungnya terkontrol." Dokter Kanara dengan santai, lembut namun terlihat profesional.

"Terima kasih dokter. Iya saya memang punya maag. Dokter apakah pernah masuk TV?" Syahla begitu tertarik dan yakin ia pernah melihat wajah dokter yang merawatnya di TV.

"Mungkin nyonya melihat saudara kembar Saya. Baiklah kalau begitu saya pemisi. Jika audah tidak ada yang dirasakan, Hari ini nyonya boleh pulang." Kanara tersenyum sambil menuliskan hasil visitnya.

"Pagi Mom, Dad!" Devano kini sudah hadir diruang rawat inap sang Mommy.

Devano melihat kearah Dokter Kanara begitupun Kanara melihat Devano.

"Mari Nyonya, Tuan Saya permisi." Kanara bersama perawat pendamping pamit dari ruang rawat Syahla.

Devano menatap Dokter Kanara yang melangkah keluar ruang rawat Mommy Syahla hingga ia disadarkan oleh panggilan sang Mommy.

"Dev!" Syahla yang sangat paham putra bungsunya memang tak bisa melihat wanita cantik dihadapannya.

"Iya Mom!" Devano mendekat ke ranjang sang ibu.

"Kamu ga boleh lihat yang cantik dan manis matamu langsung lupa dengan Mommy." Syahla merajuk kepada putranya.

Daniel tersenyum dengan kelakuan putranya.

"Itu dokter Mommy?" Devano mencium punggung tangan Daddy dan Mommynya.

"Dasar anak ini, bukan Mommy yang kamu tanyakan malah Dokter Kanara." Mommy Syahla tersenyum dengan tingkah putra bungsunya.

"Aku juga mau tanya kondisi Mommyku tersayang yang cantik ini? apakah Mom sudah baikan?" Jurus rayu Devano dan sikap manisnya memang selalu membuat Syahla senang denvan Devano.

"Kata Bu Dokter cantik yang tadi Mommy sudah boleh pulang. Kalau kamu ga percaya tanya saja sendiri dengan Bu Dokter Kanara." Syahla sengaja menyebut nama dokter yang merawatnya.

"Sepertinya ide bagus. Aku akan menanyakannya Mom apakah benar Mommy sudah boleh pulang. Atau jangan-janvan Mommy yang minta pulang karena tidak betah di RS." Devano meledek sang Mommy.

"Huh kamu Dev, bilang saja kamu mau lebih lama ketemu Dokter Kanara kan? Dasar genit kamu! Dad putramu tuh!" Syahla menimpuk Devano dengan tisu.

"Aku lemah Mom kalau lihat yang cantik-cantik begitu! Seperti melihat Mommyku yang selalu cantik hingga Devano tidak bisa membantah setiap ucapan Mommy." gombalan Devano.

"Duh Dad, putra bungsu kita gimana ga klepek-klepek cewek, gombalannya maut!" Syahla geleng kelapa dengan ucapan manis Devank.

"Ya anak-anak kita memang unik-unik, adq yang cool ada yang playboy!" Daniel meninju lengan Devano putranya.

"Morning Dad, Mom, hai Dev. Pantas sudah tak ada. Kakak pikir kamu masih dikamar dan belum bangun." Darren datang dengan stelan kantor berjas mencium punggung tangan Daddy dan Mommynya.

"Dev, kamu mau ke kantor?" Daniel menanyakan.

"Iya. Tapi Aku akan menemani Dad dulu untuk kontrol. Aku mau mendengar apa yang dokter katakan untuk tindakan medis untuk Dad." Darren menjelaskan.

"Bagaimana kondisi Mommy?" Darren menanyakan.

"Mom sudah boleh pulang. Mom juga nanti akan ikut mendengar penjelasan Dokter mengenai kondisi Daddy. Kita sama-sama akan menemani Daddy." Syahla menggenggam tangan Daniel dengan tatapan penuh cinta.

"Assalamualaikum. Morning Mom, Dad, Kak dan adekku sayang." Divya yang sudah lengkap dengan snelli.

Divya yang hari ini memang ada praktek dan ia juga melihat kondisi sang Mommy.

"Bagaimana kondisi Mommy, Dokter Kanara tadi sudah Visit?" Divya menanyakan pada sang Mom apakah rekan sejawatnya sudah memeriksa.

"Sudah Div, Dokter Kanara sudah memeriksa Mom. Kamu dekat dengannya?" Mom Syahla seakan tahu suara hati Devano hingga ia menanyakan lebih lanjut tentang dokter Kanara.

"Ya tentu Mom, kami kan rekan kerja. Memang ada apa nih?" Divya melirik kearah Darren dan Devano.

Darren tidak mengerti pembicaraan adik dan Mommynya.

Sementara Devano mendengarkan acuh tak acuh tapi pasang telinga lebar-lebar.

"Ada yang mau kenalan katanya, tuh yang deket kamu." Syahla memberi kode pada Divya kearah Devano.

"Wah jago kalau kamu bisa deketin dia dek. Kakak akan dukung. Tapi kamu harus ekstra. Dia bukan seperti cewek-cewek yang biasa kamu ajak hangout dan having fun." Divya dengan penuh keyakinan.

Devano seakan tertantang dengan kata-kata Divya kakaknya.

"Belum dicoba kak. Mana tahu." Devano mengangkat kedua tangannya.

"Bisa-bisanya kalian meributkan hal ga penting saat ini!" Darren menggerutu dengan percakapan adik-adiknya.

"Kakakku sayang yang dinginnya seperti kulkas 2 pintu, gimana mau punya pacar kalo ga usaha. Ya ga Dev?" kali ini Divya kompak mengajak Devano.

"Betul itu kak!" Devano memang selalu kompak dengan Divya kalau soal percintaan.

"Sudah kalian ga dimana-mana ribut saja. Oh iya Jam berapa Daddy akan bertemu dokter Daddy?" Mom Lala menanyakan.

"Kemarin Dokter Arjuna mengatakan Daddy akan dijadwalkan konsul sekitar jam 11 dengan Dokter Mikhayla." Daniel yang memang biasanya langsung ditangani oleh sang direktur RS kini harus ditangani oleh Dokter lain yang memiliki spesialisasi yang sama.

"Aku juga akan mendampingi Dad, tenang saja Dad, Dokter Mikhayla orangnya asik kok. Aku dekat dengan dia. Kami di tim yang sama dengan Dokter Arjuna." Divya dengan wajah antusias saat menjelaskan.

"Oh iya Kak Darren nanti ikut ya, biar denger langsung penjelasan Dokter mengenai kondisi Daddy." Divya mengedip kearah sang Mommy, tanpa terlihat oleh Darren kakaknya.

Syahla bingung dengan kode yang Divya berikan.

"Iya." Darren menjawab singkat.

"Kalau begitu aku pamit ke kantor dulu Dad, Mom, nanti sebelum jam 11 aku akan kesini. Assalamualaikum." Darren mencium tangan Daddy dan Mommynya sebelum berangkat ke kantor.

"Mom Devano mau urus administrasi Mom dulu ya." Devano dengan segudang alasan untjk bisa melihat wanita yang sudah menawan hatinya.

"Orangnya lagi praktek kali Dek. Nanti jam 10 selesai. Biasanya habis praktek Dokter Kanara suka ke coffee shop yang dilantai 1." Divya sangat mengenak sang adik yang sifatnya 11 12 dengan dirinya.

"Kakakku memang paling cantik dan pengertian. Dev ke bawah dulu ya Mom, Dad, mau sarapan tadi langsung kesini." Devano mencium tangan Daddy dan Mommynya.

"Sarapan Cinta!" Syahla sambil menyunggingkan senyum pada putra bungsunya.

Devano yang cengengesan membuat Daniel geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya.

...****************...

Terpopuler

Comments

hayatun nufus

hayatun nufus

ketemu nih siang ini

2022-09-29

2

Andariya 💖

Andariya 💖

devano..devano sarapan cinta
wkkkkk 😀

2022-09-24

3

lihat semua
Episodes
1 Ultimatum Mommy
2 dr. Mikhayla Zalindra Permana, Sp.B(K)
3 Harold Family Time
4 KKN
5 Tempat Praktek
6 Adek Kakak
7 Gibahan Para Ibu
8 Genk Sepuh
9 dr. Arjuna Satria Nugraha,Sp.B(K)Onk
10 Campur Tangan Mommy Syahla
11 Ulang Tahun Kanaya
12 Gladis Putri Bhaskara Putri Indonesia 2022
13 Si Cupid Gwen
14 Deal!
15 Unpredictable
16 Syok
17 Sarapan Cinta
18 Dokter Cinta
19 Es Balok
20 Curhat Mikhayla
21 Cewek Galak!
22 Arjuna VS Darren
23 Si Galak VS Es Balok
24 Ikat Rambut "M"
25 Operasi Daddy Daniel
26 Sweet Moment Daddy Daniel & Mommy Syahla
27 Rasa yang pernah ada
28 Deep Talk
29 Vaksin Cinta
30 Takut Jarum Suntik
31 Benih Cinta
32 Obrolan Para Ayah
33 Patah Hati
34 Tom & Jerry
35 Ketemu Dia
36 Gara-Gara HP
37 Dia
38 Darren VS Arjuna
39 Stalker
40 Jawaban Yang Sama
41 Taruhan
42 Teror
43 Kedatangan Andrew
44 Rencana untuk Divya
45 Divya Resign
46 Divya ditemukan
47 Es Balok Mulai Mencair
48 Bola Tenis
49 Pesona Devano Harold
50 Cantik
51 Cemburu
52 Kecelakaan
53 Darren Siuman
54 Kau Menyukai Andrew?
55 Jahilnya Mommy Tasya
56 Kepo
57 Chaterine Grey
58 Mr. Kim Jong Un
59 Kejutan
60 Aku Ingin Menikah
61 Menerka - Menerka
62 Nasehat Orang Tua
63 Sejujurnya
64 Karena Ulet Keket
65 Kawan Lama
66 Silahturahmi
67 Mendadak Lamaran
68 Nasehat Kakak untuk Adek
69 Panggilan Sayang
70 Kamu Dimana Sayang
71 Sweet Moment
72 Makan Malam di Kediaman Daniel
73 Gagal Total
74 Duo Mommy
75 Foro Prewedding
76 Akad
77 Upacara Panggih
78 Resepsi
79 Izinkan Aku Memilikimu Seutuhnya
80 Hari Pertama Suami Istri
81 Di Rumah Mertua
82 Honeymoon
83 Auckland Sky Tower
84 Rumah Kita -END-
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ultimatum Mommy
2
dr. Mikhayla Zalindra Permana, Sp.B(K)
3
Harold Family Time
4
KKN
5
Tempat Praktek
6
Adek Kakak
7
Gibahan Para Ibu
8
Genk Sepuh
9
dr. Arjuna Satria Nugraha,Sp.B(K)Onk
10
Campur Tangan Mommy Syahla
11
Ulang Tahun Kanaya
12
Gladis Putri Bhaskara Putri Indonesia 2022
13
Si Cupid Gwen
14
Deal!
15
Unpredictable
16
Syok
17
Sarapan Cinta
18
Dokter Cinta
19
Es Balok
20
Curhat Mikhayla
21
Cewek Galak!
22
Arjuna VS Darren
23
Si Galak VS Es Balok
24
Ikat Rambut "M"
25
Operasi Daddy Daniel
26
Sweet Moment Daddy Daniel & Mommy Syahla
27
Rasa yang pernah ada
28
Deep Talk
29
Vaksin Cinta
30
Takut Jarum Suntik
31
Benih Cinta
32
Obrolan Para Ayah
33
Patah Hati
34
Tom & Jerry
35
Ketemu Dia
36
Gara-Gara HP
37
Dia
38
Darren VS Arjuna
39
Stalker
40
Jawaban Yang Sama
41
Taruhan
42
Teror
43
Kedatangan Andrew
44
Rencana untuk Divya
45
Divya Resign
46
Divya ditemukan
47
Es Balok Mulai Mencair
48
Bola Tenis
49
Pesona Devano Harold
50
Cantik
51
Cemburu
52
Kecelakaan
53
Darren Siuman
54
Kau Menyukai Andrew?
55
Jahilnya Mommy Tasya
56
Kepo
57
Chaterine Grey
58
Mr. Kim Jong Un
59
Kejutan
60
Aku Ingin Menikah
61
Menerka - Menerka
62
Nasehat Orang Tua
63
Sejujurnya
64
Karena Ulet Keket
65
Kawan Lama
66
Silahturahmi
67
Mendadak Lamaran
68
Nasehat Kakak untuk Adek
69
Panggilan Sayang
70
Kamu Dimana Sayang
71
Sweet Moment
72
Makan Malam di Kediaman Daniel
73
Gagal Total
74
Duo Mommy
75
Foro Prewedding
76
Akad
77
Upacara Panggih
78
Resepsi
79
Izinkan Aku Memilikimu Seutuhnya
80
Hari Pertama Suami Istri
81
Di Rumah Mertua
82
Honeymoon
83
Auckland Sky Tower
84
Rumah Kita -END-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!