Darren, Divya dan Devano sedang menikmati malam bersama di ruang karaoke di kediaman mereka.
Daddy dan Mommy mereka sedang ada keperluan atau bahkan kedua orang tuanya itu mungkin saja sedang kencan.
Keluarga Daniel Harold memang memiliki hobi menyanyi.
Namun yang senang tampil selayaknya sang Daddy hanya Divya dan Devano sementara Darren hanya penikmat saja walaupun suara Darren tak kalah bagus layaknya Mom Syahla yang bersuara bagus tapi lebih senang sebagai penikmat jika mereka kumpul karaoke.
Seperti malam ini ketiga penerus Daniel Harold berkumpul di ruang karaoke.
"Kak nyanyi yok!" Divya menggandenga Darren kakak pertamanya.
"Devano aja." Darren lebih senang menikmati aksi kedua adiknya.
"Ayo Ka, sama aku aja." Devano mengambil mikrophone bersama Divya kakaknya.
"Dev kita duet lagu romantis yuk! Latihan nanti kalau diajak ngadate sama Rama." Divya dengan santainya.
"Rama? ganti lagi kak? Sakha dikemanain." Devano tak habis pikir dengan kakak perempuannya.
Jika Darren kakak sulungnya tak terendus dengan siapa sedang berkencan karena memang tak pernah Darren berkata atau menyebut siapapun bahkan terlihat jalan dengan wanita manapun.
Berbeda dengan kakak keduanya Divya yang bisa 1 bulan sekali ganti gandengan. Kali ini nama baru terdengar ditelingan Devano.
"Biar ga bosen Dek! Ayo, lagu apa yang cocok buat pdkt Dev?" Divya tampak meminta referensi sang adek yang terkenal pandai gombal juga pandai ghosting.
Devano tampak menekan layar touchscreen monitor yang berisikan kumpulan lagu-lagu.
"Nah ini aja kak. Gimana?Ada barat ada indonesia. Kakak pilih deh!" Devano memberikan 2 lagu dengan berbeda bahasa.
"Ini aja deh Dev!" Divya sudah memilih lagu dan siap beraksi.
Keduanya dengan penuh penghayatan menyanyikan lagu Coldplay ft. Selena Gomes berjudul Lets Somebody Go.
...Oh, oh-oh, when you love somebody...
...Saat kau mencintai seseorang...
...When you love somebody...
...Saat kau mencintai seseorang...
...Got to let somebody know...
...Kau harus memberitahu orang itu...
...So when you love somebody...
...Saat kau mencintai seseorang...
...When you love somebody...
...Saat kau mencintai seseorang...
Memang tidak diragukan lagi kemampuan menyanyi keluarga Daniel Harold memang begitu epik.
Menuruni bakat sang Daddy dan Mommy ketiga anak mereka pun sangat piawai bernyanyi hanya saja ketiganya menganggap nya hanya sebatas hobi dan mengisi waktu luang.
"Kak Div, weekend mau ga nemenin aku ke acara ulang tahun temen?" Devano meminta pada Divya.
"Tumben? Kemana tuh cewek-cewek stok kamu yang banyak? Biasanya ga kehabisan stok cewek kamu dek." Divya tampak heran dengan permintaan adiknya sambil ia menyeruput jus melon haus selepas bernyanyi.
"Ya lebih ga mungkin lagi kalau aku minta Kak Darren nemenin. Pasti kak Darren ga mau kan?" sambil menoleh ke kakaknya dan sudah tahu jawaban penolakan dari kakak sulungnya.
"Boleh aja. Tapi ada syaratnya?" Divya dengan senyuman penuh pamrih.
"Pasti deh ada embel-embelnya. Ya udah apa syaratnya?" Devano paham dengan kakak perempuannya yang cantik tapi sifat playernya ga ubahnya dengan dirinya.
"Kenalin aku sama teman pembalapmu Lewis Hamilton. Gimana?" Divya menaikkan alisnya melobi sang adik.
"Ya salam. Oke kalo gitu. Kenalan doang kan?" Devano mengejek sang kakak.
"Selanjutnya terserah Saya" Divya meniru jargon sebuah iklan.
"Ampun deh punya kakak cewek satu." Devano geleng kepala.
Darren memilih tidak mengomentari kelakuan kedua adiknya yang memang sangat populer dalam pergaulan.
"Kak Dar, serius ga punya pacar? Masa sih? Cerita-cerita dong ke kita, kita ga bakal ember ke Mom and Dad deh." Devano mengusik ketentraman Darren yang asik dengan ponselnya mengecek beberapa pekerjaannya.
"Mau tau aja, apa mau tau banget?" Darren balik meledek adik bungsunya yang mendapat julukan Kemal a.k.a kepo maksimal di keluarga.
"Tapi apa ga ada gitu Kak cewek yang nyantol dihati? Ya buat asik-asik aja dulu sampe ketemu yang pas." kalo ini Divya yang menimpali.
"Nyantol! kayak apa aja!" komen Darren menanggapi keisengan kedua adiknya.
"Kak Dar kenapa ga coba sama salah satu anak temen Mom, siapa tahu aja cocok." Devano memberikan solusi yang tidak solutif.
"Bener tuh Kak. Si Kembar Safeea dan Safeena cantik-cantik tuh kak. Kalo ga Ka Gladis, kan usianya beda dikit tuh sama Kak Dar. Atau yang imut lucu si Gwen." Divya menyebutkan nama-nama putri teman Mommynya.
"Safeea, Safeena, sama Kak Gladis okelah Kak Div. Tapi kalo Gwen kayaknya ga cocok deh sama kak Dar. Tuh anak rusuh abiz Kak." Devano memberikan tanggapannya.
"Ih, justru bagus dong dek, kak Darren kan kaku gitu kayak kanebo kering, nah Gwen lucu ngegemesin. Nah klop deh!" Divya menggunakan filosofi kutub yang harus bersebrangan sehingga saling dekat.
"Ga gitu juga kak konsepnya. Cewek cantik-cantik aja yang dijodohin Mom kayak Anindya ditolak sama kak Darren." Devano keceplosan menyebut nama Anara yang merupakan kandidat yang Mom Syahla rencanakan untuk Darren.
Darren mengernyitkan dahinya seolah meminta penjelasan lebih lanjut mengenai Anindya.
"Dek, kamu tuh kalo ngomong di rem kenapa sih. Ih!" Divya kesal sendiri dengan Devano yang keceplosan.
"Sorry kak." bisik Devano pada Kakaknya Divya.
"Coba jelasin ke kakak maksudnya?" Kini Darren menatap bergantian adik adiknya yang sedang mencari celah menghilang.
"Eh itu kak, Divya mau nelpon Rama dulu, ternyata dia WA aku kak."
"Euhm, kak Devano mau mabar dulu ya udah janjian nih sama Giovani dan Giffari."
Keduanya beralasan agar tak menjawab pertanyaan kakak tertuanya.
"Ga pake alesan Divya, Devano. Duduk! Jelasin sama Kakak! Kalian punya rencana apa sama Mom and Dad yang kakak ga tahu." Darren dengan nada beratnya.
"Tapi janji ya kak jangan bilang Mom aku keceplosan. Bisa ngamuk Mom sama aku." Devano meminta Darren berjanji tak menyebut namanya.
"Ini gara-gara kamu Dev. Ih!" kesal Divya.
"Diem Divya. Kamu juga terlibat!" tatap galak Darren pada adek perempuannya.
Akhirnya kedua kakak beradik yang saling salah menyalahkan menjelaskan persengkongkolannya dengan sang Mommy bahwa rencana makan malam waktu itu adalah untuk menjodohkan Darren dengan Anara.
"Ada lagi yang kalian sembunyikan?" Darren masih mengorek informasi dari kedua adiknya.
"Suer Ka, udah semua kita kasih tahu. Lagian kakak kenapa sih ga mau merried? Kak ga homo kan?" Divya kesal karena kakaknya makin curiga.
Darren mencubit pipi Divya tentu saja Divya meringis sakit.
"Habis Kak Dar ga pernah aku lihat pacaran sama cewek. Siapa tahu kakak bagian dari kaum pelangi." kali ini mulut nyeplos Devano lolos tanpa saringan.
Dengan sigap Darren menjewer telingan Devano hingga si mpunya telingan meringis kesakitan.
"Ya Ampun, Aduhhhh sakit kak Dar. Nanti kalo panjang sebelah gimana. Masa Makhluk Tuhan Paling Tampan kupingnya panjang sebelah." Devano dengan kocak malah berucap layaknya judul lagu yang dibawakan mulan jameela.
"Denger baik-baik ya. Kakak normal dan bukan bagian dari kaum pelangi. Kakak bukan ga mau nikah tapi belum ketemu yang pas. Soal Anindya dia juga sama seperti kakak. Ada pria yang ia cintai selama ini. Jadi kalian bilang ke Mom jangan jodoh-jodohin kakak. Nanti kalau sudah ada saatnya dan ketemu yang pas ga pake pacaran langsung kakak bawa kerumah langsung nikah!" ucap Darren dengan sedikit kesal kepada kedua adiknya yang ternyata bersekongkol dengan sang Mommy.
Seolah langit mengabulkan dan memegang janji Darren hingga tak ada angin tak ada hujan suara petir menggelegar.
Duarrrrrr! Jegerrrrr!
"Nah Tuh! langsung diaminin sama langit." Divya sambil menutup telinganya.
"Kayaknya bakal kejadian deh!" Devano dengan asal nyeplos.
Darren memutar bola matanya malas menanggapi kelakuan absurd kedua adiknya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
hayatun nufus
udah di amin kan sama petir tuh darren
2022-09-28
2
Andariya 💖
oh..rencana perjodohannya ketahuan juga dasar embeeerrr 😀😀😀😀🤗
2022-09-23
3