Suara Mom Lala bersenangdung merdu terdengar begitu riang membuat Mbok Nah asisten rumah tangga yang sangat setia dan sudah puluhan tahun ikut Lala heran dan tersenyum dengan kelakuan sang majikan.
"Ibu seneng bener sejak tadi nyanyi terus."
"Pasti seneng dong Mbok Nah, Darren, Divya dan Devani lagi kumpul dirumah. Tuh seru banget kan mereka." Mom Lala sambil menunjuk ke arah jendela dapur yang menuju arah kolam renang di taman belakang rumahnya.
"Iya Bu. Ga terasa ya Mas Darren, Mbak Divya dan Mas Devan sudah besar. Inget dulu waktu masih kecil-kecil. Bentar lagi Ibu bakal punya mantu kayaknya." Goda Mbok Nah lada Mom Lala.
"Aamiin. Saya tuh maunya juga gitu Mbok Nah, tapi Darren itu loh, susah banget kalo diminta nikah." curhat Mom Lala.
"Pelan-pelan Bu. Pasti suatu saat bakal mau nikah Mas Darren. Atau harus pakai taktik."Mbok Nah memberikan angin segar pada Mom Lala.
"Taktik? maksudnya Mbok?" Mom Lala menhentikan perhatiannya dari masakan-masakan yang sedang disiapkan para asisten rumah tangganya mereka akan barberque.
"Anak jaman sekarang sudah ga bisa dijodohin Bu, tapi pake trik. Biar ga kesannya ga dijodohin tapi sebenernya sudah ibu atur." Mbok Nah entah dapat angin apa kali ini memiliki ide seperti itu.
"Wah, Mbok Nah idenya bagus juga. Saya akan oikirkan caranya. Bantu doa ya Mbok." Mom Lala memegang bahu ART paruh bayanya yang iya anggap seperti keluarganya sendiri.
"Insya Allah Mbok Nah selalu doakan Ibu, Bapak, Mas Darren, Mbak Divya dan Mas Devano yang terbaik." terlihat raut wajah ketulusan dalam mimik Mbok Nah.
"Masya Allah. Makasi ya Mbok. Mbok Saya kesana dulu ya. Kalau sudah siap langsung dibawa aja ke taman. Kasian anak-anak pasti sudah laper."
Mom Lala menuju taman di sekitar kolam berenang mereka.
Tampak suami dan ketiga anaknya sedang ngobrol dan tentu saja Darren seperti biasa hanya bicara sekedarnya tidak seperti Daddy Daniel, Divya dan Devano yang selalu banyak omong.
"Darling, kemana aja sih, Daddy merindukanmu." Daniel segera merangkul Mom Lala saat melihat istrinya datang.
Tentu saja Mom Lala dengan senang hati mengambut perlakuan mesra dan romantis suaminya.
"Aduh, Aduh, Jangan bikin Jomblo-Jomblo disini Gegana dong Mom." Devano si paling bisa mencairkan suasana.
"Ah, Yang begini ini nih, yang bikin pingin cepet nikah. Tapi gimana ya, punya kakak ga nikah-nikah kan adeknya ga enak mau nikah duluan." Goda Divya kepada kakak sulungnya Darren.
"Kalo kamu mau nikah duluan ga usah bawa-bawa kakak Divya. Nikah sana sama Sakha, bukannya dia suka sama kamu? Dasar Playgirl!" Darren sekali bicara pedasnya mengalahkan Bon Cabe level 50.
"Kak. Kapan calon mantu Mom dibawa kerumah?" Mom Lala langsung menskak putra sulungnya.
"Doakan saja Mom. Ga usah ditanyain terus!" Darren membolakan matanya saat ibunya nembak calon mantu.
"Ga usah diminta Kak, Mom selalu doakan anak-anak Mom setiap shalat dan helaan nafas Mom." Mom Lala dengan segenap hati mengucapkannya.
"Sudah, yok kita makan dulu. Darren, Devano ayok kita bakar udang dan cuminya." Dad Daniel melerai perdebatan anak dan ibu dengan mengalihkan dan memilih mengajak kedua putranya.
"Devano disini saja Dad, mau bantu Mom dan Kak Divya." Devano tampak cari alasan, ia sudah diajak Momnya untuk menjalankan suatu misi suci.
"Dek, Mom sebenarnya ada apa sih?" Divya yang seakan tak mengerti dengan kode mommy dan adeknya.
"Suitttt!" Mom Lala menempelkan telunjuk dibibirnya memberi tanda diam.
"Ok." Divya dengan suara pelan nyaris hanya gerak bibirnya saja.
"Pokoknya kak Divya jangan ember ya. Ini demi kelangsungan hidup kita bedua kak." Devano dengan suara berbisik didepan Divya dan Mom Lala.
Mom Lala mengangguk menyetujui perkataan Devano.
Kemudian Mom Lala menjelaskan rencananya kepada kedua putra dan putrinya.
"Mom yakin Kak Darren mau dan akan masuk kerencana kita?" Divya yang tahu kakaknya cowok dingin dan sekian banyak kencan buta pengaturan Mom Lala yang Darren tolak.
"Pelan-pelan Div!" peringatan Mom Lala.
"Mom harap kalian bisa bantu Mom. Ok?" Mom Lala menaikkan alisnya.
"Ok Mom. Adek selalu dukung Mom. Kan Adek sayang Mom." Devano memang sweet dan hangat.
"Ok." Divya dengan gaya simplenya.
Sementara Darren yang melirik sejenak ke arah Mom dan kedua adiknya menatap sedikit curiga segera teralihkan oleh panggilan Dad Daniel.
"Darren, bagaimana perusahaan?" Daniel mencoba mengajak putranya berbincang.
"So Far So Good Dad. Tapi kenapa Dad minta aku kembali ke Indonesia? Bagaimana jika aku tinggal perusahaan?" Darren yang minggu lalu diminta kedua orang tuanya kembali ke Indonesia dan memegang perusahaan mereka di Indonesia.
"Jangan khawatir. Uncle Richard akan mengurus sambil membimbing Sky agar kelak ia bisa menghandle perusahaan disana. Kamu Dad minta untuk memimpin perusahaan disini karena Dad ingin pensiun. Dad ingin istirahat." Daniel menjelaskan keinginannya.
"Pensiun. Dad sakit? jujur padaku Dad." Darren mencemaskan keputusan ayahnya yang tiba-tiba.
"No! Dad sehat wal afiat. Dad hanya ingin banyak menghabiskan waktu dengan Mommymu Darren. Dad ingin banyak waktu berdua dan bisa mengenang kembali masa-masa mida kami. Selama ini Dad terlalu sibuk demi mempersiapkan masa depan kalian. Kini pitra putri Dad sudah bisa mandiri. Kini tiba waktunya Dad dan Mommy kembali honeymoon." Daniel dengan tawanya seolah mengenang masa-masa awal pernikahannya dengan Syahla guru SD yang mampu membuat jatinya terpikat.
"Daddy dan Mommy selalu saja romantis. Bagaimana bisa seperti itu Dad?" Darren memang sejak kecil sudah terbiasa melihat kemesraan dan keromantisan Dad dan Mom nya.
"Love. Because i love her."Daniel sambil menatap Mom Lala sambil mengedipkan matanya pada Mom Lala yang secara bersamaan sedang menatap sang suami.
Darren melihat dengan senyuman mengembang menyaksikan pemandangan kedua orang tuanya.
"Darren, minggu depan Dad dan Mom ada jamuan makan bersama rekan bisnis Dad, mereka salah satu relasi kita, karena kamu akan menggantikan Dad, Dad minta kamu ikut bersama Dad dalam jamuan itu."Daniel menatap wajah putranya memastikan tak ada penolakan.
"Ok Dad." tanpa penolakan dan untuk keperluan Bisnis Darren langsung mengiyakan.
Senyum di wajah Daniel kemudian memanggil istri dan kedua anaknya mengabarkan kalau mereka sudah selesai membakar udang dan cumi meminta mereka bergabung untuk menikmatinya.
Darren bukan tak mau menikah. Ia hanya belum menemukan wanita yang membuat hatinya tergugah.
Darren teringat akan gadis kecil yang memberikan ia lolipop kala itu.
"Gadis kecil. Kenapa dulu aku tak tanya namamu. Kenapa senyummu begitu manis." Darren duduk di dalam meja kerja di kamarnya sambil memegang sebuah ikat rambut milik gadis pemberi lolipop.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
siapa gadis kecil itu?? Anindya or mikayla
2024-06-08
0
Nyonya Gunawan
Jodohnya jomblo akut dah dekat..😁😁
2022-09-29
1
hayatun nufus
mikahyla ...😍😍😍
2022-09-28
2