Tampak di taman belakang Mom Lala mengajak kedua putri dan putranya Divya dan Devano.
Sejak pagi Daniel mengajak Darren sang putra bermain golf menemui beberapa rekan bisnis mereka.
Tentu saja kesempatan ini digunakan Mom Lala untuk kembali mengajak kedua anaknya untuk melancarkan aksi perjodohan Darren yang beberapa kali gagal.
Sebagai ibu Mom Lala tak pernah kenal kata putus asa. Karena ia menginginkan yang terbaik untuk putra putrinya.
"Mom kali ini apakah akan berhasil?" Divya ragu karena sudah berkali-kali rencana sang Mommy gagal menjadi si cupid bagi kakak sulungnya.
"Lagian aku bingung Mom, susah banget sih Kak Darren cari cewek. Tampan, Mapan, tapi kaku sih!" Devano menyeruput capucino yang ia bawa.
"Maka dari itu Mom ajak kalian kembali untuk mencarikan atau paling tidak kalian kenalkanlah kakak kalian dengan seseorang. Adakah?" Mom Lala tersenyum kepada kedua putra dan putrinya.
"Masalahnya kakak ga pernah nerima setiap calon yang Mommy kasih. Kalian ga kasihan dengan Mommy, Mom ingin punya cucu. Atau kalian mau Mommy suruh kalian duluan yang nikah?" Mom Lala tahu betul kedua anak-anaknya yang terkenal playboy dan playgirl ini malah ga mau buru-buru nikah sedangkan Darren usianya lebih dari cukup tapi ga ada 1 pun perempuan yang dekat dengannya atau ia bawa kerumah.
"Thanks Mom, aku No! kak Divya dulu tuh!" Devano memang masih senang dengan dunia bujangannya lagi oula memang ia anak terakhir dan masih paling muda dibanding kedua kakaknya.
"Apaan sih Dek! Kakak tuh masih menyeleksi. Belum sampai tahap keputusan." Divya dengan mata melotot kearah adiknya.
"Dih, nyeleksi setiap bulan ganti, itu pacar apa service mobil kak!" Devano mencebikkan bibirnya ke arah kakak perempuannya.
"Sudah! kok jadi kalian yang ribut. Fokus! Ayo ada ide?" Mom Lala kembali memancing inisiatif anak-anaknya.
"Kayaknya kalo pake cara lurus-lurus ga bakal bisa Mom, harus sedikit pake taktik." Devano dengan senyuman penuh tanda tanya.
"Mom ga mau pake cara-cara aneh ya, ga ada ya seperti di sinetron pake segala ONS atau Dijebak. Ga setuju Mom pakai model begitu!" Mom Lala yang belakangan senang membaca Noveltoon teringat cerita tentang hal-hal yang berkaitan dengan perjodohan.
"Aduh Mommy, ini Nih pasti karena seneng baca novel online makanya berimajinasi." Divya memutar bolamatanya.
"Terus maksud kamu apa Dev? yang jelas kalo ngomong. Mommy ga paham." Mom Lala meminta penjelasan lebih lanjut pada anak bungsunya.
"Sini aku bisikin." Devano merangkul kedua wanita yang ia sayangi dalam hidupnya.
Divya dan Mom Lala mendekatkan telinganya pada Devano.
Dengan terorganisir Devano menjelaskan step by step bagaimana mereka harus melancarkan aksinya.
"Maksud kalian Mommy harus bohong gitu?" Mom Lala melotot kepada Devano.
"Demi kak Darren Mom. Gapapa sedikit!" Devano mengedipkan matanya.
"Tapi kalo ketahuan aku bisa malu Dek.!" Divya juga cemas kalau rencananya terbongkar.
"Pokoknya tenang aja Kak. Pasti Berhasil. Kalo Gagal ya bikin rencana lagi!" Devano dengan cengengesan dihadapan kakak dan Mommynya.
Mom Lala kali ini akan mengikuti rencana Devano.
Meski ada sedikit keraguan di hati namun tekad Mom Lala yang kuat agar Darren bisa bertemu jodohnya membuat Mom Lala kali ini percaya dan ikut rencana putra bungsunya.
"Tapi Daddy beneran ga usah kita libatkan?" Mom Lala kembali bertanya pada anak-anaknya.
"Kalo dikasih tahu Daddy ga akan natural Mom. Bukankah kak Darren percaya kalau Daddy yang sudah bertindak? Nah disitu rencana kita akan berhasil!" Devano sambil penepuk dagunya dengan telunjuk sambil membayangkan rencananya akan berjalan dengan lancar.
"Tapi kakak ga janji bisa bantu banyak ya Mom, soalnya kakak kan baru ditempat yang sekarang." Divya takut rencana Devano gagal.
"Pokoknya serahin sama aku kak. Kakak lakukan aja tugas kakak. Mommy harus meyakinkan. Dan Daddy ga boleh tahu hal ini. Gimana?" Devano mengangkat kedua alisnya.
"Deal!" kompak Mom Lala dan Divya.
Terdengar suara Daddy Daniel dan Darren pulang memasuki rumah menuju taman belakang.
"Pokoknya rencana kita kali ini semog berhasil. Kalo sampai berhasil Mom akan kasih sesuatu buat kalian berdua." Mom Lala mengedipkan mata seakan memberi tahu bahwa Daddy dan Kakak sulung mereka sudah tiba lewat kerlingan matanya.
Daddy Daniel menghampiri sang istri memeluk dan mencium mesra istrinya, sementara Darren yang mengikuti di belakang mencium tangan Mommy Lala.
"Mommy ga panas siang-siang kumpul di taman?" Daddy melihat istri dan kedua anaknya berada ditaman pada siang hari yang cukup terik.
"Anggap aja Dad, lagi tanning. Biar eksotis!" Divya memeluk Daddynya.
"Kamu sudah sangat cantik dan eksotis baby." Daniel kembali mencium Mom Syahla a.k.a Mom Lala dihadapan ketiga anak mereka.
"Kayaknya aku izin mau telp Rara dulu deh, dari pada jadi nyamuk Daddy dan Mommy." Devano sambil pamit undur diri melihat keromantisan kedua orang tuanya.
"Betul itu, Divya juga sekalian ijin ya Mom, mau siap-siap, mandi, dandan cantik, soalnya ada janji sama Axel." Divya dengan santai masuk ke dalam mengikuti sang adik bungsu.
"Siapa lagi itu, setiap nyebut ganti terus!" Darren menatap sang adik perempuannya yang tak ubah Devano.
"Dar, kamu ga ada acara lagi gitu? Ini kan malam minggu. Ga pergi atau ngadate?" Mom Syahla masih saja berharap bahwa malam minggu Darren anaknya akan minta izin pamit kencan.
"Aku masuk dulu ya Mom, Dad, mau ganti baju."
Seperti biasa Darren tak menjawab pertanyaan Mommynya bila seputar perempuan, perjodohan dan pernikahan.
Setelah kepergian putra putrinya tinggalah kedua suami istri yang masih mesra diusia yang tak lagi muda.
"Sayang, kamu tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?" Daniel memeluk sang istri yang kini nyaman dalam pelukan dada bidang suaminya.
Mom Syahla menatap kearah wajah suaminya.
"Menyembunyikan apa Sayang. Kamu tahu kalau akau berbohong. Jadi untuk apa aku lakukan." Mom Syahla yang sebenarnya tak pandai berbohong karena Daniel selalu tahu apa yang istrinya sedang rasakan seolah mereka ibarat sehati dan sejantung.
"Jangan terlalu memikirkan Darren. Putramu Normal. Dia juga kelak akan menemukan jodohnya, seperti aku menemukanmu Sayang. Karena setiap manusia sudah dipasang-pasangkan, jadi kamu harus yakin dan kita sebagai orangtuanya doakan Darren mendapatkan jodoh yang terbaik menurut Allah." Daniel mengusap lembut rambut istrinya yang masih nyaman dalam pelukannya.
"Tanpa diingatkan aku selalu mendoakan anak-anakku untuk kebaikan mereka. Aku hanya takut Darren terlalu nyaman dengan kesendiriannya. Jaman sekarang kulihat banyak pria yang tak menikah Sayang. Aku tak mau Darren melajang hingga tua." Mom Lala jujur menuturkan kecemasannya.
"Percayalah, cepat atau lambat ia akan membawa calon menantu untuk kita. Sudah jangan banyak pikiran. Lebih baik pikirin aku saja." Daniel mengedipkan sebelah matanya pada Mom Lala.
"Aku ingin mandi. Gerah dan lengket seharian main golf. Kamu maukan bantu aku Sayang?" Daniel kini menyatukan keningnya dengan kening istrinya hingga hidung kedua bertubrukan.
"Dad, udah tua! Malu!"
Mom Lala berhasil melepaskan diri dari pelukan suaminya.
Tentu saja sikap Mom Lala membuat gemas Daddy Daniel yang berlari mengejar istrinya ke dalam rumah.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Y smoga az rencana mreka berjlan lancar..
2022-10-02
2