Suasana wisuda dan pengambilan sumpah janji dokter di salah satu Universitas di German.
Abimana dan Tasya begitu bahagia dan bangga putri bungsu mereka Mikhayla Zalindra Permana kini telah berhasil menyelesaikan studinya dan kini sudah menjadi seorang dokter spesialis onkologi.
"dr. Mikhayla Zalindra Permana, Sp.B(K)." Abimana merentangkan kedua tangannya siap memeluk putri tercintanya yang berhasil dalam studinya menjadi seorang dokter dengan perasaan bahagia sekaligus bangga.
"Sayang, Mom bangga sama kamu. Sekarang Mom and Dad punya dokter pribadi, dokter kesayangan. Iya kan Dad?" Tasya tampak bahagia senyum itu tak lepas dari wajahnya memancarkan aura bangga melihat keberhasilan sang putri.
"Selamat ya Adek kecilku yang sudah jadi dokter. Kakak bangga sama kamu dek." peluk Mainaka pada adik kecilnya yang dulu cengeng tak mau ketinggalan olehnya kini sudah menjadi seorang dokter.
Keluarga Permana kini tengah menikmati makan siang bersama merayakan kelulusan Mikhayla.
Kurang lebih 7 tahun Mikhayla berada di German menyelesaikan Studi dan juga pengabdian disana hingga kini gelar dokter spesialis telah berhasil diraihnya.
Suka duka, sedih senang semua ia rasakan selama jauh dari keluarganya.
Meski berasal dari keluarga yang berkecukupan Mikha tentu harus survive berada jauh dinegeri orang tanpa sanak keluarga.
Meski Eyang Kungnya, Eyang Sigit tentu tak melepaskan Cucu tercintanya begitu saja tanpa pengawalan dan sang Daddy yang protective dengan segala pengawasannya.
"Mikha, sekarang waktunya kamu balik ke Indonesia, tinggal bersama Mom and Dad. Daddy tak mau lagi berjauhan dengan kamu. Daddy sudah sangat rindu." Abimana begitu menyayangi putri cantiknya.
"Turutin keinginan Daddy ya Nak," Tasya menepuk bahu putrinya.
"Duh Daddy bahagia betul ya memiliki 2 bidadari dalam hidup Daddy." Mainaka yang memang mengetahui 2 wanita tercinta Daddynya pertama Mommynya dan kedua Mikhayla sang adik bungsu.
"Oh itu tentu, makanya kamu Naka segera menikah dengan Kanaya, jangan terus jadi playboy." ledek Abimana pada putra sulungnya.
"Duh yang playboy senior ngeledek playboy junior." Tasya menskak kedua pria dalam keluarganya siapa lagi kalau bukan Abimana sang mantan playboy senior dan putra sulungnya yang mengambil sedikit kelakuan sang ayah.
"Mom, Mantan. i still loving u and always loving u Darling." usia senja tak menyurutkan kegombalan dan bakat playboy Abimana meski setelah menikah dengan Tasya semua cinta, kasih dan sayangnya hanya untuk Tasya seorang.
Tentu saja kelakuan kedua orang tua Naka dan Mikha membuat putra dan putri mereka tersenyum bahagia.
Betapa Abimana dan Tasya selalu menunjukkan kemesraannya didepan anak-anaknya seolah umur bukanlah halangan keduanya yang kini tak lagi muda.
"Naka, ajaklah Naya kerumah minggu ini, Mom ingin bertemu dengannya. Kamu seriuskan dengan Naya?" Tasya bertanya pada putranya mengenai hubungan percintaan putranya dengan wanita bernama Kanaya.
"Kakak serius pacaran sama Kanaya Satria Nugraha? Model TOP Indonesia yang sering berlaga diajang Internasional?" tanya Mikhayla dengan wajah menuntut jawaban.
"Dad tidak pernah masalah dengan siapapun kamu menjalin hubungan, selama kamu dan dia seiman, saling mencintai dan kalian bisa saling meghormati dan menyayangi Dad akan mendukung dan memberikan restu." kini Abimana angkat suara.
"Tapi Mom sedikit risih Naka melihat beberapa potret Naya dengan busana terbuka disejumlah majalah." Tasya yang kuat dengan budaya ketimuran.
"Ya memang Dad juga berharap jika kelak kamu berjodoh dengannya arahkan ia agar lebih baik dan tidak lagi memilih foto seperti itu." saran Abimana.
Mikhayla hanya mendengarkan pembicaraan seputar kakaknya dan model bernama Kanaya yang ia sering lihat di internet dan majalah mode.
Pikiran Mikhayla sendiri terbayang oleh sosok laki-laki, rekan seprofesinya yang telah lama ia sukai.
Laki-laki yang sejak ia menginjakan kakinya di German 7 tahun lalu mampu mencuri hati seorang Mikhayla yang sedikit tomboy.
Pria Blasteran yang tampan rupawan kala itu menjadi kakak tingkatnya di jurusan yang sama olehnya.
Sejak saat itu Mikhayla memiliki semangat baru dalam menjalani hari-harinya dalam mengejar cita-citanya.
Pembawaan nya yang hangat dan humble membuat Mikhayla nyaman berteman dengannya.
Keberuntungan bagi Mikha saat itu ia mendapatkan tempat Koas di RS dimana pria idamannya praktek.
Semakin semangat saja Mikhayla menjalani hari-hari yang sebenarnya sangat berat dengan serangkaian tugas dan stase-stase yang harus ia lewati.
Kehadiran Andrew membuat Mikhayla menjadi semangat dan seakan memiliki energi lebih dalam menjalani kesehariannya.
Seiring waktu, hari demi hari, minggu berganti bulan dan tahun demi tahun perasaan Mikhayla terus bertambah kepada Andrew.
Namun Mikhayla aneh mengapa Andrew tak sedikitpun mengatakan suka arau cinta padanya.
Padahal perhatian dan sikap Andrew yang begitu baik membuat hati Mikha berdegup setiap kali melihat Andrew.
Kala itu Mikhayla yang sudah menyelesaikan seluruh tahapan akademisnya dan tinggal menunggu hari dimana ia akan diambil sumpah sebagai seorang dokter spesialis membulatkan dan memantapkan hati akan mengatakan kepada Andrew mengenai isi hatinya yang ia rasakan selama ini.
Mikhayla seolah menepis rasa malunya, dan ia pun tak memikirkan lagi dirinya wanita tapi malah akan menyatakan cinta pada seorang pria semua itu ia buang jauh dengan keyakinan Andrew pun memiliki perasaan yang sama dengan dirinya.
"Maafkan aku Mikha. Aku tidak bisa menerima cintamu. Aku berterima kasih atas apa yang kamu katakan hari ini. Kamu baik dan sangat menyenangkan. Namun selama ini aku menganggap dirimu sebagai sahabat dan adik bagiku. Aku harap kamu bisa mengerti dan tidak membenciku."
Duar!
Rasanya hati Mikhayla tersambar petir.
Malu dan Malu.
Perih, Sakit dan Sesak.
Itulah sedikit gambaran hati dan perasaan Mikhayla kala itu.
Pria yang ia yakini memiliki perasaan yang sama dengannya.
Pria yang senantiasa membantunya dikala susah.
Pria yang selalu ada saat ia butuh pertolongan.
Pria yang pertama mengajak berkenalan pertama kali saat tak seorangpun yang ia kenal di negara ini.
Tak menyangka jika Andrew hanya menganggap Mikhayla sebagai sahabat bahkan adik baginya.
"Dek? Di panggil Mom turun." Mainaka mengetuk kamar adiknya.
Lamunan Mikhayla buyar.
Ia kini sudah berada di negeri tercintanya.
Meninggalkan kenangan pilu percintaannya tang rak terbalaskan dinegeri orang.
Meskin Gelar diperolehnya dan posisi sebagai dokter spesialis telah menunggunya.
"Mikhayla kamu pasti bisa melupakannya." Mikha meyakinkan diri.
"Wah Mommy masak banyak sekali. Mikha jadi laper Mom." Mikhayla saat turun melihat hidangan tersedia hasil masakan sang Mommy.
"Iya donk sayang, anak-anak Mommy sudah kumpul. Makanya Mommy masak makanan kesukaan kalian."Tasya dengan semangat menata masakan hasil jerih payahnya dibantu asisten rumah tangga menyiapkan makan malam mereka.
"Kayaknya aku harus punya istri yang bisa atau mau belajar masak Mom, Soalnya masakan Mom itu paling the best." puji Mainaka tak kalah menyanjung masakan sang Mommy.
"Kamu tuh sama Daddy kamu 11 12, raja gombal!" Tasya yang hidupnya kini digombali 2 pria, suami dan putra sulungnya.
"Eits, kalo Daddy bukan gombal Darling, front bottom my heary, honey." Abimana masih saja ngegombal.
"Ayo makan. Ga kenyang kalo cuma digombalin. Ayo makan." Tasya mengambilkan makanan untuk suaminya dan tentunya disambut dengan ratuan maut.
"Thank's Darling, your my everythink."
Mikhayla begitu bahagia melihat keuwuan kedua Daddy dan Momnynya yang hingga kini masih saja romantis meski usia keduanya sudah senja.
"Semoga kelak aku bisa seperti Mommy dan Daddy." batin Mikhayla berdoa.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Seneng bget lo pny kluarga yg harmonis gtu..😊😊
2022-09-29
1
hayatun nufus
paling suka ceritanya kalau pemeran utamnya tu dokter
2022-09-28
2
Ririn Nursisminingsih
a pling suka thor klau ceweknya pintar, cerdas...
2022-09-25
2