Bab 16
Wilson Simon, buah hati Tom dan Kathy terus bertumbuh hari demi hari. Mulai dari bayi kecil yang baru dilahirkan yang dijaga secara bergantian oleh Jessica, Elen, Kathy, dan Tom. Mulai dari mengonsumsi susu formula, makanan padat untuk bayi, bubur khusus untuk bayi, bubur yang dihaluskan, buah yang dilunakkan, sampai ke sop wortel, kentang, telur, ikan, ayam, dan udang. Mulai dari belajar membalikkan tubuh, menelungkup, merangkak, sampai ke duduk, berdiri, berjalan, dan berlari.
Sekarang dia berusia 5 tahun. Hari ini adalah hari pertama Son masuk sekolah di kelas TK sebuah sekolah favorit di kota Medan.
Pagi-pagi, Kathy mengantarnya ke sekolah dengan mobil yang dikendarainya sendiri. Sementara Tom ke kantor perusahaan dengan mobil yang dikendarainya sendiri juga. Jadi setelah mereka bertiga: Tom, Kathy, dan Son sarapan pagi bersama, ketiganya pun berangkat dengan 2 mobil. Tom berangkat ke kantor sementara Kathy dan Son berangkat ke sekolah.
Jessica yang merupakan baby sitter Son juga ikut ke sekolah untuk menjaga Son. Walaupun masa lasak-lasaknya seorang anak yaitu saat dia batita, belajar berjalan dan berlari, namun di usia 5 tahun dia tetap harus dijaga karena masih kurangnya kehati-hatian atau ketidaktahuan akan segala sesuatu yang berbahaya di sekelilingnya. Mulai dari bahaya api, air, sampai ke bahaya kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya.
Begitulah, saat Kathy mengendarai mobil, Jessica duduk di samping bersama Son di pangkuannya. Son yang masih berusia 5 tahun masih ada sisa lasak-lasaknya sedikit untuk menyentuh segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Tak heran kalau Jessica berkali-kali harus menarik tangan Son. Apalagi saat dia bangkit dari pangkuan Jessica dan hendak menarik rambut Kathy, menyentuh bahunya, atau menggaruk wajah mamanya itu.
"Jangan begitu, Son," kata Jessica sambil menarik tangan Son yang lasak. "Jangan gangguin mama lagi menyetir."
Badan Son pun ditarik kembali oleh Jessica supaya duduk kembali di pangkuannya.
Kathy yang sedang duduk di belakang setir pun menoleh sekilas dan melempar senyum pada Son yang menatapnya dengan tatapan dalam. Anak ini memiliki sepasang alis yang sangat hitam dan lebat di atas sepasang mata yang senantiasa menatap dengan sorot yang dingin dan dalam.
Kathy tidak tahu kenapa Son selalu menatap orang lain dengan tatapan yang seperti itu. Mungkin, karena sejak bayi berusia beberapa hari hingga balita berusia 5 tahun, dia selalu dekat dengan Elen yang tiap hari berada di sampingnya selain Jessica yang merupakan baby sitter-nya.
Sedangkan Kathy, kadang-kadang keluar rumah untuk membantu Tom mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan perusahaan. Kathy juga sering menemani Tom ke pesta-pesta yang diadakan rekan bisnisnya atau keluar bersama teman-temannya yang adalah istri-istri dari para rekan bisnis Tom itu. Jadinya Son sering ditinggal di rumah bersama Elen dan Jessica. Begitulah selama 5 tahun ini roda kehidupan berputar di keluarga kecil Tom.
Elen, seperti yang kita ketahui adalah kepala pelayan di rumah Tom yang memiliki sifat yang tegas dan keras. Dia juga orang yang menginginkan segala sesuatu dilakukan dengan benar dan teliti. Tidak ada kamus main-main saat melakukan pekerjaan. Sifatnya yang serius dan karakternya yang keras mau tak mau menjadi imitasi bagi Son kecil.
Padahal Tom dan Kathy yang notabene adalah orangtua Son tidak memiliki sifat dan karakter seperti itu. Tom seorang yang hangat, ramah, sabar, dan welcome pada orang lain. Kathy juga seorang yang elegan, tidak sombong, dan friendly. Jadi kenapa Son kecil bisa memiliki sifat yang demikian dingin pada orang lain bahkan Son pun jarang tersenyum apalagi tertawa saat orang lain berbicara dengannya.
"Sabar ya, Sayang, sebentar lagi kita sampai," kata Kathy sambil menjalankan mobilnya.
Son yang duduk di pangkuan Jessica di samping Kathy tidak membalas kata-kata Kathy. Selain sifat dingin dan karakter keras yang nampak pada diri Son, anak itu juga jarang mau berkata-kata. Bahkan di usianya yang masih balita sudah mulai nampak temperamennya yang emosional.
Jessica yang menjaganya kadang sampai kewalahan saat Son dalam keadaan marah berteriak atau menjerit. Sampai Jessica tak bisa menjelaskan apa sebabnya Son marah saat Kathy bertanya padanya. Mereka tidak tahu kalau anak itu memiliki sifat yang walaupun tidak mengganggu tapi juga tidak suka diganggu. Dia akan bermain sendiri dalam diam dan tidak akan mengganggu siapapun sampai dia merasa ada yang membuatnya terganggu. Herannya, Son sangat jarang menangis setelah dia berusia 1 tahun.
Kathy membelokkan mobilnya memasuki sebuah kompleks pervillan di mana terdapat sekolah favorit untuk kalangan elit. Sekolah itu memiliki taman yang luas di halamannya dengan banyak tumbuhan hijau yang membuatnya terlihat asri dan segar.
Bangunan sekolah yang tampak megah dari luar itu hanya menampung anak-anak balita yang akan bersekolah TK. Jadi tidak ada murid SD, SMP, apalagi SMA yang bersekolah di sana.
Bangunan sekolah itu memiliki kapasitas penampungan 250 murid TK dengan 10 ruang kelas ber-AC yang mana masing-masing kelas memuat 25 orang anak. Mereka diajar oleh guru-guru muda yang berpengalaman yang diseleksi dengan ketat.
Kathy yang sudah sampai di depan gerbang sekolah itu pun menjalankan mobilnya memasuki halaman sekolah dan menuju tempat parkir di bagian belakang ruang-ruang kelas. Sengaja tempat parkir mobil para orangtua murid dibuat di bagian belakang sekolah atau di bagian belakang ruang kelas supaya mobil yang datang dan pergi atau yang parkir dan bergerak tidak mengganggu anak-anak yang sedang belajar. Lalu itu juga mempertimbangkan keamanan anak-anak yang akan hilir mudik di taman sekolah pada jam istirahat dan jam pulang sekolah.
Taman itu memiliki beberapa ayunan dan seluncuran untuk anak-anak bermain. Semua ayunan dan seluncuran itu dicat dengan cat warna-warni yang menarik dan cerah sehingga membuat anak-anak tertarik bermain di sana. Lalu ayunan dan seluncuran itu juga selalu dijaga kebersihannya tiap hari sehingga anak-anak pun bisa bermain dengan tenang, senang, dan aman.
Mobil yang dikendarai Kathy berhenti di bagian belakang sekolah. Kathy memarkirkan mobilnya di satu tempat yang kosong. Tak lupa dia menarik rem tangan saat mobil sudah parkir dengan posisi yang tepat.
"Sudah sampai ya, Sayang. Ini sekolahmu. Ayo kita turun," Kathy mencabut kunci kontak mobil dan menoleh ke samping.
Jessica yang sedang memangku Son pun melepaskan sabuk pengaman di bahunya dan bersiap-siap membawa Son turun dari mobil.
Kathy juga turun dari mobil dan membuka pintu belakang untuk mengambil tas Son sebelum menutupnya kembali dan berjalan memutari bemper belakang mobil untuk mendekati Son yang sedang digandeng Jessica.
"Ayo kita masuk ke dalam," katanya pada Son dan Jessica yang segera berjalan mengikuti langkahnya.
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Inru
Mampir thor..
2022-09-10
1
Erni Sari
maaf Thor baru bisa mampir.
semangat thor tunggu upnya
2022-08-27
1