Bab 13
Sementara Tom ke bawah berjalan-jalan menghirup udara sore di taman, Kathy ke kamar Son melihat bayinya itu.
Elen dan Jessica yang ada di kamar Son pun menoleh ketika Kathy masuk.
"Gimana? Son sudah minum susu belum?" tanya Kathy saat langkahnya sampai di depan Elen dan Jessica.
"Sudah, Bu Kathy," jawab Jessica cepat. "Sekarang dia sudah tidur lagi."
"Ohya? Coba kulihat," Kathy melongokkan kepalanya meihat Son yang sedang tidur.
"Hmmm..., tampaknya nyenyak sekali," Kathy tersenyum tipis. Hatinya lega mengetahui bayinya baik-baik saja sejak ditinggal tadi. Jessica dan Elen mengurusnya dengan baik.
"Tom masih tidurkah?" tanya Elen.
"Sudah bangun," jawab Kathy.
"Sebentar lagi waktunya makan malam. Kamu nggak mengajak Tom ke bawah, Kath?" Elen mengingatkan
"Satu jam lagi baru makan malam," tolak Kathy. "Aku ingin menggendong Son sebentar kalau dia bangun nanti."
"Nggak apa-apa, Son baik-baik saja," Jessica tersenyum. "Bu Kathy bisa mempercayakan dia sepenuhnya padaku."
"Iya, Kath. Son biar aku dan Jessica yang menjaga. Kamu ajak Tom makan malam lebih cepat. Mana tahu dia sudah lapar," saran Elen.
"Aku belum lapar," Kathy masih menunda. Dia duduk di tepi ranjang dan memandangi Son yang sedang terlelap.
Elen dan Jessica saling memandang. Lalu sama-sama menggeleng. Seolah berusaha memaklumi sifat Kathy itu.
"Baiklah, kalau begitu aku ke bawah dulu menyiapkan makan malam untuk Tom dan kamu," Elen mengalah.
"Iya, pergilah," kata Kathy.
Elen pun berjalan keluar dari kamar bayi dan menuju tangga. Memang setiap malam dia yang menyiapkan makan malam untuk Tom dan Kathy walaupun yang memasak adalah pelayan khusus di rumah Tom. Tapi pelayan tersebut pulang pukul 6 sore setelah siap memasak dan mencuci perkakas masak.
Jadi saat Tom dan Kathy hendak makan malam pukul 7, Elen yang mengambilkan piring dan menyendokkan nasi untuk mereka. Lalu hidangan di atas meja yang ditutupi tudung saji juga dia susun sedemikian rupa supaya lebih mudah diambil Tom dan Kathy. Setelah mereka berdua selesai makan, Elen akan mencuci piring dan mengeringkannya. Lalu dia akan makan nasi dan lauknya sendiri yang ditaruh di meja tersendiri oleh tukang masak di rumah Tom.
Kathy dan Jessica sama-sama duduk di tepi ranjang berbincang setelah Elen keluar dari kamar. Tentunya, Kathy dan Jessica berbincang tentang pengalaman Jessica selama 6 tahun menjaga bayi. Dan Kathy pun mendengarkannya dengan saksama.
Rupanya tidak gampang menjaga bayi yang baru lahir. Selain semua peralatan makan minumnya harus bersih bebas dari kuman, apa yang dimakan atau diminumnya seperti susu dan lain-lain juga harus dijaga dengan hati-hati jangan sampai terkontaminasi. Misalnya menutup kaleng susu bubuk tidak rapat bisa memicu udara yang masuk membawa virus atau bakteri dan hal itu akan menimbulkan masalah pencernaan pada bayi.
Lalu bayi juga bolak-balik harus dibawa imunisasi sesuai jadwal di buku imunisasi yang diberikan oleh pihak rumah sakit saat orangtua bayi membawa pulang bayi yang baru dilahirkannya. BCG, DPT, Polio adalah imunisasi wajib saat bayi baru dilahirkan. Lalu ada juga Hepatitis, Campak Cacar Air dan lain-lain yang diberikan saat bayi berusia sekian bulan atau sekian tahun.
Selain itu, memandikan bayi yang baru lahir harus hati-hati karena tali pusarnya masih lengket. Tali pusarnya harus dikeringkan dengan benar atau bahkan diusahakan tidak terkena air.
"Sewaktu di rumah sakit, suster yang memandikan bayiku," cerita Kathy. "Karena mereka sudah berpengalaman sedangkan aku tidak tahu sama sekali jadi tidak berani."
"Iya, memang seharusnya begitu, Bu Kathy," kata Jessica. "Lagipula kudengar dari cerita Bu Elen kalau Bu Kathy melahirkan secara operasi. Tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk menjaga atau mengurus bayi sendiri. Sebaiknya Bu Kathy lebih banyak istirahat."
"Iya, aku sih tidak berani memandikan bayiku karena tali pusarnya belum lepas," balas Kathy. "Katanya harus menunggu sekitar 2 minggu baru bisa lepas sendiri?"
"Iya, betul. Bayinya belum boleh diberi bubur juga. Setelah 4 bulan baru boleh. Itu pun hanya berupa bubur bayi saja," balas Jessica.
"Ohya, giginya akan tumbuh juga tapi berupa gigi susu," ingat Kathy sambil tersenyum memandang Jessica.
"Betul, Bu. Setelah 3 bulan," jawab Jessica sambil tersenyum juga. "Banyak tahap yang harus dilalui oleh bayi yang baru lahir."
"Untunglah kamu mengetahui semuanya. Aku merasa lebih lega karena kamu sudah pernah menjaga 2 bayi sebelumnya. Sedangkan aku belum berpengalaman."
"Nanti Bu Kathy akan mengetahuinya juga secara bertahap. Pengetahuan dan pengalaman menjaga bayi akan didapat dengan melihat atau melakukan praktiknya langsung."
"Iya, Jes. Semoga aku bisa menjadi ibu yang baik bagi anakku," harap Kathy.
Mereka berbincang-bincang sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
"Wah, Son belum bangun," Kathy melongokkan wajahnya menatap Son kecil yang masih tertidur pulas di atas ranjang bayi dengan kain bedong membungkus tubuhnya.
"Bu Kathy turun ke bawah saja dulu buat makan malam. Biar Son kecil aku yang menjaganya," Jessica mengingatkan Kathy untuk segera ke lantai bawah mencicipi hidangan makan malamnya.
Kathy baru tersadar kalau dia sudah menghabiskan banyak waktu di kamar bayi berbincang-bincang dengan Jessica sampai melupakan Tom yang sudah lama menunggunya buat makan malam.
"Baiklah, aku tinggal dulu ya," Kathy pun bangkit dari duduknya di tepi ranjang dan berjalan keluar dari kamar.
Dia kembali ke kamar utama sebentar untuk melihat apakah Tom masih ada di sana. Rupanya tidak ada siapa-siapa di sana. Tom pasti sudah turun ke bawah, pkir Kathy.
Kathy menuruni tangga dengan hati-hati untuk menjaga luka bekas operasi di dinding perutnya. Sesampainya di bawah dia berjalan ke ruang makan untuk melihat kalau-kalau Tom ada di sana. Ternyata memang ada.
Tom sudah balik dari menghirup udara sore di taman. Dia sudah duduk di ruang makan sejak 15 menit lalu sambil mengobrol dengan Elen yang sedang menyendokkan 2 piring nasi untuk tuan dan nyonyanya.
"Akhirnya kamu selesai juga," kata Tom yang melihat kedatangan Kathy di ruang makan.
Istrinya berjalan mendekat lalu duduk di kursi makan berhadapan dengannya. Mereka dibatasi meja makan yang di atasnya sudah dipenuhi aneka macam lauk yang menggugah selera.
"Wah, tampaknya lezat sekali," kata Kathy sambil memandangi lauk daging ayam di depannya.
Pelayan di rumahnya memasak daging ayam dengan minyak wijen yang wangi sehingga tercium harumnya di ruang makan itu.
"Iya, Kath," Elen datang mendekat dengan 2 piring nasi putih yang baru disendoknya dari rice cooker. "Terutama kamu harus makan daging ayam yang dimasak dengan minyak wijen ini karena bagus untuk memulihkan tubuhmu yang baru habis melahirkan."
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Erni Sari
hadir Thor, maaf baru sempat mampir.
semangat up nya
2022-08-23
1