Mobil yang dikendarai Tom Simon membelah jalanan yang lumayan ramai di siang itu. Tom mengendarainya dengan hati-hati karena ada bayi kecil yang sedang berada di gendongan ibunya di jok belakang.
Kathy memilih duduk di jok belakang yang kosong dan lapang sementara Tom duduk di belakang kemudi menjalankan mobilnya perlahan sekeluarnya dari rumah sakit.
Kathy menginap selama 5 hari di rumah sakit dan Tom selalu menjaganya. Beberapa kali pula Tom ikut menggendong bayi laki-laki mereka saat bayi itu dibawa oleh suster ke ruangan Kathy.
Pertama kali memiliki bayi, Kathy diajari suster cara menggendong bayi yang benar. Beberapa kali pula Kathy membuatkan susu formula untuk sang bayi. Dia dipesan suster harus memberi minum bayi setiap 2 jam sekali bahkan tak peduli jika itu di malam hari atau di dini hari. Bayi yang baru lahir dengan cepat akan merasa lapar karena minumannya hanya susu formula dan air putih. Karena itu sang bayi harus diberi susu setiap 2 jam sekali. Biasanya bayi akan menangis saat dia merasa lapar. Jika bayi tidur dengan nyenyak orangtua boleh ikut tidur dan melupakan sejenak waktu 2 jam itu.
Rasanya akan sangat melelahkan bagi seorang ibu untuk menjaga dan menggendong bayi yang baru lahir bahkan di tengah malam. Tapi untunglah Kathy bakal dibantu baby-sitter khusus yang dipesan dari yayasan penyalur tenaga pengasuh bayi.
Mobil yang dikendarai Tom sudah menyusuri jalan raya selama setengah jam lebih. Tak lama kemudian mobil itu sampai di depan sebuah kompleks pervilaan dan Tom pun menjalankannya memasuki gerbang villa yang dijaga oleh 3 orang satpam.
Mereka segera mengenali pemilik mobil itu yang merupakan pemilik satu dari sekian banyak villa yang ada di dalam kompleks. Villa yang ada di dalam kompleks yang luas itu umumnya besar, megah, dan mewah dan berharga belasan miliar.
Mereka yang mengetahui Tom pulang dengan membawa istri dan seorang bayi sebagai anggota baru keluarganya segera memberi selamat ketika Tom membuka pintu kaca dan memberi salam. Tentu saja Tom merasa harus menyapa ketiga satpam yang sudah lama mengenalnya itu setelah 5 hari Tom meninggalkan villa dan menginap di rumah sakit menemani Kathy.
Bisa dibilang, demi rasa perhatian dan kasih sayangnya pada Kathy juga sang buah hati, Tom rela berlelah-lelahan menginap di rumah sakit sambil ikut menjaga Kathy dan bayi mereka. Tom bahkan tidak masuk kantor selama 5 hari ini karena baginya tidak ada yang lebih penting daripada menyambut kehadiran sang buah hati yang telah lama dinanti-nantikan.
"Selamat ya, Pak Tom atas kelahiran bayinya," begitu ketiga satpam yang sedang berada di pos depan gerbang villa memberi ucapan selamat berturutan.
"Terima kasih, Pak," Tom membalas mereka dengan senyum sumringah. Semburat kebahagiaan tergambar jelas dari rona wajahnya yang berseri-seri.
Setelah membalas ucapan selamat dari mereka, Tom pun menutup kembali kaca mobilnya dan menjalankannya perlahan memasuki gerbang kompleks. Villa Tom tidak begitu jauh letaknya dari gerbang. Hanya sekitar 3 menit dari gerbang sudah bisa sampai ke villa milik Tom.
Begitu mobil Tom sampai di depan villa, penjaga gerbang segera membukakan gerbang untuk majikannya yang baru pulang bersama istri dan anaknya.
"Selamat ya, Pak Tom, Bu Kathy," penjaga gerbang tak lupa memberi ucapan selamat pada Tom dan Kathy yang melongok sedikit melalui jendela kaca mobil yang dibuka Tom.
"Makasih, Pak," Kathy membalas dari jok belakang mobil sambil mengusap lembut pipi bayi mungil yang sedang digendongnya. Senyum sumringah berseri-seri juga terpancar jelas dari rona wajahnya.
Setelah itu mobil pun dijalankan Tom melewati gerbang dan menuju halaman pintu utama. Tom memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu utama di mana terdapat beberapa anak tangga menuju ke dalam. Sudah 5 hari Tom dan Kathy meninggalkan rumah. Saat pergi dari rumah 5 hari lalu, Kathy masih dalam keadaan hamil besar. Dan sekarang dia pulang dalam keadaan sehabis melahirkan.
"Sayang, kita sudah sampai di rumah. Ini rumah kita, Sayang," bisik Kathy dengan penuh kasih sayang di dekat telinga bayi laki-lakinya.
"Ayo, Sayang, kita turun," kata Tom sambil menoleh sejenak ke belakang sebelum membuka pintu mobil di kanannya dan berjalan ke pintu belakang untuk membukakan pintu bagi Kathy yang sedang menggendong bayi mereka.
Mendengar suara mesin mobil yang diberhentikan di halaman villa, seorang tukang kebun yang sedang memangkas tanaman di sekitaran situ segera berjalan mendekat. Dia berdiri di belakang Tom seolah ikut berjaga-jaga bila ada sesuatu hal yang harus dilakukannya untuk membantu majikannya yang baru pulang.
Kathy keluar dari jok belakang mobil dengan hati-hati. Dia menggeser kakinya mendekati pintu mobil dan menapakkan sepatunya di lantai sementara Tom memegang lengannya untuk membantunya bangkit atau berjaga-jaga supaya bayi kecil yang digendong Kathy dalam keadaan aman tidak terbentur atau terlepas dari gendongan. Karena ini pertama kali bagi Tom dan Kathy memiliki bayi, jadi mereka sangat was-was menjaganya.
"Di bagasi belakang ada beberapa barang dan tas yang perlu diturunkan," kata Tom pada penjaga kebun yang berdiri bersiaga di belakangnya sedari tadi.
Tukang kebun pun menerima kunci mobil dari Tom sementara Tom bergegas membimbing Kathy menaiki anak tangga memasuki pintu utama.
Tukang kebun yang tadi menerima kunci mobil dari Tom segera membuka bagasi belakang mobil dan menurunkan beberapa tas besar berikut beberapa barang yang dibawa pulang dari rumah sakit. Pastinya itu tas yang berisi baju-baju Tom dan Kathy yang sudah dicuci oleh tukang cuci di rumah sakit. Juga popok, bedong, dan perlengakapan bayi lainnya. Semua itu diturunkan oleh tukang kebun dan dibawa masuk ke villa.
Kepulangan Tom disambut oleh para pelayan di dalam villa. Mereka tahu kalau hari ini majikan mereka akan pulang dari rumah sakit dengan membawa serta seorang bayi laki-laki yang baru dilahirkan ke dunia. Bayi itu masih sangat kecil dan mungil karena usianya masih 5 hari. Karena itu mereka sangat berhati-hati dalam menyambut kepulangannya. Semuanya sudah dipersiapkan dengan baik oleh para pelayan di rumah itu dengan arahan dari Elen, kepala pelayan.
Elen terkenal sebagai kepala pelayan yang dingin dan tegas terhadap para bawahan sehingga tidak ada yang berani membantah kata-katanya. Dia juga sangat teliti dalam mencermati setiap hasil pekerjaan dari bawahannya. Bila ada yang dirasanya kurang berkenan akan langsung ditegurnya atau diberhentikannya sehingga mereka pun tidak berani macam-macam alias selalu menuruti semua perintahnya
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Inru
Memang melelahkan, apalagi yang nggak punya baby sitter kayak Katty🙄
2022-08-17
1
Erni Sari
Sudah masuk fav, like dan koment
2022-08-15
1