Kini Arumi sudah di bawa kembali ke mansion setelah di izinkan oleh dokter di rumah sakit.
Arumi dan Naina di jemput oleh Bryan. Dia menyempatkan waktunya sebentar sebelum balik lagi ke kantor.
Setelah sampai. Mereka keluar dari mobil mewah milik Bryan. Bryan yang melihat jika Arumi yang belum terlalu kuat untuk berjalan,akhirnya menawarkan untuk membantunya. Apalagi Naina yang sedang sibuk mengambil barang-barang Arumi.
" Mari aku bantu!" ujar Bryan.
" Tidak usah tuan.! Terimakasih, saya bisa sendiri." tolak Arumi halus.
Karena tahu jika Arumi tidak akan mengizinkan dia untuk membantunya. Akhirnya dia memberi kode pada Naina agar membantu Arumi masuk ke dalam.
Naina yang tanggap,kemudian membantu Arumi,dan mereka terus saja masuk menuju kamar Arumi.
Sedangkan Bryan. Dia kembali menyuruh pelayan untuk membawa barang-barang Arumi masuk ke dalam.
Dia terburu-buru balik ke kantor,karena sebentar lagi akan ada meeting penting.
Naina kemudian membantu Arumi untuk beristirahat. Walaupun tubuhnya sudah membaik,tapi kadang dia merasa nyeri jika terlalu banyak bergerak.
" Terimakasih kak Naina,selama ini sudah bantuin aku." ucap Arumi tulus pada Naina.
" Sama-sama Arum, udah jadi tanggung jawab ku menjaga pasien,iya kan" ujarnya seraya tersenyum.
" Ya sudah,aku siapkan makan mu ya! Karena sebentar lagi. Aku harus balik ke rumah sakit,tidak apa-apa kan?"
" Iya kak tidak apa-apa."
Mereka akhirnya tersenyum. Naina sekarang sudah di kontrak menjadi perawat pribadi Arumi dari Bastian sendiri. Jadi yang akan menggaji Naina adalah Bastian. Walaupun Bryan sebelumnya ingin membayar gaji Naina,tapi di tolak oleh kakaknya Bastian.Hingga Bryan hanya pasrah saja mengikuti kemauan kakaknya itu.
Sedangkan di kantor. Bryan kini memasuki perusahannya.
Karyawannya yang berpapasan dengannya,pasti akan membungkuk memberi hormat pada pria nomor satu itu.
Bryan masuk ke ruangannya,dan di sana sudah ada Farel yang memang menunggunya.
" Apa mereka sudah datang?" tanya Bryan.
" Sudah tuan,sekitar 10 menit yang lalu. Kalau begitu mari kita menuju ruang meeting saja tuan." ucap Farel,dan mendapat anggukan dari Bryan.
Mereka kemudian masuk ke dalam ruang meeting dan menjalankan meeting penting mereka.
Hingga selesai,kini Bryan dan Farel kembali ke ruangannya.
" Bagaimana dengan Tara? Apa dia masih menjalin hubungan dengan pria itu.?" Tanya Bryan,karena dari tadi melihat ponselnya yang bergetar karena panggilan dari Tara.
Sedangkan Farel yang memang sudah sangat tahu tentang apa yang terjadi pada tuannya kini faham maksud dari Bryan.
" Masih tuan. Bahkan kata mata-mata kita,bahwa kekasih nona Tara sekarang,ingin memperalat nya untuk meminta uang pada anda. Dengan alasan ingin membuka modal usaha tuan. Dan nona Tara menyetujuinya. Mungkin saja dia menelfon anda untuk menjalankan misi mereka." ujar Farel dengan jujur.
Bryan tersenyum sinis kemudian duduk kembali di kursi kebesarannya.
" Setelah apa yang dia lakukan di belakang ku,sekarang dengan tak tahu malunya ingin memperalat kan ku. Cih,menjijikan sekali. Kau tahu bukan? Jika seseorang yang berkhianat padaku. Maka hukumannya adalah?" tanya Bryan.
" Kesengsaraan tuan " jawab Farel cepat.
" Betul sekali Farel. Kamu memang asistenku yang terbaik. Maka biarkan saja dia bersenang-senang,dan anggap jika saya belum mengetahui kebusukannya sama sekali,dengan begitu. Saya dengan gampangnya menjebak serta membuatnya gila pada saat nya nanti" ujar Bryan dengan tersenyum devil.
Ya setelah Bryan fikir-fikir. Jika melepaskan Tara dengan begitu saja,karena mengetahui dia berselingkuh. Sangat di sayangkan olehnya. Maka dari itu. Bryan memiliki rencana yang dapat menjebak serta membawa Tara ke dalam lembah kesengsaraan yang akan dia nikmati nantinya.
Bahkan para pegawai dan pelayan nya sudah di terapkan dengan hukuman itu.
Tak lama ponsel Bryan kembali berdering. Dan dengan berat hati Bryan mengangkatnya.
" Hallo.!" ucap Bryan.
" Hallo sayang,kamu kemana sih? Aku dari tadi menelpon mu. Tapi kamu gak pernah angkat,apa kamu sudah tak mencintaiku lagi?" ujar Tara di sebrang sana dengan tak tahu malunya.
" Maaf,tadi aku sedang meeting dengan klien penting ku. Jangan berbicara hal seperti itu. Sampai kapanpun aku akan mencintaimu." Walaupun merasa jijik,mengungkapkan kata-kata itu,tapi Bryan tetap harus melakukannya demi rencananya berjalan mulus.
Farel yang dari tadi melihat ekspresi tuannya,hanya bisa menahan tawanya saja.
" Baguslah. Aku kira kamu sudah tidak mencintaiku,karena kita yang terpisah oleh jarak sayang. Oh ya sayang, dua bulan lagi aku sudah balik ke indo dan akan menetap di sana sayang. Apa kau senang? karena aku berencana ingin membuka usahaku di sana sayang. Bagaimana menurutmu sayang.!"
" Wow,benarkah? Aku sangat senang sekali sayang,apapun yang kau mau. Aku selalu mendukungmu,jadi tenang saja ya!!" ujar Bryan.
" Okey sayang,kalau gitu aku matikan sambungannya ya! karena ingin pergi dengan temanku. Miss u sayang."
klik.
Sambungan terputus. Dengan sinisnya Bryan menatap layar ponsel yang kini telah redup.
" Sangat menjijikan sekali bukan? Kalau bukan untuk membalaskan dendam ku,sudah ku habisi wanita ****** ini dengan selingkuhannya itu. Shitt .!!!" ujarnya pada Farel.
" Sabarlah tuan. Buat wanita itu menyesal sejadi-jadinya karena telah mempermainkan perasaan anda tuan. Kami akan selalu membantu jika tuan membutuhkan bantuan kami."
" Yap,kau benar sekali Farel."
**
Bryan memasuki halaman mansion nya. Setelah pulang bekerja,kali ini dia tidak di antar oleh Farel. Karena Farel yang memiliki kesibukan lain.
Bryan masuk ke dalam. Tapi langkahnya terhenti saat ingin melihat kondisi Arumi. Dia kemudian berjalan ke arah kamar Arumi. Dan karena penasaran,dia kemudian membukakan pintu kamar Arumi,dan melihat jika wanita itu sedang duduk menatap ke arah luar,dari balik kaca jendelanya.
" Apa kau sudah minum obat?" tanya Bryan lembut. Dan berjalan masuk ke dalam kamar Arumi.
Arumi menoleh ke arah suara Bryan. Kemudian dengan wajah dinginnya,Arumi mengangguk tanpa menjawab ucapan Bryan.
Dan Bryan yang memaklumi sikap lain Arumi padanya,hanya bisa pasrah.
" mau keluar dan jalan-jalan sore? Biar aku temani." ucapnya lagi.
" Tidak usah tuan,terima kasih " ujar Arumi lagi.
" Ya sudah kalau begitu. Jika kamu membutuhkan sesuatu,jangan sungkan untuk menghubungiku ya? Aku ingin mandi dulu,karena kegerahan." ujar Bryan dengan mengelus pucuk kepala Arumi. Kemudian berjalan keluar dan menutup kembali pintu kamar Arumi.
Sedangkan gadis cantik itu,hanya memperhatikan tingkah lain yang di lakukan oleh Bryan. Selama menikah,baru kali ini dia melihat sikap Bryan yang lembut. Walaupun di rumah sakit,dia juga melakukan hal tersebut.
Dia akhirnya menggelengkan kepala untuk menyadarkan pikirannya.
" Dia pasti memiliki maksud lain,tidak mungkin dia bisa berubah drastis begitu secara tiba-tiba. Aku tidak boleh terpengaruh olehnya. Apapun yang terjadi." batinnya dengan terus menatap ke arah pintu kamarnya.
Sedangkan Bryan. Dia kemudian berdiri di balkon kamarnya. .Karena setelah masuk ke kamar Arumi tadi, tiba-tiba hatinya terenyuh melihat Arumi yang seperti menahan kesedihannya.
Hati Bryan bergetar dan rasa bersalah kembali menghantuinya. Bryan seperti menyesal karena sudah melakukan kekerasan padanya.
Saat ini pasti Arumi sangat takut dengannya. Itu yang ada di dalam benak Bryan. Dia bertekad untuk memperbaiki hubungannya mereka dengan baik. Walaupun Arumi masih enggan menerima nya,tapi dia akan berjuang.
...
Jangan lupa like dan komen ya gengs 💪🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments