Ada apa dengannya?

Arumi menyiapkan air hangat untuk Bryan. Setelah dia di izinkan oleh Bryan untuk memasuki kamarnya. Sekalian dia membersihkan seluruh kamar Bryan yang kelihatannya sedikit berantakan.

" Akhirnya selesai juga." ucapnya dengan senang. Karena setidaknya dia sedikit melakukan kewajibannya sebagai seorang istri. Ya walaupun sebenarnya Bryan tak pernah menganggapnya.

Dia kemudian keluar dari kamar itu. Kemudian berjalan menuruni tangga, dan berpapasan dengan Bryan yang juga ingin naik ke kamarnya. Setelah keluar dari ruang kerja pribadi miliknya.

" Tuan !!" panggil Arumi dengan menundukkan kepalanya.

Bryan menoleh ke arah Arumi dengan malasnya." Ada apa?" tanya Bryan seperti malas meladeni Arumi.

" Ah tidak tuan, aku hanya ingin menanyakan apa tuan perlu sesuatu?" tanya Arumi, tapi tidak berani menaikan kepalanya. Karena dia sangat takut melihat tatapan kebencian dari Bryan.

" Buatkan saya makan malam!!" ujarnya kemudian berlalu meninggalkan Arumi.

Tanpa mendengar jawaban Arumi.

" Hufftt,, semangat!" ucap Arumi menyemangati dirinya sendiri. Kemudian berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam Bryan.

Bryan kini telah selesai mandi. kemudian dia mengambil wine di dalam kulkas mini miliknya di dalam kamar. Kemudian dia berjalan arah balkon kamarnya.

Bryan sedang di landa rasa karuan, setelah melihat sedikit perubahan pada diri kekasihnya. Yang entah mengapa Bryan merasa Tara sedikit berbeda dari Tara yang sebelum berangkat ke luar negeri.

Dan dia kembali teringat ketika Tara tadi bertatapan sedikit lain dengan pria yang mereka temui tadi mall.

" Apa ada yang di sembunyikan oleh Tara? tapi apa mungkin? Tara sangat mencintaiku. Jadi dia tidak mungkin bermain api di belakangku. Aku sangat mempercayainya. Ya Tara tidak mungkin mengkhianati ku.!" Gumam Bryan dan kembali menyesap wine di gelas yang di pegang nya.

Dia seakan ragu dengan pikirannya sendiri. Di lain sisi, dia sedikit melihat gelagat aneh setiap kali berada dengan Tara. Tapi dia juga sangat mempercayai kekasih nya itu.

Pikiran Bryan kembali berkecamuk setelah mengingat pernikahan paksa yang di lakukan oleh ayahnya sendiri.

" ****.. kalau saja aku tidak menikah dengan gadis sialan itu, pasti aku sudah akan menikahi Tara-ku. semua seakan kacau setelah kehadiran Wanita itu.!"

Bryan yang sedang berperang dengan pikirannya. Kini di sadarkan dengan ketukan pintu pada kamarnya.

" Pasti wanita sialan itu yang mengganggu waktuku." Dia berjalan mendekati pintu dengan emosi. Karena Arumi telah menganggu waktunya.

ceklek

" Ada apa!!" Bentak Bryan tiba-tiba pada Arumi yang sedang berdiri di depan pintu kamar nya.

" Saya telah menyiapkan makan malam mu tuan " ucap Arumi seraya tersenyum dan dia sedikit tersentak dengan bentakan Bryan.

Bryan yang melihat Arumi tersenyum. Kembali merasa emosi, karena melihat Arumi seakan bahagia. Sedangkan dia sedang merasa tersiksa.

" Pergilah !! aku akan ke bawah.!" Usir Bryan kasar.

Brukkkkkk

Bryan menutup pintunya dengan sangat kasar. Tapi Arumi hanya tersenyum simpul. Dia sudah sangat hafal dengan tingkah Bryan.

Kemudian balik menuju dapur sembari menunggu Bryan untuk datang ke sana.

Tak lama orang yang di tunggu datang dengan raut wajah yang sangat tak mengenakan.

" Siapkan makananku.!!" perintahnya.

Arumi dengan sigap menyiapkan lauk pauk untuk Bryan.

" Silahkan makan tuan " ucap Arumi sembari tersenyum hangat.

Bryan kemudian menikmati makanan yang di siapkan oleh wanita yang tak pernah di anggapnya itu.

deg

" Masakannya seperti masakan ibu. Ini terasa sangat lezat. Aku kembali merindukan ibu." Dia kembali memakan lahap makanannya.

Arumi tersenyum hangat menyaksikan betapa lahapnya Bryan menikmati masakan yang di buatnya.

Hingga makanan itu tandas di atas meja makan. Karena baru kali ini Bryan mau menyentuh masakannya.

" Masaklah setiap hari untuk ku! " Kemudian dia berlalu meninggalkan Arumi yang masih setia berdiri dengan sambil tersenyum hangat.

" Ada apa dengan wanita itu.? kenapa dia terlihat tersenyum saja dari tadi. Apa dia sudah gila.? Dasar wanita aneh!!." Gumam Bryan dan terus berjalan kembali ke kamarnya.

Sedangkan Arumi. Gadis cantik itu kembali membersihkan meja makan. Dan dia kemudian berbalik ke kamarnya.

drtttt

drttt

Hp Bryan berdering. Menandakan ada panggilan dari seseorang. Dia kemudian mendekat dan melihat jika panggilan itu dari sang kekasihnya. Wajah Bryan kemudian tersenyum cerah.

" Hallo sayang! ada apa? hm?" tanya Bryan dan berjalan mendekat ke arah soffa dan duduk dengan santainya.

" Sayang.! aku harus balik ke luar negeri malam ini karena ada urusan yang sangat mendadak besok dan tidak bisa di tinggalkan." ucap Tara di sebrang.

" Kenapa mendadak sekali sayang? apa itu terlalu penting ? hingga kamu tidak bisa berlama-lama di sini?" ucap Bryan yang kembali merasa heran dengan kekasihnya tiba-tiba.

" Tidak bisa sayang. Maafkan aku sayang, aku matikan dulu panggilannya karena harus menyiapkan barang-barang ku. Aku akan sangat merindukanmu sayang, see u" ucap Tara dan kemudian mematikan sambungan telpon mereka.

Bryan yang belum sempat menjawab. Melihat ke arah layar ponselnya yang sudah padam.

" Apakah sebegitu sibuknya dia? hingga kembali secara mendadak seperti ini?, dan tidak memintaku mengantarkannya ke bandara seperti biasannya. Cukup aneh sekali tingkahnya." gumamnya.

Bryan kembali merasa curiga dengan tingkah Tara. Dia kemudian membanting ponselnya secara sembarangan dan menuju ke kasurnya. Dia ingin merehatkan tubuhnya karena sudah sangat frustasi dengan berbagai pikiran yang terus mencengkam di otaknya.

Jangan lupa like dan komen ya gengss,🙏masukan juga ke list favorit kalian ya 🥺🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!