Pertarungan Sengit

Shian meringis memegangi ujung bibirnya berdarah saat Janeth menamparnya. Tetapi pria itu merasa senang karena akhirnya apa yang ia incar dari beberapa hari yang lalu kini telah tersalurkan.

Rasa manis pada bibir itu masih sangat ia ingat, dan bagaikan candu untuknya. Dia ingin merasakannya lagi dan lagi.

Shian sangat terangsang dengan bibir seksi Janeth, begitupun dengan tubuh gadis itu. Selama ini Janeth selalu menutupi keindahannya dengan pakaian old fashion.

"Keluar Shian!" bentak Janeth, menarik lengan Shian menuju pintu.

"Shian!" Janeth kembali menaikkan nada suaranya saat tangan Shian mencubit pinggangnya.

Bukannya berhenti pria itu justru semakin berani, kali ini ia meremas bok*ng Janeth dengan gemas, sesuatu yang terlihat menggiurkan saat gadis itu sedang berjalan.

Plangg

Janeth kembali memukul Shian dengan senjata andalannya. Entah bagaimana nampan besi itu bisa berada di ruang tamu. Seperti sudah dipersiapkan sebelumnya.

"Awh!" pekik Shian sambil memegangi kepalanya yang baru saja dipukul dengan nampan stainless steel oleh Janeth.

"Sangat kurang ajar!"

Bughh

Janeth kembali menghujani Shian dengan pukulan bak petinju. Dia tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh pria manapun, dengan lancangnya Shian mencuri ciuman pertamanya dan juga melecehkan bagian tubuhnya yang lain.

"Janeth! hentikan!" seru Shian, sebelum datang ke rumah gadis itu ia memang sempat meminum beberapa botol beer hingga membuatnya sedikit mabuk.

"Rasakan! sejak kapan kau semesum ini ha!"

"Janeth, akui saja jika kau memang menyukaiku kenapa harus berpura-pura marah seperti ini? kau menyukai sentuhanku bukan?"

Plak

"Jika kau masih saja memaksaku untuk menyukaimu, aku akan membuat barangmu itu patah menjadi dua," ancam Janeth sambil menyodorkan sapu lidi ke sela-sela kaki Shian.

Ah ada gunanya juga pajangan sapu lidi terbalik ini! batin Janeth memasang ancang-ancang.

"Janeth, no!" Shian menyilangkan kedua tangannya untuk melindungi 'sesuatu' yang sedang mengeras itu.

"Kenapa? apa kau takut asetmu patah?"

"Bukan hanya patah jika kau menggunakan itu untuk menyerangnya, tetapi dia akan terkoyak!" Shian meraih sapu kuno antik itu dari tangan Janeth.

"Berikan padaku!" sergah Shian, pikirannya sungguh dikuasai oleh alkohol.

"Ambil saja jika kau bisa!" Janeth tetap mempertahankan benda milik ayahnya itu. Adegan tarik-menarik pun terjadi, sesekali Janeth mengibaskan rambutnya yang mulai terlepas dari cepolan.

Layaknya bintang iklan sampo, rambutnya berhamburan ke segala arah mengikuti tubuhnya yang sedang memperebutkan sapu legendaris itu.

"Kau sangat seksi saat sedang seperti itu Janeth," goda Shian sambil tetap berusaha merebut sapu itu. Dia menambah kekuatannya dan menarik benda itu lebih kuat lagi.

Krak

Klek

Sapu patah menjadi dua, Janeth melotot membayangkan reaksi ayahnya saat tau barang purbakala-nya itu telah rusak.

"Shian kau merusaknya!" Janeth berlari ke arah Shian.

"Dasar! dasar! dasar!" Janeth memukuli tubuh Shian dengan batang sapu yang masih tersisa.

"Janeth! berhenti memukulku!"

"Tidak, kau jahat!"

"Dasar buaya! aku membenci buaya sepertimu!" Shian merasa adanya emosi mendalam dalam umpatan Janeth.

"Janeth dengarkan aku baik-baik," Shian memegang pergelangan tangan gadis itu, dan menciptakan kontak mata.

"Aku bisa merasakan jika kau sangat mencintaiku."

"Tidak, aku tidak pernah mencintai playboy sepertimu, Shian jadi berhentilah memaksaku." Janeth berlari ke kamarnya dan Shian pun mengikuti gadis itu, semakin lama hawa nafsu liar semakin membuatnya ingin menerkam Janeth.

Janeth masuk ke kamarnya dan berniat menutup pintu tetapi terlambat Shian telah lebih dulu masuk.

"Pergi Shian! aku lelah!" ucap Janeth mendorong tubuh tegap sahabatnya itu. Sambil mengatur deru napasnya. Janeth sangat lelah.

"Katakan dulu bagaimana perasaanmu padaku!"

"Sudah kukatakan, aku tidak memiliki perasaan apapun padamu, lagi pula kau sudah bersama Sisil dan kekasihmu yang lain, jangan harap aku bersedia masuk ke dalam rak koleksi pacarmu!" Janeth menonyor kepala Shian.

Hanya Janeth yang mampu melakukan hal itu pada Shian.

"Janeth, aku akan meninggalkan mereka semua jika sekali saja kau mau mengakui perasaanmu!" ucap Shian terdengar tulus.

"Apa untungnya bagiku Shian? bukankah aku ini hanya barang antik? jangan bilang kau yang menyukaiku karena perubahanku sekarang. Dasar buaya, kau hanya mementingkan rupa bukan hati!"

Janeth menitikkan air matanya, mata keabuan itu kini telah dipenuhi air lalu menetes membanjiri pipi mulusnya, Shian menghapus buliran bening itu.

"Jika aku mengatakan apa yang sebenarnya kurasakan sejak awal, apa kau akan membuka hatimu untukku Janeth?" tanya Shian semakin menghimpit tubuh gadis itu.

Karena terus menghindari Shian, tanpa sadar kaki Janeth membentur laci hingga hampir roboh. Sebuah sepatu tanpa pasangan itu pun terjatuh dari dalam laci yang memang kondisinya sudah terbuka.

Shian yang sejak tadi memandangi wajah Janeth, kini mengalihkan pandangannya pada si bening berkilau itu.

"Sudah kuduga, kau jugalah gadis pembawa kue itu!" ucap Shian kemudian memungut sepatu kaca imitasi tersebut.

Janeth tak dapat berkata apa-apa, karena akhirnya Shian telah menemukan bukti konkret dari apa yang selama ini pria itu pertanyakan.

Dasar Cinderella abal-abal, batin Shian bahagia.

"Shian, kembalikan!" ucap Janeth berusaha merebut miliknya.

"Ambil saja jika kau bisa!" ucap Shian sambil menyunggingkan senyuman termanisnya.

Adegan tarik menarik pun kembali terulang, dan kini semakin menantang, beberapa kali Shian merasa diuntungkan saat tubuh indah Janeth menghantam tubuhnya dengan keras.

Ponsel berdering

"Ya Mama, ada apa?" Shian mengangkat panggilan dari sang Ibu yang sebenarnya cukup mengganggu.

"Shian! bisakah kau menjemput Janeth Nak?"

"Untuk apa Ma?" tanya Shian, sambil memandang wajah Janeth yang tengah kelelahan.

"Mama membutuhkannya, jahitan mama terasa sangat ngilu. Mama butuh bantuan untuk merawat bungsu," pinta Ana tanpa tau jika putranya memang sedang berada di rumah perawat cantik itu.

"Pasti Ma, dia akan tinggal di mansion malam ini juga," ucap Shian puas.

Tanpa basa basi Shian pun menarik paksa tangan gadis itu. Akhirnya ia mempunyai alasan untuk membawa Cinderella-nya pulang.

"Shian! lepaskan! ambil saja sepatu itu, jika kau mau aku sudah ikhlas!"

"Tak perlu menarik tanganku seperti ini. Ambil saja sepatuku dan kau bisa memakainya jika kau mau!"

"Jantan-jantan tapi suka barang perempuan."

"Dasar banci kaleng!"

Shian hanya tersenyum tanpa mengatakan apa pun pada Janeth, hatinya berbunga karena dalam beberapa hari ke depan matanya akan terus dimanjakan oleh sosok Janeth di mansion.

"Kita mau kemana!" sergah Janeth berhasil melepaskan diri dari cengkraman Shian. Janeth berlari masuk ke rumahnya lagi.

"Janeth!"

"Kau harus ikut denganku malam ini!" Shian merengkuh pinggang ramping itu kemudian mengangkat tubuh Janeth ke dalam mobilnya.

"Shian, hentikan adegan tidak penting ini!"

"Kau akan membawaku kemana ha? ini penculikan! melecehkanku! dan kau pun juga sudah masuk ke rumahku tanpa ijin, tanpa permisi! aku bisa melaporkanmu ke polisi!" ancam Janeth, memukul-mukul pintu mobil Shian.

"Hentikan memukuli mobilku Janeth, itu akan melukai tangan halusmu," ucap Shian santai ia sudah mengunci pintu mobilnya agar gadis itu tidak kabur.

"Kemana kau akan membawaku?" sergah Janeth sambil membetulkan kancing kemejanya yang terbuka akibat perkelahian mereka.

"Bukankah sang pangeran akan membawa Cinderella-nya ke istana setelah berhasil menemukannya?" ucap Shian, dengan mengantongi sepatu Janeth pada salah satu sisi sakunya.

Mata liarnya terus memandangi dua gundukan yang sedikit terekspose itu.

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Ternyata prkiraanku salah..

2022-08-06

0

Lee

Lee

Ampun knapa spatu kacanya imitasi sih kak..?

2022-08-06

0

Lee

Lee

Pajangan sapu lidi???

2022-08-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!