Not Your Juliet (Bukan Julietmu)

Not Your Juliet (Bukan Julietmu)

PROLOG

Novel ini adalah sekuel dari Novel My Husband Is My Secret Lover (Ketika dendam dan cinta tumbuh secara bersamaan)

Orang bilang terkadang rasa cinta baru akan muncul ketika kita telah mengalami kehilangan, kita baru akan benar-benar merasakan dalamnya perasaan itu saat dia yang selama ini kita sia-siakan keberadaannya itu pergi.

Namun tidak dengan Yoshiano Lubby, pemuda tampan dan dingin itu tetap pada pendiriannya dan yakin tidak akan pernah jatuh hati pada Janetha Anjani, gadis berpenampilan biasa saja yang jauh dari kata cantik apalagi mempesona.

Begitupun dengan Janeth, ia yakin jika dirinya tidak akan pernah jatuh hati pada sahabat sekaligus atasannya itu, baginya Shian adalah seseorang yang hanya pantas dianggapnya sebagai sahabat sekaligus pasiennya, tetapi ternyata takdir berkata lain, Janeth terlalu sering membantu dan menyelamatkan Shian, hingga tanpa ia sadari perasaan cinta itu mulai muncul begitu saja dengan sendirinya.

Pada suatu hari, Janeth berhasil merubah penampilannya menjadi lebih indah dan sedap dipandang mata, sangat berbeda dengan penampilannya yang sebelumnya dan akhirnya membuat Shian mulai tertarik pada gadis itu, Shian sadar jika ternyata perasaannya begitu dalam pada Janeth bahkan sebelum Janetha merubah fisiknya.

Mereka pun akhirnya bersama, namun kebersamaan itu harus kandas begitu saja saat Ana, ibunda Shian tiba-tiba saja menentang hubungan kedua insan itu.

Layaknya kisah Romeo dan Juliet yang terhalang restu kedua orang tua mereka.

Akankah kisah Shian dan Janeth akan berakhir tragis seperti cerita legendaris itu, mari kita rubah alurnya hehe.

...•••...

Lima tahun berlalu, Janetha kembali ke Indonesia dengan membawa seorang anak lelaki berusia lima tahun.

“Janeth, siapa anak ini?” tanya Shian yang tak sengaja bertemu dengan gadis yang sangat dicintainya itu. Beberapa tahun ini pemuda yang telah tumbuh menjadi pria dewasa itu terus mencari keberadaan Janetha Anjani tetapi ia selalu gagal.

Janeth terlihat begitu terkejut saat wajah yang sangat ia benci itu tiba-tiba berada di hadapannya. Perasaan yang telah lama ia pendam dalam lima tahun belakangan ini terpaksa harus muncul kembali.

“Dia anakku! Jangan menyentuhnya!” gertak Janeth. Shian gemetar hebat saat mendapati gadis itu begitu terlihat marah, namun mata pria itu tak dapat terlepas dari wajah balita yang begitu mirip dengannya tersebut.

Siapakah anak tampan itu? Apakah ia memiliki hubungan dengan Shian?

Kita mulai ceritanya ya genk, dukungan berupa like, vote dan komen sangat-sangat Author persilahkan. Terima kasih 🤗🤗🤗

...❤❤❤...

Secangkir kopi arabica dengan dua lembar roti panggang selai kacang menemani pagi Shian, pemuda dengan wajah menawan itu tampak sedang menikmati sarapannya. Dia bukan orang yang terbiasa dengan sarapan tatapi hari ini asisten pribadinya begitu memaksanya. Dan melontarkan ancaman pada remaja tampan itu jika ia tidak mengisi perutnya dengan benar.

“Jika kau tidak sarapan, jangan harap aku akan mengatur jadwal kencanmu dengan gadis-gadis itu!” gertak Janeth sambil menekankan suaranya.

“Ayolah Janeth cukup katakan saja jika kau memang sebegitu perhatiannya kepadaku!” jawab Shian sambil menyibakkan rambut bagian depannya yang memanjang. Janeth terdiam, ini adalah kesekian kalianya pemuda itu terlihat mempesona dengan gesture seperti itu.

“Apa kau pikir aku sedang bercanda, Shian?” cecar Janeth dengan wajah seriusnya pada layar video call mereka.

“Janeth, berikan aku satu kesempatan."

“Kesempatan apa?” tanya gadis itu ketus.

“Kesempatan untuk melepaskan kacamata kudamu itu!” Shian tertawa terbahak, ia selalu saja menggunakan penampilan sahabatnya untuk bahan ejekan.

Tanpa menjawab perkataan Shian, gadis berambut ikal itupun menutup panggilan video-nya.

“Nak, apa kau sudah menyelesaikan sarapanmu?” Ana berjalan mneghampiri Shian dengan perutnya yang semakin membesar.

“Halo mama dan adik bayi, apa kabar kalian!” Shian menciumi perut ibunya bertubi-tubi. Menurutnya Ana adalah ibu terbaik yang pernah ada di dunia

“Baik sayang, wah Janeth benar-benar hebat ya. Dia bisa mengubahmu dengan singkat, kau bahkan tidak terlalu sering memakai sanitizer sekarang, Nak!” Ana terlihat begitu bahagia saat melihat tangan puteranya yang biasanya kasar dan kering akibat terlalu sering menggunakan hand sanitizer kini telah kambali normal.

“Kau pun mulai terbisa dengan makan pagi sekarang!”ucap Ana sambil mencium puncak kepala Shian.

“Ma, jangan terlalu berlebihan!”

“Katakan, apa Janetha cantik menurutmu?” goda Ana sambil tersenyum jahil pada sang putra.

“Ma, pertanyaan macam apa itu?” sanggah Shian ia selalu saja menghindar jika sang ibu ingin membahas tentang asisten pribadi sekaligus sahabat Shian tersebut.

“Ayolah, jujurlah pada mama Nak, apa kau bersedia untuk berjodoh dengan Janeth?” Ana mengedipkan satu matanya.

“Astaga, kenapa mama selalu saja ingin membahasnya? Shian dan Janeth hanya bersahabat.”

“Benarkah? Apa karena penampilan Janeth yang seperti itu, hingga membuatmu tidak tertarik padanya?” Ana masih saja ingin membahas hal itu.

“Ma, sudahlah! Shian harus berangkat ke kampus!,” pinta remaja itu kemudian meninggalkan sang ibu yang sebenarnya masih ingin menggodanya, Ana hanya menggelengkan kepalanya, jujur saja sebenarnya ia sangat menyukai Janeth, gadis yang sangat mandiri dan bisa menangani Shian dengan baik.

“Baby bos, apa kita perlu membawa virox wipes hari ini?” tanya David, semacam cairan disinfectant yang bisa Shian gunakan untuk melindungi dirinya dari sesuatu yang menurutnya tidak higienis, sebab pemuda itu mengidap Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD atau yang biasa disebut dengan penyakit gila kebersihan.

“Tidak, biarkan saja Janeth yang mengurusnya!” perinta Shian sambil membetulkan kancing kemeja kotak-kotaknya, ia tampak tampan dengan pakaian rapi itu, gaya rambutnya pun sempat menjadi trending di kalangan mahasiswa di kampusnya.

“Baiklah, apa Baby Bos sudah membawa hand sanitizer?”

“Biarkan Janeth yang mengurusnya David!”

“Dan jangan memanggilku dengan baby bos! Itu sangat memalukan!” pinta Shian.

“Baiklah tuan,” ucap David terkekeh ia sudah terbiasa dengan panggilan itu sejak Shian masih bayi.

Dari kejauhan tampak seorang gadis dengan penampilan khasnya, berjalan dengan tergesa-gesa dan menghampiri Shian. Tangannya penuh dengan buku-buku dan di punggungnya pun telah bertengger sebuah ransel yang sepertinya cukup berat hingga membuat gadis itu harus berjalan dengan posisi membungkuk untuk menahannya.

“Shian! Maaf aku telat!” ucap gadis itu sambil membetulkan kacamatanya. Pipinya merona karena paparan sinar mentari, sekilas terlihat menggemaskan bagi Shian.

“Jika tidak ingat kau adalah asisten kesayangan mama, aku sudah memecatmu dari kemarin!” ucap Shian sambil menatap jam klasik brandednya.

“Pecat saja! Jika begitu!” jawab Janeth seenaknya.

“Aku tidak bisa memecatmu Janeth, karena sulit sekali untuk mendapatkan asisten se-unik dirimu di dunia ini.”

“Sungguh? Lalu mengapa kau tidak mencari asisten yang seksi dan cantik saja agar lebih sedap dipandang tidak sepertiku!”

“Kau antik Janeth! Aku akan mengabadikanmu sebelum kau punah! Hahah!” Shian tertawa terbahak, membuat Janeth semakin kesal dibuatnya.

Astaga, kenapa senyuman tampan Romeo harus dimiliki wajah semenyebalkan Shian! gumam Janeth dalam hati, harus ia akui jika Shian adalah pemuda yang sangat mempesona.

“Jangan melihatku seperti itu! Aku tau aku tampan!” celetuk Shian sambil memposisikan wajahnya di hadapan Janeth.

“Cih, sangat percaya diri! Aku tidak sedang melihatmu bos tengik!”

“Tetapi tatapanmu padaku itu seperti--.”

“Seperti apa?” Janeth mengerutkan keningnya.

“Seperti tatapan yang mendamba!”

“Apa maksudmu Shian!” cecar Janeth yang sebenarnya telah memasukki fase salah tingkah karena Shian menangkap basah dirinya.

“Kau menadamban diriku Janeth! Mengaku saja!”

PLAK

Janeth memukul lengan pria itu hingga berbunyi nyaring. Membuat sang pemilik memekik, meskipun tidak terlalu sakit.

“Kau sangat bar-bar Janeth, bisakah kau bersikap lembut sedikit saja? Agar aku yakin jika kau benar-benar seorang perempuan!” goda pemuda bergigi rapi itu.

“Tentu saja aku perempuan! Kau pikir apa ha! Banci?!”

Bugh

Janeth kembali memukuli tubuh tuan muda itu dengan gemas, baginya Shian adalah sahabat terbaiknya, bahkan kedua orang tua pria itu pun sama sekali tidak menganggap dirinya sebagai seorang asisten atau perawat bagi Shian, mereka telah menggap Janeth sebagai bagian dari keluarga Luby.

“Hentikan Janeth! Kau belum cuci tangan kan!”

“Aku bahkan belum mandi jika kau tau!” jawab Janeth, meskipun itu tidak benar.

“Ish! Selain antik kau juga sangat jorok!” Shian mengibas-ngibaskan kemejanya yang telah diserang Janeth.

“Biarkan saja! Apa masalahnya? Apa kau sudah minum obat hari ini?” tanya Janeth.

“Hmm belum,” Shian menggelengkan kepalanya.

“Kenapa?”

“Aku menunggu asisten antikku untuk meminumkannya,” jawab Shian tersenyum simpul.

“Dasar!” Janeth pun meraih tas raksasa di punggungnya, di sana terdapat beberapa item keperluan Shian dan salah satunya adalah obat.

“Shian, apa yang kau rasakan akhir-akhir ini?” tanya Janeth sembari memasukkan thermometer ke mulut pemuda itu.

“Tidak ada, aku baik-baik saja,” jawab Shian sambil menggigit alat pengukur suhu itu.

“36 derajat celcius, normal!” ucap Janeth sambil menarik benda pipih itu dari mulut Shian.

“Dan kau Janeth? Apa kau baik-baik saja? Apa yang kau rasakan?” tanya Shian.

“Aku baik!”

“Tidak merasakan apapun? Sedikit pun?”

“Em em!” Janeth menggelengkan kepalanya.

“Tidak merasakan getaran aneh saat kau dan aku duduk berdua seperti ini?” goda Shian, posisi mereka amat sangat dekat, membuat Shian bisa merasakan hrmbusan nafas gadis itu.

“Ya, aku merasakannya Shian, aku merasa ingin mengehajarmu lagi!” gertak Janeth dan Shian pun berlari.

Mereka adalah sepasang sahabat yang cukup terkenal di kampus itu, para gadis pun hanya menganggap Janeth sebagai asisten Shian, mereka tak pernah merasa cemburu pada gadis cupu itu meskipun sebenarnya Janeth memiliki wajah asli yang cukup cantik tapi tak seoarang pun yang mengetahuinya.

Terpopuler

Comments

hah

hah

busset emaknya hamil ku kira tinggal🗿

2023-11-14

0

Maya●●●

Maya●●●

halo kak salam kenal.
aku mampir nih.
mampir juga di karyaku ya😊😊

2022-10-04

0

Jans🍒

Jans🍒

getaraann mesin genset🤣🤣

2022-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!